Anda di halaman 1dari 10

Kaizen

( 改善 )
“Perbaikan Berkelanjutan”
Definisi
 Kai – perubahan , Zen - baik.Perubahan supaya lebih baik atau Perbaikan.
 Ini adalah filosofi Jepang yang berfokus pada perbaikan kecil secara terus
menerus.
 Filosofi ini melibatkan setiap orang dalam perusahaan tersebut,mulai dari
top management sampai level operator.

Top management sangat berperan dalam penerapan kaizen dalam sebuah


perusahaan,dimana dukungan dan dorongan sangat diperlukan.Dukungan dan
dorongan bisa berupa penyediaan sarana dan prasarana serta pembentukan
komite kaizen.
Masaaki Imai
 Dikenal sebagai “Lean Guru" dan ayah dari Continuous
Improvement (CI)

 Pelopor dan pemimpin dalam menyebarkan filosofi Kaizen di seluruh dunia

 Penulis buku 'Kaizen: Kunci Sukses Kompetitif Jepang'

 Sekarang perusahaan di seluruh dunia menggunakan kaizen untuk produktivitas


yang lebih besar, kecepatan, kualitas dan keuntungan dengan biaya minimal, waktu
dan usaha, untuk mendapatkan hasil dan untuk menjadi pemimpin industri yang
diakui.
Awal Mula Kaizen
 Awal berdirinya Kaizen dimulai di Jepang setelah Perang Dunia II,
ketika negara sedang berusaha untuk membangun kembali
infrastruktur dan memikirkan kembali banyak sistem.

 Kedatangan beberapa ahli Amerika termasuk W. Edwards Deming dan


Joseph Juran datang untuk kuliah dan mengajar.

 Menggunakan informasi dari orang-orang mengenai TWI (Training


Within Industry) program, konsep Kaizen mulai terbentuk mulai
berjalan pada tahun 1950.
Prinsip Kaizen
 Yang pertama adalah ketergantungan pada kerja tim, di mana pendapat setiap orang
dihargai dan dianggap.

 Pekerja juga memiliki disiplin pribadi yang kuat, dan semangat kerja di perusahaan untuk
peningkatan kaizen.

 Pekerja juga harus menerima saran untuk perbaikan, bahkan ketika sistem tampaknya
berfungsi secara memadai

 Kaizen mempunyai pedoman bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan

 Akhirnya, sistem ini menggunakan lingkaran kualitas, kelompok pekerja yang bertemu
dan bekerja sama untuk memecahkan masalah dan datang dengan perubahan yang
inovatif.
Payung Kaizen
Konsep implementasi Kaizen
Beberapa konsep-konsep ini terinspirasi oleh Kaizen adalah:
1. 5 S
2. The Deming Shewhart Cycle atau (PDCA & SDCA)
3. Kegiatan Kelompok Kecil ( QCC )
4. Kanban
5. Total Quality Control / Total Quality Management
6. Sistem Produksi Just-In-Time
7. Total Productive Maintenance
Gemba Kaizen
Dalam bukunya, Masaaki Imai (Imai, 1999), menjelaskan gemba berarti tempat yang sebenarnya – tempat
dimana kejadian terjadi. Dalam pengertian umum, gemba
berarti tempat dilaksanakannya tiga kegiatan utama ini. Dalam konteks yang lebih khusus, seringkali gemba
berarti tempat di mana produk atau jasa layanan dibuat.Dua kegiatan utama yang terjadi di gemba sehari-hari
yang berkaitan dengan manajemen sumber daya adalah pemeliharaan dan kaizen. Yang pertama adalah
merujuk pada kegiatan mematuhi standar dan menjaga keadaan yang ada, sedang yang terakhir berkaitan
dengan meningkatkan standar tersebut.
Manajer gemba melakukan fungsi kesatu dan kedua dari dua fungsi tersebut dan QCD (kualitas, biaya, dan
penyerahan) merupakan hasilnya. Bangunan Gemba menggambarkan pandangan global dari kegiatan-
kegiatan yang terjadi di gemba guna mencapai sasaran QCD tersebut. Sebuah perusahaan yang memproduksi
produk atau jasa layanan berkualitas dengan harga yang wajar dan menyerahkannya kepada konsumen pada
saat yang tepat akan memberikan kepuasan bagi konsumen sehingga mereka akan selalu loyal
Jenis Pemborosan di Tempat Kerja
Orang pertama yang membagi pemborosan ke dalam 7 (tujuh) kategori adalah Taiichi Ohno.Taiichi Ohno
menyatakan bahwa, segala bentuk pemborosan harus dihilangkan Adapun pemborosan-pemborosan tersebut
adalah sebagai berikut (Monden, 2000) : 1. Produksi yang berlebihan: produksi melebihi dari keperluan.
2. Pemborosan waktu pada mesin: manusia atau mesin yang menganggur.
3. Pemborosan yang terjadi dalam transportasi unit: pergerakkan manusia atau material
yang tidak perlu.
4. Pemborosan dalam proses: penanganan material, langkah-langkah, metode
yang tidak efektif, waktu set-up yang terlalu lama,penggunaan ruang yang tidak efisien,
lintas produksi yang tidak imbang.
5. Pemborosan dalam mengambil persediaan: persediaan dan work in process
yang tidak diperlukan.
6. Pemborosan dalam gerakan: gerakan tubuh, sikap kerja atau mesin yang
tidak perlu.
7. Pemborosan dalam bentuk unit cacat: menyebabkan pemeriksaan ulang, pengerjaan
ulang,sekrap, dan lain-lain.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai