Anda di halaman 1dari 18

Asuhan

Keperawatan
Pada Pasien
Waham
Kelompok A
Anggota Kelompok
• Silvi Triana Helmi (1911311002)
• Monika Diara Putri (1911311014)

• Gina Fayzah Zein (1911311005)


• Apriannur (1911311017)

• Berliana Sintya Putri (1911311008)


• Herma Desmillenia BL (1911311020)

• Alisa Rahmi(1911311011)
• Westy Ayuningtyas (1911311023)
WAHAM
Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/penuh, atau
kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang bias dan yang dilakukan pada waktu
lalu ditandai dengan gangguan fungsi sosial/okupasi.

❖ Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide- ide
pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan
logika/bukti-bukti yang nyata.
❖ Waham adalah keyakinan isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau
tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaan walaupun hal-
hal itu mustahil.
❖ Waham adalah kepercayaan yang salah dan berfikir yang tidak sesuai dengan
orang lain dan kontradiksi dengan realitas sosial
ETIOLOGI

Teori Psikodinamika  Teori Biologi


berfokus pada hubungan anak dan orang tua, Karena adanya beberapa
yang tidak memuaskan sejak dini, dengan kekuatan/pengaruh dari beberapa
01 proses berduka yang tak terselesaikan. Ini
mengakibatkan individual terfiksasi pada tahap
03 penyakit keluarga yang mempunyai
gejala yang sama
marah, dari proses berduka, dan
mengarahkannya ke diri sendiri.

Teori kognitif Teori Dinamika Keluarga


02 menunjukkan keyakinan bahwa depresi terjadi
sebagai akibat dari gangguan kognitif, 04
menimbulkan evaluasi negatif tentang diri
Karena orang tua yang terlalu
selama proses pikir terganggu. Individu menjadi
pemarah, menuntut dan kaku,
pesimis dan memandang diri terhadap berharga
tidak percaya pada diri sendiri,
dan tidak adekuat, serta hidup dalam
mudah tersinggung.
keputusasaan.
Psikopatologi Waham

Seseorang yang merasa terancam dengan orang lain, atau dirinya


sendiri mempunyai pengalaman kecemasan dan timbul perasaan
bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi dan
menyangkal ancaman tersebut, terhadap persepsi diri atau objek
realita melalui manifestasi, kesan terhadap suatu kejadian atau
suatu keadaan dilanjutkan dengan memproyeksi pikiran dan
perasaannya ke lingkungan, sehingga pikiran, perasaan
keinginannya yang negatif dan tidak dapat diterima akan datang
dari luar dirinya, akibatnya orang tersebut berusaha untuk memberi
alasan atau rasional tentang interprestasi perangai (dirinya sendiri/
terhadap realitas dirinya sendiri dan orang lain).
Manifestasi Klinis

Yakin bahwa Curiga, pemarah,


pikirannya takut, ditunjukkan Pola bicara tidak
bertanggung jawab pada lingkungan logis/inkoheren
terhadap atau orang lain. Ambivalen
 
kejadian/bencana.

Berpikir bahwa
Perhatian Pola tidur tidak teratur
dirinya mendapat
menurun,sulit
kekuatan super dari
berkonsentrasi pada
yang maha kuasa.
aktivitas
 
sederhana/kejadian
Macam-Macam Waham
1. Waham agama : yaitu keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan.
2. Waham kebesaran : yaitu keyakinan klien yang berlebihan terhadap dirinya atau kekuatannya.
3. Waham somatik : klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu, terserang penyakit atau di dalam
tubuhnya terdapat binatang.
4. Waham curiga : klien yakin bahwa ada orang/sekelompok orang yang sedang mengancam dirinya.
5. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di dunia ini/ sudah meninggal
dunia.
6. Waham sisip pikir : yaitu klien yakin bahwa orang lain mengetahui isi pikirannya, padahal ia tidak
pernah menyatakan pikirannya pada orang tersebut.
7. Waham kontrol pikir : yaitu klien yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan luar.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian

FAKTOR
FAKTOR PREDISPOSISI
PRSIPITASI
• Genetis, faktor keturunan ● Proses pengolahan
• Neurobiologis, adanya gangguan pada
informasi yang berlebihan
korteks prefrontal dan korteks limbik
• Neurotransmitter, abnormalitas pada ● Mekanisme penghantaran
dopamin, serotonin, dan glutamat listrik yang abnormal
• Virus, paparan virus influenza pada ● Adanya gejala pemicu
trimester 3
• Psikologis, seperti ibu pencemas,
terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
Lanjutan

MEKANISME PERILAKU WAHAM


KOPING
• Denial, menghindari ● Waham agama, percaya bahawa seseorang menjadi kesayangan
kenyataan yang tidak supranatural atau alat supranatural
diinginkan ● Waham somatik, percaya adanya gangguan pada bagian tubuh
• Proyeksi, mengatakan ● Waham kebesaran, percaya memiliki kehebatan atau kekuatan luar biasa
harapan, pikiran, perasaan, ● Waham curiga, yaitu kecurigaan yang berlebihan atau irrasional dan
motivasi sendiri sebagai tidak percaya dengan orang lain
harapan. ● Siar pikir, percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar
• Menarik diri, memisahkan ● Sisip pikir, percaya adanya pikiran orang lain yang masuk dalam
diri dari lingkungan pikirannya
(disosiasi) ● Kontrol pikir, merasa perilakuknya dikendalikan oleh pikiran orang lain.
Diagnosa
Keperawatan
1. Waham
Disebabkan oleh faktor biologis seperti genetik/keturunan, kelainan neurologis dan faktor
psikodinamik seperti isolasi sosial, hipersensitif serta dapat disebabkan oleh maladaptasi dan stres
berlebihan

2. Harga diri rendah kronis


Disebabkan oleh terpapar situasi traumatis, kurangnya pengakuan orang lain, ketidakefektifan
mengatasi masalah kehilangan,da n gangguan psikiatri

3. Gangguan komunikasi verbal


Disebabkan oleh penurunan sirkulasi serebral, gangguan neuromuskuler, gangguan pendengaran
serta hambatan fisik, individu, psikologis dan lingkungan
Intervensi

1. Bina Hubungan Saling Percaya


2. Diskusikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi
3. Bantu klien mengontrol waham
4. Beri pendidikan kesehatan kepada
keluarga untuk mengatasi waham klien
5. Jelaskan dan fasilitasi minum obat
Kendala Intervensi Waham

Menjadi cemas dan Kebingungan terhadap waham


menghindari klien klien

Menguatkan waham Gagal mengklarifikasi hal-hal


yang terjadi di sekitar waham
Berupaya menjelaskan klien
bahwa klien salah
Tidak konsisten
Men-setting tujuan yang
tidak realistis Memprioritaskan waham dari
pada manusianya
Implementasi

1. Membina hubungan saling percaya


2. Mendiskusikan kebutuhan yang
tidak terpenuhi
3. Membantu klien mengontrol
waham
4. Memberi pendidikan kesehatan
kepada keluarga untuk mengatasi
waham klien
5. Menjelaskan dan fasilitasi minum
obat
Membina Hubungan Saling Percaya

• Bersikap tenang
• Empati terhadap klien
• Pertahankan kontak mata
• Perkenalkan diri
• Buat kontrak yan jelas dengan klien, tepati
kontrak yang telah disepakati
• Dengarkan ekspresi perasaan klien
• Tidak mencoba menjelaskan/membantah klien
Mengidentifikasi Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi

Mendiskusikan perasaan
Mendiskusikan
klien terhadap harapan
harapan-harapan
yang tidak tercapai
klien selama ini
tersebut

mendiskusikan hubungan
Mendiskusikan
antara perasaan klien
harapan yang
dengan keyakinan
tercapai
(waham) klien
EVALUASI

1. Klien percaya dengan perawat, terbuka untuk ekspresi waham


2. Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tdk terpenuhi dg keyakinannya (waham) saat ini
3. Klien dapat melakukan upaya untuk mengontrol waham
4. Keluarga mendukung dan bersikap terapeutik terhadap klien
5. Klien menggunakan obat sesuai program
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai