Kuliah Online p14 Akt. Syariah-Revisi
Kuliah Online p14 Akt. Syariah-Revisi
1). Al-Quran
QS. 2 : 275 :….dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba….
QS. 2 : 278-279 : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu
orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan rasulNya
akan memerangimu dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
Maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya”.
QS. 4 : 29 : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”
2). As-Sunah,
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak
boleh pula membahayakan orang lain” (HR. Ibnu
Majah dari ‘Ubadah bin Shamit)
“Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak ada
padamu” (HR. Al Khomsah dari Hukaim bin Hizam)
“Rasulullah SAW melarang jual beli yang
mengandung gharar” (HR. Muslim dari Abu
Hurairah).
Produk dan Layanan Apa Saja yang Ada di Pasar
Modal Syariah?
Saat ini sudah sangat beragam produk dari asuransi syariah, berikut ini produk
asuransi syariah yang beredar pada umumnya :
1. Asuransi Jiwa Syariah
• Perusahaan asuransi akan memberikan manfaat berupa uang pertanggungan
kepada ahli waris apabila peserta asuransi meninggal dunia.
2. Asuransi Pendidikan Syariah
• Dengan asuransi ini dana pendidikan akan telah disepakati akan diberikan
kepada penerima hibah (Anak) sesuai dengan jenjang pendidikan. Ahli waris
juga tetap akan mendapatkan manfaat dana pendidikan apabila peserta
asuransi meninggal dunia.
3. Asuransi Kesehatan Syariah
• Asuransi yang akan memberikan santunan atau penggantian jika peserta
asuransi sakit, atau kecelakaan.
4. Asuransi dengan Investasi (unit link) Syariah
• Produk yang memberikan manfaat asuransi dan manfaat hasil investasi. Sebagian
premi yang dibayar dalam investasi ini dialokasikan untuk dana tabarru’ dan sebagian
dialokasikan sebagai investasi peserta.
5. Asuransi Kerugian Syariah
• Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerugian harta benda
yang dipertanggungjawabkan.
6. Asuransi Syariah Berkelompok
• Asuransi ini dirancang khusus untuk peserta kumpulan seperti perusahaan,
organisasi, maupun komunitas. Dengan jumlah peserta yang lebih banyak asuransi ini
lebih murah bila dibandingakan dengan asuransi syariah individu.
7. Asuransi Haji dan Umroh
• Asuransi ini memberikan perlindungan finansial bagi jama’ah haji/umroh atas musibah
yang terjadi selama menjalankan ibadah haji/umroh. Khusus asuransi haji telah diatur
melalui fatwa MUI nomor 39/DSN-MUI/X/2002 tentang asuransi haji agar para jamaah
mendapatkan ketenangan selama menjalankan ibadah haji.
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Sumber Hukum
Konsep Dasar Asuransi Syariah, merupakan Asuransi Konvensional, adalah perjanjian dua
sekumpulan orang yang saling pihak atau lebih, disini pihak penanggung
membantu, saling menjamin, dan mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
bekerja sama dengan cara sama- menerima premi asuransi untuk memberikan
sama mengeluarkan dana tabarru penggantian kepada tertanggung bila terjadi
sebagai dana kebajikan yang klaim.
dipergunakan untuk membantu jika
salah seorang terkena musibah.
Substansi Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
Misi Asuransi syariah, selain mempunyai Asuransi konvensional, memiliki misi
misi ekonomi juga memiliki misi ekonomi dan misi sosial tanspa
akidah yaitu akidah islam, berdasarkan salah satu agama.
sumbernya adalah Alquran dan
hadist Nabi Muhammad SAW, misi
ibadah dalam bentuk ta’awun dan
misi pemberdayaan umat.
Asal-Usul Asuransi syariah, sudah dikenal Asuransi konvensional, dimulai dari
sejak zaman Rasullah yang dikenal masyarakat Babilonia 4.000 – 3.000
dengan sistem Al-Aqilah, suatu SM yang dikenal dengan Perjanjian
kebiasaan suku Arab sebelum islam Hammurabi, kemudian tahun 1668 M
datang yang kemudian disahkan oleh di Coffe House London berdirilah
Rasulullah sebagai hukum islam, Lloyd of London yang merupakan cikal
dibuat oleh Rasulullah dalam bentuk bakal asuransi konvensional.
konstitusi pertama didunia, yang
disebut Konstitusi Madinah.
Akad Asuransi syariah akadnya terdiri Asuransi konvensional menggunakan
atas akad tabarru dan akad tijarah akad jual beli atau akad mu’awadhah
yaitu modhorabah, wakalah, syirkah, dan akad gharar.
wadiah, dan lain-lain.
Substansi Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
Jaminan atau Resiko Asuransi syariah menggunakan Asuransi konvensional menggunakan
konsep sharing risk yaitu proses konsep transfer risk, yaitu transfer
saling menanggung atara satu peserta resiko dari tertanggung kepada
dan peserta lain yang dikenal dengan penanggung.
ta’awun.
Pengelolaan Dana. Asuransi syariah tidak mengenal Asuransi konvensional dalam hal
adanya dana hangus, karena produk pengelolaan dana tidak terjadi
yang mengandung unsur saving (life) pemisahan dana yang berakibat pada
pada asuransi syariah dipisahkan atas terjadinya dana bangus (produk saving
dana tabarru (derma) dan dana life).
tabungan (peserta) sehingga tidak
mengenal adanya dana hangus. Term
insurance (life) dan general insurance
bersifat tabarru.
Kepemilikan Dana. Asuransi syariah, yakni dana yang Asuransi konvensional, Bahwa dana
terkumpul dari peserta pada yang terkumpul dari premi peserta
perusahaan asuransi syariah merupakan hak perusahaan. Dengan
merupakan milik peserta (shahibul demikian perusahaan bebas
mal) sedangka perusahaan hanya menggunakan dan menginvestasikan
sebagai pemegang amanah dana tersebut kemanapun.
(mudharib) untuk mengelola dana.
Substansi Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
Unsur Premi. Asuransi syariah, unsur premi yang Asuransi konvensional, dalam hal
terkandung dalam asuransi syariah unsur premi terdiri atas tabel
terdiri dari atas unsur tabarru dan mortalita, bunga teknik, dan biaya-
unsur tabungan yang terhindar dari biaya asuransi.
unsur riba. Tabarru dihitung
berdasarkan tabel mortalita tanpa
menggunakan perhitungan bunga
teknik.