Anda di halaman 1dari 41

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

PRESENTASI KASUS
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS
Nur Rafida (20204010015)
Pembimbing : dr. Agung Raharjo, Sp. THT-KL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. B
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 69 tahun
Agama : Islam
Status menikah : Menikah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Palabapang Bantul
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN ANAMNESIS
Keluhan utama : Telinga kanan berdengung
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien perempuan usia 69 th datang ke poliklinik di antar anaknya dengan keluhan telinga
kanan berdengung sejak 2 hari yang lalu, keluar cairan dari telinga disangkal. Pasien
mengatakan telinga mengalami penurunan pendengaran. Pasien sering mengeluh telinganya
terasa penuh dan harus berbicara dengan nada keras supaya terdengar. Riwayat dicurekin
sendiri dengan cotton bud (-), mual (-) muntah (-), pusing berputar (-), nyeri telan (-). Pasien
pernah mengalami keluhan serupa pada tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020. Pada tahun 2017
pasien mengatakan pernah keluar cairan dari telinga dan periksa ke Poli Klinik THT
didapatkan infeksi telinga yang ditandai dengan peradangan pada gendang telinga. Pada tahun
2019 riwayat abses gigi dan bronkitis. Riwayat Sar Cov-19 tanggal 19 juli 2021.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Penyakit Serupa (+) Riwayat Penyakit Keluarga
Vertigo (+) 2017 Penyakit Serupa (-)
Alergi (-) Alergi (-) Riwayat Penyakit Sosial :
Hipertensi (+) Hipertensi (-) Pasien bekerja sebagai seorang petani
Diabetes Melitus (-) Diabetes Melitus (-)
Penggunaan Obat rutin (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA
:
dbn

THORAX
:
dbn ABDO
MEN:
dbn

KEADAAN UMUM : Baik


KESADARAN : Compos Mentis
EXTER
TANDA VITAL
MITAS:
▪ Tekanan darah : 140/86mmHg
dbn
▪ Frekuensi nadi : 91x/menit
▪ Pernafasan : 22 x/menit
▪ Suhu : 37,5 C
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PEMERIKSAAN FISIK STATUS LOKALIS
TELINGA

BAGIAN AURIS DEXTRA AURIS SINISTRA


Daun telinga Normotia Normotia
Retroaurikular Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
CAE Serumen (+) Serumen (-)
Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Membran timpani Perforasi (+) subtotal Perforasi (+) subtotal
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Edem (-) Edem (-)
Bulging (-) Bulging (-)

Nyeri tarik telinga (-) (-)


Nyeri tekan tragus (-) (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PEMERIKSAAN FISIK STATUS LOKALIS
TELINGA

Tes Fungsi Telinga Telinga Kanan Telinga Kiri


Pendengaran
Rinne Negatif Negatif
Weber Tidak ada laterisasi Tidak ada laterisasi
Schwabach Memanjang Memanjang
Tuba
Valsava Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Audiometri : Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang : Audiogram,


Xray mastoid
PEMERIKSAAN FISIK STATUS LOKALIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN HIDUNG
  Kanan Kiri
Deformitas (-) (-)
Nyeri tekan :    
- Pangkal hidung (-) (-)
- Pipi (-) (-)
- Dahi (-) (-)

Vestibulum Rambut (+) Rambut (+)


Mukosa:Hiperemis (-) Mukosa:Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Massa (-) Massa (-)

Septum deviasi (-) (-)


Dasar hidung Sekret (-) Sekret (-)
Konka Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
PEMERIKSAAN FISIK STATUS LOKALIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN TENGGOROK

Arkus faring Simetris, massa (-)


Pilar anterior Simetris
Uvula Ukuran dan bentuk normal, letak lurus di
tengah
Dinding faring Granula (-), cobble stone appearance (-)

Tonsil T1 – T1, hiperemis (-/-), kripta melebar,


detritus (-/-)
Gigi geligi Caries gigi (+), tambalan (-)
Palatum Durum Simetris, massa (-)
Palatum Mole Simetris
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS KERJA


• Otitis Media Supuratif Kronis Otitis Media Supuratif Kronis
• Otitis Media Akut Stadium Tipe Benigna Inaktif

Perforasi
• Otitis Eksterna Difusa
TERAPI
• Terapi Non Farmakologi :
o Edukasi : Telinga tidak boleh dikorek, Telinga tidak boleh terkena air

• Terapi Farmakologi
o Irigasi
o Evakuasi cerumen
o Saran terapi pembedahan : miringoplasti atau timpanoplasti
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DASAR TEORI
Otitis Media
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DEFINISI
Otitis media adalah
peradangan sebagian/seluruh
mukosa teling tengah, tuba
Eustachius, Antrum Mastoid,
dan sel-sel mastoid.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

EPIDEMIOLOGI
Penelitian tahun 2014, yang dilakukan di
Indonesia pada 6 wilayah besar Indonesia
(Bandung, Semarang, Balikpapan,
Makasar, Palembang, Denpasar),
didapatkan bahwa otitis media sangat
signifikan terjadi pada anak usia sekolah.

Prevalensi kejadian OMA, otitis media


efusi (OME), dan otitis media kronis
secara berurutan adalah 5/1000, 4/100, dan
27/1000 anak. Prevalensi otitis media
kronis pada daerah pedesaan adalah
27/1000 atau 2,7%, dan pada daerah
perkotaan prevalensinya lebih rendah yaitu
7/1000 anak atau 0,7%.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PATOGENESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

KLASIFIKASI

Otitis Media

Non
Supuratif
Supuratif

Otitis Media
Akut Kronis otitis Otitis Media
Supuratif
Barotrauma media efusi Akut
Kronis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

OMA
(Otitis Media Akut)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DEFINISI

Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut


sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid yang
berlangsung kurang dari tiga minggu.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO

• Kuman penyebab utama OMA


adalah bakteri piogenik yaitu
Streptokokus hemolitikus,
Stafilokokus aureus,
Pneumokokus. Kadang juga
ditemukan Hemofilus influenza,
Eshericcia colli, Streptokokus
anhemolitikus, Proteus vulgaris
dan Pseudomonas aurugenosa
(FK UI, 2012)
KEDOKTERAN DAN
STADIUM
ILMU KESEHATAN OMA
Supurasi
Oklusi Tuba Hiperemis
Eustachius • Gambaran edema yang hebat di
• Gambaran mukosa telinga tengah dan
• Gambaran retraksi membran timpani hiperemis
membran timpani hiperemis dan • Terbentuk eksudat purulen 🡪
• Kadang-kadang edem buldging
tampak • Sekret • Pasien tampak sakit, nadi dan suhu
normal/keruh pucat kemungkinan meningkat
• Efusi sulit dideteksi masih bersifat • Nyeri telinga bertambah hebat
eksudat serosa • Lakukan miringotomi
Resolusi
Perforasi
• Bila sudah perforasi sekret akan berkurang dan kemudian•
Terlambat pemberian
kering antibiotik/virulensi kuman tinggi
• Bila daya tahan tubuh baik/virulensi kuman rendah, • Ruptur membran timpani
resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan • Nanah keluar mengalir dari
• OMA 🡪 OMSK : Bila perforasi menetap, sekret keluar
telinga tengah ke liang telinga
terus menerus/ hilang timbul (> 2 bulan) luar
• OMA 🡪 OMEK : Bila sekret menetap di kavum timpani • Suhu turun, anak tenang
tanpa perforasi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

1. Oklusi Tuba : Retraksi 2. Hiperemis : Pembuluh


Normal
darah melebar

3. Supurasi: Buldging 4. Perforasi: Ruptur 5. Resolusi: Sekret (-)


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Manifestasi Klinis

• Anak
Rasa nyeri di telinga
Suhu tubuh tinggi (khas)
Riwayat batuk-pilek
Diare
Gelisah dan sulit tidur

• Dewasa
Nyeri telinga 
Gangguan pendengaran (rasa penuh
di telinga/penurunan pendengaran)
Tinitus
Othorrea (pada stadium perforasi)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
DIAGNOSIS

Onset gejala yang cepat atau akut, efusi telinga tengah, dan gejala
inflamasi telinga tengah, seperti eritema membran timpani atau otalgia
Anamnesiss yang mempengaruhi tidur dan aktivitas sehari-hari. Gejala non-spesifik
seperti demam, sakit kepala, iritabilitas, batuk, rinitis, anoreksia,
emesis, dan diare umum terjadi pada bayi dan anak-anak.

Kelainan pada membran timpani, adanya


penonjolan membran timpani, keterbatasan atau
Pemeriksaan Fisik ketidakmampuan pergerakan membran timpani,
atau adanya air-fluid level di belakang membran
timpani.

Pemeriksaan darah sering menunjukkan


leukositosis, kultur darah dapat mendeteksi
Pemeriksaan Penunjang bakteremia selama periode demam tinggi.
Kultur dari sekret telinga dapat membantu
dalam pemilihan antibiotik pada pasien yang
menunjukkan kegagalan terapi lini pertama
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN Terapi
Stadium Oklusi Stadium Supurasi
Stadium Hiperemis Selain antibiotik, sertai
Tujuan : membuka kembali
miringotomi (bila
tuba eustachius • Obat tetes telinga
• Obat tetes telinga : HCl membran timpani
• Analgetik & Antipiretik
efedrin 0,5% dalam • Antibiotik minimal 7 hari utuh)
larutan fisiologi (anak <12
tahun) / HCl efedrin 1%
(anak >12 atau dewasa) • Bila tidak terjadi resolusi,
• Antibiotik
Stadium Resolusi maka sekret akan tampak
mengalir di liang telinga
Stadium Perforasi Membran timpani luar melalui perforasi di
• Obat cuci telinga antiseptik berangsur normal, membran timpani karena
H2O2 3% selama 3-5 hari  sekret tidak ada, dan berlanjutnya edema
• Antibiotik adekuat perforasi membran mukosa telinga tengah
• Sekret akan hilang dan menutup • Antibiotik dapat dilanjut
perforasi menutup kembali sampai 3 minggu 
dalam waktu 7-10 hari • Bila setelah 3 minggu
sekret masih banyak,
kemungkinan terjadi
mastoiditis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

OMSK
(Otitis Media Supuratif
Kronis)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DEFINISI

Otitis media supuratif kronik (OMSK) yaitu


peradangan kronik telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan riwayat
keluarnya sekret dari telinga lebih dari dua
bulan, baik terus-menerus maupun hilang
timbul.

PERJALANAN PENYAKIT

• OMA dengan perforasi membran timpani menjadi OMSK apabila prosesnya sudah lebih dari
2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan disebut Otitis Media Supuratif Subakut.
• Faktor penyebabnya  terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi
kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah, gizi kurang, higiene buruk
KEDOKTERAN DAN PATOFISIOLOGI
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
KLASIFIKASI
ILMU KESEHATAN

Berdasarkan ada/ tidaknya


koleastoma
OMSK Benigna:
Berdasarkan ada/ tidaknya
Proses peradangan yang terbatas pada
sekret
mukosa, tidak mengenai tulang.
Perforasi letak di sentral.
Umumnya OMSK tipe benigna jarang Tipe Aktif (Wet
menimbulkan komplikasi yang Perforation):
berbahaya. OMSK tipe ini tidak ada Mukosa inflamasi, terdapat
koleastoma. discharge mukopurulen.

Tipe Inaktif (Dry


Perforation):
OMSK Maligna Tidak terdapat inflamasi
pada mukosa dan tidak ada
OMSK yang disertai dengan discharge mukopurulen.
koleastoma.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KLASIFIKASI
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Gambar A : Perforasi kecil pada kuadran anterosuperior.


Gambar B : Perforasi sentral berbentuk seperti ginjal
berukuran sedang.
Gambar C : Perforasi sentral subtotal.
Gambar D : Perforasi total dengan annulus fibrosus
mengalami destruksi.
Gambar E : Perforasi atik pars flaccida.
Gambar F : Perforasi marginal di regio posterosuperior.
Perforasi pada gambar A,B,C terdapat pada OMSK tipe
benigna atau tubotimpani sedangkan gambar perforasi D,E,F
terjadi pada OMSK dengan kolesteatom.
(Bansal, 2016)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Manifestasi Klinis
 Otorrhea
 Gangguan Pendengaran
 Otalgia
 Vertigo

Tanda- tanda klinis OMSK tipe


ganas :
1. Abses atau fistel retroaurikular.
2. Jaringan granulasi/polip di liang
telinga berasal dari kavum timpani.
3. Pus yang selalu aktif atau berbau
busuk (aroma kolesteatom).
4. Foto rontgen mastoid adanya
gambaran kolesteatom.
5. Terlihat kolesteatoma pada telinga
tengah
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kolesteatoma
• Kolesteatoma adalah suatu kista epithelial
yang berisi deskuamasi epitel (keratin).
Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk
sehingga kolesteatoma bertambah besar.
• Kolesteatoma dapat terjadi karena adanya
epitel kulit yang terperangkap
• Seluruh lapisan kulit (keratinizing stratified
squamous epithelium) pada tubuh kita berada
pada lokasi yang terbuka/terpapar dunia luar.
Epitel kulit di liang telinga adalah daerah Cul-
de-sac sehingga jika ada serumen padat di
liang telinga dalam waktu lama, epitel kulit
kulit yang berada medial dari serumen seakan
terperangkap sehingga membentuk
kolesteatoma
KEDOKTERAN DAN Diagnosis Otitis Media
ILMU KESEHATAN
Supuratif Kronis
• Keluarnya cairan dari telinga yang bersifat persisten lebih
. dari 2-6 minggu akibat ada perforasinya membran timpani.
Anamnesis
• Temuan khas lainnya pada maligna yaitu berupa penebalan
granular mukosa telinga tengah, polip mukosa dan
kolesteatoma dalam telinga tengah. Telinga terasa penuh,
penurunan pendengaran.

Terdapat perforasi membran timpani, dengan


Pemeriksaan Fisik ditemukannya cairan lengket berwarna kekuningan, tidak
disertai darah dan tidak berbau. Kanalis auditoris
eksterna sinistra tampak sempit, mukosa hiperemis dan
terlihat discharge mukopurulen

Pemeriksaan garpu tala dapat dilakukan untuk


Pemeriksaan menemukan jenis tuli yang mungkin dapat terjadi akibat
Penunjang gangguan tulang pendengaran  CHL atau  hilangnya
sel-sel rambut koklea  SNHL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN Terapi OMSK
Prinisip terapi OSMK tipe aman adalah
konservatif dan medikamentosa.

• Jika sekret keluar :


Prinisip terapi OSMK tipe bahaya
 H2O2 3% selama 3-5 hari.
adalah pembedahan.
 Setelah sekret berkurang,
• Pembedahan yang dilakukan
berikan tetes telinga yang
yaitu mastoidektomi dengan
mengandung antibiotika dan
atau tanpa timpanoplasti.
kortikosteroid selama 1-2
• Terapi konservatif hanya
minggu
dilakukan sementara sebelum
• Jika sekret kering namun masih ada
dilakuakan pembedahan.
perforasi maka observasi selama 2
• Apabila ada abses periosteal
bulan bila belum membaik lakukan
retroaurikular maka dilakuakan
miringoplasti/timpanoplasti
insisi abses sebelum
• Berikan antibiotika golongan
pembedahan
 Penisilin
 Eritromisin (jika alergi penisilin)
 Ampisilin asam clavulanat jika
curiga bakteri resisten ampisilin
KEDOKTERAN DAN
Terapi Pmbedahan
ILMU KESEHATAN
OMSK Maligna
MASTIODEKTOMI

Sederhana  OMSK tipe aman dengan


pengobatan konservatif gagal. Tujuan: TIMPANOPLASTI
supaya infeksi tenang dan tidak berair lagi. Pada OMSK tipe aman dengan
Operasi ini fungsi pendengaran tidak kerusakan lebih berat atau
diperbaiki OMSK aman yang tidak bisa
Radikal  OMSK tipe bahaya dengan ditenangkan dengan
infeksi atau kolesteatoma meluas. Tujuan: medikamentosa. Tujuan
membuang semua jaringan patologik dan operasi: Menyembuhkan
mencegah komplikasi ke intrakranial. Fungsi penyakit dan memperbaiki
pendengaran tidak diperbaiki pendengaran

MIRINGOPLASTI
Jenis timpanoplasti paling ringan, rekonstruksi hanya pada
membrane timpani. Tujuan: mencegah berulangnya infeksi
telinga tengah pada OMSK tipe aman dengan perforasi
menetap
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KOMPLIKASI

• Menurut Shambough, 2003. Komplikasi otitis media supuratif


kronis menjadi tiga kelompok, yaitu:

Komplikasi Komplikasi Komplikasi


Intratemporal Ekstratemporal Intrakranial
• Perforasi membrane • Abses subperiosteal • Abses otak
timpani • Tromboflebitis
• Mastoiditis akut • Hidrosefalus otikus
• Paresis n. Facialis • Empiema subdura
• Labirintis • Abses
• Petrositis subdural/ekstradura
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

OME
(Otitis Media Efusi)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN Daftar Pustaka

1. Bansal M. Essentials of Ear, Nose & Throat.1st ed. India: Jaypee Brothers Medical
Publishers ; 2016.
2. Roland PS. Chronic suppurative otitis media treatment & management. [Internet].
New York: Medscape; 2016 [diakses tanggal 22 Desember 2020]. Tersedia dari:
http:// emedicine.medscape.com/article/859501-treatment.
3. Liston SL. Embriologi, Anatomi dan Fisiologi Telinga. Dalam : Boies, BukuAjar Penyakit
Telinga, Hidung, Tenggorokan, ed 6. Alih Bahasa Dr. CarolineWijaya, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC, Jakarta., 1994: 27 - 33.4.
4. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher  Edisi Keenam.Cetakan Keempat.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2010
5. Zhang, et al. 2014. Risk Factors for Chronic and Recurrent Otitis Media–A
MetaAnalysis. PLoS ONE 9(1): e86397 doi:10.1371/journal.pone.0086397
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai