Anda di halaman 1dari 7

Tugas mulok

Nama kelompok:
Mawan Afriansyah
Doni F
Fatardo
Supriady
Dasar-dasar teknik pengelasan

a. Prinsip las listrik


Penyambungan dua buah logam atau lebih menjadi
satu dengan jalan pelelehan atau pencarian dengan
busur nyala listrik sebagai smber panasnya.penggunaan
tenaga listrik sebagai sunber nyalanya dibagi menjadi
dua yaitu
1. Las tahanan listrik
2. Las busur nyala listrik
Las tahanan listrik adalah proses pengelasan yang di
lakukan dengan cara mengalirkan arus listrik melalui
bidang-bidang atau permukaan benda kerja yang akan di
sambung atau di las.tahanan yang di timbul akan oleh
arus listrik pada bidang-bidang sentuh akan menimbulkan
panas dan berguna mencairkan permukaan sambung.
Jadi,tekanan yang diberikan antara kedua bahan kerja
akan menimbulkan paduan antara dua buah yang
disambung.
Sedangkan las busur nyala listrik merupakan pengelasan yang di
lakukan dengan jalan mengubah arus listrik menjadi panas untuk
melelehkan atau mencairkan permukaan benda yang akan
disambung dan membangkitkan busur nyala listrik melalui
elektroda.
Proses terjadinya arus listrik ini diakibatka perbedaan tegangan
listrik antara kedua kutub yaitu kerja dan elektroda.perbedaan
tegangan inin disebut tegangan nyala busur.
Besar tengangan ini antara 20 volt dan 40 volt
Dasar Las Gas/ Gas Welding

Las gas, yang dilapangan lebih dikenal dengan istilah las karbit,
sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan
pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai
sumber panas. Dalam proses las gas ini,
gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas
lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas).  Gas bahan bakar yang paling
popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas
Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas
ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain.
Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan
temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik
bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
Dari table()  gas-gas lain yang juga berperan
adalah gas propane (LPG), methane dan
hydrogen. Karena temperature nyala api yang
dihasilkan lebih rendah dari gas asitilen maka
ketiga jenis gas ini jarang dipakai sebagai gas
pencampur.
Seperti disebutkan, gas Asetilen merupakan
jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi
bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika
gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur
maka seringkali proses pengelasan disebut
dengan las karbit. Gas Asetilen ini sebenarnya
dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA
(orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi
jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan
ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen.
Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk
mencirikan bahwa gas yang digunakan salah
satunya adalah gas Asetilen.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai