Anda di halaman 1dari 43

NYERI KEPALA

DEPARTEMEN/KSM NEUROLOGI
FK UNUD/RSUP SANGLAH
NYERI KEPALA
• Nyeri kepala (sefalgia)  istilah untuk nyeri di atas orbita sampai ke
oksipital
• Terjadi akibat stimulasi struktur kranium yang peka nyeri
Extracraniale structurs : Intracraniale structures :
• Skin, periosteum, muscle( m.  Intracraniale venous sinuses
frontalis superfecial,  Part of the dura at the base of brain.
m.occipitalis.
 Arteries with in the dura and pia-
• Extracranial arteries. araachnoid,
• Structur of the eye, ear, nasal  Cranial Nerv : N. Trigeminal and n.
cavities and sinus glosopharyngeal
NYERI KEPALA
A. Primary headache.
1. Migraine.
2. Tension type headache.
3. Cluster headache
4. Other primary headache.
• Primary cough headache.
• Primary exertional headache.
• Primary headache associated with sexual activity.
• Hypnic headache.
• Primary thunderclap headache.
• Hemicranial continua.
• New daily persistent headache (NDPH)
B. Secondary headache (Organic cause headache).
NYERI KEPALA - RED FLAG
• Tiba-tiba sakit kepala parah
• Sakit kepala paling parah yang pernah dirasakan pasien  bahkan sampai
mau pingsan
• Progresif (memburuk selama beberapa hari atau minggu)
• Sakit kepala dipicu oleh beberapa hal (olahraga, batuk, bersin,
membungkuk, atau eksepsi seksual)
• Sakit kepala disertai penyakit umum (demam, mual, muntah, atau leher
kaku) infeksi atau trauma
• Sakit kepala disertai gejala neurologis (afasia (g bisa ngomong), koordinasi
yang buruk (mengambil sesuatu sering terjatuh), kelemahan fokus atau mati
rasa (g bisa menggerakan esktremitas), kantuk, penurunan fungsi
intelektual, perubahan kepribadian)
NYERI KEPALA - RED FLAG
• Tanda vital yang tidak normal (meningkatkan tekanan darah, detak jantung,
atau suhu darah).
• Perubahan fungsi intelektual atau kognisi yang lebih tinggi  tidak bisa
menyebutkan nama benda
• Penurunan kesadaran
• Tanda iritasi meningeal
• Pailledema ( pembengkakan pada papil mata)  cek dengan funduscopy
• Kehadiran tanda neurologis fokal (hemipharesis (kelemahan pada separuh
tubuh), hemisensory loss (kehilangan kemampuan merasakan suhu raba dll
pada separuh tubuh), ataxia (gangguan gerak/ langkah/cara jalan berubah),
atau refleks patologis
NYERI KEPALA - RED FLAG
HEADACHE

NO RED FLAG YES

PRIMARY
HEADACHE
SECONDARY HEADACHE

PRIMARY HEADACHE
(ATYPICAL SIGN) YES

NO

PRIMARY
HEADACHE
NYERI KEPALA
NYERI KEPALA
NYERI KEPALA
NYERI KEPALA
Tension Type Headache
TENSION TYPE HEADACHE - DEFINISI

• Jenis Primer Headache tersering, dan sering di keluhkan oleh pasien.


• Gejala khasnya: merasa pusing seperti diikat dan atau ditekan beban
yang berat.
TENSION TYPE HEADACHE - ETIOLOGI

• Oromanibular disfunction
• Psychology stress
• Anxiety
• Depresi
• Muscle stress
• Drug abuse
• Delution phenomena
TENSION TYPE HEADACHE – GEJALA KLINIS

• Nyeri episodik, lamanya beberapa menit  hari.


• Lokasi bilateral, menekan / mengencangkan, tidak berdenyut,
gangguan tidur
• Intensitas ringan hingga sedang.
• Tidak diperparah dengan aktivitas fisik rutin, membaik
dengan bobok
• Tidak mual atau muntah.
• Tidak ada fotofobia dan fonophobia(takut suara) , tapi satu
dari dua bisa hadir.
TENSION TYPE HEADACHE – TIPE
• Infrequent tension type headache:
• Setidaknya 10 episode terjadi rata-rata <1 hari per bulan (<12 hari
per tahun), dibagi :
• Infrequent episodic TTH terkait dengan nyeri tekan perikranial.
• Infrequent episodic TTH tidak terkait nyeri perikranial.
• Frequent tension type headache:
• Setidaknya 10 episode terjadi pada> 1 hari tapi <15 hari per bulan
setidaknya (> 12 dan <180 per tahun)
• Frequyuent episodic TTH. Terkait dengan nyeri tekan
perikranial.
• Frequyuent episodic TTH tidak terkait nyeri perikranial.
TENSION TYPE HEADACHE – TIPE

• Chronic tension type headache:


• Sakit kepala terjadi pada > 15 hari per bulan selama > 3
bulan (> 180 hari per tahun).
• Sakit kepala berlangsung beberapa jam atau mungkin terus
berlanjut.
• TTH kronis terkait dengan nyeri perikranial.
• TTH kronis. tidak terkait nyeri perikranial.
TENSION TYPE HEADACHE – PENATALAKSANAAN

• Simple analgetic: Aspirin, acetaminophen, paracetamol 650-


1000 mg ( 1,5 -2 tablet sekali minum)
• NSAIDs (ibuprophen, sodium naproxen, sodium diclofenac).
• Combination analgetic dengan sedative atau minor transquilizer.
• Muscle relaxant: tizaniden, eperison hcl, baclophen and
diazepam, Injection botox
• Non farmacology treatment: Cognitive behavior theraphy,
Relaxation, Physiotheraphy.
Cluster Headache
CLUSTER HEADACHE
CLUSTER HEADACHE – GEJALA KLINIS
• Nyeri kepala berat, unilateral, orbital, supra orbital atau temporal
• Frekuensi: 1-8 kali/hari
• Diikuti dengan gejala ini setiap kali serangan
• conjuctival injection
• lacrimation (nangis teros)
• nasal congestion (tersubat)
• rhinorrhea (ingusan)
• Forhead and facial sweating
• Miosis (pupil kecil)
• Ptosis (mata tertutup)
CLUSTER HEADACHE – TIPE

Episodic cluter headache


• Serangan terjadi pada 1 periode yang berlangsung 7 hari
sampai 1 tahun yang dipisahkan oleh periode bebas rasa
sakit yang berlangsung 1 bulan atau lebih (remisi)

Chronic cluter headache


• Serangan yang terjadi selama lebih dari 1 tahun tanpa
remisi atau dengan remisi berlangsung kurang dari 1
bulan.
CLUSTER HEADACHE – PATOFISIOLOGI
CLUSTER HEADACHE – PENGOBATAN

Oksigen 100% dosis tinggi 7 lt/minutes (10-15 minutes). Combination 1-2 mg


ergotamin and oksigen 100%.
1.Sumatriptan subcutan 6 mg (5-15mg).
2.Zolmatriptan 5 mg.
Prinsip pengobatan nyeri menurut
3.Dehydroergotamin (o,5-1,5mg). WHO:
Nyeri Ringan: NSAID +/- adjuvant
4.Ergotamin 1-2 mg sup. Nyeri Sedang: weak opioid +/- adjuvant
5.Analgetic and narcotic. Nyeri Berat: narcotic opioid
CLUSTER HEADACHE – PROFILAKSIS

• Ergotamine 1-2 mg, verapamil 360-480mg


• Metisergid 1-2 mg( 3-4 time/day)
• Kortiokosteroid (prednisolon 60-80 mg)
• Lithium carbonate
• Sodium valproate
• Pizotipen
• Nerve block
CLUSTER HEADACHE – PENCEGAHAN

• Hindari faktor pencetus


• Pola tidur
• Hindari stress, smoking, and kelelahan
Migraine Headache
MIGRAINE HEADACHE – TIPE
Migraine without aura = common migraine.
• Sakit kepala berulang/kambuh (5 X).
• Sakit kepala berlangsung dalam 4 - 72 jam.
• Sakit kepala memiliki setidaknya dua karakteristik berikut:
• Unilateral dari wajah sampai kepala (daerah temporal occipital)
• Sakit kepala sensasi tertusuk atau berdenyut.
• Intensitas nyeri sedang sampai berat.
• Dipengaruhi dengan aktivitas fisik rutin seperti membungkuk, menaiki
tangga,batuk, bersin, mengedan
• Selama sakit kepala setidaknya salah satu dari berikut ini:
Mual, muntah, fotopobia dan fonofobia, tidak dikaitkan dengan gangguan lain
MIGRAINE HEADACHE – TIPE

Migraine with aura = classic migraine, opthalmic, hemiphlegic,


aphasia, complicated migraine.
• Gejala Aura mendahului sakit kepala (5-20 menit) dan
berlangsung kurang dari 60 menit.
• Sakit kepala berdenyut.
MIGRAINE HEADACHE – TIPE
MIGRAINE HEADACHE – PENGOBATAN

• Avoid precipitated factor: Food (chocolate, ice cream,


monosodium glutamate), Stress, perubahan iklim, Sleep
regulation.
• Efek obat yang cepat dan konstan, minimal atau tanpa efek
samping, efek jangka panjang mencegah kekambuhan sakit
kepala, efektivitas obat yang membantu pasien kembali ke
aktivitas normal, tidak mahal dan tersedia:
1. Ergotamin derivate: Ergotamin tartrat; Dehydroergotamin
2. Triptan: sumtriptan
3. Analgetic: Acetaminophen; Paracetamol; NSAIDs
MIGRAINE HEADACHE – PROFILAKSIS

• Diberikan bila: Migrain berulang, mengganggu aktivitas sehari-hari;


Lebih dari 2 kali serangan/minggu; Kegagalan pengobatan abortif;
Mengalami efek samping dengan pengobatan abortif; Pilihan
pasien;mengalami migrain yang jarang terjadi (hemiphlegic migraine,
basilar migraine, migraine with prolonged aura, aura infarct migraine).
Profilaksis
• Beta blocker propanolol, metoprolol, timolol. Efective for;
hypertension, angina.
• Antidepresant; amitriptilin, flouxetin.
• Calcium chanel blocker: flunarizin, nimodipin, nipedipin,
verapamil.
• Anti convulsant: sodium valproate, gabapentine, topiramate.
• Serotonon antagonis: metisergid, pizotifen.
• Botox (botolinum toxin).
Trigeminal Neuralgia
TRIGEMINAL NEURALGIA – DEFINISI

Nyeri unilateral di wajah, ditandai dengan nyeri


tajam seperti kejutan listrik, menyerang pada
satu atau lebih bagian saraf trigeminal (N.V)
TRIGEMINAL NEURALGIA – EPIDEMIOLOGI

• Kejadiannya berkisar antara 70 dari 100.000 penduduk


• Paling sering ditemukan pada orang berusia di atas 50 tahun
atau lebih.
• Insiden akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Jarang ditemukan di usia muda.
• Laki : wanita = 2: 3. Sering dikira karena masalah gigi, karena
akar gigi letaknya sering di antara N.trigeminal (2)
TRIGEMINAL NEURALGIA – ETIOLOGI

• Tekanan mekanis pembuluh darah


• Tekanan pada lesi atau tumor
• Multiple sclerosis
• Kerusakan fisik saraf trigeminal akibat operasi
atau infeksi
• Idiopatik
TRIGEMINAL NEURALGIA – PATHOFISIOLOGI

• Sekresi glutamat  lesi saraf melepaskan exitatori neurotransmitter 


mengaktifkan reseptor AMPA pada post sinaps yang menyebabkan
depolarisasi dan peningkatan potensial aksi.
• Reseptor NMDA akan mengaktifkan reseptor ion channel magnesium
yang menyumbat reseptor  ion kalsium influx  meningkatkan
kalsium intraselular  impuls nyeri lebih berat
• Sehingga perlu penghambat glutamat, impuls kalsium dan reseptor
• Mekanisme ini menjelaskan terjadinya sensitisasi sentral.
• Neuralgia trigeminal dikelompokkan menjadi idiopatik dan
simtomatik.
TRIGEMINAL NEURALGIA – GEJALA

• Nyeri pure neuropatik - nyeri severe proksimal


• Nyeri tajam: seperti menusuk, ditembak, tersengat listrik,
terkena petir, atau terbakar
• Beberapa detik singkat sampai beberapa menit tapi kurang
dari dua menit, tiba-tiba dan berulang-ulang.
• Antara serangan biasanya ada interval bebas rasa sakit, atau
hanya rasa sakit lebih ringan.
• Ada Area Pemicu mengunyah
TRIGEMINAL NEURALGIA – DIAGNOSIS

Pain distribution:
• N.V1 : 4%
•N.V2 : 35%
•N.V3 : 30%
•N.V1+V2: 10%
•N.V2+V3: 20%
TRIGEMINAL NEURALGIA – DIAGNOSIS

Classic Neuralgia Trigeminal


• Nyeri paroxysmal menyerang beberapa detik sampai dua menit yang
melibatkan satu atau lebih cabang N.Trigeminus dan memenuhi
kriteria b dan c.
• Nyeri setidaknya memenuhi satu kriteria berikut:
• Kuat, tajam, dangkal atau menusuk
• Dikarenakan dari daerah pemicu atau oleh faktor pemicu
• Serangan stereotip pada masing-masing individu
• Tidak ada defisit neurologis
• Tidak terkait dengan gangguan lainnya
TRIGEMINAL NEURALGIA – DIAGNOSIS

Symptomatic Neuralgia trigeminal


• Serangan rasa sakit paroksismal selama beberapa detik sampai dua menit
dengan atau tanpa rasa sakit terus-menerus di antara serangan
paroksismal, melibatkan satu atau lebih cabang / divisi saraf trigeminal.
• Nyeri setidaknya memenuhi satu kriteria berikut:
• Kuat, tajam, dangkal atau menusuk
• Di karenakan dari daerah triger atau oleh faktor pemicu
• Serangan stereotip pada masing-masing individu
• Lesi yang disebabkan oleh kompresi vaskular lainnya, kelainan struktural
nyata juga terlihat pada pemeriksaan lanjut dan / posterior fossa
exploration.
TRIGEMINAL NEURALGIA – PENGOBATAN

Pharmacology
• Anticonvulsant: Carbamazepine (bisa alergi (sariawan, bibir
pecah) jadi Stevens Johnson syndrome; Oxcarbazepine;
Phenytoin; Gabapentin; Valproic Acid
• Baclofen.
• Analgesic (NSAIDs)  tidak membantu
Non Farmako
• TENS
• Surgery : if pharmacology therapy fail
• Etiology therapy : symptomatic TN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai