Anda di halaman 1dari 72

PENGENDALI

AN MUTU
BETON

VEDC MALANG – ADHI KARYA 2015


PERTANYAAN 1
BAGAIMANA MEMBUAT BETON YANG
BERKUALITAS ?
Atau
APAKAH MEMBUAT BETON ITU MUDAH?
PLANING
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
PADA PENGENDALIAN MUTU BETON

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PARAMETER INI ADALAH
• KUAT TEKAN RENCANA
• FAS
• PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR
BAGAIMANA KUALITAS BETON
DILAPANGAN

KEPALA BETON KEROPOS


DAN PLINT
PLAT LANTAI KEROPOS
BALOK KEROPOS
PERTANYAAN 2
BERAPA
MUTU/KEKUATAN
TEKAN BETON YANG
DIHASILKAN?
PERUBAHAN ISTILAH MUTU
BETON
 PBI ’ 71 K = 225 KG/CM2
benda uji KUBUS 15X15

 SNI 03-2847-2002
f’c = 22,5 Mpa = 22,5 N/mm2
benda uji SILINDER 15X30

 Untuk penilaian sistim lama nilai “K” harus


dikonversikan menjadi f’c
KONVERSI NILAI “K” ke “f’c”
 Konversikan satuan kg/cm2 menjadi Mpa dikalikan
0.098.
 Harga K yang sudah satuan Mpa menjadi fck untuk
mengubah f’c gunakan rumus:
f’c = (0,76 + 0,20 x log (fck/15) x fck
= (0,76 + 0,20 x log (22,5/15) x 22,5
= (0,76 + 0,20 x log (fck/15) x 22,5
= (0,795) x 22,5
= 17,89 Mpa K = 225 kg/cm2
PENGERTIAN BETON
Beton adalah campuran dari 2 bagian :

1. Agregat
2. Pasta semen
Komposisi Komponen Beton :

Air : 8 – 10%  10 %
Pasta semen 25 %
Semen : 12 – 18%  15%

Pasir : 30 – 40%  35%


Kerikil : 40 – 50%  40% Agregat 75 %
MUTU BETON

Type semen
Sifat agregat.
Faktor air semen.
Perbandingan campuran.
Bahan tambah (admixture).
Pelaksanaan dan perawatan.
MATERIAL BETON
SEMEN GRESIK
PORTLAND POZZOLAN CEMENT (PPC) ,
DIKEMAS DALAM KANTONG ISI 40KG

 Untuk bangunan umum :


Perumahan,bangunan bertingkat, jembatan,
dan beton pracetak

 Untuk bangunan khusus :


di lingkungan bergaram dan berair.
(saluran,plengsengan,bendungan dll)
TYPE SEMEN
TYPE
NO PENGGUNAAN KARAKTER
SEMEN
1 I Normal, tidak memerlukan persyaratan khusus - Waktu ikat awal ± 120 menit
- Waktu ikat akhir ± 300 menit
2 II Moderate sulfate resistance, misal untuk Waktu ikat = PC tipe I
- Panas hidrasi sedang
konstruksi bawah tanah
3 III High early strength, untuk struktur - Komposisi kimia setara dgn tipe I
- Butiran partikel jauh lebih halus
memerlukan kekuatan awal yang tinggi
4 IV Low heat of hydration, digunakan untuk Panas hidrasi rendah
struktur
dengan massa beton yang besar misalnya
graving dam
5 V High sulfate resistance, digunakan untuk - Perkembangan kuat tekan
lebih lambat dibanding tipe I
konstruksi yg memerlukan ketahanan yg tinggi
- Waktu ikat awal ± 240 menit
terhadap serangan sulfat
- Waktu ikat akhir ± 480 menit
AGREGAT ( halus dan kasar)

 Agregat adalah
Suatu material granual
yang keras dan kaku yang
memenuhi persyaratan
teknis sebagai material
beton, misalnya pasir,
kerikil, batu pecah dan
sebagainya
SIFAT AGREGAT
Pengujian material agregat :
1. Analisa saringan
2. Kadar lumpur
3. Kadar Organik
4. Kekerasan agregat kasar : uji gores, uji keausan
5. Impact tes
6. Soundness tes : pelapukan akibat cuaca
UKURAN BESAR BUTIR AGREGAT
MAKSIMUM
Persyaratan ukuran maksimum agregat sebagai
berikut :

 1/5 Jarak terkecil antara bidang samping


dari cetakan

 1/3 Dari tebal Plat

 3/4 Jarak bersih minimum antar batang


tulangan, berkas batang tulangan atau tendon
pratekan
UKURAN BESAR BUTIR KERIKIL

1/3 TEBAL PLAT

¾ JARAK MINIMUM ANTAR TULANGAN

1/5 JARAK SAMPING LEBAR BEKESTING


TYPE GRADASI AGREGAT BETON

AGREGAT BERGRADASI BAIK (WELLGRADED)

AGREGAT BERGRADASI JELEK (GAP GRADED)

AGREGAT BERGRADASI SAMA (UNIFORM GRADED)


PERSYARATAN AIR

 Air tidak boleh mengandung


minyak, asam, alkali, bahan-bahan
organis atau bahan lain dapat yang
merusak beton /baja tulangan

 Disarankan memakai air yang bisa


diminum
BERAPA PROPORSI CAMPURAN BETONNYA?

1 PC : 2 PASIR : 3 KERIKIL

ATAU ADA PERBANDINGAN CAMPURAN


LAINNYA?

BERAPA JUMLAH AIRNYA?


FAKTOR AIR SEMEN
 Jumlah air dalam adukan beton sangat tergantung pada nila
faktor air semen, dimana faktor Air Semen (FAS) adalah
perbandingan antara :

berat air yang diperlukan


berat semen

 Nilai FAS sesuai dengan kondisi beton


PERSYARATAN JUMLAH SEMEN MINIMUM DAN FAKTOR AIR SEMEN
MAKSIMUM UNTUK BERBAGAI MACAM PEMBETONAN DALAM
LINGKUNGAN KHUSUS

JUMLAH SEMEN MINIMUM NILAI FAKTOR AIR


PER BETON m3 BETON (kg) SEMEN MAKSIMUM
Beton didalam ruang bangunan :
a. Keadaan keliling non – korosif 275 0,60
b. Keadaan keliling korosif
disebabkan oleh kondensasi 325 0,52
atau uap kerosif
Beton di luar ruangan :
c. Tidak terlindung dari hujan 325 0,60
dan terik matahari langsung
d. Terlindung dari hujan terik
matahari langsung
275 0,60
Beton yang masuk ke dalam tanah :
e. Mengalami keadaan basah
dan kering berganti – ganti
f. Mendapat pengaruh sulfat 325 0,55
dan alkali dari tanah
Beton yang kontinue berhubungan : Lihat tabel 4
g. Air tawar
h. Air laut
Lihat tabel 5
AIR YANG DIBUTUHKAN

FAKTOR AIR SEMEN (FAS) = AIR


SEMEN
NILAI FAS = 0,4 – 0,65
Contoh :
Nilai FAS diambil 0,5 semen 1 sak=40 kg
Maka, jumlah airnya = FAS X berat semen
= 0,5 X 40 kg
= 20 kg/20 liter

 SEMAKIN KECIL NILAI FAS MUTU BETON SEMAKIN BAIK


KOMPOSISI CAMPURAN BETON
menurut SNI 7394 : 2008

Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter) w/c ratio
7.4 MPa (K 100) 247 869 999 215 0.87
9.8 MPa (K 125) 276 828 1012 215 0.78
12.2 MPa (K 150) 299 799 1017 215 0.72
14.5 MPa (K 175) 326 760 1029 215 0.66

16.9 MPa (K 200) 352 731 1031 215 0.61

19.3 MPa (K 225) 371 698 1047 215 0.58


21.7 MPa (K 250) 384 692 1039 215 0.56
24.0 MPa (K 275) 406 684 1026 215 0.53
26.4 MPa (K 300) 413 681 1021 215 0.52
28.8 MPa (K 325) 439 670 1006 215 0.49
31.2 MPa (K 350) 448 667 1000 215 0.48
TAHAP PENGECORAN

1. Penakaran ( Batching )
- Perbandingan berat
- Perbandingan volume
2. Pencampuran / Pengadukan ( Mixing )

 Semua beton harus diaduk sedemikian hingga


tercapai penyebaran material yang merata
 Lama pengadukan minimal 1,5 menit setelah semua
material dimasukkan dalam mesin pengaduk
PENCAMPURAN READY MIX
DISTRIBUSI
PENCAMPURAN
KONVENSIONAL
Proses Penakaran Beton

1. Persiapan material

PC
Pasir
Kerikil
Air
Proses Pencampuran Beton

2. Masukkan ½ bagian kebutuhan air


Proses Pencampuran Beton

3. Masukkan kerikil/batu pecah


Proses Pencampuran Beton

4. Masukkan semen
Proses Pencampuran Beton

5. Masukkan Pasir
Proses Pencampuran Beton

6. Masukkan ½ sisa kebutuhan air


PENGENDALIAN BETON SEGAR

Workability ( kemudahan mengerjakan)


 Konsistensi yaitu mudah dapat mengalir mengisi
ruang diantara tulangan.
 Kohesip yaitu tidak boleh terjadi gejala bleeding
atau segregasi.
 Pengujian slump tes
PENGENDALIAN BETON
SEGAR
Workability atau kemudahan pengerjaan beton segar, pada
umumnya mencakup dan dipengaruhi oleh :
 homogenity :kerataan campuran beton segar
 cohesiveness : kelekatan atau kohesi yang diberikan oleh
adukan pasta semen dalam beton segar
 mobility : kemampuan beton segar mempertahankan komposisi
dan kerataannya jika diangkut atau dipindahkan dengan alat
bantu lain di lokasi proyek (misal : gerobak/trolley, bucket, ember,
dsb)
 flowability : kemampuan alir beton segar di dalam
cetakan/acuan
 plasticity : kondisi adukan beton segar di mana tahapan setting
belum terjadi atau belum sempurna -- di mana beton segar
hanya ideal untuk dituang dan dipadatkan dalam kondisi plastis
PENGENDALIAN BETON SEGAR
START
PENGUJIAN SLUMP

Kerucut abrams diletakkan diatas bidang datar kedap air

Tuang beton ke dalam kerucut terbagi 3 lapis (Sepertiga dari volume cetakan
slump diisi hingga keketebalan 67 mm, dua pertiga
dari volume diisi hingga ketebalan 155 mm.)

Masing2 lapis ditusuk2 25 kali dgn tongkat besi

Setelah lapis terakhir, bidang atasnya disipat rata

Angkat cetakan dalam waktu ± 2 detik tanpa gerakan lateral atau torsional.
PENGUJIAN SLUMP
PENGUKURAN NILAI SLUMP

Nilai slump
PENGUKURAN NILAI SLUMP
NILAI SLUMP

NILAI SLUMP
URAIAN
MAX MIN
DINDING, PELAT PONDASI DAN 12,5 5.0
PONDASI TELAPAK BERTULANG
PONDASI TELAPAK TIDAK 9,0 2,5
BERTULANG DAN KONSTRUKSI DI
BAWAH TANAH
PELAT, BALOK, KOLOM DAN 15,0 7,5
DINDING
PERKERASAN JALAN 7,5 5.0
3. PENGANGKUTAN ( TRANSPORTING )

 Diperhatikan waktu pengikatan awal semen


 Selama pengangkutan harus dijaga tidak terjadi
pemisahan atau kehilangan material
SLUMP LOSS
 Kehilangan slump dapat didefinisikan sebagai
kehilangan konsistensi beton segar setelah lewat
suatu waktu tertentu.
 Penyebabnya air bebas dalam campuran beton
berkurang oleh reaksi hidratasi, oleh absorpsi pada
permukaan beton segar dan oleh penguapan.
 Kehilangan slump yang cukup besar setelah 1.5
jam oleh pengaruh pengadukan, pengantaran dan
pengecoran.
AKIBAT TERJADINYA SLUMP LOSS

 Workability jadi rendah, karena slump rendah


menyebabkan beton sulit untuk dikerjakan
 Kualitas beton menurun, karena terjadinya
“honeycomb” pada beton akibat kesulitan dalam
pengecoran, dan kesulitan perataan adukan dalam
pengecoran.
SOLUSI UNTUK MENGATASI SLUMP LOSS :

 Menambah air semen sesuai F.a.s yang sudah


ditentukan.
 Menambah admixture / zat aditif untuk

meningkatkan nilai slump.


 Menggunakan metode pencampuran “adukan

kering”, yaitu pada saat di batching plant hanya


pencampuran material tanpa air, air dicampur pada
saat beton sudah sampai lokasi
Jenis bahan tambah beton
Tipe bahan
No Efek Fungsi Penggunaan
campuran
1 Water Mengurangi jumlah air - meningkatkan kuat tekan umum
Reducing minimal 5% - meningkatkan workability
2 Retarding Memperlambat memperpanjang masa plastis - untuk pengecoran beton
waktu ikat awal beton segar jarak jauh
3 Accelerating mempercepat memperpendek struktur yg memerlukan
admixture waktu ikat awal masa plastis waktu service yg
- beton segar pendek
4 Super - Mengurangi FAS - meningkatkan kuat tekan - lokasi pengecoran yg sulit
plasticizer - Meningkatkan beton - pengecoran bawah air
workability - flowing concrete
5 Mineral efek pozolanic meningkatkan struktur khusus
admixture pada beton kuat tekan beton misalnya :
- meningkatkan - high rise building
durability - prestresed concerete
- lingkungan korosif
6 Air entrain Meningkatkan kadar - meningkatkan durability - untuk konstruksi di daerah
udara dlm beton (keawetan beton) dg perbedaan temperatur
- meningkatkan workability ekstrim
4. PENUANGAN (PLACING)

 Tinggi jatuh maximal 1,5 m (PBI’71)menghindari


segregasi
 Pemisahan butir/butiran yang besar jatuh dulu
PENUANGAN BETON PLAT
LANTAI
Penuangan Beton
PENUANGAN BETON PLAT
LANTAI
PENUANGAN BETON KOLOM

TRIMIE/SELONGSONG
BATAS PENGECORAN DIBAWAH LEVEL
BALOK

BATAS PENGECORAN KOLOM


5. Pemadatan ( Compacting )

 Vibrator internal dan external


 Self Compacting Concrete

EXTERNAL VIBRATOR
SELF COMPACTING CONCRETE
SELF COMPACTING
CONCRETE
PENUANGAN BETON SCC
KAPAN PENGGETARAN DIANGGAP CUKUP

 TERJADI PERUBAHAN
TAMPANG PADA
PERMUKAAN / ADANYANYA
LAPISAN TIPIS YANG
MENGKILAT

 TERBENAMNYA AGREGAT
BESAR

 NAIKNYA BUIH- BUIH


UDARA KE PERMUKAAN

 PERBEDAAN SUARA
VIBRATOR
PENGARUH PEMADATAN
- Meningkatkan kuat tekan beton karena lebih padat
- Untuk setiap 1% udara akan kehilangan kekuatan ± 5 %
- Meningkatkan lekatan ( bond strength)
HAL - HAL YANG HARUS DIHINDARI PADA
PROSES PEMADATAN

 Tidak boleh menyentuh tulangan


 Tidak boleh menyentuh bekisting
6. PENYELESAIAN ( FINISHING )

 Secara manual
 Mesin Power Trowel
PENGHANTAR KEDATARAN COR PLAT
LANTAI
PENGHANTAR KEDATARAN COR PLAT LANTAI

TRIPOT PENYETEL

PLAT PENGHANTAR

JIDAR ALUMINIUM
FINISHING BETON MANUAL
FINISHING BETON MANUAL
FINISHING MENGGUNAKAN MESIN TROWEL
7 . Perawatan ( Curing )
• Minimal selama tujuh hari
• Disiram air/ digenangi air
• Curing Compound ( Kimiawi )
CHEK LIST PENGECORAN

1. KETEPATAN BEKISTING :
4. SPARING
Kedataran, ketegakan, ukuran,
kesikuan  Lubang pipa air kotor / bersih
 SHAF
2. KEKUATAN BEKESTING: 5. INSTALASI LISTRIK (IN
Skur, tiang dll BOW)
3. PENULANGAN :
 Jaringan / instalasi
Diameter dan jumlah tulangan  Titik Lampu
Posisi tulangan
~ Tarik / tekan
~ Tumpuan / lapangan
~ Jarak Sengkak
~ Kaki ayam
Stek tulangan
KUALIFIKASI MUTU DAN KEGUNAAN
BETON
Contoh : MIX DESIGN
SELF COMPACTING CONCRETE
- Semen PC 435 kg
- Pasir 0 - 4 mm 53 persen
- Pasir 4 - 8 mm 15 persen
- Kerikil 8 - 16 mm 32 persen
- Silika fume 15 kg
- Air 180 liter
- Sika Visco Crete 1.4 persen
- Slump flow : 69 cm
- Mutu beton : 45 - 50 Mpa
KATA KUNCI

BETON YANG BAIK


MAUPUN YANG JELEK BISA
DIBUAT DARI BAHAN YANG
SAMA
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

PT SEMEN INDONESIA-VEDC MALANG

copyright@2013
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
PADA PEKERJAAN BETON

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PARAMETER INI ADALAH
• KUAT TEKAN RENCANA
• FAS
• PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR

Anda mungkin juga menyukai