Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

FISIK
By. Ns. Ponirah, SKp
PRINSIP-PRINSIP UMUM

 Menjaga privacy klien


 cara berkomunikasi dengan pasien
 pencahayaan dan lingkungan yang memadai
 Sesuaikan dengan tahap pertumbuhan / perkembangn pasien
 pencatatan serta pengambilan tindakan sesuai dengan masalah
atau kondisi pasien.
 Posisi klien tergantung jenis pemeriksaan dan kondisi klien.
 Dokumentasi hasil tepat &benar data subjektif dan data objektif
Tujuan Pemeriksaan Fisik
1. MEMPEROLEH DATA yang sistematif,
dan komprehensif
2. MEMASTIKAN/MEMBUKTIKAN HASIL
ANAMNESA
3. MENEGAKKAN DIAGNOSA
Tehnik Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
 Auskultasi
 Perkusi
 Palpasi
Inspeksi
 Penampilan
 Kesimetrisan
 Warna kulit
 Postur
Langkah Kerja Inspeksi

 Atur pencahayaan yang cukup


 atur suhu dan suasana ruangan yang nyaman
 Buka bagian yang diinspeksi
 Bila perlu gunakan kaca pembesar
 Selalu jelaslah dalam menetapkan apa yang anda lihat
 lakukan inspeksi secara sistematis, bila perlu
bandingkan satu bagian sisi tubuh dengan sisi yang lain
Palpasi
 Menggunakan sentuhan atau rabaan
mendeterminasikan ciri-ciri jaringan atau
organ
 Tehnik terakhir setelah yang lain.
 Sentuhlah hanya bagian tubuh yang akan
diperiksa secara terorganisir.bedakan
antara yang normal dan tidak normal
Ada 2 jenis tehnik palpasi
 Palpasi ringan  dengan ujung jari
 Palapsi Dalam  Bimanual dengan 2
tangan
Cara Kerja Palpasi
 pastikan area yang akan dipalpasi tidak tertutup
 cuci tangan
 beritahu pasien apa yang akan dikerjakan
 secara prinsip palpasi dapat dikerjakan dengan semua jari, tetapi
jari telunjuk dan ibu jari lebih sensitive
 Untuk mendeterminasi bentuk dan struktur organ gunakan jari 2,
3 dan 4 secara bersamaan. Untuk palpasi abdomen gunakan
telapak tangan dan beri tekanan dengan jari-jari secara ringan
 Bila perlu lakukan palpasi dengan dua tangan
 Perhatikan dengan seksama muka pasien selama palpasi untuk
mengetahui adanya nyeri tekan
 lakukan palpasi secara sistematis dan uraikan ciri-ciri tentang
ukuran, bentuk, konsistensi dan permukaannya
Perkusi
 Dengan cara mengetuk
 Tujuan untuk menentukan batas-batas organ
atau bagian tubuh dengan cara merasakan
vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya
gerakan diberikan kebawah jaringan. (udara,
cairanan atau benda padat)
Cara kerja perkusi
 Buka pakaian pasien sesuai yang diperlukan
 Luruskan jari tengah tangan kiri, tekan bagian ujung jari dan letakkan
dengan kuat pada permukaan yang diperkusi. Upayakan jari-jari yang lain
tidak menyentuh permukaan, karena akan mengaburkan suara.
Konsistenlah dalam memberikan tekanan pada permukaan yang
diperkusi
 Lenturkan jari tengah tangan kanan keatas dengan lengan bawah relaks.
Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan
 Gerakkan pergelangan tangan dengan cepat, jelas dan relaks serta
ketukan ujung jari tengah tangan kanan pada jari tengah tangan kiri.
Arahkan pada ujung jari tengah tangan kiri setelah batas kuku
 Segera angkat jari tengah tangan kanan untuk menghindari vibrasi
teredam
 Pertahankan gerakan pada pergelangan tangan, tidak pada jari, siku atau
pundak
Auskultasi
 metode pengkajian menggunakan
stetoskop untuk memperjelas
pendengaran
Dokumentasi Pengkajian
 Gunakan tulisan yang jelas dan pakailah tinta untuk
menulis
 Tulislah nama dan nomor catatan medik pasien pada
setiap lembar halaman.
 Catat tanggal dan jam setiap memasukan data
 Gunakan istilah/singkatan yang standar
 Tulis gejala sesuai dengan yang dikatakan pasien
 Jelaskan secara spesifik, hindari penyampaian
informasi secara umum dan ragu-ragu
lanjutan
 Tulis pada setiap baris dan jangan biarkan
ruangan kosong.
 Jangan menambah data pada pada suatu data
yang telah didokumentasikan sebelumnya.
 Tuliskan segala jenis kegiatan yang anda
kerjakan sendiri, jangan menuliskan orang lain.
 Jangan mendokumentasikan data yang
merupakan suatu pendapat.
 Tulis nama dan tanda tangan pada setiap data
yang didokumentasikan.
Untuk menghindari kesalahan:
 data harus segera ditulis
 Data riwayat kesehatan harus ditulis
secara lengkap dan hindari menggunakan
istilah posistif, negatif, normal atau tidak
normal
Tingkat Kesadaran
 Tingkat kesadaran adalah ukuran dari
kesadaran dan respon seseorang terhadap
rangsangan dari lingkungan
 Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
tingkat kesadaran adalah perubahan lingkungan
kimia otak seperti keracunan, kekurangan
oksigen karena berkurangnya aliran darah ke
otak dan tekanan berlebihan dalan rongga
tulang kepala
Macam-macam Tingkat kesadaran
 Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar
sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang
keadaan sekelilingnya..
 Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk
berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
 Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang
berhayal.
 Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun,
respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun
kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi
jawaban verbal.
lanjutan
 Stupor (soporo koma), yaitu keadaan
seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri.
 Coma (comatose), yaitu tidak bisa
dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon
kornea maupun reflek muntah, mungkin
juga tidak ada respon pupil terhadap
cahaya).

Anda mungkin juga menyukai