PDO
Chemistry Department Undana
Pengantar
Bau + rasa = baurasa : perasaan yang dihasilkan
oleh barang2 yg dimasukkan ke dalam mulut,
dirasakan terutama oleh indra rasa dan bau
termasuk sensasi2 rasa yang lain seperti panas,
dingin, gurih dll (Hall, 1968).
Baurasa dipengaruhi oleh: sifat bahan makanan
dan mekanisme reseptor orang yang makan.
Telaah baurasa mencakup susunan senyawa dalam
makanan yang memiliki baurasa serta antaraksi
senyawa2 tersebut dengan reseptor indra baurasa.
Faktor lain yg juga mempengaruhi baurasa:
tekstur, kekasaran, kehalusan, kekentalan dll.
RASA
Dirasakan oleh indera pencecap
Secara umum disepakati ada 4 rasa: manis, pahit,
masam, dan asin.
Standar rasa:
Pahit : kafein, quinin
Manis : sukrosa
Masam : asam sitrat
BRAIN
Aktivitas syaraf
4 pangkal
1. Manis 3
2. Asin
3. Masam
4. Pahit 2
ujung
Struktur kimia dan rasa
Syarat utama agar suatu senyawa menghasilkan rasa:
larut dalam air.
Semua senyawa asam rasanya masam.
NaCl dan garam lainnya: asin, tetapi jika atom
penyusunnya makin besar maka timbul rasa pahit, KBr
(asin dan pahit), KI (pahit).
Kemanisan tidak hanya merupakan sifat gula dan
sejenisnya, tetapi juga senyawa2 lain seperti: timbal
asetat, garam berilium, sakarin dan siklamat (pemanis
buatan).
Kepahitan ditunjukkan oleh alkaloid, kuinina, asam
pikrat, dan garam logam berat.
Perubahan kecil pada struktur kimia dapat mengubah
rasa, misalnya dari manis menjadi pahit atau tdk berasa.
Manis
Teori tentang kemainsan prtama dikemukakan
oleh Shallenberger dan Acree (1967) disebut
teori AH,B:
Semua senyawa yg menimbulkan rasa manis
mempunyai atom A yg elektronegatif seperti
oksigen atau nitrogen yang juga mengikat
proton (AH dpt berupa –OH atau –NH2).
Dalam jarak sekitar 0,3 nm, hrs ada atom kedua
yg juga elektronegatif seperti O dan N.
Sistem AH,B terdapat dalam senyawa manis berinteraksi
dengan satuan AH,B yg terdapat dalam reseptor rasa
melalui pembentukan ikatan hidrogen serempak.
Hal ini yang menyebabkan rasa manis melekat lama
dilidah.
Para peneliti menemukan bahwa gula dengan
konformasi kursi dengan proton salah satu
gugus –OH berjarak ± 0,3 nm dari oksigen gugus
–OH berikutnya.
Ditemukan juga bahwa awan ikatan П cincin
benzena dapat bertindak sebagai B.
Hal ini menjelaskan kemanisan benzil alkohol dan
isomer antioksin anisaldehida, begitu juga
ketidakmanisan isomer synoksin anisaldehida (tidak
berasa).
Isomer anti dan syn: A compound that exists in
forms having different arrangements of
atoms but the same molecular weight.
Menurut teori ini, seharusnya tdk ada
perbedaan kemanisan antara D- dan L- gula.
flavor enhancers
Sweeteners
Rasa (Flavourings): zat tambahan yang memberikan rasa
atau bau tertentu pada makanan, dan dapat berasal dari
bahan alami atau dibuat secara artifisial.
More than 1500 substances are used as food flavorings. The
majority are of natural origin or are nature-identical
Aroma buah-buahan disebabkan oleh berbagai ester yg
bersifat volatil.
Senyawa penimbul aroma pada bawang adalah sulfur.
Usaha mengekstraksi senyawa penghasil aroma
meningkat, bahkan sdh bertujuan komersil.
Senyawa penghasil aroma yg sering diekstraksi
adalah: minyak atsiri.
Metode ekstraksi yg umum: destilasi uap.
Penguat rasa (flavor enhancers): meningkatkan rasa
makanan yang sudah ada.
Flavor enhancers intensify or modify the flavor of food.
The most widely used flavor enhancer is salt (sodium
chloride, NaCl).
It is also a preservative and a nutrient.
Generally, it is primarily regarded as a food
additive.
A well-known toxic effect of NaCl is high blood
pressure.
Penguat rasa yg lain: monosodium glutamate
(MSG).
Zat ini terdapat pada rumput laut Jepang
(Laminaria japonica, secara tradisional digunakan
untuk bumbu), jamur, tomat, kacang polong,
daging, dan keju.
MSG memiliki rasa yg merupakan campuran
antara manis dan asin.
Digunakan pd sayuran, daging sop kaldu dll.
Di Indonesia ada skitr 9 pabrik yg memproduksi
MSG dgn kapasitas produksi 17.000 ton/tahun.
Bahan dasarnya: gandum, jagung, kedele, molase
gula tebu.
Rata2 orng indonesia mengkonsumsi 0,12
kg/orang/tahun.
Anak2 prasekolah : 0,06 kg/anak/hari.
Chinese Restaurant Syndrome