Namun pada kondisi tertentu, misalnya rumah sakit atau tempat isolaso terpusat
penuh, terpaksa harus dilakukan isoman dirumah meskipun syarat-syarat tidak
terpenuhi Meningkatkan Resiko Penularan Dalam Keluarga
Seseorang yang terindikasi (suspek) atau terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi
mandiri di rumah. Tapi, hal itu harus atas sepengetahuan dokter atau petugas kesehatannya lainnya.Dilansir
dari Health Line, selain tanpa gejala, pasien Covid-19 dengan penyakit ringan atau sedang masih mungkin
dipertimbangkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah jika dalam kondisi berikut:
Selama di rumah, disarankan untuk berada di kamar yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya. Kamar
disarankan memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik. Sebisa mungkin, usahakan kamar isolasi mandiri
tidak dimasuki oleh orang lain.
Untuk meminimalkan kontak dengan orang rumah, berkomunikasilah melalui telepon, video call, atau pesan
singkat. Untuk mengantarkan makanan atau barang yang dibutuhkan, anggota keluarga disarankan untuk
mengantarkannya ke depan pintu kamar dan Anda dapat mengambilnya setelah ia pergi.
Pada kondisi tertentu yang membuat Anda untuk berada dalam satu ruangan dengan anggota keluarga
lainnya, lakukan jaga jarak atau physical distancing, terutama dengan orang yang rentan terhadap COVID-19,
seperti lansia, pemilik penyakit kronis, dan ibu hamil.
PAK AI
3.
MAS KE R
Selama menjalani
isoman, gunakan piring, Sebaiknya, gunakan
sendok, garpu secara kamar mandi yang
terpisah. Begitu juga berbeda dengan
dengan peralatan mandi. orang lain. Jika ini Penghuni rumah juga
Sediakan juga tempat tidak disarankan untuk selalu
sampah atau kantung memungkinkan, membersihkan
plastik khusus untuk lakukan disinfeksi permukaan benda yang
membuang tisu yang kamar mandi setiap sering disentuh atau
Anda gunakan untuk usai digunakan, dipakai bersama, seperti
batuk, bersin, dan terutama pada wastafel, gagang pintu,
membersihkan mulut atau barang yang atau telepon, dengan
disentuh, seperti cairan disinfektan.
hidung serta sampah
lainnya. kran, gagang shower
atau gayung, dan
flush toilet.
5. Cuci Pakaian Secara Terpisah
Pakaian yang digunakan harus dicuci secara terpisah. Oleh karena itu, mintalah
anggota keluarga yang lain untuk menyediakan kerenjang cucian guna
meletakkan pakaian kotor.
Adapun proses pencucian yang wajib diperhatikan bila anggota keluarga
mencuci pasien covid yang sedang isoman:
Cuci atau
disinfeksi
keranjang
Segera cuci cucian dan area
Cuci pakaian tangan tempat
Selalu pencucian
gunakan menggunakan setelah menggunakan
sarung tangan deterjen dan mencuci desinfektan.
dan masker pakaian
ketika air dengan kotor.
mencuci
suhu 60-90
derajat celcius,
lalu segera
keringkan.
an faat ka n
6. M
La ya na n
ed icine
Telem
Agar kesehatan Anda terus terpantau, Anda dapat
manfaatkan layanan telemedicine dari Kementerian
Kesehatan Indonesia.
Melalui layanan telemedicine, Anda bisa
berkonsultasi dengan dokter secara virtual dan
menyampaikan keluhan yang dirasakan. Dari hasil
konsultasi ini, dokter akan mengarahkan Anda
kepada hal-hal yang perlu dilakukan selama isoman.
Dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk
meringankan gejala yang dirasakan.
7. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Cucilah tangan dengan Tetap
air dan sabun secara
bersihkan
rutin. Jangan lupa
barang-barang
minum air, setidaknya 8
didalam kamar
gelas sehari, serta
secara
konsumsi makanan
bergizi.
rutin,terutama
yang sering
disentuh
Selama isolasi mandiri,
jemur badan dan lakukan
olahraga ringan secara
rutin dibawah sinar
matahari setiap pagi
selama 15-30 menit, agar
tubuh lebih bugar dan
lebih cepat sembuh.
8. Ukur Suhu Tubuh Secara Berkala
Pantau gejala yang muncul secara berkala. Bila Anda mengalami demam, sebaiknya konsumsi
obat yang mengandung paracetamol sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Begitu
juga dengan dosis obat-obatan lain yang dikonsumsi selama menjalani isolasi mandiri.
Apabila di tengah masa isolasi muncul keluhan baru atau keluhan yang Anda alami jadi
memberat, misalnya demam tinggi disertai batuk terus-menerus dan sulit bernapas, segera
hubungi rumah sakit atau hotline COVID-19 (119 ext 9) untuk mendapatkan perawatan.
Begitu pun jika hasil pengecekan kadar oksigen berada di bawah 95 persen, Anda disarankan
untuk segera menghubungi rumah sakit terdekat, meskipun Anda tidak merasakan gejala sesak
napas.
Agar orang lain tidak tertular, Anda disarankan untuk tetap berada di rumah. Bila memang
diperlukan, rumah sakit akan mengirim ambulans khusus untuk menjemput Anda.
PANDUAN ISOLASI MANDIRI UNTUK ANAK POSITIF COVID-19
Covid-19 tidak hanya menginfeksi orang dewasa,
tapi juga anak-anak.
Penanganan serta isolasi mandiri pada pasien
Covid-19 anak tentunya sedikit berbeda dengan
orang dewasa. Pasien Covid-19 tanpa gejala dan
bergejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di
rumah.
Kondisi yang sama juga berlaku pada anak-anak
yang terpapar Covid-19. Namun perlakuan isolasi
mandiri pada anak sedikit berbeda dengan orang
dewasa. Selain mesti diawasi oleh orang tua,
isolasi mandiri pada anak juga perlu
memperhatikan beberapa hal.
Berikut panduan isolasi mandiri pada anak menurut Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI):
2. Jika sakit (ada gejala demam, flu, dan batuk), maka tetap dirumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang
publik untuk mencegah penularan ke orang lain.
3. Manfaatkan fasilitas kesehatan atau social media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat
tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien covid-19
4. Selama dirumah, bisa bekerja dirumah. Gunakan kamar terisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak minimal 1
meter dari anggota keluarga.
5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan
makan dan mandi dan tempat tidur.
6. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
dan lakukan etika batuk dan bersin
7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur dibawah
sinar matahari setiap pagi (15-30 menit)
8. Hubungi fasilitas kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapat perawatan lebih
lanjut.