Anda di halaman 1dari 31

APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN

DISIAPKAN SAAT ISOMAN APABILA


SESEORANG DINYATAKAN COVID 19?

Sifa Hoerunisa (20.040)


Silva Ayulia Andini (20.041)
Silvia Fuzi Nulpalah (20.042)
Siti Fathimah (20.043)
Sukma Anugrah Budiman (20.044)
Syafrial Fernico Nur (20.045)
KELOMPOK 4
Syifa Regina Azzahra (20.046)
Toi Indra (20.047)
Veronika Rahmatwati T (20.048)
Yafi Syahrul Mubarok (20.049)
Yogi Ardiansyah (20.050)
Yunita Tri Yulianti (20.051)
Zahranisa Tehendra (20.052)
Apa Itu Isolasi Mandiri?
ISOMAN adalah tindakan yang dilakukan oleh orang yang memiliki gejala covid
19 untuk mencegah terjadinya penularan ke orang lain.
Isolasi mengharuskan seseorang yang mengalami demam, batuk, atau gejala
covid-19 lainnya berdiam diri dirumah, tidak pergi ke sekolah atau tempat kerja.
Sekalipun merasa sehat, namun hasil tes
masih mengonfirmasi keberadaan penyakit
covid-19, maka harus melanjutkan
menjalani isolasi mandiri sekurangnya 14 hari atau ketika
hasil tes sudah menunjukkan negatif.
Isoman artinya bukan hanya isolasi saja tapi juga
mendapat perawatan

Bukan hanya mengisolir diri dari jangkauan luar agar


tidak menyebarkan virus saja. Anda juga harus
memperoleh perawatan. Anda harus tetap konsultasi
dengan dokter melaluijarak jauh, ada pula beberapa
petugas kesehatan yang mendatangi lokasi isoman
nantinya.
Maka pastikan meski isoman Anda harus tetap
melapor kepada satgas covid-19 atau Puskesmas
terdekat, beri tahu jika Anda memang harus menjalani
islasi mandiri karena terpapar virus corona.
ISOLASI bertujuan untuk memutus mata rantai penularan.
Idealnya, isolasi mandiri hanya boleh dilakukan oleh orang yang tidak beresiko
tinggi (gejala ringan dan tanpa penyakit penyerta) serta lingkungan yang
mendukung.

Namun pada kondisi tertentu, misalnya rumah sakit atau tempat isolaso terpusat
penuh, terpaksa harus dilakukan isoman dirumah meskipun syarat-syarat tidak
terpenuhi  Meningkatkan Resiko Penularan Dalam Keluarga
Seseorang yang terindikasi (suspek) atau terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi
mandiri di rumah. Tapi, hal itu harus atas sepengetahuan dokter atau petugas kesehatannya lainnya.Dilansir
dari Health Line, selain tanpa gejala, pasien Covid-19 dengan penyakit ringan atau sedang masih mungkin
dipertimbangkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah jika dalam kondisi berikut:

1.Berusia di bawah 60 tahun


2.Tidak merokok
3.Tidak obesitas
4.Tidak memiliki penyakit lain seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, penyakit paru-
paru kronis, kanker, penyakit ginjal kronis, imunosupresi
Seorang dokter atau petugas kesehatan lainnya dapat menilai faktor risiko bersama dengan gejala pasien Covid-19, riwayat
kesehatan pasien tersebut, dan kemampuan keluarga untuk mengelola perawatan. Anggota keluarga perlu dipastikan bisa
membatasi ruang bersama pasien.
APA YANG PERLU DIPERSIAPKAN SAAT
ISOLASI MANDIRI?
1. Mempersiapkan kontak
dokter, fassilitas kesehatan,
kontak darurat, dan orang
terdekat 2. Mempersiapkan fasilitas pokok dan pendukung
isolasi, seperti obat-obatan dasar, masker, dan
desinfektan, ruangan terpisah dengan ventilasi
yang cukup, serta bantuan dari orang terdekat.
Sedangkan hal yang harus dilakukan: Pertama,
isolasi orang dengan kasus positif di ruangan
yang terpisah dengan anggota keluarga yg lain.
Kedua, mengurangi peluang terpaparnya virus.
3. Merawat orang dengan kasus positif
yang sesuai

4. Menghubungi tenaga kesehatan jika


terjadi perburukan gejala. Satgas
mengingatkan agar masyarakat tidak
panik dan tidak buru-buru ke rumah
sakit apabila mendapat hasil tes PCR
positif.
APA YANG PERLU DILAKUKAN SELAMA
ISOLASI MANDIRI?
1. Tidak Beraktivitas Diluar Rumah
Apabila sedang dalam isolasi, Anda tidak boleh keluar rumah atau pergi ke tempat
umum walaupun untuk bekerja. Jika memungkinkan, bekerjalah dari rumah selama
isolasi.
Apabila selama masa isolasi ada keperluan
ke luar rumah, seperti membeli makanan
atau obat-obatan, mintalah orang lain yang
tidak sedang menjalani isolasi atau
karantina untuk melakukannya. Anda juga
dapat memanfaatkan aplikasi layanan online
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Hindari kontak dekat dengan orang yang tinggal serumah

Selama di rumah, disarankan untuk berada di kamar yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya. Kamar
disarankan memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik. Sebisa mungkin, usahakan kamar isolasi mandiri
tidak dimasuki oleh orang lain.
Untuk meminimalkan kontak dengan orang rumah, berkomunikasilah melalui telepon, video call, atau pesan
singkat. Untuk mengantarkan makanan atau barang yang dibutuhkan, anggota keluarga disarankan untuk
mengantarkannya ke depan pintu kamar dan Anda dapat mengambilnya setelah ia pergi.
Pada kondisi tertentu yang membuat Anda untuk berada dalam satu ruangan dengan anggota keluarga
lainnya, lakukan jaga jarak atau physical distancing, terutama dengan orang yang rentan terhadap COVID-19,
seperti lansia, pemilik penyakit kronis, dan ibu hamil.
PAK AI
3.
MAS KE R

Meski dirumah, tetap disarankan untuk


menggunakan masker, yaitu jenis surgical mask. Ini dilakukan
guna mencegah penularan kepada keluarga atau orang yang
berada dalam satu rumah Anda.
4. Gunakan Perlengkapan Secara Terpisah

Selama menjalani
isoman, gunakan piring, Sebaiknya, gunakan
sendok, garpu secara kamar mandi yang
terpisah. Begitu juga berbeda dengan
dengan peralatan mandi. orang lain. Jika ini Penghuni rumah juga
Sediakan juga tempat tidak disarankan untuk selalu
sampah atau kantung memungkinkan, membersihkan
plastik khusus untuk lakukan disinfeksi permukaan benda yang
membuang tisu yang kamar mandi setiap sering disentuh atau
Anda gunakan untuk usai digunakan, dipakai bersama, seperti
batuk, bersin, dan terutama pada wastafel, gagang pintu,
membersihkan mulut atau barang yang atau telepon, dengan
disentuh, seperti cairan disinfektan.
hidung serta sampah
lainnya. kran, gagang shower
atau gayung, dan
flush toilet.
5. Cuci Pakaian Secara Terpisah
Pakaian yang digunakan harus dicuci secara terpisah. Oleh karena itu, mintalah
anggota keluarga yang lain untuk menyediakan kerenjang cucian guna
meletakkan pakaian kotor.
Adapun proses pencucian yang wajib diperhatikan bila anggota keluarga
mencuci pasien covid yang sedang isoman:
Cuci atau
disinfeksi
keranjang
Segera cuci cucian dan area
Cuci pakaian tangan tempat
Selalu pencucian
gunakan menggunakan setelah menggunakan
sarung tangan deterjen dan mencuci desinfektan.
dan masker pakaian
ketika air dengan kotor.
mencuci
suhu 60-90
derajat celcius,
lalu segera
keringkan.
an faat ka n
6. M
La ya na n
ed icine
Telem
Agar kesehatan Anda terus terpantau, Anda dapat
manfaatkan layanan telemedicine dari Kementerian
Kesehatan Indonesia.
Melalui layanan telemedicine, Anda bisa
berkonsultasi dengan dokter secara virtual dan
menyampaikan keluhan yang dirasakan. Dari hasil
konsultasi ini, dokter akan mengarahkan Anda
kepada hal-hal yang perlu dilakukan selama isoman.
Dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk
meringankan gejala yang dirasakan.
7. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Cucilah tangan dengan Tetap
air dan sabun secara
bersihkan
rutin. Jangan lupa
barang-barang
minum air, setidaknya 8
didalam kamar
gelas sehari, serta
secara
konsumsi makanan
bergizi.
rutin,terutama
yang sering
disentuh
Selama isolasi mandiri,
jemur badan dan lakukan
olahraga ringan secara
rutin dibawah sinar
matahari setiap pagi
selama 15-30 menit, agar
tubuh lebih bugar dan
lebih cepat sembuh.
8. Ukur Suhu Tubuh Secara Berkala

Pastikan Anda memiliki termometer dan oximeter. Termometer


penting untuk dimiliki guna memantau suhu tubuh secara berkala.
Sementara oximeter digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam
darah dan mewaspadai happy hypoxia.
9. Jaga
Komunik
asi
Dengan
Meski harus isolasi dirumah,
bukan berarti komunikasi Anda Orang
terbatasi dengan orang-orang Terdekat
terdekat . Anda tetap bisa
menjalin hubungan dengan
anggota keluarga atau teman
melalui telepon, video call, atau
media sosial.
Komunikasi dengan orang
terdekat selama isolasi penting
dilakukan, agar Anda tidak
mengalami stres dan kesepian.
10. Hubungi Dinas Kesehatan Terdekat

Pantau gejala yang muncul secara berkala. Bila Anda mengalami demam, sebaiknya konsumsi
obat yang mengandung paracetamol sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Begitu
juga dengan dosis obat-obatan lain yang dikonsumsi selama menjalani isolasi mandiri.
Apabila di tengah masa isolasi muncul keluhan baru atau keluhan yang Anda alami jadi
memberat, misalnya demam tinggi disertai batuk terus-menerus dan sulit bernapas, segera
hubungi rumah sakit atau hotline COVID-19 (119 ext 9) untuk mendapatkan perawatan.
Begitu pun jika hasil pengecekan kadar oksigen berada di bawah 95 persen, Anda disarankan
untuk segera menghubungi rumah sakit terdekat, meskipun Anda tidak merasakan gejala sesak
napas.
Agar orang lain tidak tertular, Anda disarankan untuk tetap berada di rumah. Bila memang
diperlukan, rumah sakit akan mengirim ambulans khusus untuk menjemput Anda.
PANDUAN ISOLASI MANDIRI UNTUK ANAK POSITIF COVID-19
Covid-19 tidak hanya menginfeksi orang dewasa,
tapi juga anak-anak.
Penanganan serta isolasi mandiri pada pasien
Covid-19 anak tentunya sedikit berbeda dengan
orang dewasa. Pasien Covid-19 tanpa gejala dan
bergejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di
rumah.
Kondisi yang sama juga berlaku pada anak-anak
yang terpapar Covid-19. Namun perlakuan isolasi
mandiri pada anak sedikit berbeda dengan orang
dewasa. Selain mesti diawasi oleh orang tua,
isolasi mandiri pada anak juga perlu
memperhatikan beberapa hal.
Berikut panduan isolasi mandiri pada anak menurut Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI):

Pastikan anak Cari pengasuh yang


Periksa kondisi
memenuhi syarat bukan kelompok
untuk isolasi mandiri rentan fisik anak
Tips Atasi Sesak nafas Pada
Pasien Covid Saat dirumah
1. Akan lebih baik pasien atau keluarga memiliki alat pengukur kadar saturasi oksigen yang disebut pulse oximetry.
Kemudian, apabila pasien memiliki saturasi oksigen kurang dari 90, maka harus dengan segera memberikan
oksigen
2. cobalah tidur dengan posisi tengkurap. Lakukan posisi tidur tengkurap selama 30 menit hingga 1 jam secara
berulang-ulang. Hal tersebut bertujuan agar distribusi oksigen di dalam paru-paru lebih merata.
3. lakukan tidur dengan posisi badan miring ke kanan atau ke kiri apabila tidak sanggup tidur dengan posisi
tengkurap. Hal ini disebut dengan posisi proning. Letakan bantal di tiga titik seperti kepala, pinggang, dan
diantara kaki. Posisi tersebut juga menjadi salah satu cara untuk memperbaiki oksigenasi di dalam paru.
4. Posisikan badan duduk yang disanggah dengan bantal (tidur setengah duduk). Bantal bisa ditumpuk sampai
dengan tiga bantal. Lakukanlah selama tiga puluh menit.
5. apabila cara-cara di atas masih belum berhasil mengembalikan saturasi oksigen, maka pasien harus
mengupayakan untuk menggunakan tabung oksigen.
6. Segera bawa pasien untuk dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat guna penanganan lebih lanjut.
Perlu diingat, tips-tips di atas diharapkan dapat membantu pasien yang menderita sesak napas akibat terinfeksi
Covid-19 dan tidak menyebabkan kepanikan
Aktivitas Olahraga Pada saat
Pandemi
•Olahraga bagi Orang Tanpa Gejala
Dengan demikian pula, ketika seseorang dinyatakan positif mengidap Covid-19 namun tanpa gejala,
juga harus berhati-hati untuk berolahraga.
Apalagi bagi mereka yang masuk ke dalam lansia dan memiliki penyakit penyerta.
Menurut Dr Rommel Tickoo, associate Director, internal medicine di Max Healthcare, New Delhi,
India, ada pasien tertentu yang akhirnya terserang serangan jantung, stroke, atau emboli paru
setelah dua minggu setelah sakit.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk menghindari berolahraga hingga sembuh total.
"Pada fase akut penyakit ini, olahraga dapat mempercepat replikasi virus. Oleh karena itu,
umumnya disarankan untuk menghindari olahraga selama aktivitas aktif atau infeksi," kata Rommel
Tickoo.
Untuk lebih aman, sangat disarankan bagi mereka yang terinfeksi Covid-19 tapi tanpa gejala, agar
berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum memutuskan untuk berolahraga.
Lanjutan.....
Latihan Pernapasan
Terkait hal ini pula, ada aktivitas tertentu yang bisa disebut sebagai olahraga untuk mereka yang positif Covid-19.
Mereka harus memilih jenis olahraga yang tepat yang fokus dan perhatiannya mengarah kepada sistem pernapanasan.
Menurut dr. Nabila Viera Yovita dari klikdokter.com, olahraga pernapasan bermanfaat meningkatkan ketahanan jantung dan paru-paru
(kardiorespirasi) pasien Covid-19
1. Latihan Relaksasi
Tempatkan tubuh dalam posisi tegak. Lalu tarik napas dalam-dalam dan kemudian dikeluarkan secara perlahan.
Setelah itu dapat dilakukan, lakukan dengan variasi seperti menggerakkan bahu ketika mengambil napas dan buang secara perlahan.
2. Latihan Pengembangan Dada
Latihan pengembangan dada bisa Anda lakukan dengan menarik napas sambil mengangkat dua tangan ke atas. Tahan sebentar, dan buang napas
sambil menurunkan kedua tangan yang tadi diangkat.
Selanjutnya, kembangkan dada ke samping, lalu kembali ke depan, dan turunkan. Kemudian, lakukanlah pengembangan dada ke samping dari
kanan dan kiri secara bergantian.
3. Latihan Deep Breathing
Latihan deep breathing dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam, lalu menahannya. Lebih dianjurkan apabila bisa bernapas dengan otot
perut.
4. Latihan Batuk
Latihan batuk dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam, lalu melakukan batuk secara huffing (mulut terbuka).
Selanjutnya, tarik napas, lalu coughing atau tarik napas dengan bagian pangkal tenggorokan (glotis) tertutup.
5. Prone Position
Letakkan bantal di bawah pinggul, dan tidur dalam posisi tengkurap dengan kedua tangan di samping kepala.
Mulailah menarik napas hingga diafragma mengembung, tahan sebentar, dan buang secara perlahan
Penggunaan Obat Kumur Antiseptik
Bisa Mencegah COVID-19?
Penggunaan obat kumur antiseptik tidak secara langsung dapat mencegah infeksi virus Corona. Meski begitu, rutin berkumur dengan
obat kumur tetap baik untuk dilakukan karena dapat menjaga kebersihan serta kesehatan mulut dan gigi Anda.
akta di Balik Penggunaan Obat Kumur Antiseptik dalam Mencegah COVID-19
Begitu masuk ke dalam sel-sel tubuh, virus tidak dapat lagi dibersihkan dengan antiseptik. Jadi, berkumur menggunakan obat kumur
antiseptik tidak dapat mencegah infeksi virus Corona.
Obat kumur yang mengandung chlorhexidine, flavonoid, dan minyak esensial diyakini dapat membunuh virus di dalam air liur orang
yang terinfeksi, sehingga dapat mengurangi jumlah virus yang berkembang biak di dalam tubuh. Meski begitu, jumlahnya tidak
signifikan.
Kebiasaan berkumur dengan obat kumur, yang disertai menyikat gigi dan flossing secara rutin, bisa menjaga kebersihan mulut dan
gigi secara optimal. Dengan begitu, risiko munculnya berbagai gangguan di mulut, seperti gingivitis dan periodontitis, dapat
berkurang.
Kesehatan gigi dan mulut berpengaruh terhadap respons imun tubuh, termasuk paru-paru, terhadap penyakit. Sebuah penelitian
menyebutkan bahwa orang dengan penyakit gusi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit pernapasan, seperti
pneumonia, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan bronkitis.
Kesehatan mulut yang tidak terjaga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pernapasan pada orang dengan penyakit
paru kronis.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut, salah satunya dengan berkumur, memang dapat menurunkan risiko
Anda terkena COVID-19.
KESIMPULAN
1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempatnya.

2. Jika sakit (ada gejala demam, flu, dan batuk), maka tetap dirumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang
publik untuk mencegah penularan ke orang lain.
3. Manfaatkan fasilitas kesehatan atau social media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat
tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien covid-19
4. Selama dirumah, bisa bekerja dirumah. Gunakan kamar terisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak minimal 1
meter dari anggota keluarga.
5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan
makan dan mandi dan tempat tidur.
6. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
dan lakukan etika batuk dan bersin
7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur dibawah
sinar matahari setiap pagi (15-30 menit)
8. Hubungi fasilitas kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapat perawatan lebih
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai