Infanticide by Strangulation: An Autopsy Review Oleh : Sadam Ulfin - G992008048 Prima Anugrah - G992003117 Sasha Geganaresi L- G992003135 Finda Ika Widya - G992102025
Pembimbing : dr. Novianto Adi Nugroho, S.H., M.Sc, Sp.F
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL
FK UNS/RSUD Dr. MOEWARDI ABSTRAK ABSTRAK Infanticide berarti tindakan membunuh anak dengan usia dibawah satu tahun yang melanggar hukum. Infanticide juga dikenal dengan pembunuhan anak. Female Infanticide adalah secara sengaja membunuh bayi perempuan karena pilihan pribadinya yang menginginkan bayi laki-laki saat atau beberapa saat setelah melahirkan. Secara hukum, infanticide setara dengan pembunuhan, dan semua ketetapan hukum terkait dengan pembunuhan dapat diterapkan pada infanticide. Ada beberapa metode yang telah disempurnakan selama bertahun-tahun untuk melakukan infanticide. Strangulasi merupakan metode yang sering digunakan pada infanticide. Pada penelitian ini akan membahas dua kasus dimana telah terjadi infanticide pada bayi laki-laki dan perempuan. Metode yang digunakan pada kedua kasus ini adalah ligature strangulation. Kata Kunci: Infanticide, pembunuhan bayi perempuan, strangulation, neonaticide. PENDAHULUAN 1. Kasus pembunuhan bayi (Infanticide) sudah umum terjadi, biasanya terjadi pada populasi padat penduduk dan pada daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi 2. Infanticide adalah kasus pembunuhan bayi dibawah satu tahun 3. Infanticide berasal dari bahasa Latin in-fans yang berarti tidak bisa berbicara. 4. Neonaticide adalah pembunuhan seorang bayi dalam waktu 24 jam setelah kelahirannya. 5. Pelaku biasanya adalah ibunya sendiri 6. Filicide adalah pembunuhan anak yang yang dilakukan secara disengaja oleh orang tuanya sendiri 1. Infanticide termasuk kematian perinatal dan neonatal 2. Infanticide bisa karena tindakan suruhan atau tindakan kelalaian. 3. Paling sering terjadi pada bayi perempuan, tidak hanya diaborsi sebelum lahir namun juga sebagai korban pembunuhan setelah lahir 4. Anak perempuan didiskriminasi dalam hal nutrisi, perhatian medis dan perawatan umum dibandingkan anak laki-laki 5. Temuan terbaru menunjukkan Infanticide juga terjadi pada bayi laki-laki 6. Pada studi ini dipaparkan dua kasus Infanticide yang berbeda yang disebabkan oleh pencekikan dengan tali LAPORAN KASUS KASUS PERTAMA KASUS PERTAMA: • Mayat bayi perempuan. • Terdapat tali berlapis ganda di sekitar leher. • Terlihat tanda melintang yang jelas di sekitar leher, saat bahan pengikat dilepas. • Pada permukaan kulit kepala, terdapat ekstravasasi darah yang difus. KASUS PERTAMA
Bahan pengikat di leher Ekstravasasi darah di scalp
KASUS KEDUA KASUS PERTAMA: • Mayat bayi laki-laki • Tali pusat & plasenta utuh. • Terdapat pakaian dalam berwarna putih di sekitar leher. • Terdapat tanda bekas ikatan di sekitar leher, saat ikatan dilepas. KASUS KEDUA
Petechiae di bekas ikatan
Tali pusta dan plasenta utuh DISKUSI DISKUSI ● Infanticide didefinisikan sebagai pembunuhan terhadap bayi, di mana infant didefinisikan sebagai anak di bawah usia 1 tahun. ● Pembunuhan bayi perempuan adalah yang paling umum. Bayi yang paling sering dibunuh adalah bayi tidak sah, lemah atau cacat, kembar dan kembar tiga atau kelebihan karena ukuran keluarga atau keadaan jarak kelahiran. Kemiskinan, tidak ada perencanaan keluarga, dll telah dilaporkan sebagai kemungkinan penyebab female infanticide. DISKUSI Metode pembunuhan yang biasanya digunakan: • Mati lemas/suffocation adalah (metode yang paling umum digunakan dengan tangan atau kain). • Pencekikan/strangulation dengan tangan, dengan selotip atau pita, atau dengan tali pusar itu sendiri. • Pukulan di kepala, atau dorong anak ke dinding. • Tenggelam dengan memasukkannya ke dalam jamban atau ember berisi air. • Kelalaian: dengan mengabaikan melakukan apa yang mutlak diperlukan untuk anak yang baru lahir, misalnya, tidak memisahkan tali pusat; membiarkannya berbaring di bawah seprai dan mati lemas. DISKUSI ● Mati lemas, pencekikan dan tenggelam adalah metode yang paling umum digunakan untuk membunuh neonatus. Neonatus kecil dan tidak memiliki kemampuan untuk membela diri. Dalam suatu case series, strangulasi adalah metode umum pembunuhan (12 kasus) diikuti dengan tenggelam (7 kasus) dan hipotermia (4 kasus). ● Pada kasus neonaticide, hampir semua dilakukan oleh perempuan, ibu muda, jarang menikah, berpendidikan rendah, memiliki tingkat gangguan kejiwaan dan stres psikososial yang rendah, tidak memiliki riwayat perilaku kriminal, dan tidak mencoba bunuh diri setelah pembunuhan. Tampaknya dimotivasi paling menonjol oleh rasa takut akan rasa malu dan bersalah yang biasanya menyertai kehamilan dan membesarkan anak di luar nikah. DISKUSI ● Pencekikan adalah metode umum pembunuhan bayi. Ciri ‑ciri umum dalam kasus pencekikan adalah memar dan lecet di leher meskipun minimal. Sianosis wajah, kongesti, edema, dan petekie mungkin ada. Lecet di leher mungkin disebabkan oleh kuku ibu dalam upaya untuk melahirkan sendiri dan pengikat mungkin masih ada di sekitar leher, ibu dapat mengklaim bahwa dia menggunakannya untuk membantu persalinan sendiri. ● Pencekikan adalah metode pembunuhan dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pencekikan ligatur adalah salah satunya. Untuk menentukan apakah pencekikan ligatur telah terjadi, dibutuhkan mata dan pengalaman yang terlatih dalam menyelidiki pembunuhan. Sebaliknya, informasi tentang keadaan kematian dan temuan patologis kasar pada otopsi paling sering mengungkapkan penyebab kematian dalam kecelakaan dan kasus penelantaran/penyalahgunaan dan pembunuhan. KESIMPULAN KESIMPULAN ● Infantisida yaitu secara sengaja membunuh bayi yang baru lahir pada awalnya didasari akibat alasan ekonomi dan masih sering terjadi hingga saat ini. ● Banyak kejadian infantisida yang mengindikasikan bahwa pembunuhnya adalah ibu kandung nya sendiri, namun juga ditemukan bahwa pembunuhnya adalah ayah kandungnya ataupun pengasuhnya sendiri. ● Bayi yang dibunuh langsung setelah dilahirkan biasanya karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun disguised pregnancies. Metode yang paling sering digunakan untuk infantisida adalah strangulasi. ● Maka dari itu pemeriksaan post mortem untuk mencari penyebab kematian perlu dilakukan DAFTAR PUSTAKA ● Reddy K.S.N “Essentials of Forensic Medicine and Tosicology”. 29 th edn. Hyderaba”: Om Sai graphics; 2010. P.396-397. ● Craig M. (2004): “Prenatal risk factors neonaticide and infant homicide: Can we identify those at risk?”. Royal Society Medicine. 97: pp 57-61. ● Pitt S, Bales E. “Neonaticide, Infanticide, and Felicide: A review of the literature”. Bulletin of the American Academy of Psychiatry and Law, 1995; 23, P.375-386. ● Sneh Lata Tandon, Renu Sharma. Female Foeticide and Infanticide in India: An analysis of crimes against girl children. International Journal of Criminal Justice Sciences. 2006; 1(1). ● Infanticide”: http://family.jrank.org/pages/876/Infanticide-Vctims-Infanticide.html ● Tandon S.L. 1999. Penal Sanctions on Violence Against Women: An Appraisal, In: Centre for Social Research, Violence Against Women in Delhi: Determinants and Remedies, New Delhi; Cenre for Social Research P. 46-57. ● www.forensicmedicine.ca/forensics/infanticide cited on 25/5/11 ● Pitt S.E, Bale E.M. Neonaticide, Infanticide, and Filicide: A review of the literature. Bulletin of the American Academy of Psychiatry and Law. 1995; 23: 375-386. DAFTAR PUSTAKA ● Palermo, G.B. Murderous Parents. International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology. 2002; 46(2): 123-143. ● Max. M. Houck, Forensic Pathology, Neonaticide. P.299. ● Stanton J, Simpson A. Filicide: A Review. International Journal of Law and Psychiatry. 2002; 25: 1-14. ● Stanton J, Simpson A, Wouldes T. A qualitative study of filicide by mentally ill mothers. Child Abuse & Neglect. 2002;24(11): 1451-1460. ● Driever F, Dettmeyer R, MadeaB. (2001): “Forensically relevant unexpected delivery, after unrecognized or denied pregnancy”. Arch. Kriminol 108:\74—S1. Cited in Knight B. and Pekka S. (2004). ● Tchell E, Taylor B. (2000): Äre risk factors for sudden infant death sundrome different at night?”Arch. Dis. Child. 87: pp 274-278. ● Nelson E, Taylor B, ICCPS Group. International child care practices study: infant sleep position and parental smoking”. Early Hum. 2001; 64: 7-20. ● Kellett R. Infanticide and child destruction – the historical, legal, and pathological aspects. Forensic Sci Int. 1992; 53: 1-28.