Anda di halaman 1dari 43

SKRINING

INFERTILITAS:
Apa, Kapan, Dimana?
Fatimah Usman

Divisi FER KSM/Bagian Obgin RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
2021
LATAR BELAKANG

Perancis: 65% usia 25


th akan hamil dlm 6
Kondisi umum wanita Dampak: medis,
bulan & scr akumulasi
vs laki-laki ekonomi, psikologis
85% kehamilan terjadi
dlm 12 bulan

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019


2
DEFINISI
Infertilitas primer: kegagalan suatu pasangan untuk hamil minimal 12
bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi atau
IUI pada wanita < 35 th atau 6 bulan pada wanita > 35 tahun

Infertilitas sekunder: ketidakmampuan seseorang memiliki anak atau


mempertahankan kehamilannya

Fekunditas: kemampuan seorang perempuan untuk hamil


Tiap bulan sekitar 20 – 25%

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019


ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84. 3
Infertilitas: terjadi pada 15% pasangan
Unexplained: 30% pasangan
WHO: 48 jt pasangan, 186 jt individu

Faktor wanita: 50 - 70%

Faktor pria: 40 - 50%


WHO. Infertility. 2020.
ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84. 4
FAKTOR RISIKO
Konsumsi alkohol
• Alkohol  fungsi sel Leydig dgn ↓ sintesis testosteron & menyebabkan kerusakan membran
basalis  ↓ kualitas semen
• Mengganggu fungsi hipotalamus & hipofisis

Merokok
• Mengandung zat berbahaya bagi oosit (menyebabkan kerusakan oksidatif terhadap
mitokondria)
• Sperma (menyebabkan tingginya kerusakan morfologi)
• Embrio (menyebabkan keguguran)

Konsumsi kafein
• Tidak mempengaruhi fertilitas

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019


5
FAKTOR RISIKO
Berat badan
IMT > 29  waktu hamil yg lebih lama
Upaya meningkatkan berat badan pada perempuan yang memiliki IMT < 19
serta mengalami gangguan haid akan meningkatkan kesempatan terjadinya
pembuahan.

Olahraga
Olahraga ringan-sedang dapat meningkatkan fertilitas karena akan
meningkatkan aliran darah dan status anti oksidan
> 3-5 jam/minggu utk perempuan

Stress
Perasaan cemas, rasa bersalah, dan depresi yang berlebihan dapat
berhubungan dengan infertilitas

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019


6
FAKTOR RISIKO
Vitamin
EPA dan DHA (minyak ikan) dianjurkan pada pasien infertilitas karena akan
menekan aktifasi nuclear faktor kappa B
Vitamin yg bermanfaat utk semen: C, Q10, selenium, glutation, asam folat,
Zn, vit B12

Obat-obatan

Mengganggu kualitas sperma  spironolakton, kolkisin, alllopurinol,


antibiotik, simetidin, siklosporin

Herbal
Ginko biloba, dicurigai menghambat fertilisasi, mengubah materi genetik
sperma, dan mengurangi viabilitas sperma.

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019


7
Bahan dan Efeknya thd Fertilitas Laki-laki

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 8


Bahan dan Efeknya thd Fertilitas Perempuan

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 9


ANAMNESIS
• Tinjauan sistem organ (tiroid, galaktore,
• Durasi infertilitas dan hasil dari terapi
hirsutisme, nyeri pelvis/abdomen,
sebelumnya
dispareunia)
• R/ haid
• R/ skrining ca serviks abnormal dan
• R/ kehamilan terapinya
• R/ KB • R/ obat-obatan
• Frekuensi koitus dan waktu • R/ keluarga dengan defek lahir,
• Disfungsi seksual keterlambatan perkembangan,
• R/ operasi menopause dini, masalah reproduktif
• R/ seksual • R/ pekerjaan dan paparan thdp bahaya
• R/ penggunaan NAPZA
ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
10
• TTV
• BB, IMT, TD, HR
• Tiroid, payudara, pelvis, hiperandogren, abnormalitas
vaginal/serviks, duh, uterus, massa adneksa, massa
P. Fisik cul-de-sac

• Deteksi patensi tuba, patologi pelvis, dan menilai


cadangan ovarium
P. • Analisis semen
Penunjang

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
11
PEMERIKSAAN pada WANITA

Cadangan Fungsi
ovarium ovulasi

Abnormalitas
struktur
ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
12
EVALUASI SEGERA
jika ada penyebab

Suspek penyakit
Oligomenore/
uterus, tuba,
amenore
peritoneum

Infertilitas pria
Endometriosis yang
stage III/IV diketahui/dicuriga
i
ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
13
14
Pemeriksaan Infertilitas yang sebaiknya
tidak rutin diperiksa
1 2
Laparoskopi utk infertilitas unexplained Uji imunologis

Pemeriksaan sperma (DNA


Kariotipe
fragmentasi)

Uji post coitus Biopsi endometrium

Uji trombofilia Prolaktin

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
15
Kriteria Cadangan Ovarium Berkurang
▷ Kadar AMH (pada setiap saat di siklus haid) < 1 ng/mL
▷ AFC < 5-7
▷ FSH pada H 2-5 > 10 IU/L
▷ R/ respon yang buruk terhadap stimulasi IVF (< 4 oosit pada
pengambilan ovum)

▷ Cadangan ovarium  prediktor yg baik dari respon stimulasi


ovarium
▷ Hasil yg buruk tidak memprediksi bahwa px tidak mampu
melahirkan anak hidup
ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
16
Pemeriksaan Lainnya

▷ Premature ovarian insuficiency  skrining

▷ USG  AFC (folikel 2— 10 mm pada kedua ovarium)

▷ AFC rendah jika folikel < 5-7 folikel  respon rendah


thd stimulasi ovarium

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
17
1.
DISFUNGSI OVULASI

18
DISFUNGSI OVULASI

▷ Definisi: R/ oligomenore/amenore/ kadar progesteron luteal <


3 ng/mL atau keduanya
▷ 1/3 wanita dengan siklus haid normal  anovulasi
▷ Pengukuran progesteron midluteal  uji LH positif, BBT
bifasik, atau perubahan mukus serviks
▷ Progesteron > 3 ng/mL  ovulasi (+)

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
19
PEMERIKSAAN

Disfungsi hipofisis SOPK: paling sering Penyebab lainnya

Penyakit tiroid: Hiperprolaktinemia:


pengukuran serum pengukuran serum
tirotropin prolaktin

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
20
2.
FAKTOR TUBA

21
FAKTOR TUBA: 1. HSG

▷ HSG  injeksi kontras radioopak 


memeriksa uterus dan tuba Fallopii (patensi)
▷ PPV: 38% NPV: 94%

Oklusi tuba
Adhesi Salpingitis
proksimal &
perituba isthmica
distal
ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
22
FAKTOR TUBA: 2.
Sonohisterografi
▷ Menggunakan infus cairan melalui
kateter transervikal untuk visualisasi
uterus + adneksa
▷ Histerosalpingo-kontras sonografi:
▷ Sensitivitas: 76 – 96%, spesifisitas
67 – 100%
▷ Menggunakan kontras + gelembung
udara  patensi tuba

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
23
3.
FAKTOR UTERUS

24
FAKTOR UTERUS

Polip Anomali
Sinekia
endometrium Mullerian

Leiomioma

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
25
FAKTOR UTERUS
▷ Sonohisterografi  ▷ HSG untuk lesi polypoid
sensitivitas 91%, kavum uteri 
spesifisitas 84% sensitivitas 50%
▷ Histeroskopi  gold ▷ HSG untuk anomali
standard utk polip Mullerian
endometrium, sinekia ▷ MRI & USG 3D 
uterus, dan mioma diagnosis akurat
submukosa anomali Mullerian

ACOG & ASRM. Infertility workup for the women’s health. Obstet Gynecol. 2019;133(6):e377-84.
26
POGI. Konsensus Infertilitas. 2019
27
PELAYANAN INFERTILITAS
TK PRIMER
Menentukan penyebab infertilitas dari kedua belah pihak serta
menentukan apakah pasangan tersebut perlu mendapatkan pelayanan
di tingkat pelayanan yang lebih tinggi

▷ Lama infertilitas < 24 bulan


▷ Pasangan perempuan < umur 30 tahun
▷ Tidak ada faktor risiko patologi pelvis & kelainan sistem
reproduksi laki-laki
▷ Pasangan telah menjalani terapi < 4 bulan tanpa
keberhasilan terapi

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 28


PELAYANAN INFERTILITAS
TK SEKUNDER
▷ Umur > 35 tahun, namun lamanya ▷ Gejala obesitas (IMT > 30) atau gizi kurang
infertilitas tidak lebih dari 36 bulan (IMT < 20)
▷ Adanya gangguan siklus haid ▷ Gangguan ovulasi (kadar progesteron < 30
(amenorrhea atau oligomenorrhea) nmol/l)
▷ Galaktorea ▷ Kelainan pada genitalia eksterna maupun
interna
▷ Kecurigaan gangguan fungsi tiroid
▷ Kelainan pada hasil analisis sperma
▷ Kecurigaan penyakit radang panggul (jumlah, gerakan maupun bentuk)  kalau
▷ Kecurigaan ke arah endometriosis azoospermia langsung level III
▷ Riwayat operasi pada daerah panggul ▷ Riwayat infeksi pada genitalia maupun
infeksi sistemik yang dapat mempengaruhi
▷ Gejala-gejala hirsutisme fertilitas
▷ Riwayat pembedahan urogenital
POGI. Konsensus Infertilitas 2019 29
PELAYANAN INFERTILITAS
TK TERSIER
• Memerlukan keahlian khusus
• Kasus infertilitas yang tidak lagi dapat ditangani di tingkat sekunder,
akan dirujuk untuk mendapatkan pelayanan infertilitas tingkat tersier.
• Suatu pendekatan multidisiplin, termasuk SpOG, uro-andrologi,
psikologi/psikiatri, keperawatan dll, tergantung derajat kesulitan
penyebab terjadinya infertilitas.

▷ Pasangan tidak memenuhi kualifikasi tingkat I dan II


▷ Kemungkinan dilakukan Teknologi Reproduksi Berbantu
(TRB)

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 30


POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 31
STRATA PENANGANAN INFERTILITAS

32
LEVEL I
Kriteria pasien:
▷ Lama infertilitas < 24 bln
▷ Umur pasangan perempuan < 30 th
▷ Tidak terdapat faktor risiko patologi pelvik atau abnormalitas reproduksi laki-
laki
▷ Riwayat pengobatan < 4 bulan

Kompetensi:
▷ Kompeten dalam memberikan konsultasi dan edukasi pada pasangan dengan
infertilitas
Kegiatan:
○ Melakukan anamnesis dan p. fisik pada pasangan dengan infertilitas
○ Melakukan interpretasi analisis semen dan mengkonfirmasi adanya ovulasi
○ Merujuk pasangan infertil dengan komplikasi
POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 33
LEVEL II
Kriteria pasien:
▷ Lama infertilitas < 36 bulan
▷ Umur istri < 35 tahun
▷ Pasangan tidak memenuhi kriteria inklusi pelayanan level I

Kegiatan:
▷ Melakukan penilaian patensi tuba
▷ Menangani masalah anovulasi, endometriosis, dan tuba tanpa komplikasi
▷ Menangani masalah infertilitas laki-laki tanpa komplikasi
▷ Mempunyai akses terhadap layanan laboratorium 7 hari dalam seminggu
▷ Merujuk pasangan infertil dengan masalah yang kompleks

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 34


LEVEL III
Kriteria pasien:
▷ Pasangan suami istri yang tidak memenuhi kriteria inklusi pelayanan level I dan II
▷ Bila dibutuhkan TRB dalam penanganan pasangan dengan infertilitas

Kegiatan:
▷ Melakukan penanganan pasien anovulasi, endometriosis dan kelainan tuba dengan
komplikasi
▷ Melakukan penanganan masalah infertilitas laki-laki dengan komplikasi
▷ Mempunyai akses untuk melakukan pelayanan bedah mikro baik laki-laki maupun
perempuan serta TRB

POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 35


POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 36
POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 37
POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 38
POGI. Konsensus Infertilitas. 2019 39
TAKE HOME MESSAGES


▷ Infertilitas dapat disebabkan oleh faktor wanita (50-
70%) dan pria (40-50%)
▷ Skrining infertilitas dapat dilakukan di tingkat primer,
sekunder dan tersier
▷ Tatalaksana infertilitas berdasarkan level I, II, dan III

40
"A strong woman looks a
challenge dead in the eye
and gives it a wink." —
Gina Carey Thank You
S k o r i n f e r t i l i t a s (Samsulhadi, 2003)
SKOR 1 2 3
Umur Istri (Tahun) < 30 31 - 35 > 35

Lama kawin/Lama Infertilitas 1-2 >2 > 3


(Tahun)

Siklus Haid Teratur Oligomenore / PUD Amenore

Nyeri Panggul * Neg 1 macam nyeri > 2 macam nyeri & /


adneksa
Riwayat infeksi Panggul & Neg 1 kali / AKDR > 2 kali
AKDR **
Analisa Sperma ***
Konsentrasi : > 20 jt / ml
Kelainan 1 parameter Kelainan > 2
Motilitas ( a + b) : > 50 %
mayor parameter mayor
Morfologi normal : > 30 %

42
PENILAIAN SKOR

SKOR TOTAL TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN

6 PRIMER (Rumah Sakit : C)

7 - 12 SEKUNDER (Rumah Sakit : B)

> 12 TERSIER (Rumah Sakit : A)

43

Anda mungkin juga menyukai