Anda di halaman 1dari 37

Thalassemia Pada Anak

DR. dr. Moedrik Tamam, SpA(K)

Sub Bagian Hemato Onkologi


Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNDIP - RSUP Dr. Kariadi Semarang
Blood is Life,...
Sel Darah Merah/Eritrosit
• Mengangkut O2 dari paru ke seluruh tubuh
• Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru
FUNGSI
Komponen Eritrosit

HEMOGLOBIN
HEME GLOBIN

Zat Besi Protein

GEN globin
(DNA)
Globin
Ada 2 jenis rantai GLOBIN dan selalu
berpasangan  Rantai globin α dan β
Perkembangan Globin
Thalassemia

Kelainan genetik  sintesis hemoglobin


tidak ada atau kurang oleh karena
gangguan sintesis rantai globin

Rantai globin alfa berlebihan

Presipitasi

Gangguan distribusi oksigen tubuh


Epidemiologi Thalassemia
• ± 300 juta penduduk dunia  pembawa gen thalassemia
• Prevalensi thalassemia di Indonesia 5% (1997)  8-10%
(2001)
• Dengan Persamaan Hardy-Weiberg :

• Jika kelahiran bayi p2.000.000/


2
= 1  1/1600 x
+ 2pq + qtahun
2

2.000.000 = 1.250 bayi homozigot thalassemia


mayor/tahun
Sabuk Penyebaran Thalassemia
Peta Gen Thalassemia
Mutasi Gen Thalassemia
• Thalassemia α  Mutasi gen pada kromosom 16
• Thalassemia β  Mutasi gen pada kromosom 11
Pewarisan Gen Thalassemia (1)
Salah satu orang tua karier Kedua orang tua karier

Pembawa Pembawa
Pembawa Tidak gen gen
gen membawa gen thalassemia thalassemia
thalassemia thalassemia
(normal)

r R R R r R r R

r R R R r R R R r r r R r R R R
Pewarisan Gen Thalassemia (2)
Satu orang tua penderita Kedua orang tua penderita
Menderita Menderita
Menderita Tidak membawa
thalassemia thalassemia
thalassemia gen thalassemia
homozigot homozigot
homozigot (Normal)

r r R R r r r

r R r R r R r R r r r r r r r r
Thalassemia α
Thalassemia β
Skoring Klinis Thalassemia  mayor/HbE
Thailand

Sumber: Sripichai, O. (2008)


Formula untuk menilai derajat
manifestasi klinis pasien

Y = 9,441 – 0,138 x usia pertama diagnosis


(tahun) – 0,715 x rerata Hb pra transfusi
(g/dL) + 0,204 x frekuensi transfusi
(kali/tahun) + 0,108 x ukuran limpa (cm)
Diagnostik Thalassemia
Darah Tepi
• Anemia hipokromik, mikrositik disertai jumlah
retikulosit meninggi
• Eritrosit muda/berinti (normoblas)
• Eritrosit bervariasi dalam hal bentuk dan
ukuran (anisositosis dan poikilositosis)
• Sel target ini tidak patognomonik
• Sisa-sisa eritrosit yang sudah pecah
(fragmentosit)
Gambaran Darah Tepi
Elektroforesis Hemoglobin
• Kadar HbF thalassemia bervariasi dari yang
rendah 10% sd 90%
• Thalassemia minor  Kenaikan HbF ringan : 2-
6% ; HbA2 naik 3-7%
• Thalassemia mayor  kadar HbF meningkat
menjadi 30-50%
Hb Elektroforesis
Tipe Hb Nilai normal Thalassemia Thalassemia Thalassemia

β homozigot β heterozigot β minor

HbA (%) 96 - 98 0 10-30 92-95

HbF (%) <1 95-98 70-90 0,5-4

HbA2 (%) 2-3 2-5 2-5 >3,5


Gambaran Radiologis
• Thalassemia intermediate:
- USG abdomen  pembesaran limpa
- Foto tulang panjang  luasnya medula dan menipisnya
korteks
• Thalassemia mayor :
- USG abdomen tampak >> limpa
- Foto tulang tengkorak  hair end appearance atau brush
appearance
- Foto tulang panjang  >> ruangan medula dan
menipisnya korteks
Foto Cranium dan Manus
Analisis Molekuler
• Analisis mutasi 
Polymerase chain
reaction-restriction
fragment length
polymorphisme (PCR-
RFLP) dan Amplification
Mutation Refractory
System (AMRS)
Teknik dan Metode Diagnosis Thalassemia
Level skrining Tujuan Pemeriksaan Jenis/ Teknik Pemeriksaan Alat SDM Terkait Supervisor/ Quality Control

Level I Skrining anemia Hematologi Lengk Electronic blood cell  Analis kesehatan Balai Besar
(RS Kabupa- mikrositik hipokromik (Hb, MCV, MCH, counter  SpA Laboratorium
ten/Kota) MCHC, RDW,  SpOG Kesehatan
morfologi  SpPD
darah tepi) Kompetensi
SDM:
Level II Skrining anemia  Hematologi  Electronic blood  SpPK Perhimpunan
(RS Provinsi/ RS Skrining thalassemia Lengkap cell counter  SpA Dokter Spesialis
pendidikan/  Feritin  ELISA  SpPD Patologi Klinik
Laboratorium  Hb typing  Elektroforesis  SpOG Lembaga
swasta yang otomatis Eijkman
memadai)

Level III Skrining anemia  Hematologi  Electronic blood  SpPK Lembaga Eijkman,
(RS Rujukan Skrining thalassemia Lengkap cell counter  SpA Surabaya, Semarang,
Nasional) Diagnosis pranatal  Feritin (Sysmex, Cell  SpPD Yogyakarta,
Analisis DNA  Hb typing Dyn)  SpOG yg telah Makassar, Bandung
 Analisis DNA  ELISA mendapat
 Elektroforesis pelatihan dan
otomatis sertifikat
kompetensi
 Ahli Genetika

Level IV Skrining anemia  Hematologi  Electronic blood  Ahli Genetika Lembaga Eijkman
(Laboratorium Skrining thalassemia Lengkap cell counter
Rujukan Analisis DNA  Feritin  ELISA
Nasional)  Hb typing  Elektroforesis
 Analisis DNA otomatis
Manajemen Thalassemia
Transfusi

Terapi Kelasi

Splenektomi

Treatmen infeksi & Komplikasi

Dukungan Psikososial
Transfusi
• Pengobatan suportif utama untuk menanggulangi anemia pada
thalassemia
• Pemberian sel darah merah : high transfusion scheme dan low
transfusion scheme
• Kadar hemoglobin pasien thalassemia umumnya turun 1g/dl tiap
minggu

• Komplikasi: penularan infeksi , isoimmunization dan penimbunan besi


Terapi Kelasi Besi
Deferasirox
oral iron chelator
• Tridentate* iron chelator
– an oral, dispersible tablet
– administered once daily
– highly specific for iron
• Chelated iron excreted
mainly in feces (<10% in
urine)
Manajemen dan Komplikasi
Pilihan Terapi Definitif
 Bone Marrow Transplants
 Mengganti sumsum tulang dari donor
 BMT pertama tahun1981
 Masih sulit untuk dilakukan di Indonesia

 Cord Blood Transplants


 Menggunakan metode stem sel
Pencegahan Thalassemia
• Identifikasi karier  Skrining Thalassemia
• Konseling genetik
• Prenatal Diagnosis
Skrining Thalassemia
• Tujuan  menjaring individu karier thalassemia
• Jenis skrining: skrining antenatal, skrining
prakonsepsi, skrining massal, skrining
pramarital
• Pemeriksaan skrining: indeks eritrosit,
NESTROFT, estimasi hemoglobin, feritin, serum
Ion (SI) & analisaDNA
Prenatal Diagnosis
Prenatal diagnosis 
Analisa DNA dari sel
fetus (amniosentesis
pada usia kehamilan
15-18 minggu) atau
sampel vili korionik
(usia kehamilan 11
minggu)  jika (+) 
akhiri kehamilan
Pengelolaan Komprehensif
Kuratif

Preventif

Promotif

Rehabilitatif Tumbuh kembang anak


optimal sesuai potensi
Psikososial genetik anak
thalassemia

Kualitas hidup
meningkat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai