Anda di halaman 1dari 25

Aktivitas Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

(p1), (p2), (p3)

Febiyolan 712019089
Pembimbing: dr. Asmarani Ma’mun., M.Kes
LATAR BELAKANG

Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas kesehatan
dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Manajemen puskesmas adalah
serangkaian proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol untuk mencapai
sasaran/tujuan secara efektif dan efisien. Terselenggaranya upaya 6 kesehatan yang bermutu dan sesuai
standar bagi puskesmas yang sudah terakreditasi dapat terlaksana secara terus menerus dan
berkesinambungan sesuai dengan siklus manajemen puskesmas. Manajemen Puskesmas mempunyai
tiga fungsi yang meliputi: Perencanaan (PI), Pelaksanaan dan Pengendalian (P2), dan Pengawasan dan
pertanggungjawaban (P3). Untuk itu, dokter dituntut untuk mengembangkan managerialship dan
leadership -nya sehingga tugas pokok dan fungsi puskesmas berkembang efektif,efisien,dan produktif.
Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk mengetahui lebih dalam serta memiliki kemampuan
mengenai manajemen kesehatan dan manajemen puskesmas
Definisi Manajemen

 Koontz dan O’Donnel (1972) dalam bukunya “Principle of Management: An


Analysis of Managerial Function” mengemukan sebagai berikut: “manajemen
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan
dengan orang-orang lain”.
 George R. Terry (2005) dalam bukunya “Principles of Management”
menyampaikan pendapatnya: “manajemen adalah suatu proses yang
membeda-bedakan atas; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun
seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”
 James A.F. Stoner (2006) dalam bukunya “Management” mengemukakan
“manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”
Ciri – Ciri Manajemen

● Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan


● Manajemen sebagai proses: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
pelaksanaan, pengarahan, dan pengawasan
● Tersedia sumber daya: manusia, material dan sumber lain
● Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya yang ada secara efisien
dan efektif
● Terdapat orang (manejer) yang menggerakkan sumber daya yang ada
● Penerapan manajemen dilakukan berdasarkan ilmu dan seni atau keahlian
yang harus dimiliki oleh seseorang (manejer)
Fungsi Manajemen

 Fungsi perencanaan (planning)


 Fungsi pengorganisasian (organizing)
 Fungsi penggerakan pelaksanaan (staffing Commanding, directing,
coordinating)
 Fungsi pengawasan, pemantauan, pengendalian, dan pelaporan (monitoring,
controlling, dan reporting).
Unsur Input Penerapan Manajemen

Man Money Method


Sumber daya manusia yang Dana / anggaran yang akan Semua acuan dan aturan
terlibat dalam pengelolaan digunakan yang akan digunakan

Material Machine 5W+1H


Semua bahan yang Semua bahan yang terkait
terkait(tidak menggunakan denan pengelolaan
mesin) (menggunakan mesin)
Model Manajemen Puskesmas

Model PIE

Model ini adalah yang paling sederhana, karena hanya


meliputi 3 (tiga) fungsi saja, yaitu perencanaan (planning),
implementasi (implementing) dan evaluasi (evaluation).
Model POAC

Model Meliputi 4 (empat) fungsi saja, yaitu


perencaaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating) dan pengendalian
(controlling).
Model ARRIF
(Analisis, Rumusan Masalah, Rencana,
Implemetasi dan Forum Komunikasi)

Model ini digunakan oleh jajaran kesehatan khususnya yang


berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Manajemen ARRIF
menghasilkan profil peran serta masyarakat, baik di tingkat
kecamatan, Kabupaten/Kota, propinsi maupun pusat/nasional.
Model ARRIMES
(Analisis, Rumusan masalah, Rencana,
Implementasi, Monitoring, Evaluasi dan
Sosialisasi).

Model ini digunakan oleh jajaran kesehatan khususnya yang


berkaitan dengan kebijakan ataupun program baru berbasis hasil
analisis situasi dan kondisi riel yang dihadapi.
Model P1 - P2 - P3
(Perencanaan, Penggerakan - Pelaksanaan, Pengawasan -
Pengendalian - Penilaian).

● Model Model ini digunakan oleh jajaran kesehatan,


yang di Puskesmas dijabarkan menjadi:
● P-1 : Perencanaan berbentuk Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP)
● P-2 : Penggerakan pelaksanaan berbentuk
Lokakarya Mini Puskesmas dan
● P-3 : Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian,
berbentuk Stratifikasi Puskesmas.
P1 : PERENCANAAN

● Puskesmas harus menyusun rencana lima tahun yang


prosesnya disebut microplanning. Untuk rencana tahunan,
Puskesmas menyusun rencana kerja anggaran (RKA)
tahunan, yang merupakan penjabaran microplanning
● Puskesmas juga perlu melakukan “minilokakarya”, yang merupakan
rencana kegiatan bulanan. Minilokakarya diperlukan untuk
mendapatkan dana operasional bulanan yang sumbernya adalah dana
bantuan operasional kesehatan (BOK) yang ada dalam DAK non-
fisik.
Proses perencanaan puskesmas dimulai dari tingkat desa/
kelurahan, selanjutnya disusun pada tingkat kecamatan dan
kemudian diusulkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.
P2 : PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN DALAM
BENTUK LOKMIN
Proses perencanaan puskesmas dimulai dari tingkat desa/
kelurahan, selanjutnya disusun pada tingkat kecamatan dan
kemudian diusulkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.
P3: PENGAWASAN PENGENDALIAN DAN PENILAIAN
BERBENTUK STRATIFIKASI PUSKESMAS

● Pada penggerakan dan pelaksanaan program/ kegiatan, kepala


puskesmas dapat melakukan pengorganisasian ulang bagi petugas
dalam rangka penguatan dan pemantapan program.
● Melalui kegiatan supervisi yang terjadwal atau sewaktu – waktu,
agar target dapat dicapai secara optimal. Pengawasan dimaksud
mencakup aspek administratif, sumber daya, pencapaian kinerja
program dan teknis pelayanan.
● Kegiatan pengendalian harus dilakukan secara terus menerus
dan berjenjang oleh Dinas Kesehatan kabipaten / kota, kepala
puskesmas maupun penanggung jawab program.
TUJUAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan


kesehatan, apakah sesuai dengan standar atau rencana
kerja; apakah sumber daya yang 39 ada telah digunakan
sesuai dengan yang ditetapkan secara efektif dan efisien

Mengetahui adanya kendala, hambatan/ tantangan dalam


melaksanakan pelayanan kesehatan sehingga dapat
ditetapkan pemecahan masalah sedini mungkin.

Mengetahui adanya penyimpangan pada elaksanaan


pelayanan kesehatan sehingga dapat segera dilakukan
klarifikasi.
Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk
melalukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau program terkait, baik yang
sedang berjalan maupun pengembangannya dimasa mendatang.

Memberikan informasi/ laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya


perubahan – perubahan lingkungan yang harus ditindaklanjuti dengan
penyesuaian kegiatan.

Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja


program / kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dan dari
waktu ke waktu.
KESIMPULAN

Untuk tercapainya tujuannya dari kegiatan puskesmas


tersebut, maka dilakukan manajemen puskesmas.
Manajemen Puskesmas mempunyai tiga fungsi yang
meliputi: Perencanaan (PI), Pelaksanaan dan Pengendalian
(P2), dan Pengawasan dan pertanggungjawaban (P3).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai