Anda di halaman 1dari 14

KOMITE AUDIT DAN KOMITE LAINNYA

Disusun Oleh Kelompok 2:


THOFAN IRIAWAN
(NIM 2020333310005)

ANTHON
(NIM 2020333310030)
Pengertian Komite Audit

Komite audit adalah suatu komite yang bekerja secara


profesional dan independen yang dibentuk oleh Dewan
Komisaris dengan tugas untuk membantu dan
memperkuat fungsi Dewan Komisaris (atau Dewan
Pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan
(oversight) atas proses pelaporan keuangan, manajemen
risiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari CG di
perusahaan
Komite Audit di Negara Lain

AMERIKA SERIKAT INGGRIS KANADA


- Sesuai Accounting - Merupakan negara - Diberlakukan melalui
Series Release (ASR) pelopor pembentukan UU PT sejak tahun
No.19/1940 yang komite audit (sudah 1965
diterbitkan oleh ada sejak pertengahan - Hal ini mewajibkan
Securities Exchange abad ke-19) semua perusahaan
Commision (SEC) : - Anggotanya dipilih dari publik di Kanada
Semua perusahaan pemegang saham yang memiliki Komite audit
yang go public dipandang memiliki
dianjurkan memiliki keahlian atau
komite audit yang kompetensi di bidang
beranggotakan pihak akuntansi dan auditing
independen dari luar
perusahaan
- Berdampak pada harga
saham yang cenderung
lebih tinggi karena lebih
diminati oleh investor
Regulasi Komite Audit di
Indonesia
1. Menurut UU BUMN :
UU No.19 Tahun 2003 tgl 19 Juni 2003
Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN wajib
membentuk komite audit yang bekerja secara
kolektif dan berfungsi membantu Komisaris dan
Dewan Pengawas dalam melaksanakan
tugasnya
Regulasi Komite Audit di
Indonesia
2. Menurut Kementerian BUMN :
-Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No.05/MBU/2006 Tentang Komite Audit Bagi BUMN.
Memuat antara lain : Tugas Komite Audit, Penugasan lain
kepada komite audit dan Keanggotaan Komite Audit
-Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-
01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) Pada BUMN.
-Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.PER-
12/MBU/2012 Tentang Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas BUMN
Regulasi Komite Audit di
Indonesia
3. Menurut Bursa Efek :
Surat Edaran BAPEPAM No.SE-03/PM/2000 dan
Keputusan Direksi BEJ No. Kep-315/BEJ/06/2000 :
Keanggotaan Komite Audit :
Minimal 3 Orang:

Minimal 1 orang komisaris independen  Ketua
Komite Audit

Minimal 2 orang pihak independen dari luar emiten
Salah seorang memiliki latar belakang pendidikan
akuntansi atau keuangan
Regulasi Komite Audit di
Indonesia
4. Menurut Komite Nasional GCG :
Rekomendasi Utama dalam Pedoman ini tentang pembentukan Komite Audit adalah :
a.Dewan Komisaris harus membentuk suatu Komite Audit,
b.Harus ada ketentuan-ketentuan tertulis yang mengatur dengan jelas kewenangan dan tugas
Komite Audit.
c.Tugas utama Komite Audit termasuk pemeriksaan dan pengawasaan tentang proses
pelaporan keuangan dan kontrol internal.
d.Anggota Komite Audit harus diangkat dari anggota Dewan Komisaris yang tidak
melaksanakan tugas-tugas eksekutif dan terdiri atas:
Paling sedikit tiga anggota; dan
Mayoritas harus independen

Tujuan dibentuknya komite audit :


a.  Pengawasan Pelaporan Keuangan
b.  Pengawasan Manajemen risiko
c.  Pengawasan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

 
Regulasi Komite Audit di
Indonesia
4. Menurut Bank Indonesia :
 Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/14/PBI/2006
Tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum.
 Keanggotaan Komite Audit Minimal 3 Orang:

Minimal 1 orang komisaris independen  Ketua
Komite Audit

Minimal 1 orang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang keuangan atau akuntansi

Minimal 1 orang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang hukum atau perbankan
Efektivitas Kerja Komite Audit

 Komite audit melakukan sinergi dengan audit


internal
 Melakukan audit khusus
 Meminta bantuan pihak eksternal untuk
melakukan audit investigatif dan audit forensik
Komunikasi Komite Audit

 Dengan Dewan Komisaris


Membuat Laporan berkala dan laporan khusus
 Dengan Manajemen
Diskusi dengan manajemen membahas permasalahan
yang berdampak finansial dan non finansial
 Dengan Auditor Internal
Antara lain terkait laporan keuangan, kebijakan akuntansi,
estimasi akuntansi, dll
 Dengan Auditor Eksternal
Antara lain terkait kebijakan akuntansi, penyesuaian audit,
kesulitan selama pelaksanaan audit, dll
Implentasi prinsip GCG di
Komite Audit
 Independensi (Independency)
Bebas dari konflik kepentingan
 Transparansi (Transparency)
Laporan Berkala yang dituangkan dalam laporan tahunan
dan dipublikasikan kepada publik
 Akuntabilitas (Accountability)
Memiliki kapabilitas, kompetensi dan pengalaman di bidang
audit dan bebas dari konflik kepentingan
 Pertanggungjawaban (Responsibility)
Sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
 Kewajaran (Fairness)
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas sikap adil
(fair) dan objektif terhadap semua pihak
Komite Audit – Self
Assessment Checklist

 Anggota komite audit dapat melakukan


self assessment melalui peninjauan
(review) menggunakan alat bantu yang
dilengkapi dengan checklist.
 Tujuannya untuk mengetahui kelemahan
dalam pelaksanaan tugas yang
diembannya sehingga dapat dilakukan
upaya perbaikan supaya komite audit
dapat lebih efektif
Komite Lainnya

- Komite Nominasi
Berkaitan dengan penganalisaan proses seleksi dan
promosi, termasuk merekomendasikan calon anggota
dewan dan eksekutif puncak

- Komite Remunerasi
Berkaitan dengan sistem penggajian, insentif, tunjangan
dan fasilitas
- Komite Pemantau Manajemen Risiko
Berkaitan dengan risiko yang dihadapi perusahaan dan
evaluasinya
TERIMA
KASIH
Referensi:
The Power of Good Corporate
Governance, Teori dan
Implementasi ed.2

Anda mungkin juga menyukai