Anda di halaman 1dari 18

Embriologi Kornea

• Embriologi

 Mata berkembang dari tiga lapisan embrional primitif, yaitu


ektoderm, neuroektoderm dan mesoderm. Kornea dibentuk dari
lapisan nureal crest cell yang merupakan derivat dari ektoderm.
 Pada akhir dari minggu ke 6 gestasional, kornea telah terdiri dari 3
lapis, yaitu lapisan epitel skuamosa superfisial dengan sel basal
yang berbentuk kubus, lapisan stroma dan laisan set endotel. Pada
bulan ke empat, lapisan Bowman dan descement mulai terlihat.
Saat lahir ukuran diameter kornea mencapai 10,00 mm dan terus
berkembang kemudian berhenti ketika telah berusia 1 tahun
Anatomi Kornea
• Kornea adalah jaringan transparan, yang
ukurannya sebanding dengan kristal sebuah jam
tangan kecil. Kornea ini disisipkan ke sklera di
limbus, lengkung melingkar pada persambungan
ini disebut sulkus skleraris.
• Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal 0,52
mm di tengah, sekitar 0,65 di tepi, dan
diameternya sekitar 12,5 mm dari anterior ke
posterior,
• Batas antara sklera dan kornea disebut limbus
kornea. Kornea merupakan lensa cembung
dengan kekuatan refraksi sebesar + 43 dioptri.
Kalau kornea oedema karena suatu sebab, maka
kornea juga bertindak sebagai prisma yang dapat
menguraikan sinar sehingga penderita akan
melihat halo
5 Lapisan Kornea
• Lapisan epitel
– Tebalnya 40 µm , terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang
tindih; satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng. Epitel berasal dari ektoderm
permukaan.
– Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong kedepan
menjadi lapis sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel gepeng, sel basal
berikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel polygonal didepannya melalui
desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit dan
glukosa yang merupakan barrier.Sel basal menghasilkan membrane basal yang
melekat erat kepadanya.
• Membran Bowman
– Lapisan Bowman adalah lapisan yang terkuat dan terbentuk dari lapisan fibril
kolagen yang tersusun secara random. Ketebalan lapisan ini sekitar 8-14 mikro
meter,tidak memiliki daya regenerasi sehingga akan digantikan dengan jaringan parut
apabila terjadi luka
• Jaringan Stroma
– Terdiri atas lamela yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan yang
lainnya. Pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang dibagian perifer serat
kolagen ini bercabang; Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan
fibroblast terletak diantara serat kolagen stroma. Jenis kolagen yang dibentuk adalah
tipe I, III dan VI.
• Membran Descement
– Merupakan membrana aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea
dihasilkan sel endotel dan merupakan membrane basalnya.Bersifat sangat elastis dan
berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 µm.
• Endotel
– Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 m. Endotel
melekat pada membran descement melalui hemidosom dan zonula okluden.Sel
endotel mempunyai fungsi transport aktif air dan ion yang menyebabkan stroma
menjadi relatif dehidrasi sehingga terus menjaga kejernihan kornea
Fisiologi Kornea
• Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang
dilalui berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanya
disebabkan strukturnya yang uniform, avaskuler dan
deturgesens. Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema
kornea dan hilangnya sifat transparan. Sebaliknya cedera pada
epitel hanya menyebabkan edema lokal sesaat stroma kornea
yang akan menghilang bila sel-sel epitel itu telah beregenerasi.
• Penguapan air dari film air mata prakornea berakibat film air
mata menjadi hipertonik; proses itu dan penguapan langsung
adalah faktor-faktor yang menarik air dari stroma kornea
superficial untuk mempertahankan keadaan dehidrasi
Definisi
Ulkus Kornea
• Ulkus (tukak) kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat
kematian jaringan.(Ilyas,2014) Ulkus kornea biasanya merupakan ulkus infeksi akibat
kerusakan pada epitel.( Khaw P T,2004;Biswell R,2017) Terbentuknya ulkus pada
kornea mungkin di temukan oleh adanya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel
baru dan sel radang. Ulkus terbagi kepada dua bentuk yaitu ulkus kornea sentral dan
ulkus kornea marginal atau perifer.  
• Ulkus kornea dapat disebabkan oleh infeksi dari bakteri, viral atau fungi.
(Ilyas,2014;Khaw P T,2004). Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang
tepat dan cepat untuk mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi seperti
desmetokel, perforasi, endoftalmitis, bahkan kebutaan. Pembentukan parut akibat
ulserasi kornea adalah penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan di seluruh
dunia. Kebanyakan gangguan penglihatan ini dapat dicegah, namun hanya bila diagnosis
penyebabnya ditetapkan secara dini dan diobati secara memadai.(Ilyas,2014;Biswell
R,2017)
Epidemiologi
• Insiden ulkus kornea sekitar 25.000 orang per tahun yang pada umumnya diawali
dengan keratitis. Angka kejadian ulkus kornea pada penderita yang menggunakan
lensa kontak sekitar 4 kejadian per 10.000 pengguna lensa kontak.. (Liesegang
TJ,2012;Khaw PT,2004)
• Penelitian di United Kingdom melaporkan beberapa faktor yang berkaitan dengan
meningkatnya resiko terjadinya invasi pada kornea, penggunaan lensa kontak yang
lama, laki-laki, merokok dan akhir musim semi (Maret-Juli). Dari penelitian juga
didapatkan insiden terjadinya ulkus kornea meningkat sampai delapan kali lipat
 pada mereka yang tidur sambil memakai lensa kontak dibanding dengan mereka
yang memakai lensa kontak hanya ketika waktu bekerja. (Jesse Borke,2019)
• Ulkus kornea dapat mengenai semua umur. Kelompok dengan prevalensi penyakit
yang lebih tinggi adalah mereka dengan faktor resiko. Kelompok pertama yang
berusia di bawah 30 tahun adalah mereka yang memakai lensa kontak dan atau
dengan trauma okuler, dan kelompok kedua yang berusia di atas 50 tahun adalah
mereka yang mungkin menjalani operasi. (Jesse Borke,2019)
Klasifikasi
• Berdasarkan lokasi , dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea, yaitu:
1. Ulkus kornea sentral
• Ulkus kornea bakterialis
• Ulkus kornea fungi
• Ulkus kornea virus
• Ulkus kornea acanthamoeba
2. Ulkus kornea perifer
• Ulkus marginal
• Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden)
• Ulkus cincin (ring ulcer)
Ulkus Kornea Sentral
Ulkus Kornea Bakterialis
Ulkus Streptokokus :
Khas sebagai ulkus yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea (serpiginous).
Ulkus bewarna kuning keabu-abuan berbentuk cakram dengan tepi ulkus yang
menggaung. Ulkus cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea,
karena eksotoksin yang dihasilkan oleh streptokok pneumonia.
Ulkus Stafilokokus :
Pada awalnya berupa ulkus yang bewarna putih kekuningan disertai infiltrat
berbatas tegas tepat dibawah defek epitel. Apabila tidak diobati secara adekuat,
akan terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel leukosit.
Walaupun terdapat hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi radangnya
minimal.
• Ulkus Pseudomonas :
Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah sentral kornea. ulkus sentral ini dapat menyebar ke
samping dan ke dalam kornea. Penyebaran ke dalam dapat mengakibatkan perforasi kornea
dalam waktu 48 jam. gambaran berupa ulkus yang berwarna abu-abu dengan kotoran yang
dikeluarkan berwarna kehijauan. Kadang-kadang bentuk ulkus ini seperti cincin. Dalam bilik
mata depan dapat terlihat hipopion yang banyak.

• Ulkus Pneumokokus :
Terlihat sebagai bentuk ulkus kornea sentral yang dalam. Tepi ulkus akan terlihat menyebar ke
arah satu jurusan sehingga memberikan gambaran karakteristik yang disebut Ulkus Serpen.
Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan berwarna kekuning-kuningan. Penyebaran
ulkus sangat cepat dan sering terlihat ulkus yang menggaung dan di daerah ini terdapat banyak
kuman. Ulkus ini selalu di temukan hipopion yang tidak selamanya sebanding dengan
beratnya ulkus yang terlihat.diagnosa lebih pasti bila ditemukan dakriosistitis.
Ulkus Kornea Fungi

Mata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa hari sampai


beberapa minggu sesudah trauma yang dapat menimbulkan infeksi
jamur ini.
Pada permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu-
abuan yang agak kering. Tepi lesi berbatas tegas irregular dan
terlihat penyebaran seperti bulu pada bagian epitel yang baik.
Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian sentral
sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya.
Tukak kadang-kadang dalam, seperti tukak yang disebabkan bakteri.
Pada infeksi kandida bentuk tukak lonjong dengan permukaan naik.
Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan radang. Terdapat
injeksi siliar disertai hipopion.
Ulkus Kornea Virus
• Ulkus Kornea Herpes Zoster :
Biasanya diawali rasa sakit pada kulit dengan perasaan lesu. Gejala ini timbul satu 1-3 hari
sebelum timbulnya gejala kulit. Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra,
konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat subepitel dan stroma. Infiltrat
dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda dengan dendrit herpes simplex. Dendrit
herpes zoster berwarna abu-abu kotor dengan fluoresin yang lemah. Kornea hipestesi tetapi
dengan rasa sakit keadaan yang berat pada kornea biasanya disertai dengan infeksi sekunder.
• Ulkus Kornea Herpes simplex :
Infeksi primer yang diberikan oleh virus herpes simplex dapat terjadi tanpa gejala klinik.
Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu
dataran sel di permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau bintang infiltrasi.
terdapat hipertesi pada kornea secara lokal kemudian menyeluruh. Terdapat pembesaran
kelenjar preaurikel. Bentuk dendrit herpes simplex kecil, ulceratif, jelas diwarnai dengan
fluoresin dengan benjolan diujungnya.
Ulkus Kornea Acanthamoeba
Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding
dengan temuan kliniknya, kemerahan dan
fotofobia. Tanda klinik khas adalah ulkus
kornea indolen, cincin stroma, dan infiltrat
perineural.
Ulkus Kornea Perifer
Ulkus Marginal
Bentuk ulkus marginal dapat simpel atau cincin. Bentuk
simpel berbentuk ulkus superfisial yang berwarna abu-abu dan
terdapat pada infeksi stafilococcus, toksik atau alergi dan
gangguan sistemik pada influenza disentri basilar gonokok
arteritis nodosa, dan lain-lain. Yang berbentuk cincin atau
multiple dan biasanya lateral. Ditemukan pada penderita
leukemia akut, sistemik lupus eritromatosis dan lain-lain.
Ulkus Mooren
Merupakan ulkus yang berjalan progresif dari perifer kornea kearah
sentral. ulkus mooren terutama terdapat pada usia lanjut.
Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui. Banyak teori yang
diajukan dan salah satu adalah teori hipersensitivitas tuberculosis,
virus, alergi dan autoimun. Biasanya menyerang satu mata. Perasaan
sakit sekali. Sering menyerang seluruh permukaan kornea dan kadang
meninggalkan satu pulau yang sehat pada bagian yang sentral.
Ring Ulcer
Terlihat injeksi perikorneal sekitar limbus. Di kornea
terdapat ulkus yang berbentuk melingkar dipinggir
kornea, di dalam limbus, bisa dangkal atau dalam,
kadang-kadang timbul perforasi. Ulkus marginal yang
banyak kadang-kadang dapat menjadi satu menyerupai
ring ulcer. Perjalanan penyakitnya menahun.

Anda mungkin juga menyukai