Nama kelompok:
Mawan Afriansyah
Doni F
Fatardo
Supriady
Dasar-dasar teknik pengelasan
Las gas, yang dilapangan lebih dikenal dengan istilah las karbit,
sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan
pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai
sumber panas. Dalam proses las gas ini,
gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas
lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling
popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas
Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas
ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain.
Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan
temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik
bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
Dari table() gas-gas lain yang juga berperan
adalah gas propane (LPG), methane dan
hydrogen. Karena temperature nyala api yang
dihasilkan lebih rendah dari gas asitilen maka
ketiga jenis gas ini jarang dipakai sebagai gas
pencampur.
Seperti disebutkan, gas Asetilen merupakan
jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi
bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika
gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur
maka seringkali proses pengelasan disebut
dengan las karbit. Gas Asetilen ini sebenarnya
dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA
(orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi
jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan
ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen.
Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk
mencirikan bahwa gas yang digunakan salah
satunya adalah gas Asetilen.
TERIMAKASIH