Imaniar Swariandina
081.0211.035
D2
Definisi
• Suatu proses patofisiologis dengan etiologi
yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal diikuti penimbunan sisa
metabolisme protein dan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit selama
lebih atau sama dengan 3 bulan.
Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
1. Renal damage yg terjadi > 3 bln, berupa
kelainan struktural dan fungsional, dengan
atau tanpa penurunan LFG, dgn manifestasi:
- kelainan histopatologi
- tanda kerusakan ginjal seperti kelainan
komposisi darah dan urin, atau uji
pencitraan ginjal
Keseimbngan glomerolus-
tubulus tdk dpt
dipertahankan dan
fleksibilitas pd proses eksresi
menjadi menurun
Gangguan metabolisme
• Metabolisme hidrat arang
– Pd pasien gagal ginjal yg tidak punya hubungan
dengan nefropati diabetik,sering ditemukan
gangguan ringan metabolisme hidrat arang
(glukosa). Mekanismenya tidak diketahui, diduga
berhubungan dengan toksin azotemia.
• Metabolisme lemak
- Pd umumnya lemak bebas dan kolesterol
dalam bts normal kecuali pd sindrom nefrotik
• Metabolisme protein
- Pada pasien, pembatasan jumlah protein
dalam menu tidak akan menyebabkan
keseimbangan negatif dari nitrogen.
• Metabolisme asam urat
– Hiperurikemia sering dijumpai pd pasien gagal
ginjal kronik
• Metabolisme Na+
– kemungkinan masih bisa dipertahankan
pd sebagian besar kasus. Berdasarkan
konsep intac nephron hypoyesis ,untuk
mempertahankan keseimbangan natrium
dlm tubuh akan diimbangi dengan
peningkatan eksresi natrium dr setiap
nefron yg masih utuh.
• Metabolisme air
– Pd beberapa pasien dengan gagal ginjal
kronik dengan jumlah nefron yg makin
berkurang,fleksibilitas untuk eksresi air
juga akan berkurangwater overload renal
maupun ekstrarenalhiponatremia
Defisit air dan natrium(dehidrasi)
Penurunan LFG
gg.Faal eksresi
Gangguan sis.regulasi pusat
pengurangan masa nephron ↑ toksin azotemia
↑ H + plasma
5(OH)2D3 Menghambat Vit.D
Buffer kalsium
↓absorbsi Ca di usus tulang
gg.Faal eksresi
↑ fosfor plasma
↓ kalsium plasma
hiperparatiroidisme
• Anamnesis
• Pemeriksaan lab :
– Px faal ginjal : pemeriksaan ureum,kreatinin dan
asam urat sudah mendekati sbg uji faal ginjal,tapi
harus ditegakkan lagi dengan px klirens kreatinin
dan radionuklida
Urine :
Volume,Warna,Sedimen,Berat jenis,Kreatinin,
Protein
• Darah :Bun / kreatinin,Hitung darah
lengkap,Sel darah merah,Natrium
serum,Kalium
Magnesium fosfat,Protein,Osmolaritas serum
• Pielografi intravena
– Menunjukkan abnormalitas pelvis ginjal dan
ureter
Pielografi retrograd
Dilakukan bila dicurigai ada obstruksi yang
reversibel
Arteriogram ginjal
Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi
ekstravaskular, massa.
• istouretrogram berkemih
Menunjukkan ukuran kandung kemih, refluks
kedalam ureter, retensi.
• Ultrasono ginjal
Menunjukkan ukuran kandung kemih, dan
adanya massa, kista, obstruksi pada saluran
perkemihan bagian atas.
• Biopsi ginjal
Mungkin dilakukan secara endoskopi untuk
menentukan sel jaringan untuk diagnosis
histologis
• Endoskopi ginjal nefroskopi
Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal ;
keluar batu, hematuria dan pengangkatan
tumor selektif
• EKG
Mungkin abnormal menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa,
aritmia, hipertrofi ventrikel dan tanda tanda
perikarditis.
Penatalaksanaan
• Terapi konservatif
– Mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif
– Meringkan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin
azotemia
– Mempertahankan dan memperbaiki metabolisme
secara optimal
– Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
• Diet
– Terapi diet rendah protein : teapi ini
menguntungkan untuk mencegah atau
mengurangi toksin azotemia tetapi untuk
jangka lama dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan negatif nitrogen
• Kebutuhan kalori
– Konsumsi jmlh kalori untuk pasien sering
kurang karena keluhan-keluhan GIT(mual dan
muntah)
– Tujuan : mempertahankan status nutrisi
– Memelihara status nutrisi
– Memelihara arthometri(skinfokld thickness)
• Kebutuhan cairan
– Bila ureum serum >150 mg% kebutuhan cairan
harus adekuat agar jumlah diuresis mencapai
2L/hari
– Tujuan : mencegah dehidrasi
osmotik,memelihara status hidarasi
optimal,mengeliminasi toksin azotemia
• Untuk kelompok pasien dengan LFG <
5ML/hari dan sindrom nefrotik diberikan
diuretik untuk memperlancar diuresis
• Kebutuhan elektrolit dan mineral
– Kebutuhan jumlah mineral dan elektrolit
bersifat individual tergantung dari LFG