Anda di halaman 1dari 19

Pola Pelaksanaan Pancasila

dalam Pembentukan Karakter


Bangsa Sesuai dengan Butir-
Butir Pancasila.
Di dalam mewujudkan pancasila
sebagai falsafah bangsa sebagai
cita-
cita kehidupan, maka Untuk itu diperlukan pendidikan
terbentuknya Negara Kesatuan karakter untuk menumbuhkan
Republik kesadaran mengenai rasa kesatuan
Indonesia yang kokoh kuat dan persatuan berbangsa, juga
menjadi syarat. Untuk memperbaiki nilai-nilai yang telah
membangun NKRI ini kita harus menyimpang dan mengembalikan
ingat bahwa persatuan dan nya ke nilai-nilai yang sesuai demi
kesatuan bangsa itu tidak akan kesatuan Negara Indonesia.
terjadi dengan sendirinya
(spontan), akan tetapi harus
diusahakan dengan kesadaran
kita.
Pengertian Nilai
Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan- keyakinan
yang ada di dalam masyarakat.

Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai :
• Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berprilaku yang ideal dalam masyarakat.
• Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu yang
diinginkannya.
• Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas prilaku seseorang dalam masyarakat.
• Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik.
Nilai dapat berfungsi sebagai alat solideritas di antara anggota masyarakat.
Makna Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila
1. Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan
sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia.
Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat
yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa
maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang
dilakukannya.
2. Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu
kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia
mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang
beradab.
3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, Negara
Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang
dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan
tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.
4. Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan
dengan orang lain, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan
kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama
untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam
dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah
menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan
perubahan dan pembaharuan.
5. Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak
berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan
berbangsa.
Pembentukan Karakter
Pengertian Charakter Building atau membangun karakter terdiri dari 2 suku kata
yaitu membangun (to build) dan karakter (character) artinya membangun yang
mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan karakter adalah
tabiat, watak, aklak atau budi pekerti yang membedakan seserang dari yang lain.
Dalam konteks pendidikan pengertian Membangun Karekter (character building)
adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan
atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan
manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik
berlandaskan nilai-nilai pancasila.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa pada diri siswa sehingga mereka memiliki nilai dan
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis,
produktif dan kreatif
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter
Fungsi pendidkan karakter

• Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab


dalam pengembangan potensi siswa yang lebih bermartabat
•Pengembangan: pengembangan potensi siswa untuk menjadi pribadi berperilaku
baik, ini bagi siswa yang telah memiliki sikap dan perilaku yang
mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
•Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat.
Tujuan pendidikan karakter

• Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia dan warga


negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
• Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious.
• Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi
penerus bangsa.
• Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan.
• Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang
aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa Kebangsaan
yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembentukan
Karakter
Kebanyakan orang menyepelekan makna yang terkandung dalam
pancasila itu sendiri. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sebenernya
merupakan berawal dari tidak menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila pada karakter.
Menurut (Gede Raka, dkk, 2011:120)kondisi karakter bangsa Indonesia
saat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
• Kebiasaan korupsi yang sulit diberantas.
• Lemahnya kedisiplinan
• Melemahnya jiwa keindonesiaan
• Menurunnya kemampuan untuk menerima dan menghargai perbedaan
• Kurangnya rasa keterdesakan
• Kesenjangan antara yang diketahui dan yang dilakukan
Nilai Pembentukan Karakter

• Religius • Bersahabat
• Jujur • Cinta damai
• Toleransi • Peduli sosial
• Disiplin • Semangat kebangsaan
• Kerja keras • Gemar membaca
• Kreatif • Menghargai prestasi
• Mandiri • Peduli lingkungan
• Demokratis • Tanggung jawab
• Rasa ingin tahu
• Cinta tanah air
Penerapan atau penanaman nilai-nilai setiap butiran pancasila yang harus
diajarkan agar individu memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan karakter luhur
bangsa dan tidak menyimpang dari nilai pancasila yang sesuai dengan sila-sila dalam
pancasila adalah sebagai berikut:

•Ketuhanan Yang Maha Esa


• Selalu tertib dalam menjalankan ibadah. Tidak berbohong kepada guru
maupun teman.
• Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.
• Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun
mengerjakan tugas di kelas.
• Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.
• Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya,tidak
ditambah-tambah ataupun dikurangi.
• Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
• Menolong teman yang sedang kesusahan.
• Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman.
• Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan didepan
teman lain.
• Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran
tertentu.
• Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau
orang yang lebih membutuhkan saat ada di kendaraan umum.
• Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita
• Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan kesalahan.
• Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-bentaknya.
• Hormat dan patuh kepada orang tua.
• Persatuan Indonesia
• Mengikuti upacara bendera dengan tertib.
• Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah.
• Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain.
• Memakai produk-produk dalam negeri.
• Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya.
• Bangga menjadi warga negara Indonesia.
• Tidak sombong dan membangga-banggakan diri sendiri.
• Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah
Indonesia.
• Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
• Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam
menyelesaikan masalah.
• Memberikan suara dalam pemilihan.
• Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
• Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersaing
dengan teman lain.
• Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
• Berani mengkritik teman, ketua maupun guru yang bertindak
semena-mena.
• Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Berlaku adil kepada siapapun.
• Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata.
• Seorang ketua memberikan tugas yang merata dan sesuai
dengan kemampuan anggotanya.
• Seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan
memberi nasihat kepada siswa yang malas.
• Tidak pilih-pilih dalam berteman.
• Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
• suka bekerja keras
Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Pembentukan Karakter
Untuk membentuk generasi bangsa yang bermoral dan berkualitas tentunya
memerlukan beberapa proses dalam penciptaanya. Salah satunya dengan
membekali mereka dengan nilai-niali luhur yang terkandung dalam Pancasila sebab
Pancasila merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa dalam
menjalankan kehidupannya.
Mereka harus memahami, memaknai dan mengamalkan keseluruhan nilai-nilai
yang terdapat dalam Pancasila karena nilai-nilai itu dapat menjadi fondasi dan
benteng bagi mereka dari berbagai pengaruh yang dapat merusak moral mereka.

Berikut pentingnya penerapan nilai pancasila dalam pembentukan karakter :


• Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha
Kuasa
• Menumbuhkan rasa cinta kepada anggota keluarga
• Menumbuhkan rasa cinta dan hormat kepada orang tua dan orang
yang lebih tua.
• Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
• Menumbuhkan rasa dan sikap toleransi.
• Menumbuhkan rasa dan sikap gotong royong dan bekerja sama.
• Menumbuhkan sikap tenggangrasa.
• Menumbuhkan rasa cinta kepada setiap manusia dan tidak
membeda- bedakan
• Menumbuhkan rasa cinta bermusyawarah untuk mufakat.
• Menumbuhkan rasa cinta dan suka membantu orang lain yang susah.
• Meningkatkan rasa persaudaraan.
• Demokratis dan mewujudkan “civil society”.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai