Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

AKIBAT KERJA DALAM


KEPERAWATAN
Disusun oleh kelompok 4 :

Daftulangi (PO71201210058)
Desti Amni Kurnianingsih (PO71201210066)
Doni Fadila Syofyar (PO71201210067)
Erni Susanti (PO71201210072)
Lili Aprilia (PO71201210057)
Maharani Ayu Pratami (PO71201210077)
Maria Ulfa (PO71201210076)
Reni Haryani (PO71201210056)
Rina Adriyani (PO71201210068)
Tulus Roberto Tobing (PO71201210046)
 
Pengertian Penyakit Akibat Kerja

Penyakit Akibat kerja menyebutkan Kecelakaan


Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam
hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju
tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja. Kemudian
yang dimaksud dengan penyakit akibat kerja
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
dan atau lingkungan kerja
Penyebab Penyakit Akibat Kerja dapat dibagi menjadi 5 (lima) golongan yaitu:

• Golongan fisika
Suhu eksrem, bising, pencahayaan, vibrasi, radiasi pengion dan non pengion dan
tekanan udara.
• Golongan Kimia
Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, uap logam, gas, larutan, kabut,
partikel nano dan lain-lain.
• Golongan Biologi
Bakteri, virus, jamur, bioaerosol dan lain-lain
• Golongan Ergonomi
Angkat angkut berat, posisi kerja janggal, posisi kerja statis, gerak repetitif,
penerangan Visual Display Terminal (VDT) dan lain-lain
• Golongan psikososial
Beban kerja kualitatif dan kuantitatif, organisasi kerja, kerja monoton, hubungan
interpersonal, kerja shift, lokasi kerja dan lain-lain.
 
Penyakit Akibat Kerja pada Perawat

Suatu penyakit bersifat multifaktor, oleh


katena itu suatu oenyakit tidak dapat
disebabkan oleh satu factor saja karena
terdapat keterkaitan yang kompleks antara
berbagai macam agen, pejamu, dan
lingkungan.
Agen penyebabnya penyakit dapat dibedakan menjadi :

 Agen biologi
adalah seperti bakteri, mikroba dan lain-lain dimana penyakit yang dapat
timbul baik dalam suatu komunitas maupun fasilitas kesehatan yang dapat
mengkontaminasi warga fasilitas kesehatan
 Agen kimia
Sebagian besar agen kimia dapat menyebabkan reaksi yang berbahaya
pada manusia orang-orang dalam fasilitas pelayanan kesehatan dapat
terjangkit penyakit dermatitis dan reaksi alergik lainnya terhadap pajama
pada agen kimi tersebut
 Agen fisika
Agen fisika seperi panas, dingin, listrik, cahaya dan radiasi ionisasi dapat
menyebabkan penyakit pada petugas difasilitas pelayan kesehatan seperti
Konjungtivitis akibat pajanan sinar ultraviolet (UV).
Cedera Akibat Kerja

Dalam pekerjaan sehari-hari petugas


kesehatan selalu dihadapkan pada bahaya-
bahaya tertentu, misalnya bahaya
infeksius, reagen yang toksik , peralatan
listrik maupun peralatan kesehatan yang
dapat menimbulkan cidera.
Berikut beberapa klasifikasi
Jenis Cidera dan tingkat
keparahan kibat Kecelakaan
Kerja :
 Cidera fatal (fatality) adalah kematian yang disebabkan oleh cidera
atau penyakit akibat kerja
 Cidera yang mengakibatkan hilang waktu kerja (Loss Time Injury)
adalah suatu kejadian yang menyebabkan kematian, cacat permanen,
atau kehilangan hari kerja selama satu hari kerja atau lebih.
 Cidera yang mengakibatkan kehilangan hari kerja (Loss Time Day)
karyawan tidak dapat masuk karena cidera.
 Tidak mampu bekerja atau cidera dengan bekerja terbatas (Restricted
Duty) adalah karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaan rutin
sehingga ditempatkan pada pekerjaan lain yang sudah dimodifikasi
termasuk perubahan jadwal ataupun pola kerja.
 Cidera dirawat dirumah sakit ( Medical Treatment Injury ) adalah
kecelakaan kerja yang ditangani oleh dokter, perawat atau orang yang
memeiliki kualifikasi untuk menangani atau memberikan pertolongan
pada kecelakaan
 Cidera Ringan (First Aid Injury) adalah cidera ringan akibat kerja yang
ditangani menggunakan alat pertolongan pertama pada kecelakaan
setempat seperti ; luka lecet dll.( Badraningsih, 2015).
Upaya Pencegahan

Pada PMK nomor : 56 Tahun 2016 tentang


Penyelenggara Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
disebutkan bahawa penyakit akibat kerja bersifat
irreversible sehingga tindakan pencegahan
sangat diperlukan, karena bila tidak dilakukan
akan menimbulkan penyakit akibat kerja pada
pekerja lain dengan risiko pekerjaan yang sama
Upaya pencegahan penyakit akibat kerja
antara lain

• Melakukan identifikasi potensi bahaya penyakit akibat kerja


• Melakukan promosi kesehatan kerja sesuai dengan hasil
identifikasi potensi bahaya yang ada di tempat kerja
• Melakukan pengendalian potensi bahaya di tempat kerja
• memberikan informasi mengenai alat pelindung diri yang
sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja
• Memberi pengetahuan cara pemakaian alat pelindung diri
yang benar
• memberikan imunisasi bagi pekerja yang terpajan dengan
agen biologi.
Menurut Effendy (1998) Upaya pencegaha
penyakit akibat kerja adalah sebagai
berikut :
1. Substitusi
2. Ventilasi
3. Ventilasi kluar setempat
4. Isolasi
5. Alat pelindung
6. Pemeriksaan sebelum bekerja
7. Pemeriksaan secara berkala
Berdasarkan dari agen penyebabnya upaya pencegahan
penyakit akibat kerja sebagai berikut :

Agen Biologi, upaya pencegaha yang dapat dilakukan antara lain

a. Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan
desinfeksi
b. Sebelum berkerja dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja untuk memastikan dalam
keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami untuk bekerja ditempat infeksius dan
dilakukan imunisasi
c. Melakukan pekerjaan laboratorium dengan benar
d. Menggunakan desinfektan dengan cara yang sesuai
e. Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan specimen
yang benar
f. Pengolahan limbah yang baik
g. Menggunakan alat pelindung diri atau kabinet keamanan biologis yang sesuai
h. Kebersihan diri petugas harus dijaga
Agen Kimia

a. Material safety data sheet dari seluruh bahan kimia yang ada untuk
diketahui oleh seluruh petugas
b. Menggunakan karet hisap atau alat vakum untuk mencegah tetelannya
bahan kimia dan terhirupnya aerosol
c. Menggunakan alat pelindung diri

Agen Fisika

d. Pengaturan cahaya dan vebtilasi serta penyediaan air minum yang


cukup
e. Menggunakan alat pelindung diri
 
 
 
 
 
 
 
Kesimpulan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk


upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
pada Bahaya terhadap berbagai agen baik agen biologi, kimia,
fisika dapat dialami perawat di fasilitas kesehatan. Agen agen
tersebut dapat menyebabkan penyakit menular maupun non
menular yang tentu dapat menyebabkan sakit atau cidera bagi
perawat. Upaya pencegaha yang dapat dilakukan adalah
menerapkan procedure sesuai dengan SOP dan tidak lupa
menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan kriteria atau
klasifikasi pasien yang dihadapi dengan demikian perawat dapat
lebih waspada dan dapat mengenakan alat pelindung diri sesuai
dengan kondiri yang dibutuhkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai