3. Kosmetika wangi-wangian
Kosmetik pemeliharan dan
perawatan
a. Pembersih (cleansing)
b. Pelembab (moisturizing)
c. Pelindung (protecting)
d. Penipis (thinning)
Kosmetik rias dan dekoratif
a. Rias wajah
b. Rias rambut
c. Rias kuku
d. Rias bibir
e. Rias mata
Kosmetik pewangi/parfum
b. Aftershave lotion
Efek farmasetikal + + +
Efek pada - + +
penyakit kulit
Efek pada - + +
kelainan kulit
minor
Efek samping - + +
FORMULASI
• W/ O
• O/ W
Dry skin formulation Ingredients choice criteria:
- Slow down the TEWL (Transepidermal water loss) by
using occlusive emollients in the oily phase (squalane,
beeswax, triglycerides, essential fatty acids, silicones..) -
Reenforce or reconstitute the NMF (Natural moisturizing
factor) with adequate additives (sodium lactate, sodium
PCA)
- Bring humectancy with hygroscopic components (urea,
allantoin, polyols, hyaluronic acid..)
Enhance aesthetic As indicated above, aesthetic
enhancers may be added: eg- pearlescent pigments,
texturing agents, soft-feeling agents like silicone
elastomers. The aim is to obtain a product which is sense-
awakening !
ABSORBSI/PENETRASI
BAHAN MELALUI KULIT
Absorpsi dan penetrasi dari bahan – bahan yang
di gunakan secara topikal dapat terjadi melalui 3
cara:
• Melalui seluruh permukaan stratum
korneum yang utuh yang merupakan 99,7
% dari permukaan kulit (transepidermal
resorption).
• Melalui folikel rambut yang merupakan 0,2
% dari permukaan kulit (transfollikular
resorption).
• Melalui saluran kelenjar keringat,
merupakan 0,04 % dari permukaan kulit.
Faktor yang mempengaruhi
absorpsi dan penetrasi
• BAHAN
• Sifat fisika dan kimia (fisikokimia) dari
bahan – bahan tersebut.
• Sifat dasar preparat
• KLIENT
• Cara aplikasi pada kulit
• Sifat – sifat dari kulit.
LINGKUNGAN
Liposomes help protect and transport performances ingridients
into the epidermis
Faktor yang berperan pada absorbsi kosmetik
juga berperan pada timbulnya efek samping
Faktor kosmetik Faktor kulit
- Lama pemakaian - Daerah kulit
- pH : basa, asam, - Kulit yang luka
netral - Luas pemakaian
- Konsentrasi - Umur pemakai
- Macam pelarut
Faktor lingkungan
- Sinar matahari
- temperatur
Faktor yang Meningkatkan
Ketidak Amanan Kosmetik
1. Intensitas kontak ke kulit
makin lama kontak kekulit (stay on) makin
besar ES dibandingkan (rinse off)
2. Lokasi aplikasi : sekitar mata sensitif
3. pH kosmetik : basa/asam kuat ES >>
4. Ingredient volatile : air, aerosol, etanol
konsentrasi bahan aktif lebih tinggi.
Si pemakai kosmetika:
a. Cara pemakaian yang salah.
Menggosok keras pada permukaan kulit.
b. Kondisi kulit yang tidak normal.
c. Usia penderita.
d. Jenis kelamin.
e. Keturunan – Riwayat atopi.
Menghindari penggunaan bahan yang
menimbulkan toksisitas.
Komponen yang digunakan tidak melebihi
batas konsentrasi yang ditetapkan.
Mencantumkan komponen yang digunakan.
Memberikan tanda peringatan bila kosmetika
mengandung komponen yang dapat
menimbulkan efek samping
Mencantumkan batas kadaluwarsa
Melakukan tes sensitisasi
Pencegahan Efek Samping
Pengobatan:
Dermatitis steroid oral/ topical.
Jerawat Sulfur, resorcin, atau antibiotika.
Hiperpigmentasi Hidroquinon topikal.
1
Menghentikan semua kosmetik yang
dipakai hingga bebas dari reaksi kulit
akibat kosmetik
Gunakan kembali kosmetika beserta
aplikatornya satu persatu
Kosmetik yang dicurigai dicoba pada
urutan terakhir
Bila timbul reaksi, hentikan
tidak digunakan lagi
Dicoba lagi gunakan kosmetika yang lain.
2
SEDIAAN JADI
• sabun
• detergen sintesis (syndet) /
MENGHILANGKAN
SISA MINYAK
MEMBANTU
KESEIMBANGAN
KEASAMAN KULIT
ALKOHOL
GARAM ALUMINIUM
LANoliN
KANDUNGAN
ASTRINGEN
WHITZ HAZEL
CAMPHORA
ALANTOIN
ASTRINGEN
Hati-hati astringen
Dapat dipakai Pd. Akne dengan
dengan kandungan
sesudah cleansing inflamasi sedang &
alkohol tinggi
sebelum berat timblu rasa
penggunaan tersengat /
Kulit kering
moistorizer terbakar
berlebihan
Product kosmetika yang cocok untuk pasien akne, rosasea,
atau kulit sensitif harus memenuhi beberapa kriteria ,
yaitu :
1. Volatile vehicle (light weight alcohols) dan bahan penyebab stimulasi kulit (
mentol , kampora ) , termasuk vasodilatation , harus didemilinasi atau
dikurangi.
2. solvents, yang meningkatkan penetrasi kulit ( proylene glycol, ethanol)
harus dihindari. Jika diperlukan bahan higher glycols (polyethylene glycols)
yang tidak menembus stratum korneum dan dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan penetrans harus dipilih.
3. surfactants, yang sering digunakan untuk pembersih atau emulsifer, harus
dipilih dengan hati-hati. Anionic surfactants (sodium lauryl sulfate) adalah
bahan irritan kuat karena kemampuannya berpenetrasi ke stratum
korneum,mengikat protein, menginduksi kerusakan stratum korneum,
dan meningkatkan penetrasi substansi lain (antimikroba) sedang dan
nonionic surfactants memiliki daya penetrasi rendah. Meskipun demikian
nonionic surfactants dapat berubah rerata biosintesis, komposisi, dan
kandungan epidermal phospholipids.
Penipis kulit / exfoliants
Sabunnya
Bahan peling Masker pesto lumpur
mengandung butiran2
superfisial (elay)
(scrubbing grains)
Tidak memakai Mengurangi iritasi
pelembab setiap akibat pemakaian obat
hari anti akne
Pelembab kulit
Sebaiknya hanya
Sediaan oil free & non
tempat tertentu yang
komedogenik
kering
Pelindung kulit
Perlindungan kulit
Perlindung kimia :
Perlu pelindungan tabir surya yang tidak
Sinar matahari dapat
fisik : payung, topi berminyak&non
memperparah akne
lebar komedogenik
Kosmetik
dekoratif/rias
Retinol
(Transported)
Retinyl palmitate
(Cell receptor)
Retinol
(Mitochondria)
Retinoic Acid
(Cell nucleus)
Kosmetikal anti akne
TRETINOIN (all-trans-retinoic acid)
Merupakan retinoid sintetik topikal generasi 1
Indikasi untuk acne dan anti aging
Mekanisme kerja
1. Seluler (epidermis dan dermis)
- mitosis>, folikel sel, perlekatan sel <, komedo <
- Regulasi mitosis keratinosit
- GAG> interseluler
- Melanogenesis <
- Vasodilatasi pem.drh
- angiogenesis
Kosmetikal anti akne
2. Molukuler (sitoplasma dan nukleus)
Sitoplasama sel nukleus sel
Retinoic diikat oleh Celluler aktivasi Retinoic
Acid retinoic acid acid mengatur sel
Binding protein receptor
(CRABP) (RAR)
Interaksi
• Bahan Pengelupas : sulfur, salisilat , resorcinol
• Bahan iritasi : benzoil peroksida
• kosmetik : sabun abrasif, produk alkohol
Kosmetikal anti akne
AZELIC ACID
¤ produk hasil metabolisme yeast Pityrosporum avale
¤ manfaat untuk akne & dipegmentasi
¤ mekanisme kerja
- anti bakteri (pit.acne & staph epidermidis)
- me<mikrokomedo
- anti inflamasi
- me< aktivitas melanosit dgn menghambat tirosinase
¤ kadar 20%, 6 bln
¤ ES : iritasi namun < tretinoin
Rekomendasi Perawatan Kulit Untuk
Mengurangi Flushing
ES
Dosis rendah : (-)
Dosis medium : menyengat, eritema, terkelupas
Dosis tinggi : eritema difus, papul, vesikel, nekrosis, epidermolisis
Cosmeceuticals Anti Aging
ASAM SALISILAT
Termasuk β hydroxy acids yang larut di minyak
Kosentrassi >2% keratolitik
Indikasi untuk akne, anti aging
Mekanisme kerja
Epidermis: keratolisis stratum korneum
Efek Samping
Sbgi kosmetik metil salisilat 0,001-8% : aman
Salep metil salisilat dosis tinggi : salicylism
Cosmeceutical Depigmentasi
Hiperpigmentasi
Mekanisme kerjanya
1. Menghambat melanogenesis di melanosit
tyrosinase
Tyrosine DOPA > dopaquinone >
Dopachrome > melanin
2. Menghambat transfer melanin dari melanosit ke
keratonosit
3. Mempercepat degredasi melanin di keratosit
Cosmeceutical Depigmentasi
KOJIC ACID
жProduk dari jamur Aspergillus oryzae, proses fermentasi
pabrik sake
жDigunakan pada :
1. Kosmetik & makana sebagai pencegah perubahan warna
2. Ikan & buah sbg pencegah oksidasi
жMekanisme kerja :
1. Khelesi dgn Cu pd tirosinase, sbg penghambat lemah
2. Merusak dendrit melanosom pd pemakaian lama
3. Antibakteri & antifugal
жKadar 1-4%
Cosmeceutical Depigmentasi
ARBUTIN
Φ Macam
1. Beta arbutin = arbutoside hydroquinonβ D
glucopyranoside
Dari ektra tumbuhan bearberry
2. Alfa arbutin = 4 hydroxyphenyl α D glucopyranoside
Hasil biosintesis
Φ Manfaat untuk pemutih, α>β
Φ Mekanisme kerja dgn menghambat enzime tirosinase
Φ Kadar 0,2% - 2%
Cosmeceutical Depigmentasi
BIOAKTIF MEKANISME KERJA MANFAAT & KEAMANAN
Niacinamide Transfer melanosom< Pemutih lemah, iritan (-)
glabirdin Hambat tirosinase Pemutih lemah, iritan (-)
Ascorbic acid Reaksi dgn Cu pd Pemutih lemah, iritan (-)
tirosinase
aleosin Hambatan oksidasi DOPA Pemutih lemah,
Retinol Hambatan tirosinase Pemutih lemah, iritan (+)
lemah
Glycolic acid eksfoliasi Pemutih lemah, iritan (+)
sedang
Alfa Abutin Hambatan tirosinase Pemutih sedang, iritan (-)
Mulberry ext Hambatan tirosinase Pemutih sedang, iritan (+)
lemah
Kojic acid Hambatan tirosinase Pemutih sedang, iritan
(+)lemah alergen (+)
Azelic acid Hambatan tirosinase Pemutih sedang, iritan (+)
EFEK SAMPING
Konsep Kosmetika Saat Ini :
• Sesuatu yang dapat atau di harapkan dapat
mempunyai efek biologis.
• Sesuatu yang dapat di absorpsi kulit.
• Sesuatu yang dapat membantu mencegah
timbulnya penyakit.
• Sesuatu yang dapat mengandung zat aktif yang jg
di pakai dalam obat, tetapi dengan batasan tertentu.
• Sesuatu yang di harapkan tidak ada resiko
terhadap kesehatan pada penggunaan normal atau
tidak normal.
Kosmetika Yang Baik :
• Aman
• Bermutu
• Bermanfaat
• Dapat di terima
Kriteria Aman
• Tidak menimbulkan efek samping pada
kulit, rambut dan kuku, mata dan saluran
nafas.
• Tidak menimbulkan efek toksis.
• Tidak menimbulkan gangguan lingkungan.
Kosmetik yang Sering
Menimbulkan Efek Samping
- Alantoin - Kaolin
- Behenic acid - Lecithin
- Butylene Glycol - Octyldodecyl Stearate
- Carbomer - Octyldodecyl Stearoyl Stearate
- Castor Oil - Octinoxate
- Cetyl Palmitate - Octisalate
- Cholestrol - Oxybenzone
- Sodium hyaluronate - Sorbitol
- Sodium PCA - Soya sterol
- Squalane
- Tridecyl Trimellitate
- Tridecyl stearate
- Cyclomethione - Panthenol - Water
- Cyclopentasiloxane - Petrolatum - Zinc Oxide
- Dimethicone - Phenyl Trimethicone - Zinc stearate
- Glycerin - Polysorbates
- Iron Oxides - Propylene Glycol
- Isopropyl Alcohol - Propylene Glycol Dicaprate / Dicaprylate
- Jojoba Oil - SD Alcohol