Anda di halaman 1dari 38

STTU

Sanitasi Tempat-tempat Umum & Parawisata

Kelompok 5 BANDARA
 Bunga Yustaina Wowor
 Fikri Ar Rizkar
 Sofa Nafisah
 Sri Rahayu
PENGERTIAN

● Lingkungan(enviroment atau habitat)


adalah suatu sistemyang kompleks dimana
berbagai faktor berpengaruhtimbal-balik
satu sama lain dan dengan masyarakat.

● Bandara adalah: lapangan udara,


termasuk segala bangunandan peralatan
yang merupakan kelengkapan minimal
untukmenjamin tersedianya fasilitas bagi
angkutan udara untuk masyarakat.
PENGERTIAN

● Bandar Udara adalah:


Kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-
batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dan tempat
perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya.
(PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN
2014)
P E N G E RT I A N
Penyehatan bandar udara adalah upaya yang dilakukan untuk menjamin
terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga
terhindar dari kesakitan dan penularan penyakit. Dalam upaya penyehatan
bandara menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No
431/MENKES/SK//IV/2007 meliputi:
Pengawasan kualitas air dan penyehatan lingkungan
air di Bandara
Berdasarkan Permenkes RI 416 Tahun 1990 : yang dimaksud dengan air
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Tujuan pengawasan kualitas air dan
penyehatan lingkungan air di Bandara

bertujuan untuk melindungi masyarakat dari


penyakit atau gangguan kesehatan yang
berasal dari air minum atau air bersih yang
tidak memenuhi persyaratan kesehatan
melalui surveilens kualitas air secara
berkesinambungan (Depkes, RI, 2002,)
Jalur Transmisi Infeksi Terkait
dengan Kualitas Air

Air dapat menimbulkan dan menularkan penyakit pada


pengunjung, penghuni di Bandara. Terdapat empat jalur
transmisi infeksi yang terkait dengan air yaitu :
1. bawaan air(water borne)

2. bilasan air (water-washed)

3. berbasis air (water based)

4. vektor insekta terkait air (water-related insect vector).


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR
BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KESEHATAN AIR UNTUK KEPERLUAN
HIGIENE SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN PEMANDIAN UMUM
Prinsip-Prinsip Pengawasan dan
Pemeliharaan Penyediaan Air Bersih

1. Air bersih setiap saat harus sehat.


2. Apabila pada suatu saat memeriksa dan menemukan
kualitas air bersih menurun, segera dilakukan perbaikan.
Salah satu tugas Anda dalam melakukan kegiatan
pengawasan mutu air adalah dengan mengambil sampel
atau contoh air bersih secara berkala agar segera dapat
diketahui apakah kualitas air bersih masih baik atau sudah
melebihi baku mutu yang ditetapkan.
3. Selain air bersih itu sehat juga perlu di dipelihara
kecukupan airnya, kapasitas diusahakan tidak menurun,
apabila jumlah pengunjung, penumpang, penghuni
meningkat kapasitas air bersih perlu dinaikkan, hal ini
perlu dilakukan penambahan sumber-sumber lain sehingga
kebutuhan dapat terpenuhi.
KEGIATAN ATAU STRATEGI
PENGAWASAN KUALITAS AIR DI
BANDARA
1. Inspeksi terhadap sarana air bersih dan air minum,
2. Mengambil dan mengirim sampel air
3. Melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi pemeriksaan laboratorium dan
4. Tindak lanjut berupa perbaikan sarana dan kualitas air apabila terjadi ketidak
sesuaian denga persyaratan yang ditentukan.
5. Melakukan inspeksi sanitasi sarana air minum dan air bersih pada sarana
transportasi, pariwisata minimal 1 tahun 2 kali (sekali pada musim kemarau dan
1 kali pada musim penghujan).
6. Apabila dalam hasil pemeriksaanm kualitas air terdapat hal-hal yang
menyimpang dari standard, maka harus dilakukan pengolahan sesuai dengan
parameter yang menyimpang
KEGIATAN PENGAWASAN

Kegiatan pengawasan kualitas air menurut Peraturan Menteri Kesehatan, 2009 mencakup :
1. Pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air termasuk proses produksi dan distribusi
a. Pengamatan di transportasi menggunakan formulir inspeksi sanitasi
b. Pengambilan contoh air meliputi parameter mikrobiologi, fisik dan kimia terbatas.
c. Titik pengambilan contoh air
1) Pada sumbernya
2) Pada penampungan
3) Pada saluran distribusi

2. Pemeriksaan contoh air


Bahan dan alat yang wajib dibawa pada saat melakukan pengawasan
a. Untuk parameter mikrobiologi (botol steril, lampu Bunsen atau krustang,kapas, korek api)
b. Untuk parameter kimia terbatas (jerigen)
c. Untuk parameter fisik (thermometer, PH meter, jerigen)
KEGIATAN PENGAWASAN

3. Analisis hasil pemeriksaan : Setelah contoh dilakukan pemeriksaan di laboratorium selanjutnya dianalisis
menggunakan baku mutu yang sudah ada, selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu.
4. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dan hasil kegiatan 1,2, dan 3
5. Cara perumusan saran disesuaikan dengan kondisi transportasi masing masing.
6. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan termasuk kegiatan penyuluhan
7. Hasil pengawasan kualitas air dilaporkan secara berkala
Persyaratan lingkungan bangunan di Bandara
(1) Lingkungan Bangunan
(2) Konstruksi Bangunan
(3) Lantai
(4) Dinding
(5) Ventilasi
(6) Atap
(7) Langit-langit
(8) Pintu
(9) Lalu Lintas antar ruangan.
PENGAWASAN PEMBUANGAN
LIMBAH CAIR DI BANDARA
Limbah cair adalah campuran dari air dan bahan-bahan
pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut
maupun tersuspensi yang terbuang yang bersumber dari aktivitas
manusia atau dari alam yang ada di sarana transportasi,
pariwisata dan matra dan lain-lain.
TUJUAN PENGAWASAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DI
BANDARA
Tujuan pengawasan pembuangan limbah cair dan tinja di sarana transportasi,
pariwisata dan matra adalah untuk melindungi pengunjung, penumpang, karyawan,
penghuni dan masyarakat dari penyakit atau gangguan kesehatan serta mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan.
Salah satu bentuk pengawasannya adalah melakukan pengukuran parameter limbah
yang dilakukan dengan mengambil sampel limbah cair sehingga dapat diketahui
hasilnya, dan mengupayakan pencegahan dan pengendalian serta melakukan
pemantauan secara rutin.
DAMPAK LIMBAH CAIR DARI SARANA BANDARA

Apabila limbah cair tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak di antaranya
sebagai berikut.
1. Menimbulkan bahaya kontaminasi bagi masyarakat yang menggunakan
2. Mematikan berbagai mikroorganisme binatang dan tumbuhan dalam air. Ini
disebabkan karena adanya berbagai bahan organik dalam air limbah yang akan
didekomposisi atau diurai oleh bakteri, dalam proses dekomposisi bakteri
membutuhkan (O2). Semakin banyak buangan limbah yang mengandung zat
organik maka semakin banyak oksigen yang diperlukan oleh bakteri untuk
mendekomposisi sehingga oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh makhluk
diperaairan menurun dan akhirnya mati.
3. Dari proses dekomposisi akan menghasilkan endapan. Dalam waktu tertentu
endapan ini akan semakin banyak dan akan menimbulkan penyumbatan pada
saluran. Pada musim penghujan penyumbatan ini akan menimbulkan bahaya
banjir.
4. Sebagai tempat berkembangbiaknya serangga dan binatang pengganggu
5. Menimbulkan bau tidak sedap
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
UNTUK PENGAWASAN LIMBAH CAIR

(1) Sampel individual (grab sampel),


(2) Sampel gabungan (composite sample),
(3) Sampel terpadu (integrated sample).
Sampel Individual (Grab Sample)
Yang diambil sewaktu-waktu, hanya mewakili kondisi pada saat
pengambilan itu.

Sampel Gabungan (Composite Sample)


Campuran dari sampel atau contoh sesaat diambil dari titik yang
sama pada waktu yang berbeda.

Sampel Terpadu (Intergrated Sample)


Gabungan beberapa titik limbah digabung. Cara ini merupakan
campuran contoh atau sampel air yang diambil sesaat dari tempat
yang berbeda pada waktu, yang sama, diambil sebanyak 2.500 ml.
PENGAWASAN KUALITAS UDARA DI BANDARA
Udara merupakan substansi yang sangat penting manfaatnya bagi
kelangsungan makhluk hidup, semua makluk hidup membutuhkan udara
untuk pernapasan atau istilah biologisnya adalah sebagai proses
respirasi. Umumnya udara mengandung banyak sekali kandungan-zat-
zat seperti oksigen, karbon dioksida, helium dan lainnya. Dengan
meningkatnya sarana transportasi dan perkembangan pariwisata,
Industri kualitas udara mengalami perubahan. Beberapa gas seperti SO2,
H2S, dan CO selalu dibebaskan ke udara sebagai produk sampingan dari
proses alami seperti pembusukan sampah, air limbah baik di sarana
transportasi pariwisata atau di matra.
TUJUAN PENGAWASAN KUALITAS UDARA DI
BANDARA
Tujuan pengawasan kualitas udara pada sarana transportasi,
pariwisata dan matra adalah untuk mencegah dan melindungi
pengunjung, penumpang, karyawan, penghuni dan masyarakat dari
penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan dari pencemaran
udara.
KEGIATAN PENGAWASAN PECEMARAN UDARA DI BANDARA

Kegiatan pengawasan pencemaran udara terdiri atas beberapa pokok kegiatan antara
lain penilaian sumber pencemar udara, pengukuran, penyelidikan epidemiologi,
pencegahan dan penanggulangan dampak. Serta perumusan alternative penaggulangan.
• Inventarisasi Sumber Pencemar Udara
Sebelum melakukan pengawasan atau inspeksi perlu dilakukan pengumpulan data
/informasi jumlah sarana Bandara yaitu meliputi :
1. Pemetaan Wilayah
2. Jenis
3. Kegiatan yang dilakukan
4. Peralatan pencegahan yang sudah dilakukan

• Pengukuran Parameter Pencemaran Udara dari Bandara


1. Penentuan area pengawasan
2. Penentuan titik dan jumlah sampel
3. Parameter polutan yang diawasi
4. Peralatan sampling
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Analisis dan rekomendasi
7. Pemantauan kualitas udara dilakukanminimal 6 bulan 1 kali,
dilakukan oleh instansi yang berwenang
TUJUAN PENGAWASAN MAKANAN DAN MINUMAN
DI BANDARA
Pengawasan makanan bertujuan untuk :
a. Mencegah masuknya zat-zat renik dan/atau bahan-bahan
kimia yang dapat membahayakan kesehatan kealam
makanan.
b. Mencegah berkembang biaknya dan/atau pembentukan
toksin oleh kuman-kuman yang telah mencemari makanan.

Pengamanan Makanan dan Minuman adalah upaya untuk


melindungi makanan dan minuman yang meliputi : pemilihan
bahan baku, penyimpanan bahan baku makanan, pengolahan
makanan, penyajian dan pengangkutan dari kemungkinan
tercemar oleh bahan-bahan kontaminan.
PENGAWASAN MAKANAN YANG DILAKUKAN

a. Secara rutin, misalnya sekurang-kurangnya 1 kali sebulan dengan cara


mengadakan kunjungan ke tempat-tempat pengusahaan makanan untuk
menyaksikan secara “on the spot”
- Keadaan dan sarana-sarana sanitasi ditempat usaha tersebut
- pemeliharaan dan penggunaan sarana-sarana tersebut
- kesehatan para food handler (secara pemeriksaan visual)
- cara kerja para food handler, dll.
b. Secara berkala (misalnya setiap 6 bulan 0 diadakan pemeriksaan kesehatan:
- kesatan secara umum
- pemeriksaan khusus terhadap kemungkinan adanya penyakit gastrointestinal atau
carrier state salmonella, shigela sp, cholera dll
- pemeriksaan tinja terhadap infestasi cacing
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PENGAWASAN
MAKANAN DAN MINUMAN

(1) Ambilah contoh makanan secara random. masukanlah secara


“lege artis” kedalam tempat steril
(2) Bila ada suatu makanan yang khusus dicurigai, makanan
tersebut dikirimkan sebagian atau seluruhnya
(3) contoh segera dikirim ke laboratorium dengan cara yang tepat,
untuk pemeriksaan-pemeriksaan yang diperlukan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 tahun
2019 Tentang keamanan Pangan

PERMENKES NO 1096 Tahun 2011 Tentang Hygiene


Sanitasi Jasa Boga
PENGAWASAN VEKTOR DAN TIKUS DI
BANDARA
Vektor adalah hewan avertebrata yang bertindak
sebagai penular penyebab penyakit (agen) dari host
pejamu yang sakit ke pejamu lain yang rentan.

Timmreck (2004) menyebutkan bahwa vektor


adalah setiap makhluk hidup selain manusia yang
membawa penyakit (carrier) yang menyebarkan dan
menjalani proses penularan penyakit, misalnya lalat,
kutu, nyamuk, hewan kecil seperti mencit, tikus, atau
hewan pengerat lain.
TUJUAN PENGAWASAN VEKTOR DAN TIKUS DI
BANDARA

Kegiatan pengawasan terhadap upaya


pengamatan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menurunkan populasi atau melenyapkan
vektor dan binatang penular penyakit dengan
maksud untuk mencegah atau memberantas
penyakit yang ditularkan oleh vektor dan binatang
penular.
Kegiatan Pengawasan

• Dalam melakukan pengawasan vektor di transportasi, pariwisata dan matra dapat


mempergunakan formulir inspeksi sanitasi. Pada dasarnya yang harus dilakukan pengawasan
terhadap vektornya adalah meliputi :
1) Kegiatan pengendalian vektor.
2) Mengamati tanda – tanda kehidupan lalat.
3) Mengamati tanda – tanda kehidupan nyamuk.
4) Mengamati tanda – tanda kehidupan kecoa.

• Dalam melakukan pengawasan terhadap tikus di transportasi, pariwisata dan matra


dapat mempergunakan formulir inspeksi sanitasi. Pada dasarnya yang harus dilakukan
pengawasan terhadap tikus adalah meliputi :
1. Kegiatan pengendalian tikus.
2. Mengamati tanda – tanda keberadaan tikus.
Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2017 entang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya
A. Atap dan talang E. Kualitas udara
Atap dan talang harus mempunyai Pencahayaan di dalam ruang perpustakaan
harus 200-300 lux atau dapat membaca buku
kemiringan cukup dan tidak ada
dengan jelas tanpa bantuan penerangan pada
genangan air.
1. Penyehatan siang hari. Pencahayaan ruang laboratorium
200-300 lux atau dapat membaca buku dengan
lingkungan jelas tanpa bantuan penerangan pada siang
hari. Tingkat kebisingannya harus kurang dari 45
dalam/ruangan dan dBA (<45 dBA).
bangunan

B. Dinding dan langit-langit


uang harus bersih, berwarna
terang, mudah dibersihkan,
D.Tangga
Permukaan yang selalu kontak Tangga pada bangunan bandara harus
dengan air, kedap air, bebas memiiki Kemiringan tangga ≤ 45 derajat,
bercak/noda dan bebas sarang Lebar injakan tangga ≥ 30 cm, Tinggi anak
laba-laba.
C. Lantai tangga max 20 cm, Ada pegangan tangan,
dan Lebar tangga ≥ 150 cm.
Lantai pada ruang harus kuat,
bersih, kedap air, rata, tidak licin
dan mudah dibersihkan.
Hygiene dan sanitasi di Bandar Udara
e. Sarana pembuangan air limbah
a)
a) Tempat
Tempat cuci
cuci tangan
tangan Bandara harus memiliki sarana pembuangan air limbah yang baik,
Pada
Pada bandara
bandara harus
harus menyediakan
menyediakan fasilitas
fasilitas dasar
dasar sanitasi
sanitasi seperti
seperti tempat
tempat yaitu dengan air limbah yang mengalir lancar, dan tidak ada genangan
air limbah.
cuci
cuci tangan
tangan dengan
dengan persyaratan
persyaratan tersedia
tersedia 11 tempat
tempat cuci
cuci tangan
tangan untuk
untuk 11
ruang
ruang kelas/
kelas/ pertemuan,
pertemuan, tersedia
tersedia sabun,
sabun, dan
dan tersedia
tersedia air
air bersih.
bersih.
B) Penyediaan air bersih f. Keberadaan Vektor
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting dalan proses Sebagai sarana tempat umum, bandara harus bebas dari keberadaan
penyehatan bandara maka air harus tersedia dengan kapasitas yang vektor penular penyakit, seperti tidak adanya jentik di dalam bangun,
cukup untuk setiap kegiatan dan kualitas fisik air harus dalam keadaan tidak ditemukan tikus, dan tidak banyak lalat. masih baik.
baik.

C) Toilet
Pada bandara toilet yang tersedia harus terpisah antara laki-laki dan
perempuan, toilet dalam keadaan bersih, lantai kedap air, lantai miring

kearah pembuangan dan tidak ada genangan, tidak terlihat vektor


seperti nyamuk, tidak terlihat ada jentik, tersedia tempat sampah,
tersedia sabun, tersedia pengering, tersedia peralatan pembersih,
tersedia bahan desinfektan untuk pembersih. Dan cukup penerangan.
D). Tempat sampah
Tempat sampah disekitar bandara harus tersedia dengan jumlah yang
cukup. Tersdia TPS dan tidak ada sampah yang membusuk di TPS
Tempat penampungan sampah sementara
Terimakasih <3

Anda mungkin juga menyukai