Anda di halaman 1dari 40

KULIAH 1

IMPLEMENTASI STRATEGI & KONSEP BIAYA

Pertemuan I
• Manajemen Biaya (Program Bisnis STIE
Dewantara)
• Dr. Heru Satria Rukmana, SE.Ak., MM., CA., CPA
• Sumber: Blocher et al. (2013), Bab 1 dan 2

1
IMPLEMENTASI STRATEGI: RANTAI NILAI, KARTU SKOR
BERIMBANG DAN PETA STRATEGI

• SWOT ANALYSIS

Analisa SWOT mengarahkan analisis strategi dengan


memfokuskan perhatian pada: kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (Threat).

• Langkah-langkah analisa SWOT 


1. Mengidentifikasi faktor-faktor penentu kesuksesan.
2. Mengidentifikasi ukuran-ukuran kuantitatif dari faktor-
faktor penentu kesuksesan

2
IMPLEMENTASI STRATEGI: RANTAI NILAI, KARTU SKOR
BERIMBANG DAN PETA STRATEGI

Salah satu langkah pertama dalam


mengimplementasikan strategi adalah mengidentifikasi
faktor-faktor penentu kesuksesan (critical success
factors –CSF) yang harus menjadi fokus perusahaan
untuk meraih kesuksesan.
Kekuatan dan kelemahan dapat diidentifikasi dengan
cara melihat SD spesifik yang ada dalam perusahaan
yaitu:
1. Lini Produk
2. Manajemen
3. Penelitian & pengembangan
4. Operasi
5. pemasaran 
6. Strategi
3
SWOT Analysis

• Peluang dan ancaman paling mudah diidentifikasikan


dengan cara melakukan analisis terhadap industri dan
kompetitor perusahaan:
1. Hambatan untuk masuk
2. Intensitas kompetisi di antara kompetitor
3. Tekanan dari produk pengganti
4. Kekuatan posisi tawar pelanggan
5. kekuatan posisi tawar pemasok

4
ANALISA RANTAI NILAI

• Analisa Rantai Nilai 


Adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih
memahami keunggulan kompetitif perusahaan,
mengidentifikasi dimana nilai bagi pelanggan dapat
ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih
memahami hubungan perusahaan dengan pemasok,
pelanggan, dan perusahaan lainnya dalam industri yang
sama.

• Rantai Nilai (value chain) dapat dioperasikan melalui 3


fase yaitu:
1. Hulu
2. Operasi
3. Hilir
5
ANALISA RANTAI NILAI (Lanjutan)

1. Fase Hulu
Mencakup pengembangan produk dan hubungan
perusahaan dengan pemasok

2. Fase Operasi
Mengacu pada operasi manufaktur atau untuk peritel
atau perusahaan jasa, operasi terlibat dalam
penyediaan produk atau jasa

3. Fase Hilir
Mengacu pada hubungan dengan pelanggan,
mencakup pengiriman, pelayanan, dan aktivitas
terkait lainnya.

6
ANALISA RANTAI NILAI (Lanjutan)

• Analisa Rantai Nilai mempunyai 2 langkah:


Langkah 1. Mengidentifikasi Aktivitasi Rantai Nilai 
dalam proses perancangan, produksi, dan penyediaan
layanan pelanggan.
Langkah 2. Mengembangkan keunggulan kompetitif
dengan menurunkan biaya atau menambah nilai 
perusahaan menentukan sifat dari keunggulan
kompetitifnya saat ini dan yang potensial dengan
mempelajari aktivitias nilai dan penggerak biaya yang
telah diidentifikasi sebelumnya.
Perusahaan harus mempertimbangkan:
1. Identifikasi keunggulan kompetitif (kepemimpinan
biaya atau diferensiasi)

7
ANALISA RANTAI NILAI (Lanjutan)

2. Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai.


3. Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya.

8
KARTU SKOR BERIMBANG DAN PETA STRATEGI

• BSC mengimplementasikan strategi dengan menyediakan


alat pengukuran kinerja komprehensif yang
mencerminkan ukuran-ukuran yang sangat penting untuk
kesuksesan strategi perusahaan dan dengan demikian
menyediakan sarana untuk mensejajarkan pengukuran
kinerja pada perusahaan dengan strategi perusahaan.
• BSC terdiri dari 4 perspektif atau pengelompokkan faktor-
faktor penentu kesuksesan, seperti:
1. Perspektif Keuangan  mencakup ukuran kinerja
keuangan seperti pendapatan operasi dan arus kas
2. Perspektif Pelanggan  mencakup ukuran
kepuasan pelanggan
3. Perspektif Proses Internal  mencakup
diantaranya ukuran produktivitas & kecepatan

9
KARTU SKOR BERIMBANG DAN PETA STRATEGI
(lanjutan)

4. Pembelajaran & Inovasi  mencakup ukuran


seperti jumlah jam pelatihan karyawan dan jumlah
hak paten atau produk baru.

BSC memberikan 5 keuntungan potensial:


1. Sarana untuk menelusuri kemajuan terhadap pencapain
tujuan strategis
2. Sarana untuk mengimplementasikan strategi dengan
mengalihkan perhatian manajer pada faktor-faktor
penentu kesuksesan yang secara strategis relevan, dan
memberikan mereka penghargaan atau pencapaian
faktor-faktor ini
3. Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk
mencapai perubahan organisasi yang diharapkan

10
KARTU SKOR BERIMBANG DAN PETA STRATEGI
(lanjutan)

4. Alasan yang adil dan obyektif bagi perusahaan dalam


menentukan kompensasi & promosi dari setiap manajer
5. Kerangka kerja yang mengkoordinasikan seluruh upaya
perusahaan untuk mencapai faktor-faktor penentu
kesuksesan

• Mengimplementasikan BSC
1. Memiliki dukungan yang kuat dari manajemen puncak
2. Secara akurat mencerminkan strategi perusahaan
3. mengkomunikasikan strategi organisasi secara jelas
kepada seluruh manajer dan karyawan
4. memiliki proses yang meninjau dan memodifikasi BSC
sebagai strategi organisasi dan perubahan SD

11
KARTU SKOR BERIMBANG DAN PETA STRATEGI
(lanjutan)

5. Dikaitkan dengan sistem imbal jasa dan kompensasi,


manajer dan karyawan memiliki insentif yang jelas
6. Mencakup proses untuk menjamin keakuratan dan
keandalan informasi
7. Memastikan bahwa bagian yang relevan dari BSC
mudah diakses bagi mereka yang bertanggung jawab
untuk ukuran, dan bahwa informasi juga aman, hanya
tersedia bagi mereka yang berwenang memiliki
informasi

12
PETA STRATEGI (STRATEGY MAP)

Peta Strategi (strategy map) merupakan


diagram sebab akibat dari hubungan antara
perspektif BSC. Manajer menggunakan peta
strategi untuk menunjukkan bagaimana
pencapaian tujuan dalam setiap perspektif
mempengaruhi pencapaian tujuan dalam
perspektif lainnya, dan pada akhirnya
keseluruhan kesuksesan perusahaan.

13
PETA STRATEGI (STRATEGY MAP)

• Manfaat Peta Strategi:

1. Menunjukkan pencapaian CSFs di suatu perspektif


seharusnya berdampak pada pencapaian tujuan
perspektif lainnya

2.Perspektif keuangan adalah perspektif penting di peta


strategi karena kinerja keuangan adalah tujuan utama
dari kebanyakan organisasi pencari laba

3.Keberhasilan di area perspektif lainnya akan secara


langsung mengarah pada perbaikan kinerja keuangan
dan peningkatan nilai bagi pemegang saham/investor

14
PETA STRATEGI (STRATEGY MAP)

15
PETA STRATEGI (LANJUTAN)

• Sustainability adalah perspektif kelima BSC bagi banyak


perusahaan saat ini.
• Merupakan keseimbangan antara tujuan jangka panjang
dan pendek di ketiga dimensi kinerja perusahaan, yaitu
ekonomi, sosial dan lingkungan
• Laporan lingkungan hidup harus menggunakan
Environmental Performance Indicator (EPI)
• EPI ini meliputi tiga hal:
1.Operasional (mengukur gangguan atas lingkungan/isu
ketaatan pada regulasi)
2.Manajemen (usaha untuk mengurangi dampak atas
lingkungan)
3.Kondisi lingkungan (mengukur kualitas lingkungan)

16
PETA STRATEGI (LANJUTAN)

17
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA

A. Kerangka Sistem
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang
saling berhubungan yang melakukan satu atau
lebih proses untuk mencapai tujuan-tujuan
khusus. Pusat operasional dari sistem adalah
proses, sistem menerima masukan yang diubah
oleh proses menjadi keluaran yang memenuhi
tujuan sistem.

18
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

B. Sistem Informasi Akuntansi


Bagian yang saling berhubungan terdiri dari :
pemesanan dan penjualan, piutang yang ditagih
dan penerimaan tunai, persediaan,buku besar
umum, dan akuntansi biaya. Bagian yang saling
berhubungan ini disebut subsistem dari SIA.
Proses terdiri hal-hal seperti masuk seperti
pengumpulan, pencatatan, pengikhtyisaran,
dan pengelolaan data. Tujuannya adalah untuk
menyediakan informasi keluaran bagi
pengguna.

19
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

Sistem informasi ada dua yaitu :


1. Sistem informasi akuntansi keuangan yaitu
subsistem informasi akuntansi yang terutama
berhubungan dengan memproduksi keluaran
untuk pengguna eksternal dan menggunakan
peristiwa ekonomi yang dilakukan sebagai
masukan dan proses yang memenuhi peraturan
dan kesepakatan tertentu.

20
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

2. Sistem informasi manajemen biaya adalah


subsistem informasi akuntansi yang terutama
berhubungan dengan memproduksi keluaran
untuk pengguna internal dengan menggunakan
masukan dan proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan manajemen.
• Tujuannya adalah untuk memberikan informasi
untuk perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan objek lainnya, untuk pengambilan
keputusan dan untuk perencanaan dan
pengendalian.

21
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

C. Hubungan dengan sistem dan fungsi


operasi lainnya.
Informasi biaya yang dihasilkan oleh sistem
informasi manajemen biaya harus berguna dan
bermanfaat pada organisasi secara
keseluruhan. Sistem manajemen biaya kualitas
tinggi harus mempunyai perspektif organisasi.
Sistem manajemen biaya yang terintegrasi,
menunjukkan kebutuhan bagi manajemen
untuk menekankan manajemen biaya untuk
seluruh rantai nilai.

22
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

D. Sistem yang berbeda untuk maksud yang berbeda


1. System informasi akuntansi biaya.
System informasi akuntansi biaya adalah subsistem
manajeman biaya yang dirancang untuk membebankan
biaya pada produk dan jasa individu dan objek lain seperti
yang dinyatakan oleh manajemen.

Dalam membebankan biaya produk menilai persediaan dan


menentukan biaya penjualan, tujuannya adalah :
· Pengambilan keputusan yang tepat
· Memenuhi kreiteria pelaporan keuangan.
· Memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan
manajemen.

23
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

2. System informasi pengendalian operasional.


• System informasi pengendalian operasional adalah
subsistem manajemen biaya yang dirancang untuk
memberikan umpan balik yang akurat dan tepat waktu
menyangkut kinerja manajer dan pihak laint erhadap
kegiatan perencanaan dan pengendalian mereka.
• Penendalian operasional memfokuskan pada
pengidentifikasian peluang untuk peningkatan dan
membantu menemukan cara untuk melakukan
peningkatan, tujuannya adalah :
· Untuk meningkatkan nilai yang terima pelanggan.
· Identifikasi peluang dalam peningkatan.

24
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

Biaya adalah kas atau ekuivalen kas yang


dikorbankan untuk barang atau jasa yang
diharapkan membawa keuntungan masa ini dan
masa dating untuk organisasi. Biaya yang
kadaluarsa disebut beban. Kerugian adalah
biaya yang kadaluarsa tanpa menghasilkan
manfaat pendapatan. Sedangkan biaya yang
tidak kadaluarsa disebut aktiva. Obyek biaya
adalah segala hal, seperti produk, pelanggan,
departement, proyek, kegiatan dan lain-lain,
kemana biaya-biaya diukur dan dibebankan.

25
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja


yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Pembebanan biaya secara akurat pada obyek
biaya adalah penting. Tujuannya adalah untuk
mengukur dan membebankan seakurat
mungkin biaya sumber daya yang dikonsumsi
oleh objek biaya.

26
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

E. Biaya Langsung dan Tidak Langsung


• Biaya adalah kas atau ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang
diharapkan membawa keuntungan masa ini dan
masa dating untuk organisasi. Biaya yang
kadaluarsa disebut beban. Kerugian adalah
biaya yang kadaluarsa tanpa menghasilkan
manfaat pendapatan. Sedangkan biaya yang
tidak kadaluarsa disebut aktiva. Obyek biaya
adalah segala hal, seperti produk, pelanggan,
departement, proyek, kegiatan dan lain-lain,
kemana biaya-biaya diukur dan dibebankan.

27
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

• Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya


yang tidak dapat dengan mudah dan akurat
ditelusuri ke objek biaya. Biaya langsung
adalah biaya-biaya yang dapat dengan mudah
dan akurat ditelusuri ke objek biaya. Oleh
karena itu, dapat ditelusuri adalah kemampuan
untuk membebankan biaya secara langsung
pada objek biaya dengan cara ekonomis yang
memungkinkan dengan sarana hubungan
penyebab.

28
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

F. Metode penelusuran biaya


Penelusuran adalah pembebanan biaya aktual
pada objek biaya dengan menggunakan ukuran
yang dapat diamati dari sumber daya yang
dikonsumsi oleh objek biaya. Metode
penelusuran dibagi dua:
1.Penelusuran langsung adalah proses
mengidentifikasi dan membebankan biaya pada
objek yang secara spesifik atau fisik
berhubungan dengan objek biaya.

29
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

2.Penelusuran pendorong adalah penggunaan pendorong


untuk membebankan biaya-biaya pada objek biaya.

Penelusuran pendorong dibagi menjadi dua, yaitu:


a. pendorong sumber daya, mengukur permintaan akan
sumber daya oleh kegiatan dan digunakan untuk
membebankan biaya sumber daya pada kegiatan.
b. Pendorong kegiatan, mengukur permintaan akan
kegiatan menurut objek biaya dan digunakan untuk
membebankan biaya kegiatan pada objek biaya.
Pembebanan biaya tidak langsung, biaya tidak
langsung tidak dapat ditelusuri ke objek biaya.
Pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya
disebut alokasi.

30
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

G. Biaya Produksi dan Biaya Jasa


Produk berwujud adalah barang yang diproduksi
dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan
tenaga kerja dan masukan modal seperti pabrik, tanah,
dan mesin. Jasa adalah tugas atau kegiatan yang
dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan
pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas
organisasi.
• Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi
tujuan manajerial yang telah ditetapkan. Biaya dibagi
menjadi dua:
• biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan
produksi barang atau penyediaan jasa.
• biaya non-produksi adalah biaya yang berhubungan
dengan fungsi penjualan dan administrasi.
31
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

1. Penggolongan Biaya produksi


• Biaya bahan baku langsung adalah bahan
baku yang dapat ditelusuri pada barang atau
jasa yang dihasilkan.
• Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga
kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau
pelayanan yang dihasilkan.
• Biaya overhead adalah semua biaya produksi
selain dari bahan baku langsung atau tenaga
kerja langsung dikumpulkan menjadi satu
kategori.

32
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

2. Penggolongan Biaya produksi


a. Biaya penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan
untuk memasarkan dan mendistibusikan produk atau jasa.
b. Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan
dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat
diestimasi secara tepat, baik untuk pemasaran ataupun
produksi.
c. Kombinasi biaya produksi yang berbeda juga menghasilkan
konsep biaya konversi dan biaya utama. Biaya utama
adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Dan biaya konversi adalah
penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead.

33
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

H. PENDORONG KEGIATAN DAN PERILAKU BIAYA


Pemahaman perilaku biaya merupakan hal yang
mendasar dalam emenuhi tujuan tambahan ini.
Mengetahui bagaiman perilaku biaya kegiatan
mempermudah pembebanan perhitungan harga
pokok produk dan memberikan masukan
penting untuk kegiatan sejenis seperti
penganggaran dan keputusan membuat atau
membeli. Untuk mengetahui perilaku biaya,
beberapa istilah kegiatan tambahan
dibutuhkan.

34
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

• Masukan kegiatan adalah sumber data yang


yang di komsumsi oleh kegiatan dalam
memproduksi keuarannya. Masukan kegiatan
adalah faktor-faktor yang memungkinkan
kegiatan untuk dilakukan dan dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 kategori : (1) bahan
baku, (2) energi, (3) tenaga kerja, (4) modal.
• Keluaran kegiatan adalah hasil atau produk dari suatu
kegiatan.
• Ukuran keluaran kegiatan adalah memberikan suatu
penilaian jumlah waktu kegiatan dilkukan. Merupakn
ukuran yang dapat dikuantitatifkan

35
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

• Perilaku biaya adalah menjelaskan bagaiman biaya


masukan kegiatan berubah dalam kaitannya dengan
perubahan pada keluaran kegiatan.
• Identifikasi ukuran keluaran kegiatan disederhanakan
dengan mengklasifikasikan kegiatan kedalam satu dari
empat kategoro umum : (1) tingkat unit, (2) tingkat
batch, (3) tingkat produk, (4) tingkat fasilitas.
• Kegiatan tingkat unit adalah kegiatan yang dilakukan
setiap kali suatu unit di produksi.
• Pendorong tingkat unit adalah termasuk
kemungkinan-kemungkinan seperti unit produk, jam
tenaga kerja langsung, dan jam mesin.

36
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

• Kegiatan tingkat batch adalah kgiatan yang dilakukan


setiap kali suatu batch barang di produksi, biaya kegiatan
tingkat batch bervariasi terhadap tingkat batch tetapi
tetap dalam kaitannya dengan jumlah unit dalam batch,
penyetelan, pemeriksaan, rencana produksi, dan
penanganan bahan baku merupakan contoh kegiatan
tingkat batch.
• Pendorong tingkat batch adalah jumlah batch, jumlah
pemeriksaan, jumlah pesanan produksi, dan jumlah
perpindahan.
• Kegiatan (penunjuang) tingkat prodak adalah
kegiatan yang dilakukan jika diperlukan untuk
mendukung bebrbagai prodak yang di produksi oleh
perusahaan.

37
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

• Pendorong tingkat produk adalah ukuran


keluaran kegiatan untuk kegiatan tingkat
produk dan mencangkup pesanan perubahan,
jumlah prodak, jumlah proses, dan jumlah
proses pelancar.
• Kegiatan tingkat fasilitas adalah kegiatan
yang menunjang proses produksi umum pabrik.

38
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

Pilihan Sistem Manajemen Biaya


Dalam memutuskan apakah menerapakan
sistem manajeman biaya kontemporer atau
tidak, manager harus menilai pertukaran antara
pengukuran biaya dan biaya kesalahan. Yang
dimaksud dengan Pengukuran Biaya adalah
biaya yang berhubungan dengan pengukuran
yang diperlukan oleh sistem manageman biaya.

39
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA (Lanjutan)

Biaya Kesalahan adalah biaya yang berhubungan


pengambilan keputusan yang buruk yang didasarkan
pada harga pokok produk yang tidak akurat atau, secara
lebih umum, informasi biaya yang buruk. Sistem
Manajemen biaya optimal adalah sistem yang
meminimalisasi jumlah biaya pengukuran dan biaya
kesalahan. Namun kedua biaya tersebut bertentangan,
semakin kompleks prosedur sistem manajemen biaya
yang mengakibatkan biaya kesalahan yang lebih rendah,
tetapi memiliki biaya pengukuran yang tinggi. Manfaat
sistem manajemen biaya kontemporer :
1. Perhitungan harga pokok produk
2. Perencanaan strategis
3. Pengambilan keputusan
4. Pengelolaan kegiatan.
40

Anda mungkin juga menyukai