Anda di halaman 1dari 21

ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno.
Bentuk tunggal kata ‘etika’
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya
yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti
yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Etika ?
• Etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
• Sebuah refleksi kritis dan rasional
mengenai nilai dan moral yang
menentukan dan terwujud dalam sikap dan
pola perilaku hidup manusia, baik secara
pribadi maupun kelompok (Drs. H.
Burhanudin Salam)
PENGERTIAN PROFESI

Profesi sendiri berasal dari bahasa latin


“Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat
dalam pengertian yang lebih luas menjadi
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit
profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus
dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma
sosial dengan baik.
PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan
prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada
tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan
jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan
sebagainya.
Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan
seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan
masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)
FUNGSI ETIKA PROFESI
1. Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada
para profesional, lembaga, organisasi, industri, negara dan
masyarakat umum.
2. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang
harus mereka perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan
mereka.
3. Menjaga reputasi atau nama baik.
Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi.
4. Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya,
yangmenjamin pelaksanaan kode etik tersebut dalam
pelayanannya.
5. Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.
FUNGSI ETIKA PEKERJAAN

1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan dengan berbagai
macam moralitas.
2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa kemampuan berargumentasi
secara kritis dan rasional.
3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang wajar dalam
keadaan pluralitas yang tinggi.
4.Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak dapat
dirubah.
5. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah sosial lainnya
dengan suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis.
6. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu perasaan yang
dapat merugikan banyak orang.
Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.
Mengapa keberadaan etika profesi sangat
penting di perusahaan/organisasi? Berikut
beberapa manfaat yang menjadi alasan
pentingnya etika profesi, yakni:

1. Memberikan Rasa Tanggung Jawab – Adanya etika profesi dalam


suatu pekerjaan dapat memberikan rasa tanggung jawab kepada si
pemilik pekerjaan karena ia diberi amanah serta aturan-aturan khusus
yang boleh atau tidak boleh untuk dilakukan. Dengan demikian ia tidak
bisa menjalankan pekerjaannya dengan sesuka hatinya. Adapun bagi
pemberi pekerjaan, akan lebih menghormati terhadap pekerja tersebut
beserta pekerjaanya.
2.Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas –
Etika profesi disusun sedemikian rupa untuk
dijadikan pedoman prinsip profesionalitas
setiap profesi dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Setiap profesi harus menjalankan
dan menghormati etika profesi ini tanpa
kecuali yang b menghargiasanya disertai
sanksi bagi pelanggarnya seperti pemberian
surat peringatan atau bahkan pemecatan.
3.Meningkatkan Kredibilitas
Perusahaan/Organisasi – Suatu perusahaan
atau organisasi nasional biasanya memiliki
kode etik profesi yang mana sangat
bermanfaat untuk meningkatkan
kredibilitas perusahaan atau organisasi
tersebut baik secara internal maupun
eksternal. Dengan kata lain, baik untuk
orang dalam yang terikat kode etik profesi
tersebut maupun orang luar yang tidak
terikat akan lebih menghargai perusahaan
atau organisasi yang menjunjung tinggi
profesionalitas.
4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan –
Sebagai sebuah aturan, kode etik profesi
dapat dijadikan sebuah sarana untuk
menciptakan suasana yang tertib dan teratur
dalam suatu prusahaan atau organisasi. Hal
ini karena semua orang yang terikat kode
etik tersebut harus berjalan dalam koridor-
koridor tertentu yang dapat mencegah
adanya penyimpangan.
5. Sebagai Kontrol Sosial – Etika profesi juga dapat
dijadikan sebagai sarana kontrol sosial seseorang atas
profesi yang dimilikinya. Dengan kata lain, pemilik
profesi akan berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan
tidakan-tindakan tertentu karena ada aturan yang telah
mengikatnya. Jika ia melanggar etika profesi tersebut
maka ia harus siap menerima segala konsekuansi yang
menyertai segala tindakannya.
 
6. Meningkatkan Kesejahteraan Anggota – Nyatanya etika
profesi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota yang
terikat kode etik profesi tersebut. Mengapa? Hal ini
karena etika profesi juga mengatur hubungan antar
anggota atau pekerja maupun hubungan antara
pemimpin perusahaan/organisasi dengan
anggota/pekerjanya.
ETIKA BEKERJA
 BERPAKAIAN RAPIH SESUAI DENGAN LINGKUNGN
KERJA DI KANTOR
 USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANG TERLAMBAT
 HARUS BEKERJA KERAS DAN TIDAK MALAS
MALASAN
 BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN
 DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
PEKERJAAN
 BERTUTUR KATA YANG BAIK KEPADA SESAMA
REKAN,KOLEGA DAN ATASAN
Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-
dasar yang perlu diperhatikan, diantaranya<ref>Bertens.K.
2007. Etika. Jakarta: PT. Gramediref>:
 Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus

mampu bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari


profesi tersebut, khususnya bagi orang-orang di sekitarnya.
 Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu

menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya


orang yang berkaitan dengan profesi tersebut.
 Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang

profesional untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk


menjalankan profesinya.
 Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk

memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan


profesinya, dirinya, dan masyarakat.
KODE ETIK PROFESI
Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam
norma hukum.  

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode


etik merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma
yang dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai
tujuan dengan cara yang baik dan benar.
FUNGSI KODE ETIK

Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu


sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. 

Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan
Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai
pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi
masyarakat sebagai seorang professional.

Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi


kode etik yaitu : 
(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. 
(3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
 Pertama, kode etik melindungi profesi dari campur tangan
pemerintah, dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih
khusus dalam rangka mengatur hubungan antara anggota
profesi dengan pihak eksternal (pemerintah) akan
memberikan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat
penting, karena menjalin hubungan dengan pihak
pemerintah sebagai suatu bagian yang berkuasa dalam
suatu daerah, tentunya akan sangat berpengaruh besar
terhadap jalannya suatu perusahaan, sehingga dengan
adanya kode etik ini, pemerintah tidak akan “semena-
mena” melakukan yang tidak baik terhadap anggota profesi
 Kedua, kode etik yang dapat mencegah
perpecahan internal perusahaan. Dengan adanya
kode etik, hal ini akan memberikan kejelasan
tentang cara menjalin hubungan yang baik dengan
rekan sejawat, yang tentunya akan sangat
mempengaruhi peforma dari masing-masing
anggota profesi untuk bekerja dengan maksimal
dan dengan motivasi yang benar, tanpa ada
perasaan iri atau ketidaksukaan dalam bekerja.
 Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik
suatu profesi. Hal ini berkaitan dengan hasil kerja
oleh para praktisi dalam suatu profesi. Dengan
kode etik, tentunya para anggota profesi yang
bijaksana tidak akan memberikan kemudahan
dalam penyelewengan tindakan bekerja, yang
nantinya hanya akan merugikan bagi dirinya sendiri
dan perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga akan
memberikan penggambaran lebih baik kepada
setiap anggota profesi untuk tidak melakukan
kesalahan-kesalahan sekecil apapun itu dalam
bekerja.
Adapun secara umum fungsi dari kode etik profesi adalah

(1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan. 
Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/
aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi.
 
(2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh
masyarakat dalam melakukan pekerjaannya.
 
(3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.
Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak
luar yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena
dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi itu merupakan sarana  untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
 a)    Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan
kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
 b)     Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
 c)     Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut
dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain
instansi atau perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai