Kel.1 Askeb Bu Yoga
Kel.1 Askeb Bu Yoga
TRIMESTER 1
Kelompok 1
Nama Anggota :
2. ERLIANA (2015371025)
Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh yang dapat Menimbulkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil. Kebanyakan dari perasaan Ketidaknyamanan
tersebut berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologi yang Berhubungan
dengan aspek emosi dalam masa kehamilan (Walsh, 2007). Kehamilan Merupakan
masa transisi bagi wanita, karena terdapat banyak perubahan-perubahan Yang
terjadi baik fisik maupun psikologis (Bobak, et al., 2005).
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh Hormon estrogen dan progesterone
yang kadarnya meningkat. Uterus meningkat Dari ukuran sebelum hamil sebesar 5 -10 cm menjadi 25-36
cm. Ukuran uterus Meningkat hingga 5-6 kali lipat, kapasistasnya meningkat 3000-4000 kali lipat Dan
beratnya meningkat 20 kali lipat pada akhir kehamilan. Pada akhir Kehamilan panjang semua sel otot di
uterus meningkat hingga 10 kali lipat dari ukuran sebelum kehamilan. Begitu uterus mengembang ke atas
dan meninggalkan pelvis, uterus tidak lagi menjadi organ pelvis melainkan organ abdominal
(Kisner, et al., 2017).
2. Serviks Uteri
Vaskularisasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga serviks menjadi lebih
lunak dan warnanya lebih biru. Perubahan serviks terutama terdiri atas jaringan fibrosa.
Glandula cervikalis mensekresikan lebih banyak mucus dan plak yang akan menutupi
kanalis cervikalis. Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk menutup kanalis
cervikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi genital yang meluas ke atas. Menjelang
akhir kehamilan kadar hormone relaxin memberikan pengaruh perlunakan kandungan
kolagen pada serviks (Yulianti, et al., 2009).
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium interna dan isthmus uteri.
Segmen bawah lebih tipis dibanding segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu
terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin. Serviks
bagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi (Yulianti, et al., 2009).
4. Kontraksi Braxton
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri Disepanjang kehamilan. Kontraksi ini
membantu sirkulasi darah dalam plasenta (Yulianti, et al., 2009).
6. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas Sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus Luteum graviditas berdiameter kira-
kira 3 cm lalu mengecil setelah plasenta Terbentuk.
7. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon Somatomammotropin,estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum Mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga Mammae menjadi lebih besar. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting Susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.Perubahan pada payudara
disebabkan oleh kadar estrogen, progesteron, Laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi
hormonal menimbulkan proliferasi jaringan
E. Perubahan Hematologi
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Konsentrasi hemoglobin dan
hematokrit sedikit menurun sejak Trimester awal kehamilan. Sedangkan konsentrasi dan
kebutuhan zat Besi selama kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi
Kebutuhan janin.
F. Perubahan pada Sistem Pencernaan
Perubahan pada sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil antara lain terdapat
perasaan enek (nausea) pada trimester I. Hal ini dikarenakan kadar hormon esterogen
yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus berkurang
Gastrik reflux lebih banyak terjadi pada kehamilan lanjut Karena elevasi lambung akibat pembesaran uterus.
Tonus pada sfingter esofagus Bagian bawah melemah di bawah pengaruh progesteron, yang menyebabkan
Relaksasi otot polos. Penekanan akibat uterus yang diperburuk oleh hilangnya Tonus sfingter mengakibatkan
refluks dan nyeri ulu hati (heart burn). Kerja Progesteron pada otot-otot polos menyebabkan lambung
hipotonus yang disertai Penurunan motilitas dan waktu pengosongan yang memanjang. Efek-efek progesteron
menjadi lebih jelas seiring kemajuan kehamilan dan Peningkatan progesteron.
Efek progesteron pada usus halus adalah Memperpanjang lama absorpsi nutrien, mineral dan obat-obatan.
Absorpsi ini juga Meningkat akibat hipertrofi villi duedonum yang dapat meningkatkan kapasitas Absorpsi.
Efek progesteron pada usus besar menyebabkan konstipasi karena waktuTransit yang melambat membuat air
semakin banyak diabsorpsi dan menyebabkan Peningkatan flatulen karena usus mengalami pergeseran akibat
pembesaran uterus. Aliran darah ke panggul dan tekanan vena pada rektum meningkat
menyebabkanTerbentuknya hemoroid pada akhir kehamilan. (Varney, 2006).
Adapun perubahan sistem pencernaan yang tampak pada ibu hamil
Berdasarkan trimester kehamilan nya adalah sebagai berikut, yaitu pada trimester I
Terdapat perasaan enek (nausea). Hal ini dikarenakan kadar hormon estrogen yang
Meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
Traktus digestivus berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan Apa
yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus.
Hal ini baik untuk Reabsorbsi, tetapi menimbulkan konstipasi yang memang merupakan
salah satu Keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai adanya gejala muntah
(emesis) pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hipersalivasi sering terjadi sebagai
Kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita ditemukan
Adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
Tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah
THANK
YOU