Anda di halaman 1dari 19

KOLESISTITIS

Oleh :
Fonny Karnia
Karelau
Defenisi

Kolesistitis adalah proses inflamasi


atau peradangan akut pada
kandung empedu yang umumnya
terjadi akibat penyumbatan pada
saluran empedu.
Kolesistitis Akut
Defenisi

Radang kandung empedu (kolesistitis


akut) adalah reaksi inflamasi akut dinding
kandung empedu yang disertai keluhan
nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan
demam.
Etiologi dan
stasis
patofisiologi cairan
empedu
Penyebab utama kolesistitis akut
adalah batu kandung empedu
(90%) sedangkan sebagian kecil
kasus (10%) timbul tanpa
adanya batu empedu (kolesistitis
akut akalkulus)
Patofisiologi

iskemia
dinding infeksi
kandung kuman
empedu
• Menyumbat duktus sistikus  stasis cairan empedu distensi kandung
empedu  aliran darah dan limfe menjadi terganggu  iskemia dan nekrosis
Batu kandung dinding kandung empedu
empedu

• E. Coli, spesies Klebsiella, Streptococcus grup D, spesies Staphylococcus dan


spesies Clostridium.
• Endotoxin  hilangnya lapisan mukosa, perdarahan, perlekatan fibrin, 
Infeksi iskemia nekrosis dinding kandung empedu.
kuman

• Trauma atau luka bakar yang serius, dengan periode pascapersalinan yang
menyertai persalinan yang memanjang dan dengan operasi pembedahan
besar nonbiliaris lainnya dalam periode pascaoperatif.
• Faktor lain yang mempercepat termasuk vaskulitis, adenokarsinoma yang
Kolesistitis mengobstruksi kandung empedu, diabetes mellitus, torsi kandung empedu
• Penyakit sistemik lainnya (sarkoidosis, penyakit kardiovaskuler, sifilis,
akalkulus
tuberkulosis, aktinomises).
Diagnosis
Anamnesis
01
kolik perut disebelah kanan atas epigastrium dan
nyeri tekan serta kenaikan suhu tubuh.
04
Pada orang lanjut usia, demam sering kali tidak begitu nyata
02 dan nyeri lebih terlokalisasi hanya pada perut kanan atas.
Kadang-kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula
kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda 05
03 Berat ringannya keluhan sangat bervariasi tergantung dari
adanya kelaianan inflamasi ringan sampai dengan gangrene
Penderita kadang menderita demam, mual, dan muntah. atau perforasi kandung empedu
Pemeriksaan
fisik
Teraba masa kandung empedu

Nyeri tekan

Tanda-tanda peritonitis local


(murphy sign)
Pemeriksaan penunjang
• Lab
 Ikterus dijumpai pada 20% kasus, umumnya derajat ringan
(bilirubin <4,0mg/dl). Apabila konsentrasi bilirubin tinggi,
perludiperkirakan adanya batu disaluran empedu ekstrahepatik.
 Leukositosis .
 Peningkatan enzim-enzim hati (SGOT,SGPT,alkali
fosfatase,dan bilirubin).
 Peninggian transaminase dan fosfatase alkali.
• Foto polos abdomen
• Tidak dapat memperlihatkan gambaran
kolesistitis. 15 % pasien kemungkinan dapat
terlihat batu radiopak
• Gambaran kalsifikasi diffus dari kandung empedu
(empedu porselain)  keganasan pada
kandung empedu.
• Ultrasonografi (USG)
• memprlihatkan besar, bentuk, penebalan dinding
kandung empedu, batu dan saluran empedu
ekstra hepatik.
• Nilai kepekaan dan ketepatan USG mencapai 90
– 95%.
• Gambaran di USG yang pada kolesistitis akut 
cairan perikolestik, penebalan dinding kandung
empedu lebih dari 4 mm dan tanda sonographic
Murphy.
Tatalaksana

05
04 Pemberian antibiotik pada fase awal
sangat penting untuk mencegah
03 komplikasi seperti peritonitis,
kolangitis dan septisemia.
Terapi 02 obat penghilang rasa nyeri seperti
konservatif 01 petidin dan antispasmodik.
pemberian nutrisi parenteral, diet
ringan, koreksi elektrolit
Perbaiki status hidrasi pasien.

Istirahat Total
• Berdasarkan rekomendasi Sanford, dapat
diberikan ampisilin/sulbactam dengan dosis 3
gram / 6 jam, IV, cefalosporin generasi ketiga
atau metronidazole dengan dosis awal 1
gram, lalu diberikan 500 mg / 6 jam, IV. Pada
kasus – kasus yang sudah lanjut dapat
diberikan imipenem 500 mg / 6 jam, IV.
• Bila terdapat mual dan muntah dapat
diberikan anti – emetik atau dipasang
nasogastrik tube
Terapi bedah

Koleksistektomi
Kolesistitis Kronik
Defenisi dan Etiologi

01 Defenisi 02 Etiologi

Kolesistitis kronis adalah Kolesistitis kronis terjadi akibat


peradangan menahun dari serangan berulang dari kolesistitis
dinding kandung empedu, yang akut, yang menyebabkan terjadinya
ditandai dengan serangan penebalan dinding kandung empedu
berulang dari nyeri perut yang dan penciutan kandung empedu.
tajam dan hebat Pada akhirnya kandung empedu tidak
mampu menampung empedu.
Gejala Klinis
Diagnosis kolesistitis kronik sering
sulit ditegakkan oleh karena gejala
sangat minimal.

Tidak menonjol seperti


dyspepsia
Riwayat penyakit batu empedu
Rasa penuh di epigastrium. di keluarga

Nausea khususnya setelah makan Ikterus


makanan berlemak tinggi,yang
kadang-kadang hilang setelah
bersendawa Kolik berulang

Nyeri local didaerah kandung


empedu disertai tanda murphy
positif
Diagnosis
Pemeriksaan Ultrasonografi
kolesistografi oral

12
34
Endoscopic Retrograde
Kolangiografi
Choledocho-
Pancreaticography
(ERCP)
Tatalaksana

Pada Sebagian besar pasien kolesistitis


kronik dengan atau tanpa batu kandung
empedu yang simtomatik, dianjurkan untuk
kolesistektomi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai