Presentasi Jurnal

Mata Kuliah : Praktikum Formulasi Sediaan Farmasi Dasar

Dosen Pengampu : Desy Siska Anastasya,M.Sc.,Apt

Oleh : Wanda Wuragil Firjatullah (I1021201096)

I.Latar Belakang

Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap,mengandung selain
obat juga zat tambahan seperti gula atau pemanis lainnya,zat pewangi dan zat pengawet,digunakan
sebagai obat dalam.Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan untuk meningkatka
n larutan obat.Dapat ditambahkan gliserol,sorbitol, dan propilenglikol sebagai pengganti gula dapat di
gunakan sirup gula(1).Salah satu obat yang menggunakan sediaan elixir adalah parasetamol.Paraset
amol merupakan turunan senyawa sintesis dari p-Aminofenol yang mempunyai sifat analgesik/antipir
etik.Elixir mengandung bahan pemberi rasa dan hampir semua elixir mempunyai zat perwarna untuk
menambah daya Tarik/penampilan. Pemerian parasetamol juga memberi factor yang penting dalam
memilih bahan sediaan.Dari kelarutan parasetamol yang mudah larut falam etanol.Makanya diperluk
an bahan sediaan yang bahan utamanya yaitu etanol untuk melarut kan parasetamol dan tambahan
zat manis untuk memenuhi rasa pahit yang terdapat pada paracetamol.Maka sediaan yang cocok unt
uk parasetamol adalah Elixir(2).
II.Preformulasi Zat Aktif
Struktur Kimia

Rumus Molekul C8H9NO2(3)

Sinonim Asetaminofen(3)
Nomor Kimia 4-Hidroksiasetanilida [103-90-2](3)

Berat Molekul 151,6 g/mol(3)

Pemerian Serbuk hablur,putih ; tidak berbau ; rasa sedikit pahit (3)

Kelarutan Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1N;
Mudah larut dalam etanol(3)
Titik leleh Antara 168℃ dan 172℃(3)
Inkompabilitas Tidak tercampur dengan senyawa yang
memiliki ikatan hydrogen dan beberapa
antasida(3)
Stabilitas Terhidrolisis pada Ph Minimal 4-
• Panas 7,stabil pada temperature 45℃
• Hidrolisis (serbuk).Dapat terdegradasi oleh
gumopismium,stabil terhadap
• Cahaya
oksidasi,menyerap uap air dalam
jumlah siginfikan pada suhu 25℃ dan
kelembapan 90% stabil dalam larutan
air.(3)
Kesimpulan Parasetamol dapat larut dalam air dan
dalam 7 bagian etanol(3).
Bentuk zat Aktif Asam
(Asam,Basa,Garam,Ester)
Bentuk Sediaan Larutan Elixir
(Larutan,Suspensi,Emulsi,Salep,Krim,G
el)
Kemasan Botol Kaca Gelap
III. Pendekatan Formula
No Bahan Jumlah (%) Fungsi,Alasan Penambahan
Bahan
1. Paracetamol 120 ml,5ml Sebagai zat aktif
2. Gliserin 50% Menambahkan rasa manis
3. Propilenglikol 10% Sebagai Kasolven
4. Sorbitol 25% Sebagai zat pemanis dan
pelarut
5. Metil Paraben 0.02% Sebagai Pengawet
6. Etanol 10% Sebagai Pelarut
7. Red Colour qs Sebagai Pewarna
8. Vanilla Essens qs Sebagai penambah aroma
9. Aquadest Ad 100% Sebagai Pelarut
IV. Preformulasi Eksipient
b. Gliserin
Fungsi Pengawet antimikroba,melunakkan,humektan,pemlastis,pelarut,agen
pemanis,agen tonisitas(4).
Pemerian Bersifat bening,tidak bewarna,tidak berbau,kental,higroskopis,rasanya
manis,kurang lebih 0,6 kali lebih manis dari sukrosa (4).
Kelarutan Larut dalam air,aseton,etanol,methanol,tidak larut dalam
benzene,kloroform,minyak(4).
Persentase 5%
yang
digunakan
Stabilitas Gliserin bersifat higroskopis.Gliserin murni tidak rentan terhadap
• Panas oksidasi oleh atmosfer dalam kondisi penyimpanan biasa,tetapi terurai
• Hidrolisis saat pemanasan,dengan evolusi acrolein beracun campuran gliserin
• Cahaya dengan air etanol (95%) dan propilena,glikol stabil secara
kimiawi.Gliserin dapat mengkristal jika disimpan disuhu rendah.Kristal
itu tak dapat meleleh sampai suhu 208℃.Gliserin harus disimpan dalam
wadap kedap udara,ditempat sejuk dan kering (4).
Inkompabilitas Gliserin dapat meledak jika dicampur oksidator kuat seperti
Potassium klorat atau kalium pengamanat(4).
Alasan Karena sebagai penambah rasa manis pada parasetamol yang rasanya
Pemilihan agak pahit.
Eksipien
Kemasan Disimpan dalam wadah kedap udara(4).
c. Propilenglikol
Fungsi Pengawet
antimikroba,desinfektan.humektan,pemlastis,pelarut,penstabil,untuk
vitamin cosolvent yang larut dalam air(4).
Pemerian Bening,tak bewarna,kental,praktis.tidak berbau,dengan rasa manis
agak tajam menyerupai gliserin(4).
Kelarutan Larut dengan aseton,kloroform,etanol (95%),gliserin dan air larut
pada 1 dalam 6 bagian eter;tidak larut dalam dengan minyak mineral
ringan atau minyak tetap tetapi akan larut dalam beberapa minyak
sestial(4).
Presentase yang 10%
digunakan
Stabilitas Pada suhu dingin propilenglikol sta il dalam keadaan tertutup wadah
• Panas tetapi pada suhu tinggi,ditempat terbuka cenderung
• Hidrolisis teroksidasi.Propilenglikol stabil bila dicampur dengan etanol
• Cahaya (95%),gliserin atau air dapat disterilkan dengan
autoklaf.Propilenglikol bersifat higroskopis dan harus disimpan pada
wadah tertutup rapar,terlindung dari cahaya,ditempat sejuk dan
kering(4).
Inkompabilitas Propilenglikol tidak sesuai dengan reagen pegoksidasi semacam tu
sebagai kalium permanganate(4).
Alasan Karena Propilenglikol adalah zat pelarut yang digunakan untuk
Pemilihan membantu melarutkan atau meningkatkan stabilitas dari zat aktif.
Eksipien
Kemasan Dalam wadah tertutup rapat(4).
d. Sorbitol
Fungsi Humektan,Pemlastis,Agen pemanis,tablet dan kapsul pengencer (4).
Pemerian Tidak bewarna,tidak berbau,putih,kristal,bubuk higroskopis,empat
polimorf kristal dan satu bentuk sorbitol armorf telah diindentifikasi
memiliki sifat yang berbeda misalnya titik leleh.Sorbitol tersedia dalam
berbagai tingkatan polimorfik seperti butiran,serpihan,atau pellet yang
tidak terlalu mengembang.Sorbitol memeliki rasa yang
menyenangkan ,sejuk dan manis,memiliki sekitar 50-60% dari rasa
manis sukrosa(4).
Kelarutan Terlarut dalam 20℃(4).
Persentase yang 25%
digunakan
Stabilitas Stabil diudara tanpa adanya katalis.sorbitol tidak menggelap atau
• Panas terurai pada suhu tinggi.sorbitol tidak mudah menguap meskipun
• Hidrolisis sorbitol tahan terhadap fermentasi oleh mikroorganisme,pengawet
• Cahaya harus ditambahkan ke sorbitol(4).
Inkompabilitas Sorbitol akan membentuk kelat yang larut dalam air dengan banyak
divalent dan ion logam trivalent dalam asam dan basa.Penambahan
polietilen glikol cair ke sorbitol larutan,dengan agitasi yang
kuat,menghasilkan gel lilin yang larut dalam air dengan titik leleh 35-
408℃ (4).
Alasan Pemilihan Karena sorbitol merupakan zat pemanis dan pengencer untuk sediaan
Eksipien elixir parasetamol
Kemasan Dalam kemasan botol kaca,plastic maupun alumunium(4).
 d. Metil Paraben

Fungsi Pengawet anti mikroba(4).

Kelarutan Terlarut pada suhu 25%(4).
Persentase yang 0,02%
digunakan
Stabilitas Larutan metal paraben dalam air pada pH 3-6 mungkin distereilkan
• Panas dengan autoklaf pada 120℃ selama 20 menit,tanpa
• Hidrolisis dikomposisi.Larutan berair pada pH 3-6 stabil (lebih sedikit dari 10%
• Cahaya dekomposisi) sedangkan larutan air pada pH 8 atau lebih mengalami
hdirolisis cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan
pada suhu ruangan)(4).
Inkompabilitas Metil paraben berubah warna dengan adanya besi tunduk pada
hidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat(4).
Alasan Karena untuk mencegah timbulnya jamur dan bakteri serta menjaga
pemilihan sediaan / sebagai bahan pengawet.
Eksipien
Kemasan Wadah tertutup rapat,sejuk,tempat kering (4).
 F. Etanol
Fungsi Pelarut,pengawet dan anti mikroba(4).
Pemerian Cairan bening tak bewarna,mudah menguap,sedikit bau khas dan rasanya
membakar(4).

Kelarutan Larut dengan kloroform,gliserin,air dengan kenaikan suhu dan kontraksi

volume(4).

Persentase yang 10%

digunakan
Stabilitas Larutan etanol dapat disterilisasi menggunakan autoklaf atau dengan filtrasi
• Panas dan harus disimpan pada wadah yang tertutup rapat pada tempat yang
• Hidrolisis sejuk(4).
• Cahaya
Inkompalitias Dalam kondisi asam,larutan etanol dapat bereaksi keras dengan bahan
pengoksidasi,tidak sesuai dengan wadah alumunium dan dapat berinteraksi
dengan beberapa obat(4).
Alasan pemilihan Sebagai pengawet untuk mencegah mikroba
eksipien

Kemasan Wadah yang tertutup rapat(4).

 g. Aquadest

Fungsi Sebagai pelarut(4).

Pemerian Cairan jernih,tak bewarna,tidak berbau dan tak berasa(4).
Kelarutan -
Persentase Ad 100%
yang
digunakan
Stabilitas -
Inkompabilitas -
Alasan Karena aquadest adalah zat pelarut untuk melarutkan parasetamol untuk dibuat
pemilihan menjadi sediaan elixir parasetamol
eksipien

Kemasan Didalam wadah tertutup baik.(4)

V. Perhitungan Formulasi
VI. Prosedur Pembuatan
1. Penerapan bahan dan alat
2. Penimbangan zat aktif dan eksipien sesuai dengan jumlah yang telah dihitung pad
a perhitungan penimbangan bahan
3. Campurkan metal paraben dengan gliserin hingga homogen
4. Parasetamol di gerus dan di campurkan dengan etanol dalam beaker glass
5. Dicampurkan campuran gliserin dan metal paraben dengan campuran parasetamol
dan etanol didalam beaker glass dan diaduk hingga homogen
6. Ditambahkan sorbitol dan propilenglikol kedalam sediaan,kemudian aduk hingga h
omogen
7. Dimasukkan sediaan yang telah homogen ke gelas ukur,tambahkan vanilla esens
dan red colour,kemudian aduk hingga homogen
8. Tuangkan aquadest kedalam gelas ukur hingga volumenya 60ml dan dicampur rat
a
9. Pindahkan sediaan kedalam wadah yang telah disediakan
VII. Evaluasi Sediaan
No Jenis Prinsip Jumlah Hasil Syarat
Formulasi Evaluasi Sampel Pengamatan
1. Organoseptis Mengetahui warna,bau 1 Warna : Merah,Bau :
dan rasa Vanila,Rasa Manis(3)
2. pH Sediaan Mengetahui pH Sediaan 1 pH = 3,8 dan 6,1 (3)
dan tingkat Keasaman
dan kebasaannya
3. Uji Kejernihan Mengetahui apakah ada 1 Kejernihan sama
partikel yang tidak larut dengan air atau
pelarut(3)
4. Bobot Jenis Membandingkan bobot - Bobot jenis sediaan
sediaan sesuai dengan sesuai dengan
spesifikasi bobot air spesifikasi yang
dalam volume dan suhu telah ditetapkan(3)
5. Viskositas Mengetahui Kekentalan - -
dari zat cair
VII.Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta : Dirjen POM Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2. Filhazny,Anief,Ansel. Jurnal Elixir. 2016 : 1
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta : Dirjen POM Departemen Kesehatan Republik Indonesia
4. Rowe,Raymond C,Sheykey Paul J,Owen Sian C. 2009. Handbook of Pharmaceutic
al Excipiens. Royal Pharmaceutical Society of Great Britain London,UK