Anda di halaman 1dari 38

PERESEPAN OBAT

Nurul Hiedayati
Farmakologi FKIK UIN-SH
RESEP

• Adalah suatu permintaan tertulis dari


dokter, dokter gigi, dokter hewan, dan
praktisi lain yang berijin (seperti bidan)
kepada apoteker pengelola apotik (A.P.A)
untuk membuatkan/menyediakan obat dan
menyerahkan kepada seorang penderita
• Biasanya tercantum cara pemakaian
obatnya
Isi Resep

• Obat tertentu (jenis, nama obat) dengan


• Jumlah/dosis tertentu, dalam
• Bentuk sediaan obat tertentu, dan
digunakan dengan
• Cara tertentu, pada
• Waktu tertentu, bagi
• Penderita tertentu, pada keadaan saat itu
Motto “5 R” (Five Right)

1. The right amount (tepat jumlah)


2. The right medicine (tepat obat)
3. The right dispensing form given at (tepat
BSO nya)
4. The right time to (tepat waktunya/cara
pemberian)
5. The right patient (tepat pasiennya)
Resep harus lengkap dan jelas
(SK MEN KES RI no
26/MenKes/Per/1981)
• LENGKAP
- Nama, alamat, No SIP Dokter
- Tanggal penulisan resep
- Nama setiap/komponen obat
- Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
- Tanda tangan/parap dokter penulis resep
- Tanda seru dan parap dokter untuk resep yang
mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis
maksimum
• JELAS
- Tulisan terbaca
- Tulisan nama obat yang betul
- Tulisan nama obat sempurna
Codein → Codein HCl/Fosfat
Luminal → Luminal Na
Resep BENAR/RASIONAL

• Resep yang obatnya tepat, dosisnya tepat,


bentuk sediaan obat yang tepat, serta
waktu dan cara pemakaian yang tepat
untuk penderita yang tepat
Resep yang LENGKAP terdiri
dari 4 bagian
1. INSCRIPTIO= alamat, berisi :
- identitas dokter, meliputi :
tempat dan tanggal
invocatio = pembuka resep : R/
2. PRAESCRIPTIO/ORDINATIO = inti resep
- obat
- BSO/cara pembuatan
- Dosis/jumlah
Cont’

3. SIGNATURA = Tanda (yg harus ditulis


pada etiket obatnya), berisi :
- petunjuk utk penderita mengenai
obatnya
- nama penderita, sedang untuk anak
meliputi umur dan BB
4. SUBSCRIPTIO = tanda tangan/paraf
INKOMPATIBILITAS OBAT
• Tidak tercampurnya obat-obatan
• Bila dua zat atau lebih dicampur akan bereaksi dan
berubah sedemikian hingga khasiat obat itu tidak
sesuai apa yang diinginkan oleh dokternya
• Pada saat peracikan, interaksi tjd karena pengaruh
langsung obat yang satu terhadap yang lain, sehingga
mengakibatkan perubahan sifat salah satu atau semua
yang dicampur
• Bila kombinasi obat akan menghasilkan obat yang
kualitasnya berlainan dan atau berubah sifat terapetik,
sifat fisika, dan sifat kimianya.
2 macam inkompatibilitas obat
1. Inkompatibilitas terapetik, karena
a. Kelengahan penulis resep
- tjd lonjakan takaran/overdosis
- kombinasi obat
* aditif/sumatif (trisulfa)
* sinergis/potensia (kotrimoksazol)
- antagonis = obat yg menstimulir
(coffein) dan obat depresan (barbiturat)
- obat salah : tjd pd obat2 yang namanya
hampir sama tp khasiat berlainan
- kontra indikasi : suatu obat yang karena
sesuatu hal tidak boleh diberikan pd
seseorang penderita
b. Tjd karena inkompatibilitas farmasetik yg
tidak diperbaiki
• Inkompatibilitas Farmasetik
yaitu keadaan dimana campuran obat
(dalam resep) akan menghasilkan obat yg
tidak enak rasanya, tidak baik
keadaannya. Bila hal ini tidak dicegah
akan terjadi inkompatibilitas terapetik
INTERAKSI OBAT

• Peristiwa dimana suatu obat efeknya


diubah oleh obat/zat kimia lain yang lebih
dulu diberikan atau diberikan bersama-
sama
Pengaruh makanan terhadap
penyerapan obat
• Masih adanya makanan dalam lambung
menimbulkan efek non spesifik, contoh:
- Griseofulvin + makan berlemak,
absorbsi lebih besar, kadar dalam darah
lebih besar
- Aspirin + makan, absorbsi lebih kecil,
kadar salisilat darah 50%
Pengaruh makanan thd absorbsi
obat
1. Absorbsi berkurang : eritromisin, penisilin,
Tetrasiklin, aspirin dan fenasetin
2. Absorbsi diperlambat : asetaminofen,
sulfanilamid
3. Absorbsi tidak dipengaruhi : prednison,
teofilin
4. Absorbsi bertambah : diazepam,
griseofulvin, riboflavin, dikumarol
DOSIS DAN BENTUK
SEDIAAN OBAT   PUYER
Nurul Hiedayati
DOSIS OBAT
• DEFINISI : dosis pemakaian sekali pakai,
peroral untuk orang dewasa
• Jika yang dimaksud bukan untuk dewasa
harus dijelaskan, atau keadaan-keadaan
lain misalnya : dosis sehari, dosis
parenteral.
Macam-macam dosis yang
perlu diketahui :
1. DOSIS TERAPETIK
2. DOSIS LAZIM
3. DOSIS MAKSIMUM
4. DOSIS TOKSIK
5. DOSIS LETALIS
6. DOSIS MAKSIMUM BERGANDA
7. DOSIS ANAK, BAYI DAN GERIATRI
1. DOSIS TERAPETIK/DOSIS
TERAPI/DT :
dosis/takaran yang dapat
menyembuhkan (dosis yang ditulis
dalam resep)
2. DOSIS LAZIM/DL
• Dosis/takaran yang digunakan untuk membantu
dokter dalam menentukan DT, dan dipakai
sebagai pedoman
• Dapat dilihat pada literatur
• Sering disebut dosis pemakaian
• Dosis yang umumnya menyembuhkan
• Tergantung pada : hasil pengobatan yang
diinginkan, lamanya pengobatan, kerentanan
penderita
• Tercantum dalam FARMAKOPE setiap negara
3. DOSIS MAKSIMUM
• Dosis/takaran terbanyak yang masih dapat
dipakai/diberikan tanpa menimbulkan bahaya
• Fungsi : untuk mengetahui dosis terapi yang
diberikan akan menimbulkan bahaya/tidak (utk
mempertimbangkan DT yang diberikan)
• 2 alternatif : - tetap diberikan
- diturunkan dosisnya
DOSIS TOKSIK DAN DOSIS
LETALIS
4. DOSIS TOKSIK 5. DOSIS LETALIS
• Dosis/takaran yang • Dosis/takaran yang
dapat menimbulkan dapat mematikan
keracunan

Nb: dosis toksik dan dosis letalis tidak perlu dalam resep
6. DOSIS MAKSIMUM
BERGANDA
• Jumlah Dosis Maksimum (DM) dari
masing-masing obat (obat yang analog
kerjanya)
7. DOSIS ANAK, BAYI DAN
GERIATRI

• Dosis yang dilihat dari umurnya, karena


dosis anak tidak ada dalam farmakope
• Bayi fungsi organnya blm sempurna, maka
penggunaan dosis < dewasa/anak
• Geriatri, fungsi organ menurun, sehingga
dosis <
RUMUS-RUMUS MENGHITUNG
DOSIS ANAK
BERDASARKAN BERAT BADAN
• RUMUS CLARK
Dosis anak = W/70 X Dosis Dewasa
W = Berat badan anak dalam kg
70 = Berat badan rata-rata orang dewasa
Dipakai untuk anak < 1 th
Berdasarkan Umur
• Rumus YOUNG
Dosis anak = n/(n+12) X Dosis Dws
n = umur anak dalam th
Digunakan untuk anak < 8 th

• Rumus DILLING
Dosis anak = n/20 X Dosis dewasa
Untuk anak > 8 th
• Rumus COWLING
Dosis anak = (n + 1)/24 X Dosis dws

• Rumus FRIED
Dosis anak = n/150 X Dosis dewasa
n = umur anak dalam bulan
Untuk anak < 1 th
• Rumus JANUSCHKE
Umur 1 th : DA = 1/10 X Dosis Dws
Umur 2-3 th : DA = 1/5 X Dosis Dws
Umur 4-5 th : DA = 1/3 X Dosis Dws
Umur 6-7 th : DA = ½ X Dosis dws
Contoh 1
• R/ Atropin Sulfat 0.5
Belladon Extract mg 15
Saccharum lactis q.s
m.f.pulv d.t.d no.X
s.t.d.d pulv.

Pro : Tn X

Catatan:DM Atropin Sulfat = 1/3 (sekali/sehari)


DM Belladon Extract = 20/80 mg
Hitungan
• % DT terhadap DM
• Atropin Sulfat : sekali = 0.5/1 mg x 100% = 50%
sehari = 3 x (0.5/3 mg x 100%) = 50%
• Belladon Extract : sekali = 15/20 mg x 100% = 75%
sehari = 3 x (15/80 mg x 100%) = 56.25%

• DM berganda (rangkap) Atropin S dan Belladon


E
- Sekali = 50% + 75% = 125%
- Sehari = 50% + 56.25% = 106.25%
Contoh 2
Dengan resep seperti contoh 1
• DM anak umur 6 th
• Atropin Sulfat : sekali = 6/(6 + 12) x 1 mg = 1/3 mg
sehari = 6/(6 + 12) x 3 mg = 1 mg
• Belladon Extract : sekali = 6/(6 + 12) x 20 mg = 20/3 mg
sehari = 6/(6 + 12) x 80 mg = 80/3 mg

• % DT terhadap DM
• Atropin Sulfat : sekali = 0.5:1/3 mg x 100% = 150%
sehari = 3 x (0.5/1 mg x 100%) = 150%
• Belladon Extract : sekali = 15:20/3 mg x 100% = 225%
sehari = 3 x (15:80/3 mg x 100%) = 169%

• DM berganda (rangkap) Atropin S dan Belladon E


- Sekali = 150% + 225% = 375%
- Sehari = 150% + 169% = 319%
Catatan*
• Antibiotika, preparat sulfa : dosis tersendiri
• Obat-obat bagi anak sangat sensitif :
- obat bius = morfin
- Drastika = laksansia kuat
• Penulisan signatura terutama puyer harus teliti : m.f
pulv dtd dan m.f pulv beda makna.
• Pemilihan dan pemberian sediaan harus cocok
• Obat-obat yang bagi anak lebih tahan (besar
toleransinya)
- Phenobarbital
- Chloralhidrat
- Belladon extract, atropin sulfat
Apotik FKIK UINSH
dr. P
SIP 12345678

16 Agustus 2016

R/ Parasetamol tab 500 mg No. X


s. 3 dd tab I, p.r.n

Pro : An. E
Usia : 6 bulan
Apotik FKIK UINSH
dr. P
SIP 12345678

16 Agustus 2016

R/ Amoxilin syrup forte fl. I


s. 3 dd tab I

R/ Parasetamol tab 500 mg fl. I


s. 3 dd tab I, p.r.n

R/ CTM tab 4 mg fl. V


s. 3 dd tab I

Pro : An. A
Usia : 4 tahun
Apotik FKIK UINSH
dr. P
SIP 12345678

16 Agustus 2016

R/ Amoxillin forte syrup 60 ml


Parasetamol 200 mg
CTM 1,3 mg
Bromheksin 4 mg
m.f pulv dtd No. XV
s. 3 dd pulv I

Pro : An. A
Usia : 4 tahun
Apotik FKIK UINSH
dr. P
SIP 12345678

16 Agustus 2016

R/ Amoxillin forte syrup 60 ml fl. I


s. 3 dd cth ½

R/ Parasetamol tab 500 mg


CTM tab 4 mg
Bromheksin tab 8 mg
m.f pulv dtd No. XV
s. 3 dd pulv I

Pro : An. A
Usia : 4 tahun
Apotik FKIK UINSH
dr. P
SIP 12345678

16 Agustus 2016

R/ Amoxillin forte syrup 60 ml fl. I


s. 3 dd cth ½

R/ Parasetamol 200 mg
CTM 1 mg
Bromheksin 4 mg
m.f pulv No. XV
s. 3 dd pulv I

Pro : An. A
Usia : 4 tahun

Anda mungkin juga menyukai