Anda di halaman 1dari 20

NEUROPATI DIABETIC

Oleh : Evander Folamauk


Rahmi Aludin

SMF ILMU PENYAKIT SARAF


PENDAHULUAN

• Neuropati diabetik = komplikasi kronis paling sering ditemukan pada


DM
• Risiko yang dihadapi pasien DM dengan neuropati diabetik antara
lain ialah infeksi berulang, ulkus yang tidak sembuh-sembuh dan
amputasi jari/kaki
• Hingga saat ini patogenesis neuropati diabetik belum seluruhnya
diketahui dengan jelas. Namun demikian dianggap bahwa
hiperglikemia persisten merupakan faktor primer.
• Selain itu juga ada teori lain seperti vaskular, autoimun dan nerve
growth factor yang berperan dalam kejadian neuropati diabetik
DEFINISI
• Diabetes mellitus suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
• Neuropati diabetik adanya gejala dan atau
tanda dari disfungsi saraf penderita diabetes
tanpa ada penyebab lain selain diabetes
melitus, (setelah dilakukan eksklusi penyebab
lainnya)
EPIDEMIOLOGI
• 30%- 40% pasien dewasa dengan diabetes tipe
2 mempunyai suatu distal peripheral neuropathy
(DPN)
• faktor risiko =
– Derajat hiperglikemi
– Indeks lipid dan tekanan darah,
– Lama dan beratnya menderita diabetes. Angka
durasi diabetes juga akan meningkat sesuai umur
dan durasi diabetes
– kenaikan kadar HbA1c
klasifikasi
• Mononeuropati Polineuropati
- Gangguan saraf perifer tunggal - Gangguan beberapa saraf
- Akibat trauma, khususnya akibat - Akibat proses peradangan,
tekanan, atau gangguan suplai metabolik, atau toksik yang
darah (vasa nervorum). menyebabkan kerusakan dengan
• Klasifikasi lain: pola difus, distal, dan simetris
yang biasanya mengenai
- Neuropati diabetik ekstremitas bawah, sebelum
- Neuropati vaskulitik ekstremitas atas.
- Neuropati Demielinatif
Inflamatori
- Neuropati herediter
Patogenesis Neuropati Diabetik

• Neuropati diabetik dianggap terjadi


karena:
– Kombinasi kerusakan metabolik pada akson
secara langsung karena hiperglikemia,
– Iskemia akson karena kerusakan
mikrovaskuler pada vasa-vasorum
– Kerusakan autoimun.
Faktor vaskular
• Penebalan membran basalis dinding
pembuluh darah
• Endotelial hiperplasia
• Disfungsi endotelial
• Peningkatan ekspresi endotelin
• Peningkatan kadar vascular endotelial
growth factor (VEGF).
Teori berkenaan dengan metabolisme

• The polyol pathway


• Aktivasi protein kinase C pathway
• Adenosine diphosphate (ADP)
• The hexosamine pathway
Aktivasi protein kinase C pathway

Berperan dalam patogenesis diabetic peripheral neuropathy.

Hiperglikemi sintesa Protein kinase C diaktifkan oleh


oxydative stress dan advanced glycation end product.

permeabilitas vaskuler advanced glycation end product

toksik merusak semua protein tubuh, termasuk sel saraf.

sintesis dan fungsi NO vasodilatasi berkurang,


aliran darah ke saraf , neuropati diabetik
rendahnya mionisitol dalam sel saraf .
Faktor neurotropik

• Pada penderita diabetes kadar NGF


serum cenderung turun dan berhubungan
dengan derajat neuropati.
Faktor immunologi
Pada penderita diabetes dijumpai adanya
antineural antibodies dalam serum yang
secara langsung dapat merusak struktur
saraf sensorik dan motorik yang bisa
dideteksi dengan immunoflorens indeks.
www.plymouthdiabetes.org.uk/
DIAGNOSIS

• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan


fisik
• Evaluasi yang perlu dilakukan:
1.Refleks motorik
2.Fungsi serabut saraf besar dengan tes
kuantifikasi sensasi kulit seperti tes rasa
getar (biotesiometer) dan rasa tekan
(estesiometer dengan filamen mono
Semmes-Weinstei)
Lanj.....
3. Fungsi serabut saraf kecil dengan tes
sensasi suhu
4. Untuk mengetahui dengan lebih awal
adanya gangguan hantar saraf dapat
dikerjakan elektromiografi.
TERAPI
• Non Medikamentosa
1.Perawatan Umum/ kaki
Jaga keberihan kulit, hindari trauma kaki
seperti sepatu yang sempit.
2. Pengendalian glukosa darah
Pengendalian glukosa darah dan
mengontrol glukosa darah secara berkala
• Medikamentosa
• Golongan aldose reductase inhibitor, yang menghamba
penimbunan sorbitol dan fruktosa
• Penghambat ACE
• Neutropin
• Alpha lipoic acid, suatu antioksidan kuat yang dapat membersihkan
radikal hidroksil, superoksida dan peroksil serta membetuk kembali
glutation
• Penghambat protein kinase C
• Gangliosides, merupakan komponen utama membran sel
• Gamma linoleic acid (GLA), suatu prekursor membran fosfolipid
• Aminoguanidin, berfungsi menghambat pembentukan AGEs
• Human Intravenous Immunoglobulin, memperbaiki gangguan
neurologik maupun non neurologik akibat penyakit autoimun.

Obat-obatan yang berperan dalam


• Untuk mengatasi keluhan nyeri :
– NSAID (ibuprofen 600 mg 4x/hari, sulindac
200 mg 2x/hari)
– Antidepresan trisiklik (amitriptilin 50-150 mg
malam hari, imipramin 100 mg/hari,
nortriptilin 50-150 mg malam hari, paroxetine
40mg/hari)
– Antikonvulsan (gabapentin 900 mg 3x/hari,
karbamazepin 200 mg 4x/hari)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai