Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN DC AMMETER

NRP : 2320600006
Nama : Akmal Thoriq Muhammad
Kelas : 1 D4 A Teknik Elektro Industri
Tahun : 2020
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1.2 Dasar Teori
1.3 Bahan dan Komponen Percobaan
1.4 Gambar Rangkaian Percobaan
1.5 Langkah-langkah Percobaan
1.1 Tujuan

• Mahasiswa mengetahui cara menggunakan dan membaca “DC


Ammeter” dengan benar.
1.2 Dasar Teori

Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur seberapa
besar kuat arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian. Jika anda menggunakan alat ini,
anda akan menjumpai tulisan A dan mA. A adalah Amperemeter, mA adalah miliamperemeter
atau mikroamperemeter. Alat ukur ini digunakan oleh para teknisi dalam eksekusi alat
multitester atau avometer yang mana merupakan gabungan dari kegunaan amperemeter,
ohmmeter, dan juga voltmeter.

Pembuatan Amperemeter biasanya membutuhkan susunan yang disebut dengan shunt


dan mikroamperemeter. Susunan itu nanti yang berguna dalam mendeteksi arus yang ada
pada rangkaian dengan arus yang kecil, sedangkan untuk hambatan shunt untuk arus besar.
Perlu anda ketahui, alat ini selalu beroperasi berdasarkan pada gaya Lorentz gaya magnetis.
Gaya lorentz ini ditimbulkan oleh kumparan berlapis medan magnet yang di dalamnya
mengalir arus. Simpangan akan semakin besar seiring meningkatnya arus yang mengalir.
Adapun untuk rumusnya adalah :
I = V/R
Catatan:
• V atau Volt berarti Tegangan
• I atau Ampere berarti Arus
• R atau Ohm berarti Hambatan
Dalam ilmu fisika, A adalah lambang dari Ampere, yang mana merupakan satuan
SI untuk menunjukkan kuat arus listrik. Namun, tidak sedikit istilah menyebutnya
dengan Amp saja. Jadi, 1 Ampere atau Amp berarti sebuah arus listrik yang alirannya
dari kutub positif ke negatif. Dengan jarak terpisah dan penampang yang diabaikan
akan memunculkan gaya sebesar 2 x 10-7 newton per meter.
1.3 BAHAN DAN KOMPONEN PERCOBAAN

 Online :  Offline :

1. PC / Laptop 1.

2. Software (Livewire) 2.
1.4 Gambar Rangkaian Percobaan
1.5 Langkah-langkah Percobaan

1. Buka software (Livewire).


2. Jika belum tertera gallery pada Livewire, click kanan lalu pilih “gallery” atau
click “ctrl+f2” yang berguna menyediakan gambar komponen untuk
membuat rangkaian.
3. Setelah muncul gallery, pilih komponen seperti battery, resistor tetap,
resistor variable.
4. Letakkan semua komponen yang telah dipilih pada worksheet.
5. Buatlah rangkain seri dengan menggabungkan komponen yang telah dipilih
dan tambahkan multimeter analog untuk mengukur tegangannya.
6. Kemudian, ubah mode multimeter analog menjadi “current” dan tentukan
skalanya.
LAPORAN SEMENTARA

2.1 Data Percobaan


2.1 Data Percobaan

Resistor (Ω) Tegangan (V) Arus (mA)


500+1500=2000 10 5
LAPORAN AKHIR

3.1 Analisa Data


3.2 Analisa Tulisan dan Percobaan
3.3 Kesimpulan
3.1 Analisa Data

Dari percobaan yang dilakukan, saya menggunakan :


o R = R1 + R2 = 500 + 1500 = 2000Ω
o V = 10V
o I = 5mA

• Cara mencari nilai (V) ••  Cara mencari nilai (R)


• Cara mencari nilai (I)
V=IxR R=
I=
= 0,005A x 2000Ω =
=
= 10V
= 0,005A = 2000Ω
= 5mA
 
3.2 Analisa Tulisan dan Percobaan

•   Pada praktikum kali ini, kita membahas tentang cara penggunaan


amperemeter DC untuk mengukur arus pada rangkaian tertutup dengan
menggunakan beban resistor. Untuk menghitung sebuah tegangannya, kita
dapat menggunakan rumus I = . Dimana “I” merupakan kuat arus dengan
satuan ampere (A), “V” merupakan tegangan dengan satuan Volt (V), dan
“R” merupakan hambatan dengan satuan ohm (Ω). Dengan menggunakan
rumus tersebut, dapat kita ketahui bahwa apabila nilai resistor yang kita
gunakan semakin besar, maka semakin besar pula tegangan yang
dihasilkan untuk pengukuran pada target, yaitu setengah dari skala penuh
pada amperemeter DC.
3.3 Kesimpulan

••  Menggunakan rumus dasar I = untuk menghitung sebuah tegangannya,


dengan I (kuat arus dengan satuan Ampere), V (tegangan dengan satuan
Volt), dan R (hambatan dengan satuan Ohm).
• Mengira-ngira nilai pada setiap komponen yang digunakan agar dapat
menghasilkan hasil sesuai dengan target, yakni setengah skala penuh
pada amperemeter DC. Jika resistor yang digunakan nilainya semakin
besar, maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan untuk
pengukuran pada target.
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari laman https://www.pengelasan.net/amperemeter/ .

Anda mungkin juga menyukai