KALKULUS I

MUH1B3
Program
Program Perkuliahan
Perkuliahan Dasar
Dasar dan
dan Umum
Umum
(PPDU)
(PPDU)
Telkom
Telkom University
University

9/4/21 Kalkulus 1 (MUH1B3) 1

 • Sistem Bilangan Real

9/4/21 Kalkulus 1 (MUH1B3) 2

 3

NAMA POKOK PEMBAHASAN

Sistem Bilangan Riil

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 4

TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mengetahui dan memahami definisi dan jenis-jenis sistem bilangan
• Menyelesaikan pertaksamaan
• Menyelesaikan pertaksamaan dengan nilai mutlak

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 5

SISTEM BILANGAN

N:
1,2,3,….
Z:
…,-2,-1,0,1,2,..
N : bilangan Q:
asli a
q  , a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 6

GARIS BILANGAN
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut
dengan garis bilangan (real)

2
-3 0 1 

Selang
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 SELANG
7

Jenis-jenis selang

Himpunan selang Grafik

{x x < a} (- ¥ , a)
a
{x x £ a} (- ¥ , a]
a
{x a < x < b} (a, b)
a b
{x a £ x £ b} [a, b]
a b
{x x > b} (b, ¥)
b
{x x ³ b} [b, ¥)
b
{x x Î Â} ( -¥, ¥ )

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 8

SIFAT–SIFAT BILANGAN REAL

• Sifat-sifat urutan :
Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah
satu dari x < y atau x > y atau x = y
Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z
Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz,
sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 9

PERTIDAKSAMAAN
• Bentuk umum pertidaksamaan :

A x  D x 

B x  E  x 
• dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak (polinom) dan
B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 10

PERTIDAKSAMAAN
• Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan
Penyelesaian (HP)
• Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :

P ( x)
0
Q( x)

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 11

PERTIDAKSAMAAN
2. Faktorkan P(x) dan Q(x) menjadi faktor-faktor
linier dan/ atau kuadrat
3. Tentukan titik pemecah (pembuat nol faktor linear)
. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis
bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 12

CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN

1 13  2 x  3  5
13  3  2 x  5  3
16  2 x  8
8 x4
4 x8
Hp =  4,8
4 8

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 13

CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN

2  2  6  4x  8
 1 
Hp    ,2 
 8  4 x  2  2 
8  4 x  2
 2  4x  8
1  12 2
 x2
2

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 14

CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN

3 2 x 2
 5x  3  0
 2 x  1 x  3  0
1
Titik Pemecah (TP) : x   dan x3
2
++ -- ++
3
 1
2
 1 
Hp =   ,3 
 2 
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 15

CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN

4 2 x  4  6  7 x  3x  6
2x  4  6  7x dan 6  7 x  3x  6
2x  7x  6  4 dan  7 x  3 x  6  6
9 x  10 dan  10 x  0
10
x dan 10 x  0
9
10 x0
x dan
9

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 16

 10 
Hp =   ,    0,  
 9

0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
 10 
Hp = 0, 
 9
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 17
CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN

1 2
5. 
x  1 3x  1
1 2 -- ++ -- ++
 0 3
x  1 3x  1 -1 1
3
 3x  1   2 x  2  0 Hp =
1 
  ,1   ,3 
 x  1 3x  1 3 
x3
0
 x  1 3x  1
1
TP : -1, ,3
3
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 18

CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN

6. x 1 x

2 x 3 x
x 1 x
 0
2 x 3 x
 x  1 3  x   x 2  x   0
 2  x  3  x 
2x2  2x  3
0
 2  x  x  3

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 19

Untuk pembilang 2 x 2  2 x  3mempunyai nilai

Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
positif, Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.

-- ++ --
-3 2

Hp =  ,3   2,  
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 20

PERTIDAKSAMAAN DGN NILAI MUTLAK

• Definisi :

 x ,x  0
x 
 x , x  0

Arti Geometris |x| : Jarak dari x ke titik 0(asal)

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 21

PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

• Sifat-sifat nilai mutlak:

1 x  x2
2 x  a, a  0   a  x  a
3 x  a, a  0  x  a atau x   a
4 x  y  x2  y 2
x x
5 
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y  x  y x y  x  y
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 22
CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN
PENYELESAIAN

Contoh :
1. 2 x  5  3

Kita bisa menggunakan sifat ke-2.

 3  2 x  5  3
 5  3  2x  3  5
 2  2x  8
1 x  4
Hp = 1,4 1 4

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 23

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

2. 2x  5  3
Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,
karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.
  2 x  5  9
2

 4 x 2  20 x  25  9
 4 x 2  20 x  16  0 ++ -- ++
 2 x  10 x  8  0
2 1 4
  2 x  2 x  4   0
Hp = 1,4 
TP : 1, 4

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 24

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN PAKAI DEFINISI

3. 2 x  3  4 x  5
Kita bisa menggunakan sifat 4
  2 x  3   4 x  5
2 2

 4 x 2  12 x  9  16 x 2  40 x  25
 12 x 2  28 x  16  0
 3x  7 x  4  0
2

4 , -1
TP : 
3
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 25

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

Jika digambar pada garis bilangan :

-- ++
4 -1
3

4
Hp = [ ,1]
3

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 26

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

x
4. 7  2
2
x x
 7 2 atau  7  2
2 2
x x
  5 atau  9
2 2
 x  10 atau x  18
Hp =   10,      ,18

-18
Kalkulus 1 (MUH1B3)
-10 9/4/21
 27

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

5. 3 x  2  x  1  2
Kita definisikan dahulu :
x  2 x  2  x  1 x  1
x2   x 1  
2  x x  2  x  1 x  1

Jadi kita mempunyai 3 interval :

I II III
  ,1   1,2  2,  

-1 2

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 28
CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN
PENYELESAIAN

I. Untuk interval x  1 atau   ,1

3 x  2  x  1  2
 3 2  x     x  1  2
 6  3 x  x  1  2
 7  2 x  2
 2 x  9
 2x  9
9  9
x atau    ,
2  2 

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 29

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

 9
Jadi Hp1 =   ,     ,1
 2

-1 9
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah   ,1
sehingga Hp1 =   ,1

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 30

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

II. Untuk interval  1  x  2 atau   1,2

3 x  2  x  1  2
 3 2  x    x  1  2
 6  3 x  x  1  2
 5  4 x  2
 4 x  7
 4x  7
7  7
 x atau   , 
4  4
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 31

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

Jadi Hp2 =   ,     1,2 

7
  4

-1 7 2
4
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah  7
 7  1, 4 
sehingga Hp2 =  1, 
 4
Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21
 32

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

III. Untuk interval x  2 atau  2,  

3 x  2  x  1  2
 3 x  2   x  1  2
 3x  6  x  1  2
 2 x  7  2
 2x  5
5 5 
x
2
atau  2 ,  

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 33
CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN
PENYELESAIAN

Jadi Hp3 =  5 ,     2,  

2 

2 5
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah 5 
 ,
sehingga 2 
5 
Hp3 =  ,  
2 

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 34

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

Hp = Hp1  Hp2  Hp3

 7 5 
Hp    ,1   1,    ,  
 4 2 
Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval
digambarkan dalam sebuah garis bilangan

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 35

CONTOH : MENENTUKAN HIMPUNAN

PENYELESAIAN

-1 7 5
4 2

-1 7 5
4 2

-1 7 5
4 2

 7 5 
Jadi Hp =  , 4    2 ,  

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 36

SOAL LATIHAN
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
1 x  2  1 x 7. x  1  x  2  2
4  2x
x  2 x 1
2 
x 2
x3

3 2  x  3  2x  3
2
4 x 1  2 x  2  2
5 2x  3  4x  5

6 x  3x  2

Kalkulus 1 (MUH1B3) 9/4/21

 Terima Kasih

9/4/21 Kalkulus 1 (MUH1B3) 37