Anda di halaman 1dari 15

Proposal Skripsi

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA TERAPI DIABETES


MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PERSAHABATAN
JAKARTA TIMUR TAHUN 2018

Oleh :
Diah Ayu Devina Ramahdanty
1504015106

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing : Penguji :
Nurhasnah, M.Farm., Apt.
Zainul Islam, M.Farm.,Apt.

Moderator :
Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok


penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-keduanya
(Perkeni 2015).
Prevalensi

• DKI Jakarta menempati


urutan pertama dengan
prevalensi DM sebesar
Berdasarkan 2,6%.
hasil • Sedangkan pada hasil
RISKESDAS tahun 2013
RISKESDA di Indonesia, Daerah
Istimewa Yogyakarta sama
S 2018 dengan DKI Jakarta
menempati urutan pertama
dengan prevalensi DM
2,6%.
Hasil • Ema (2017), menyimpulkan didapatkan hasil
Penelitian kejadian DRPs paling banyak terkait dengan
Sebelumnya interaksi obat dan obat tidak efektif.

Hasil • Umu (2017), menyimpulkan didapatkan hasil


Penelitian kejadian DRPs paling banyak terkait dengan
Sebelumnya interaksi obat.
• Terapi DM memiliki risiko tinggi timbulnya
Drug Related Problems (DRPs).

untuk menghindari atau menurunkan angka


terjadinya Drug Related Problems (DRPs).
Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian
Alasan identifikasi Drug Related Problems (DRPs)
dilakukan obat diabetes melitus tipe 2 yang dibatasi pada
Penelitian ketepatan obat dan dosis obat agar tercapai
suatu keberhasilan terapi.
• Apakah terjadi DRPs dalam proses pengobatan penyakit
Permasalahan
DM tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUP Persahabatan
Penelitian Jakarta Timur Tahun 2018 ?

• Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya


Tujuan
DRPs pada pasien DM tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUP
Penelitian Persahabatan Jakarta Timur Tahun 2018
Manfaat Penelitian

• Diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi tenaga kesehatan


di RSUP Persahabatan Jakarta Timur, khususnya pada pasien
Bagi Rumah diabetes melitus tipe 2.
Sakit

• Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam


pemilihan obat dan dosis obat pada pasien DM tipe 2.
Bagi Peneliti

• Menambah pengetahuan untuk masyarakat umum dalam


memilih obat dan dosis antidiabetes, sebagai referensi bagi
Bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengobatan
Masyarakat DM tipe 2.
ALUR KERANGKA BERFIKIR
Rekam Medik
No RM, nama pasien, jenis kelamin, umur, terdiagnosa penyakit (tahun), jenis obat yang
digunakan

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs)

Tepat obat Tepat Dosis Tepat Indikasi

Tidak Tidak Tidak


Tepat Tepat Tepat
Tepat Tepat Tepat
• Tempat Penelitian dan Waktu penelitian

Waktu
penelitian
dilakukan dari
Data yang bulan
digunakan data Desember 2019
rekam medik
periode Januari
– Desember
Tempat 2018
Penelitian di
ruang Rekam
Medik RSUP
Persahabatan
Jakarta Timur
Definisi Operasional

No Variabel Alat Ukur Hasil Penelitian


1 Ketepatan Dipiro et al. 2015; Perkeni 2015 1. Tepat Obat
Pemilihan Obat 2. Tidak Tepat Obat
2 Ketepatan Dosis AHFS 2018 dan DIH 2015 1. Tepat Obat
2. Tidak Tepat Obat
3 Ketepatan Indikasi AHFS 2018 dan DIH 2015 1. Tepat Obat
2. Tidak Tepat Obat
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Rekam medik pasien dengan diagnosa
diabetes melitus tipe 2 yang menjalani rawat
Kriteria inap di RSUP Persahabatan Jakarta Timur
Inklusi periode Januari – Desember 2018 dan
memiliki kelengkapan data laboratorium
(GDS, GDP, GD2JPP atau HbA1C).

Pasien dengan diagnosa


Kriteria diabetes melitus tipe 2
Ekslusi yang sedang hamil,
meninggal dan data tidak
lengkap.
Pola Penelitian

Pola Penelitian

Persiapan perizinan

Mengumpulkan data rekam medik

Mengklasifikasi kriteria sampel

Pencatatan data

Pengolahan data

Kesimpulan
1. Pemilihan obat meliputi C1.1, C1.2, C1.3, C1.4, C1.5, C1.6 data
dianalisa dengan membandingkan guideline yaitu: Dipiro dan Perkeni
2015.
2. Pemilihan dosis meliputi C3.1, C3.2, C3.3, C3.4, C3.5 data dianalisa
dengan membandingkan guideline yaitu: DIH, AHFS.
Analisis Data

Data yang telah dianalisis dengan menggunakan toolkit kemudian disajikan


dalam bentuk tabel untuk mendapatkan gambaran deskriptif pasien butuh obat,
obat tanpa indikasi dan dosis obat.

Anda mungkin juga menyukai