0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan28 halaman
Dokumen tersebut membahas tahapan audit pertama yang meliputi perencanaan audit, penilaian risiko, dan dokumentasi. Tahapan utama meliputi menerima/melanjutkan penugasan, merencanakan strategi audit secara menyeluruh, dan mengembangkan rencana audit terinci untuk menilai dan memberikan tanggapan terhadap risiko. Tujuannya adalah mempersiapkan audit agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dokumen tersebut membahas tahapan audit pertama yang meliputi perencanaan audit, penilaian risiko, dan dokumentasi. Tahapan utama meliputi menerima/melanjutkan penugasan, merencanakan strategi audit secara menyeluruh, dan mengembangkan rencana audit terinci untuk menilai dan memberikan tanggapan terhadap risiko. Tujuannya adalah mempersiapkan audit agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dokumen tersebut membahas tahapan audit pertama yang meliputi perencanaan audit, penilaian risiko, dan dokumentasi. Tahapan utama meliputi menerima/melanjutkan penugasan, merencanakan strategi audit secara menyeluruh, dan mengembangkan rencana audit terinci untuk menilai dan memberikan tanggapan terhadap risiko. Tujuannya adalah mempersiapkan audit agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Tujuan auditor adalah mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material, yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi, dengan memahami entitas dan lingkupnya, termasuk pengendalian internal entitas itu, yang menjadi dasar untuk merancang dan mengimplementasikan tanggapan terhadap risiko salah saji yang material yang dinilai. Ada tiga tahap audit, yaitu risk assessment, risk response dan reporting Langkah-langkah utama dalam tahap audit pertama yang dipayungi oleh kendali mutu (quality controls) yang mengacu kepada kode etik akuntan publik, independensi auditor, dan ketentuan yang ditetapkan ISAs terdiri atas berikut :
Memutuskan untuk menerima (jika ini merupakan penugasan atau
perikatan audit yang pertama), melanjutkan (jika ini merupakan penugasan atau perikatan audit ulangan), atau menolak penugasan atau perikatan audit. Merencanakan audit. Langkah kedua ini dapat dirinci lebih lanjut dalam : menentukan materialitas; melakukan pertemuan dengan tim audit dalam rangka perencanaan; dan merumuskan strategi audit yang menyeluruh. Melaksanakan prosedur penilaian risiko, yang bertujuan untuk menilai risiko salah saji di tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi. Langkah ketiga ini dirinci lebih lanjut dalam: menentukan dan menilai risiko bawaan; menentukan dan menilai risiko pengendalian; dan mengomunikasikan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan, sebagai hasil pelaksanaaan prosedur penilaian risiko. Dokumentasikan temuan dan segala perubahan atas rencana audit semula. MENERIMA DAN MELANJUTKAN PENUGASAN Salah satu keputusan terpenting yang dapat KAP ialah memutuskan untuk menerima/melanjtkan penugasan atau klien dan memutuskan penugasan atau klien mana yang harus ditolak. Keputusan yang buruk mengenai hal ini, akan menyebabkan masalah seperti waktu produktif yang tidak bisa dibebankan pada klien (unbillable time), fee atau imbalan yang tidak dibayar oleh klien (unpaid fees), beban psikologis tambahan bagi partner dan staf, rusak atau hilangnya reputasi, dan yang terburuk kemungkinan KAP/partner/staf mengalami tuntutan hukum Sebelum KAP memutuskan untuk menerima atau mempertahankan suatu penugasan, auditor harus : Memutuskan dapat diterimanya kerangka pelaporan keuangan (financial reporting framework, disingkat FRF) yang diusulkan atau digunakan entitas; Menilai apakah KAP dapat mentaati ketentuan etika yang relevan; Dapatkan persetujuan manajemen bahwa ia memahami spenuhnya tanggung jawabnya berkenaan dengan : Penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan FRF yang diterapkan; Pengendalian internal sabagaimana dianggap perlu oleh manajemen untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material, apakah yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan; Memberikan kepada auditor akses kepada semua informasi yang relevan dan memberikan informasi tambahan yang dapat diminta auditor, serta akses tanpa batas kepada orang-orang di dalam entitas yang menurut pendapat auditor diperlukan untuk mendapatkan bukti audit; dan Prosedur menerima dan melanjutkan penugasan. Jika penugasan ini diterima, hasil atau temuan prosedur ini dapat digunakan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko. Penilaian atas risiko penugasan di tahun pertama dan bertahun – tahun selanjutnya membantu memastikan bahwa KAP :
Independen dan tidak mempunyai benturan
kepentingan; Kompeten untuk melaksanakan tugasnya dengan sumber daya yan diperlukan dan dalam batas waktu yang tersedia; Bersedia menerima dan menanggung risiko audit. Tidak tahu atau tidak mempunyai informasi baru mengenai klien (existing client) yang dapat menyebabkan KAp menolak penugasan. Sesudah diputuskan untuk menerima atau melanjutkan penugasan , maka langkah selanjutnya ialah :
Memastikan apakah persyaratan awal atau prakondisi
bagi suatu audit , memang ada di bawah akan dijelaskan kondisi-kondisi (preconditions) yang harus ada; dan Menegaskan pemahaman Bersama antara auditor dan manajemen (di mana perlu, TCWG) mengenai syarat- syarat perikatan audit (term of the audit engagement). Perubahan Syarat Penugasan
Jika manajemen meminta perubahan dalam syarat-syarat perikatan
audit, auditor perlu mempertimbangkan apakah permintaan mempunyai dasar, dan apa implikasinya terhadap lingkup penugasan. Permintaan untuk mengubah syarat perikatan audit, layak dipertimbangkan misalnya karena perubahan dalam situasi yang dihadapi klien, atau kesalahpahaman mengenai sifat dari jasa yang diminta sebelumnya. Permintaan untuk mengubah syarat penugasan, tidak layak dipertimbangkan jika dilatarbelakangi temuan atau issues yang timbul dalam audit. Misalnya, temuan audit tidak mendukung pernyataan manajemen (management representations), ketidaksanggupan memperoleh informasi audit tertentu (yang secara efektif membatasi lingkup audit), atau bukti audit tidak memuaskan. Jika permintaan untuk mengubah syarat penugasan memang layak, surat penugasan baru (revised engagement later) dapat dibuat atau perjanjian tertulis lainnya diperoleh KAP. Sebaliknya, jika uditor tidak dapat menyetujui perubahan syarat penugasan dan tidak diizinkan manajemen untuk melanjutkan audit dengan syarat semula, auditor wajib: Mengundurkan diri (withdraw frm the audit engagement), jika memang dimungkinkan oleh hukum atau ketentuan perundang- undangan; dan Memastikan apakah ada kewajiban berdasarkan kontrak atau kewajiban lain, untuk melaporkan pengunduran diri KAP kepada pihak lain, seperti TCWG, pemilik, atau regulator. STRATEGI AUDIT MENYELURUH Dalam menyusun strategi audit secara menyeluruh, auditor wajib:
mengidentifikasi ciri-ciri penugasan yang menjadi acuan bagi
lingkup auditnya; memastikan tujuan pelaporan dalam penugasan ini untuk merencanakan pengaturan waktu audit dan sifat komunikasi yang harus dilakukan; memperhitungkan faktor-faktor yang dalam kearifan profesionalnya (judgment auditor), penting untuk mengarahkan upaya-upaya tim; memperhitungkan hasil dari kegiatan-kegiatan pra-penugasan ini, termasuk menentukan apakah pemahaman yang diperoleh partner penugasan dari penugasan lain, memang relavan bagi entitas ini; memastikan sifat, waktu dan luasnya sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan penugasan ini. Langkah - langkah dalam menyusun rencana audit dan strategi audit secara menyeluruh acuannya adalah ISA 300. Menyusun rencana dan strategi audit adalah bagian dari tahap pertama dalam proses audit, yaitu tahap penilaian risiko (risk assessment). Auditor wajib mengembangkan rencana audit yang akan memasukan penjelasan mengenai;
sifat, waktu dan luasnya prosedur penilaian risiko
yang direncanakan, sebagaimana ditetapkan dalam ISA 315; sifat, waktu dan luasnya prosedur audit selanjutnya yang direncanakan, sebagaimana ditetapkan dalam ISA 330; prosedur audit lainnya yang direncanakan yang diwajibkan agar penugasan audit ini sesuai dengan ISAs. Alinea 15 Auditor wajib merencanakan dan melaksanakan audit dengan skeptisisme profesional dengan menyadari bahwa mungkin ada situasi dimana laporan keuangan dapat di salahsajikan secara material. Sebagai proses yang berkesinambungan, perencanaan dilaksanakan pada ketiga tahap audit: Menilai risiko Menanggapi risiko Pelaporan Manfaat perencanaan audit: Anggota tim dapat belajar dari partner dan tim inti yang berpengalaman Penugasan di organisasi, dilengkapi dengan sifat audit, dan dikelola secara baik Pengalaman yang diperoleh dari audit terdahulu dan dari penugasan lain dimanfaatkan secara optimal Area penting atau rawan dalam audit itu mendapat perhatian yang tepat Masalah yang mungkin terjadi, diantisipasi dan diselesaikan tepat pada waktunya Dokumentasi audit di reviu secara tepat waktu Pekerjaan oleh orang lain dapat dikoordinasikan Perencanaan dilakukan pada dua tingkat, tingakt pertama adalah strategi audit secara menyeluruh (overall audit strategy). Tingkat kedua adalah rencana audit terinci (detailed audit plan). Penyusunan strategi audit secara menyeluruh dimulai pada awal penugasan, kemudian diselesaikan dan dimutakhirkan sesuai informasi yang diperoleh dari: Pengalaman di masa lalu dengan entitas tersebut Penugasan lain yang dilakukan untuk klien tersebut dalam periode itu Pertemuan dan pembahasan dengan tim audit Sumber eksternal lain seperti artikel koran, majalah, dan internet Informasi baru, prosedur audit yang gagal, atau situasi baru yang dihadapi selama audit yang akan mengubah srategi yang direncanakan sebelumnya Rencana Audit Terinci Rencana audit terinci dimulai sedikit lebih belakangan, ketika penilaian risiko spesifik direncanakan dan ketika ada cukup informasi mengenai risiko yang dinilai untuk memberikan tanggapan audit yang tepat tim audit menjadi sangat mudah dan pembuatan strategi audit secara menyeluruh sangat sederhana.Dokumentasinya dapat dilakukan dengan memo singkat yang berisi: Sifat dan penetapan waktu penugasan Masalah dalam audit terdahulu Perubahan keadaan dalam tahun berjalan Revisi dalam strategi audit menyeluruh atau rencana terinci Tanggung jawab yang spesifik dari anggota tim audit. Menilai risiko & memberi tanggapan Tentukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan &performance materiality Tentukan sifat dan luasnya prosedur penilaian risiko yang harus dilakukan dan siapa yang akan melaksanakannya Sesudah risiko dinilai pada tingkat laporan keuangan, buat tanggapan secara keseluruhan yang tepat Komunikasikan garis besar lingkup dan waktu yang direncanakan untuk audit itu kepada TCWG Mutakhirkan dan ubah strategi dan rencana audit jika ada perubahan situasi Hal-hal yang dapat dipertimbangkan auditor untuk dikomunikasikan adalah: Bagaimana saran auditor dalam menghadapi salah saji yang material, karena kecurangan atau kesalahan Pendekatan auditor terhadap pengendalian internal, dan bagaimana ia memanfaatkan pengendalian yang relevan dalam prosedur auditnya Penerapan materialitas dalam konteks audit