GERAK BENDA
(KONSEP)
A. KONSEP GERAK
Pernahkan kalian berpikir mengapa benda dapat bergerak? Apa yang menyebabkan benda dapat
bergerak? Gerak seperti apa yang dialami oleh benda saat diberikan gaya? Dapatkah lingkungan
sekitar mempengaruhi gerak benda? Nah pada bab kali ini kita akan membahas konsep dari gerak
dan bagaimana gaya bisa mempengaruhi perubahan gerak benda.
Benda bisa dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari satu titik acuan atau
gerak dapat didefinisikan suatu benda yang mengalami perpindahan atau menempuh suatu jarak.
benda yang bergerak akan melalui lintasan tertentu dapat berupa lintasan lurus, melingkar
(parabola), ataupun lintasan tidak beraturan. Namun, pada bagian ini kita hanya akan membahas
gerak benda pada lintasan yang lurus, melibatkan waktu, jarak, dan kecepatan
1. GERAK LURUS
50 m
10 m Perpindahan
50 m
1. GERAK LURUS
Menghitung Jarak
Jika kita memperhatikan gambar pada slide sebelumnya maka jarak yang ditempuh dari rumah menuju
sekolah adalah 110 m, dan ketika kita melanjutkan perjalanan lagi menuju rumah maka jarak yang kita
tempuh menjadi 2 kali dari jarak awal yaitu 220 m.
Menghitung Perpindahan
Jika kita memperhatikan gambar pada slide sebelumnya maka perpindahan yang ditempuh dari rumah
menuju sekolah adalah 10 m, dan ketika kita melanjutkan perjalanan lagi menuju rumah maka
perpindahannya adalah 0 m.
Untuk kalian pengguna kendaraan, pernahkah menghitung kelajuan kendaraan yang kalian
tumpangi? Bagaimana kamu menghitung kelajuan kendaraan tersebut? Perhatikan gambar di
pada slide kedua, suatu mobil bergerak lurus beraturan menumpuh jarak 12 m dalam waktu 6
sekon. Dengan kata lain, mobil tersebut mampu menempuh jarak 2 m setiap sekonnya.
Kemampuan mobil dalam menempuh jarak (s) tertentu setiap sekon (t) disebut kelajuan.
Catatan:
𝑠 12 𝑚 𝑚 Kelajuan merupakan besaran skalar, sehingga hanya memiliki
𝑣= = =2 nilai dan tidak memiliki arah. Karena kelajuan tidak memiliki
𝑡 6𝑠 𝑠 nilai hasilnya pasti positif. Alat yang digunakan untuk mengukur
kelajuan adalah speedometer .
1. GERAK LURUS
Pada mobil tertentu, biasanya dilengkapi GPS untuk mengonfirmasikan posisi, kecepatan, arah, dan waktu
secara akurat. Jika kelajuan hanya mengukur jarak tempuh, berbeda halnya dengan kecepatan dapat
menyatakan arah dengan kata lain kecepatan termasuk dalam besaran vektor. Alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan adalah velocimeter. Jadi, ketika ada mobil dari arah utara ke selatan dengan kecepatan
60 km/jam, maka velocimeter akan menunjukkan angka +60. Sedangkan, ketika mobil tersebut mundur,
yaitu ke arah utara dengan kecepatan yang sama, maka velocimeter akan menunjukkan angka -60.
Catatan:
∆𝑠 Meskipun kelajuan dan kecepatan memiliki konsep yang berbeda,
⃗𝑣 = namun pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) besar kecepatan dan
𝑡 kelajuan memiliki nilai, simbol (v), serta satuan yang sama (m/s).
1. GERAK LURUS
Saat melakukan perjalanan dari rumah ke sekolah, kendaraan yang kamu tumpangi akan bergerak dengan
kecepatan yang berubah-ubah tiap waktu. Sebagai contoh perhatikan gambar di bawah!
Gambar di atas menunjukkan mobil yang bergerak menjauhi lampu lalu lintas akan dipercepat, sedangkan
saat mendekati lalu lalu lintas akan diperlambat. Secara matematis, percepatan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
dengan,
1. GERAK LURUS
Contoh Soal
Sebuah angkot berhenti untuk menaikkan penumpang. Setelah penumpang naik, angkot tersebut
melanjutkan perjalanan ke utara. Setelah berjalan 20 sekon, kecepatan bus menjadi 10 m/s. Berapakah
besar percepatan angkot tersebut?
Jawaban:
Pembahasan:
Percepatan:
v1 = 0 m/s (angkot berhenti)
v2 = 10 m/s
t1 = 0 s ( angkot berhenti)
t2 = 20 sekon
Ditanya: a ?
2. GAYA
Gaya adalah interaksi apapun yang dapat menyebabakan suatu benda mengalami perubahan gerak, baik
dalam bentuk arah maupun kecepatan benda.
Saat kalian mencoba melempar dan menangkap bola basket,
Berubahnya arah bola karena tendangan,
Membesarnya volume balon yang ditiup, dll.
Macam-Macam Gaya
Gaya pada benda dapat dikelompokkan berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan pada sifatnya, antara
lain:
1) Gaya listrik, yaitu gaya yang timbul karena adanya muatan listrik.
2) Gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari kutub-kutub magnet, berupa tarikan atau tolakan.
3) Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas.
4) Gaya gravitasi, yaitu gaya tarik yang berasal dari pusat bumi.
5) Gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin.
6) Gaya gesekan, yaitu gaya yang ditimbulkan akibat pergeseran antara dua permukaan yang bersentuhan.
2. GAYA
Gaya
Gaya Sentuh Gaya Tak Sentuh
Gaya yang titik kerjanya bersentuhan dengan benda. Gaya yang titik kerjanya tidak bersentuhan dengan
Gaya gesek antara kakimu dan permukaan jalan benda.
ketika kamu melangkah Gaya listrik, terjadi saat percobaan mendekatakan
Gaya otot yang timbul oleh koordinasi otot dengan potongan kertas dan penggaris yang telah
rangka tubuh digosokan ke rambut
Gaya mesin Gaya magnet, saat mendekatkan ujung batang
Gaya pegas magnet ke paku besi
Gaya gravitasi, saat orang melakukan aksi terjun
payung
3. Hukum Newton
Hukum Newton 1
Hukum 1 Newton berbunyi “Suatu benda akan tetap bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja
pada benda itu sama dengan nol”. Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda bernilai F = 0 maka benda
yang awalnya diam akan tetap diam dan untuk benda yang awalnya bergerak akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan. Hukum 1 Newton disebut juga sebagai inersia atau kelembaman, inersia adalah
kecenderungan semua benda untuk menolak perubahan terhadap keadaan geraknya.
Saat kita berada di dalam mobil dengan kecepatan konstan kemudian tiba-tiba mobil direm, secara otomatis
badan kita akan bergerak ke depan untuk mempertahankan keseimbangan.
Benda diam yang diletakkan pada bidang datar bernilai F = 0, karena tidak dipengaruhi oleh gaya luar benda
Ayuanan bandul sederhana akan tetap bergerak dengan percepatan nol, jika tidak ada gaya luar yang bekerja
padanya.
3. Hukum Newton
Hukum Newton 1I
•Hukum
Newton II berbunyi “Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda
berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massa benda.” Berdasarkan
Hukum II Newton II dapat dipahami bahwa benda akan menambah kelajuannya jika diberi gaya total
arah yang sama dengan arah gerak benda.
Ketika kita sedangkan menendangkan bola maka akan ada perubahan gerak yang dialami bola.
Bagaimana jika bola yang kita tendang mengalami massa yang besar? Tentu saja akan mempengaruhi
percepatan bola yang menjadi lebih lambat. Konsep Hukum Newton II jika dideskripsikan secara
matematis:
3. Hukum Newton
Hukum Newton III berbunyi “Apabila sebuah benda mengerjakan gaya (aksi) kepada
benda yang lain, maka benda kedua akan mengerjakan gaya (reaksi) pada benda
pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan.”
Hukum Newton III menyatakan bahwa ketika suatu benda pertama mengerjakan gaya (F aksi) pada benda
kedua, maka benda kedua tersebut akan memberikan gaya (F reaksi) yang sama besar pada benda
pertama namun berlawanan arah atau Faksi = -Freaksi