Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

 Fadhilatul marhamah

 Eryati wanda yuniar

 Maimunah

 Neng risma fatamurga

 Intan larasay

 Renita apriari

 Nurhalimah

 Haerul almutiana

 M Irfan maulana
Model konseptual keperawatan keluarga

1. Pendekatan keperawatan keluarga


 Pendekatan keluarga sebagai kontek (family as contex) ·
a) Individu ditempatkan pada fokus pertama sedangkan keluarga yang
kedua
b) Fokus pelayanan keperawatan: individu.·
c) Individu atau anggota keluarga akan dikaji dan diintervensi.
 Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as Client)
a) Perhatian utama pada keluarga sedangkan individu kedua.·
b) Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu
anggotakeluarga.·
c) Perhatian dikonsentrasikan bagaimana kesehatan individu berdampak
padakeluarga secara keseluruhan.
 Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Sistem (Family as System)
a) Fokus pada keluarga sebagai klien dan keluarga adalah sistem yang
berinteraksi.·
b) Pendekatan pada individu sebagai anggota keluarga dan keluarga secara
bersamaan.·
c) interaksi antara anggota keluarga menjadi target intervensi keperawatan
(seperti: hubungan orang tua dan anak, antara hirarki orang tua).
1) Praktik gaya hidup,
yaitu pola diet, tidur dan istirahat, kebiasaan pengunaan obat,
perawatan diri Sosial budaya, lingkungan, dan gaya hidup
memainkan peran dalam kesehatan secara nyata. Perbaikan status
kesehatan adalah melalui perbaikan gaya hidup. Perubahan
tingkah laku pribadi dalam hal diet, olahraga, merokok, alkohol,
HAL YANG DAPAT dan penyalahgunaan obat sangat diperlukan, dan semua hal itu
MEMPENGARUHI
merupakan faktor-faktor penting yang
KEPERAWATAN KELUARGA
mempengaruhi kesehatan. Praktik diet keluarga, dimana dalam
wujud sadar gizi sebagai strategi kesehatan akan memberikan
kontribusi yang besar bagi keluarga untuk memaksimalkan upaya
preventif keluarga. Informasi tambahan yang relevan dalam
mengkaji praktik diet keluarga meliputi kesadaran akan fungsi
waktu makan bagi keluarga dan waktu makan (Nita, 2008).
2.) Praktik lingkungan, yaitu praktik kebersihan 4). Praktik kesehatan gigi
diri dan keamanan Perawatan kesehatan gigi meliputi
Praktik lingkungan terdiri dari kebiasaan- perawatan preventif dan praktik-praktik
kebiasaan atau pola-pola yang secara positif kesehatan kuratif. Empat unsur dasar untuk
atau negatif mempengaruhi status kesehatan pemeliharaan kesehatan gigi yaitu :
keluarga atau anggota keluarga. 1) Pelayanan gigi preventif yang teratur,
3). Praktik preventif berdasarkan medis, termasuk pemeriksaan gigi,
pemeriksaan umum dan lebih spesifik, rontgen, pembersihan, penyuluhan, dan
pemeriksaan penglihatan dan pendengaran, fluoride topical bila perlu.
imunisasi. Pemeriksaan fisik lengkap yang 2) Penggunaan air yang mengandung
dilakukan secara teratur setiap tahun bagi fluoride, atau jika tidak ada,
populasi yang sehat dianggap sebagai sesuatu penggunaan cairan fluoride oral sehari-hari
yang tidak efektif dan merupakan suatu atau tablet untuk anak-
pemborosan. Di lain pihak, pemeriksaan fisik anak.
preventif selektif yang dilakukan secara teratur 3) Menyikat gigi (flossing) setelah makan.
merupakan sebuah upaya yang efektif dari segi 4) Penurunan jumlah diet tertentu dari
biaya dan mampu men-screening beberapa karbohidrat yang dapat
kemungkinan utama terhadap kesehatan. mengalami fermentasi dalam diet.
Peran Perawat Keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan


yang ditujukan pada keluarga sebagai unitpelayanan
unhtuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat
membantu keluarga untuk menyelesaikanmasalah
kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan
keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatankesehatan
keluarga.
1. Pendidik : Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada
keluarga agar Keluarga dapat melakukanprogram asuhan kesehatan
secara mandiri, Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan
keluarga.
2. Koordinator : Koordinasi diperlaukan pada perawatan agar
pelayanan komprehensive dapat dicapai Koordinasijuga diperlukan
untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin
ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
3. Pelaksana : Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada
klien dan keluarga dengan menggunakan metode keperawatan
4. Pengawas kesehatan : Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite
yang teratur untukmengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan
keluarga
5. Konsultan : Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
keseharian Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat hubungan perawat dan
klen harus terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi
dan kualitas dari informan yang disampaikan secara terbuka dan dapatdpercaya
6. Kolaburasi : Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal
7. Fasilitator : Membantu keluarga dalam menghadapi kendala
seperti masalah sosial ekonomi, sehingga perawatharus
mengetahui sistemi pelayanan kesehatan seperti rujukan dan
penggunaan dana sehat
8. Penemu kasus : Menemukan dan mengidentitasi masalah
secara dr di masyarakat sehingga menghindarkandari ledakan
kasus atau wabah
9.Modifikasi lingkungan: Mampu memodifikasi Engkungan tak
singkungan rumah maupun masyarakat agartercipta lingkungan
yang sehat .

Anda mungkin juga menyukai