Anda di halaman 1dari 11

PLASENTA PREVIA

KELOMPOK 11 :
1.MARDINA TESALONIKA (1601470044)
2.ZENIA RAMADHANY (1601470051)
Pengertian Plasenta Previa

Plasenta previa atau plasenta letak rendah adalah


kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta
menutupi mulut rahim.
Pernah
menjalani
operasi sesar
maupun rahim

Merokok dan
mengkonsumsi
Faktor Berusia 35
kokain
resiko tahun lebih

Pernah
keguguran
3. Bagian
terdepan janin
2. Darah biasanya
tinggi (floating),
berwarna merah
sering dijumpai
segar
kelainan letak
janin

1.Pendarahan
4. Terjadi pada
tanpa sebab tanpa
saat tidur atau
rasa nyeri dari
saat melakukan
biasanya dan
berulang
Tanda aktivitas

dan
gejala
Patofisiologi

Pendarahan antepartum akibat plasenta previa


terjadi sejak kehamilan 10 minggu saat segmen
bawah uterus membentuk dari mulai melebar serta
menipis, umumnya terjadi pada trismester ketiga
karena segmen bawah uterus lebih banyak
mengalami perubahan pelebaran segmen bawah
uterus dan pembukaan servik menyebabkan sinus
uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding
uterus atau karena robekan sinus marginalis dari
plasenta.
• Kelahiran premature biasanya terjadi pada ibu persalinan
premature
hamil dengan perdarahan yang tidak kunjung
berhenti
• Anemia terjadi akibat perdarahan yang dialami ibu Anemia
sehingga cukup banyak darah yang dikeluarkan
• Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok Perdarahan
akibat perdarahan
Komplikasi
Jenis-Jenis Plasenta Previa

Plasenta Plasenta
previa previa Pada plasenta minor,
Sementara pada
mayor plasenta previa minor sebagian plasenta
menjulur ke rahim
mayor, posisi
bagian bawah tanpa
plasenta menutupi
menutupi lubang
lubang serviks.
serviks
Diagnosa

Diagnosa keperawatan I
Penurunan kardiak output berhubungan dengan
perdarahan dalam jumlah yang besar
Diagnosa keperawatan II
Risiko tinggi cidera( janin) berhubungan dengan
hipoksia jaringan atau organ
Intervensi

Diagnosa I :
 kaji dan catat TTV, TD serta jumlah perdarahan
 bantu pemberian pelayanan kesehatan atau mulai sarankan
terapi cairan IV atau terapi transfusi darah sesuai kebutuhan
Diagnosa II :
 menunjukkan profil darah dengan hitung SDP, Hb
 pemeriksaan koagulasi DBN normal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai