Anda di halaman 1dari 21

OLEH :

TIM DOSEN PAI IKIP


Definisi Aqidah

Secara bahasa berasal dari kata

‘Aqoda Ya’qidu ‘Aqiidatan

“Ikatan yang mengikat keyakinan”

Secara istilah

“sesuatu yang dibenarkan oleh jiwa, hatinya


merasa tenang karenanya, menjadi suatu
keyakinan bagi pemiliknya dan tidak dicampuri
keraguan sedikitpun”
RUANG LINGKUP
AQIDAH

Ilahiyat

Nubuwat

Rukhaniyat

Sam’iyyat
Istilah Ruang Lingkup Aqidah
Ilahiyat
Secara Segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilah (Allah SWT).
Istilah
Contoh: Wujud, nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan Allah SWT.

Nubuwat
Secara Istilah Segala sesuatu yang berhubungan dengan Kenabian.

Contoh: Nabi dan Rasul, kitab-kitab Nya, mukjizat, dll.

Rukhaniyat
Secara Istilah Segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisika (Alam Ghaib).
Contoh: Malaikat, jin, iblis, setan, dan roh.

Sam’iyyat
Secara Istilah Segala sesuatu yang hanya diketahui lewat sam’I, yakni dalil naqli berupa Al-
Qur’an dan Al-Sunnah.
Contoh: Alam barzah, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dll.
SISTEMATIKA AQIDAH

Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Para Malaikat

Iman kepada kitab-Kitab

Iman kepada Para Nabi dan Rasul

Iman Kepada Hari Akhir

Iman Kepada Qadha dan Qadar


Iman Kepada Allah SWT
Beriman kepadaNya adalah suatu keniscayaan, inti dari iman adalah
tauhid, mengesakan baik dalam zat, sifat dan perbuatanNya.

Keberadaan Allah SWT bisa diketahui dari; dalil fitroh (7:172 dan
29;16), dalil inderawi (54:1, 17:1), dalil akal: keberadaan sesuatu
menunjukkan ada yg menciptakan (41:53, 27:88), dalil ayat-ayat Al-
qur’an (4:82, 17:88), dalil sejarah (3:137, 7: 176).

Keyakinan akan keberadaan Allah SWT menuntut kita untuk menaati


semua perintah dan menjauhi larangan-Nya, kesemuanya tdk akan
tercapai dng baik, jika tdk didasari dng cinta.

Tanda-tanda seorang mencintai Allah SWT : banyak mengingat (8:2),


terpesona (1:1),Ridha/rela (9;62), berkorban (2:207), takut (21:90),
penuh harap (21;90), patuh (4:80).
Iman Kepada Para Malaikat
Mendorong kita semakin memantapkan kepercayaan
kepada Allah SWT.

Melakukan perbuatan sesuai dengan bisikan malaikat


dan menjauhi bisikan setan

Mendorong kita bersikap ikhlas dan hati-hati dalam


bertindak.
Iman Kepada Kitab-Kitab
Meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab.

Membenarkan semua berita yang ada di kitab


tersebut, kecuali yang telah diselewengkan dan
diubah oleh ahli kitab.

Mengerjakan semua hukum yang belum dinasakh


oleh Al-qur’an.
Iman Kepada Para Rasul
Risalah dan kenabian adalah nikmat yang
dikaruniakan Allah SWT kepada manusia.

Pilihan mutlak Allah SWT bukan kebetulan.

Tidak dapat dicapai dengan usaha dan ikhtiar.

Diberikan kepada manusia yang terbaik.

Merupakan derajat yang berada di atas manusia


biasa.
Tugas Para Rasul

1. Tabligh

2. Mengetahui siapa pencipta alam dan


sifat-sifatNya

3. Mentauhidkan Allah SWT

Tugas-Tugas 4. Memberi kabar gembira dan ancaman


Para Rasul
5. Menunjukkan jalan yang lurus

6. Tilawah dan tazkiyah


7. Menyucikan, meluruskan jiwa, dan sifat-sifat
tercela

8. Meluruskan aqidah yang menyimpang

9. Memimpin umat manusia


Hikmah Beriman Kepada Rasul
Mereka tidak berbicara dengan hawa nafsu, tapi
berdasarkan wahyu.
Memecahkan problem kemanusiaan dengan metode
Rabbani yang diajarkan Allah SWT.
Metode yang syamil (menyeluruh), kamil (sempurna),
menyempurnakan (mutakammil), tidak
parsial(juz’i),tdk tambal sulam (tarqi’iyah).

Menyampaikan kebaikan yang dipraktekkan.

Mampu menggabungkan antara kesempurnaan


akhlak dan ilmu pengetahuan.
Iman Kepada Hari Akhir

Bukti kebenaran hari akhir.

Kekuasaan Allah SWT yang mampu mengganti ribuan sel yang


mati dengan yang baru, pohon yang berguguran daunnya,
tumbuh dan hijau kembali.

Secara logika fenomena menciptakan kembali adalah lebih


mudah dari membuat pertama kali.

Dalam kisah Nabi Ibrahim AS (Q.s 2:260).

Fenomena sejarah seperti kisah ashabul kahfi yang tidur selama


309 tahun (18:25), tidur selama 100 tahun (2:259),
penyelamatan fisik fir’aun (10;92) yang sekarang sudah sekitar
4000 thn.
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Benci kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang
mengakibatkan murka Allah SWT.

Menggembirakan kaum muslimin yang sabar dalam beribadah


dan dakwah.

Memperkuat kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT dan


mengharap pertolonganNya.

Selalu berusaha menahan dan menghilangkan niat buruk,


apalagi melaksanakannya.
Iman Kepada Qadha dan Qadar
Beriman bahwa ilmu Allah SWT mencakup segala sesuatu baik
yang tampak maupun tersembunyi.

Mengimani bahwa semua yg terjadi tercatat dalam kitab yang


terjaga (lauhul mahfudh).

Beriman bahwa semua ini bersifat fana’ dan akan musnah,


kecuali hanya Allah SWT.

Beriman bahwa semua yang ada, baik zat, sifat, gerak dan
diamnya berada dalam kekuasaan Allah SWT.
Hikmah Beriman Kepada Taqdir

Pendorong untuk giat beramal shaleh.

Menimbulkan ketenangan dalam menjalani kehidupan.

Menghilangkan rasa bangga diri atas keberhasilannya karena


meyakini bahwa semua itu sebenarnya nikmat Allah SWT.

Bertawakkal atas segala hal kebaikan yang dilakukannya.

Senantiasa memikirkan hikmah dari apa yang terjadi untuk hal-


hal yang belum terjadi.
Iman Kepada Taqdir Bukan Berarti Fatalisme
Manusia diberi kemampuan untuk berkehendak, baik kehendak
itu baik ataupun buruk (78;39, 2;23).

Manusia memiliki kemampuan berbuat sesuai dengan


kehendaknya tersebut (64:16).

Kehendak manusia tersebut akan dimudahkan dan ditolong


dengan Kekuasaan (qudrah)Nya.

Takdir Allah SWT dibuat berdasarkan ke maha mengetahuiNya


akan potensi hambaNya dan maha adilNya.
Definisi Iman

Secara bahasa berasal dari kata

Amana Yu’minu Iimaanan

“Tasdiq (Membenarkan)”

Secara istilah

‫ ِح‬A‫ َو ْال َع َم ُل ِب ْال َج َوا ِر‬,‫ب‬


ِ ‫ْق ِب ْال َق ْل‬
ُ ‫ َو َتصْ ِدي‬,‫ان‬
ِ ‫س‬
َ ِّ ‫ل‬‫ا‬‫ب‬ ‫ق‬ ْ
ِ ِ ‫ُن‬
‫ط‬
“Mengucapkan dengan lisan, Membenarkan dalam
hati, dan Mengamalkan dengan anggota tubuh
(perbuatan)”.
Konsekwensi Keimanan

1. Mencintai Allah SWT dan Rasulnya melebihi dari mencintai


segala sesuatu, termasuk dirinya sendiri (9:24; 2:165)

2. Mendengar dan menaati semua yang datang dari Allah SWT


dan Rasul (24: 51-52)

3. Ridha terhadap semua yang datang dari Allah SWT dan Rasul
(4:56), baik yang disukai maupun tidak tanpa menghilangkan
usaha

4. Loyalitas penuh kepada Allah SWT dan Rasul, orang-orang


beriman, (5:51, 57-58, 9:67)

5. Takut hanya kepada Allah SWT: takut tidak mendapat kasih


sayang-Nya dan takut bermaksiat pada-Nya (33;39; 35:28)

6. Selalu beramal shaleh (103:2-3) dan berjihad (33:23)


Sifat-Sifat Orang Beriman
1. Jika disebut nama Allah SWT bergetar
hatinya karena cinta, harap, dan takut
kepadaNya. Jika dibacakan Al-qur’an
bertambahlah keimanannya dan senantiasa
bertawakkal kepadaNya (8:2)

2. Mendengar dan menaati semua yang datang


dari Allah SWT dan Rasul (24: 51-52)

3. Ridha terhadap semua yang datang dari Allah


SWT dan Rasul (4:56), baik yang disukai
maupun tidak tanpa menghilangkan usaha
Yang Dapat Meningkatkan Iman

1. Ilmu: dengan meningkatkan ilmu mengenal


Allah SWT, seperti makna dari nama-namaNya,
sifat-sifatNya, perbuatanNya.

2. Merenungkan ciptaan Allah SWT,


keindahannya, kesempurnaannya, keaneka
ragamannya.

3. Senantiasa meningkatkan ketaqwaan.


Buah Keimanan

1. Membebaskan jiwa kita dari perbudakan manusia dan semua


makhluk menuju kemerdekaan hakiki, yaitu penghambaan
kepada Allah SWT saja

2. Membangkitkan keberanian membela kebenaran, tak takut


mati, serta cinta syahid, sebab yang memberi umur, rezeki,
manfaat dan bahaya, menghidupkan dan mematikan hanya Allah
SWT (3:145, 4:78)

3. Merasa tenang, karena jelas tujuan hidupnya, yaitu


menggapai keridhaan Allah SWT. Hasilnya mendapat berbagai
kebaikan dunia dan akherat, perlindungan-Nya (2:257) (22;54,
64:11), pertolongannya (40:51) penjagaan-Nya (10:98),
datangnya barokah baik dari langit maupun bumi (7:96)

4. Hidup berada dalam ketenangan lahir batin (13:28, 48:4)

Anda mungkin juga menyukai