Anda di halaman 1dari 11

PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI

TRIMESTER 1

Kelompok 1
Nama Anggota :

1. ASYIFA SABILA HASNA ( 2015371021)

2. ERLIANA (2015371025)

3 . REFY PRAMESTIKA (2015371012)

4. RIMA MAULINA MENTARI (2015371041)

5. ZELDA AYU ELISA (2015371016)


“Perubahan Anatomi Fisiologi Trimester 1”

Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh yang dapat Menimbulkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil. Kebanyakan dari perasaan Ketidaknyamanan
tersebut berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologi yang Berhubungan
dengan aspek emosi dalam masa kehamilan (Walsh, 2007). Kehamilan Merupakan
masa transisi bagi wanita, karena terdapat banyak perubahan-perubahan Yang
terjadi baik fisik maupun psikologis (Bobak, et al., 2005).

“Perubahan Terjadi pada Sistem Reproduksi Memasuki Trimester 1”


Perubahan yang terjadi pada system reproduksi memasuki trimester 1 meliputi :

A. Perubahan pada sistem Reproduksi dan Payudara


Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi dan payudara Adalah
sebagai berikut :
1. Perubahan Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh Hormon estrogen dan progesterone
yang kadarnya meningkat. Uterus meningkat Dari ukuran sebelum hamil sebesar 5 -10 cm menjadi 25-36
cm. Ukuran uterus Meningkat hingga 5-6 kali lipat, kapasistasnya meningkat 3000-4000 kali lipat Dan
beratnya meningkat 20 kali lipat pada akhir kehamilan. Pada akhir Kehamilan panjang semua sel otot di
uterus meningkat hingga 10 kali lipat dari ukuran sebelum kehamilan. Begitu uterus mengembang ke atas
dan meninggalkan pelvis, uterus tidak lagi menjadi organ pelvis melainkan organ abdominal
(Kisner, et al., 2017).

2. Serviks Uteri
Vaskularisasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga serviks menjadi lebih
lunak dan warnanya lebih biru. Perubahan serviks terutama terdiri atas jaringan fibrosa.
Glandula cervikalis mensekresikan lebih banyak mucus dan plak yang akan menutupi
kanalis cervikalis. Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk menutup kanalis
cervikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi genital yang meluas ke atas. Menjelang
akhir kehamilan kadar hormone relaxin memberikan pengaruh perlunakan kandungan
kolagen pada serviks (Yulianti, et al., 2009).
 
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium interna dan isthmus uteri.
Segmen bawah lebih tipis dibanding segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu
terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin. Serviks
bagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi (Yulianti, et al., 2009).

4. Kontraksi Braxton
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri Disepanjang kehamilan. Kontraksi ini
membantu sirkulasi darah dalam plasenta (Yulianti, et al., 2009).

5. Vagina dan Vulva


Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon estrogen. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih Merah, agak kebiruan
(livide) disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena Pelebaran pembuluh darah, PH
3,5-6 merupakan akibat meningkatnya produksi Asam laktat karena kerja laktobaci
achidophilus (Yulianti, et al., 2009).

6. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas Sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus Luteum graviditas berdiameter kira-
kira 3 cm lalu mengecil setelah plasenta Terbentuk.
7. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon Somatomammotropin,estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum Mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga Mammae menjadi lebih besar. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting Susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.Perubahan pada payudara
disebabkan oleh kadar estrogen, progesteron, Laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi
hormonal menimbulkan proliferasi jaringan

B. Perubahan pada sistem endokrin


Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium Menghasilkan estrogen
dan progesteron. Estrogen merupakan faktor yang Mempengaruhi pertumbuhan fetus,
pertumbuhan payudara, retensi air dan Natrium serta pelepasan hormon hipofise.
Progesteron mempengaruhi tubuh Ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat,
kenaikan suhu, Pengembangan duktus laktiferus dan alveoli serta perubahan sekretorik
dalam Payudara. Perubahan endokrin lainnya yaitu sekresi kelenjar hipofise umumnya
Menurun, dan penurunan ini akan meningkatkan sekresi semua kelenjar Endokrin
(khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal).
 
C. Perubahan Imunitas
Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi vagina
Sistem pertahankan tubuh ibu tetap utuh,
immunoglobin dalam kehamilan tidak berubah

D. Perubahan pada sistem Perkemihan


Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh Uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing (berkemih). Frekuensi berkemih yang
meningkat juga akibat peningkatan aliran ginjal Sampai 80%
(Lescher, 2014).
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus Keluar dari
rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulahematolog

E. Perubahan Hematologi
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Konsentrasi hemoglobin dan
hematokrit sedikit menurun sejak Trimester awal kehamilan. Sedangkan konsentrasi dan
kebutuhan zat Besi selama kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi
Kebutuhan janin.
F. Perubahan pada Sistem Pencernaan
Perubahan pada sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil antara lain terdapat
perasaan enek (nausea) pada trimester I. Hal ini dikarenakan kadar hormon esterogen
yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus berkurang

Adaptasi fisiologis sistem gastrointestinal selama kehamilan


Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan Didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan Dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga Lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan Berlangsung dalam tiga
trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, Trimester kedua 14 minggu
(minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13
Minggu (minggu ke-28 hingga ke- 40) (Prawiroharjo, 2010).
Selama kehamilan ibu akan mengalami perubahan anatomi fisiologis pada
Sistem organ tubuhnya termasuk sistem pencernaan (gastrointestinal).
Perubahan-Perubahan pada sistem pencernaan ibu hamil tersebut meliputi
perubahan pada Rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, duodenum, usus
besar dan rektum.Kebutuhan nutrisi ibu selama kehamilan seperti vitamin dan
mineral serta Nafsu makan ibu meningkat sehingga intake makanan juga
meningkat. Tetapi Beberapa wanita hamil mengalami penurunan nafsu makan
atau mengalami mual Dan muntah. Gejala tersebut berhubungan dengan
peningkatan hormone Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) (Mandang,
dkk, 2014).
Perubahan pada lambung dan esofagus wanita hamil yakni lambungMemproduksi
asam hidroklorik lebih tinggi terutama pada trimester pertama Kehamilan. Pada
umumnya keasaman lambung menurun dan produksi hormon gastrin meningkat secara
signifikan mengakibatkan peningkatan volume lambung Dan penurunan PH lambung.
Produksi gastrik berupa mukus dapat mengalami Peningkatan. Peristaltik esofagus
menurun, menyebabkan refluks atau relaksasi Cardiac sphincter.

Gastrik reflux lebih banyak terjadi pada kehamilan lanjut Karena elevasi lambung akibat pembesaran uterus.
Tonus pada sfingter esofagus Bagian bawah melemah di bawah pengaruh progesteron, yang menyebabkan
Relaksasi otot polos. Penekanan akibat uterus yang diperburuk oleh hilangnya Tonus sfingter mengakibatkan
refluks dan nyeri ulu hati (heart burn). Kerja Progesteron pada otot-otot polos menyebabkan lambung
hipotonus yang disertai Penurunan motilitas dan waktu pengosongan yang memanjang. Efek-efek progesteron
menjadi lebih jelas seiring kemajuan kehamilan dan Peningkatan progesteron.

Efek progesteron pada usus halus adalah Memperpanjang lama absorpsi nutrien, mineral dan obat-obatan.
Absorpsi ini juga Meningkat akibat hipertrofi villi duedonum yang dapat meningkatkan kapasitas Absorpsi.
Efek progesteron pada usus besar menyebabkan konstipasi karena waktuTransit yang melambat membuat air
semakin banyak diabsorpsi dan menyebabkan Peningkatan flatulen karena usus mengalami pergeseran akibat
pembesaran uterus. Aliran darah ke panggul dan tekanan vena pada rektum meningkat
menyebabkanTerbentuknya hemoroid pada akhir kehamilan. (Varney, 2006).
Adapun perubahan sistem pencernaan yang tampak pada ibu hamil

Berdasarkan trimester kehamilan nya adalah sebagai berikut, yaitu pada trimester I
Terdapat perasaan enek (nausea). Hal ini dikarenakan kadar hormon estrogen yang
Meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
Traktus digestivus berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan Apa
yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus.

Hal ini baik untuk Reabsorbsi, tetapi menimbulkan konstipasi yang memang merupakan
salah satu Keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai adanya gejala muntah
(emesis) pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hipersalivasi sering terjadi sebagai
Kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita ditemukan
Adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
Tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai