Anda di halaman 1dari 9

Kebutuhan khusus pada

permasalahan geografis
1. Eka santini
2. Fitria ulan dari
3. Siti sifadatul hasanah
A. Pengertian geografis
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-
gejala alamiah yang terdapat di permukaan bumi,
meliputi gejala-gejala yang terdapat pada lapisan air,
tanah, dan udara (atmosfer) yang berhubungan dengan
kehidupan manusia serta mempelajari bentang alam,
pelapukan batuan, tanah, air, udara, tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan laut (Bisri Mustofa : 2010).
B. Lingkungan berpolusi
Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah
masuknya atau dimasukkannya zat, energi atau
komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia,
sehingga melampaui baku mutu udara yang telah
ditetapkan
Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi 3
yaitu:
1. Sumber perkotaan dan industri
2. Sumber pedesaan/pertanian
3. Sumber alami
C.Dampak pencemaran udara
Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara
diantaranya: mengganggu kesehatan makhluk hidup, kerusakan
lingkungan ekosistem, dan hujan asam. Kesehatan pada
manusia akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa
mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infeksi saluran
pernapasan, paru-paru, jantung dan juga sebagai pemicu
terjadinya kanker yang sangat berbahaya. Selanjutnya efek yang
ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan
dimana lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai macam
makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan merusak tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam disebabkan oleh
belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalam bahan bakar
fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi
D.Lingkungan dataran tinggi & rendah
Dataran tinggi memiliki pengaruh terhadap kadar
hemoglobin pada suatu individu. Berada di Ketinggian
akan menyebabkan hipoksia oleh karena tekanan
parsial oksigen yang berkurang dan tubuh akan
merespon dengan proses aklimatisasi. Dengan adanya
proses aklimatisasi maka akan terjadi peningkatan
pada kadar hemoglobin untuk beradaptasi dengan
keadaan rendah oksigen.
E. Lingkungan radiasi
Setiap orang yang tinggal di dunia selalu menerima
radiasi baik yang berasal dari sumber radiasi alamiah
maupun sumber radiasi buatan. Radiasi yang dimaksud
adalah
1. Radiasi pengion
2. Pemantauan lingkungan
Adapun sumber sumber radiasi
3. Radiasi alamiah
4. Sumber radiasi buatan
5. Radiasi medik merupakan radiasi
F. . tenaga kesehatan yang dirojen

Pemanfaatan tenaga nuklir pada saat sekarang ini sudah sangat


luas, mencakup hampir semua sendi kehidupan manusia,
misalnya bidang
kesehatan, industri, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pembangkitan energi dan lain sebagainya. Data bulan Juni 2005
yang ada pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
tercatat 3162 izin pemanfaatan di bidang industri dan 2958 izin
pemanfaatan di bidang kesehatan. Izin pemanfaatan tersebut
tidak termasuk izin pemanfaatan zat radioaktif dan/atau sumber
radiasi lainnya (misalnya pesawat sinar-X dan mesin berkas
elektron atau dikenal dengan nama MBE) untuk keperluan
penelitian, pendidikan dan pelatihan yang umumnya dimiliki
oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan institusi
pendidikan tinggi yang memiliki laboratorium pengguna zat/radioaktif dan/atau
sumber radiasi, misalnya Program Studi Teknik Nuklir, Oleh karena itu diperlukan
pengelolaan (manajemen) yang tepat
dalam hal pemanfaatan tenaga nuklir khususnya pemanfatan zat radioaktif dan/atau
sumber radiasi lainnya. Sistem manajemen yang digunakan di dalam pengelolaan
zat radioaktif dan/atau sumber radiasi lainnya dikenal dengan sebutan sistem
manajemen keselamatan radiasi atau disingkat SMKR.
Di Indonesia dikenal beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan pemanfaatan zat radioaktif dan/atau sumber radiasi lainnya yaitu UU
No.10/1997 tentang Ketenaganukliran,
PP No. 63/2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi
Pengion dan PP No. 64/2000 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir serta
Keputusan Kepala BAPETEN No.
01/Ka-BAPETEN/V/-99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi.
Peraturan perundang-undangan ini menjadi acuan pokok dalam pelaksanaan
manajemen keselamatan radiasi di instalasi nuklir atau fasilitas radiasi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai