SYAFRIL MA’RUF,ST.MM
1.undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 13
(2) Mentri, Gubernur, atau Bupati / Wali Kota Melakukan Pengawasan
Atas Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Yang
dilakukan Oleh : IUP, IPR, atau IUPK.
Pasal 16
Pengawasan sebagaimana dimaksud pasal 13 (2), Meliputi:
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Reklamasi dan Pasca Tambang.
Pasal 28
(1) Pengawasan Pengelolaan L H,Reklamasi dan Pasca Tambang,paling sedikit :
a. Pengelolaan dan pemantauan LH sesuai dokument LH/ Izin Lingkungan Hidup
b. Penataan,Pemulihan,&Perbaikan Lahan sesuai dengan peruntukannya
c. Penetapan dan Pencairan Jaminan Reklamasi
d. Pengelolaan PascaTambang
e. Penetapan dan Pencairan Jaminan PascaTambang
f. Pemenuhan baku mutu Lingkungan Hidup
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh IT dan Berkoordinasi
dengan Pejabat Pengawas di bidang LH dan Reklamasi.
Pasal 36
Inspektur Tambang berwenang:
1. Memasuki Tempat kegiatan usaha
2. Menghentikan sementara waktu sebagian atau seluruh kegiatan
pertambangan jika, kegiatan tersebut membahayakan atau menimbulkan
pencemaran/ kerusakan Lingkungan
3. Mengusulkan penghentian sementara menjadi penghentian secara tetap
kepada Kepala Inspektur Tambang
3.Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata
Cara Pemberian Wilayah,Perizinan,dan Pelaporan pada
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara