Anda di halaman 1dari 15

OLEH KEOMPOK 13

MAULUDINA ZAHROH
BEBETO AJI SAPUTRA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG
IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat)
TOPIK YANG AKAN DI BAHAS
1. Pengertian dari IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
2. Tujuan dari test IVA
3. Keuntungan dari test IVA
4. Efek dari test IVA
5. Kategori/Hasil dari test
6. Syarat test IVA
7. Jadwal test IVA
8. SOP test IVA
PENGERTIAN IVA
Inspeksi visual asam asetat (IVA) merupakan sebuah
metode untuk mengidentifikasi lesi pra-kanker, yaitu
dengan mengusapkan pada leher rahim asam asetat 3-5%
dengan aplikator kapas lesi pra-kanker, lalu hasilnya dapat
diamati dengan mata telanjang selama 20-30 detik
(Laila, 2009).
GAMBAR TEST IVA
TUJUAN DARI TEST IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit
dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang
ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada
leher rahim.
KEUNTUNGAN TEST IVA
Menurut (Nugroho. 2010:65) keuntungan IVA
dibandingkan tes-tes diagnosa lainnya adalah :
 Mudah, praktis, mampu laksana

 Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan

 Alat-alat yang dibutuhkan sederhana

 Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana


EFEK TEST IVA
Pemeriksaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak
nyaman selama pemeriksaan dan 1-2 hari sesudahnya,
tergantung ada/tidaknya perlukaan. Apabila sesudah 2 hari
nyeri masih terus berlangsung, mungkin terdapat masalah
lain yang mendasari, misalnya infeksi saluran kemih,
radang pangul, kontraksi rahim menjelang menstruasi dan
sebagainya
KATEGORI / HASIL TEST IVA
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009)

IVA negatif

IVA radang

IVA positif

IVA-Kanker serviks  
SYARAT MENGIKUTI TEST IFA

Sudah melakukan Tidak sedang datang


hubungan seksual bulan / haid
 

24 jam sebelumnya
Tidak sedang hamil tidak melakukan
hubungan seksual
JADWAL TEST IVA
Program Skrining Oleh WHO :

1) Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun


2) Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia
35-55 tahun
3) Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55
tahun (Nugroho Taufan, dr. 2010:66)
4) Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada
wanita usia 25-60 tahun.
5) Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali
seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan.
6) Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+)
adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun
 
SOP IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM
ASETAT)
Persiapan 1.Handscoon
2.Speculum cocor bebek
Alat 3.Tampontang
4.Kom kecil steril
5.Kapas lidi
6.Asam asetat 3-5% dalam botol
7.Kapas sublimat dalam kom steril
8.Waskom berisi larutan klorin 0,5%
9.Selimut
10.Lampu sorot
11.Tempat sampah basah
PROSEDUR
1. Memberi penjelasan pada ibu atas tindakan yang akan
dilakukan
2. Mengatur lampu sorot kearah vagina ibu
3. Melakukan vulva hygiene dengan kapas sublimat
4. Memasukan spekulum kedalam vagina
5. Tangan kiri membuka labia minora, spekulum dipegang
dengan tangan kanan, dalam keadaan tertutup kemudian masukkan
ujungnya kedalam introitus vagina dengan posisi miring
6. Putar kembali spekulum 45% kebawah sehingga menjadi
melintang dalam vagina kemudian didorong masuk lebih dalam
kearah forniks posterior sampai kepuncak vagina
7. Buka spekulum pada tangkainnya secara perlahan-lahan dan
atur sampai porsio terlihat dengan jelas
LANJUTAN ……
8.  Kunci spekulum dengan mengencangkan bautnya kemudian
ganti dengan tangan kiri yang memegang spekulum
9. Memasukkan kapas lidi yang telah diberi asam asetat 3-5%
kedalam vagina sampai menyentuh portio
10. Mengoleskan kapas lidi ke seluruh permukaan porsio, lihat
hasilnya
11. Membersihkan porsio dengan kasa steril menggunakan tampon
tang
12. Mengeluarkan spekulum dari vagina
13. Merapikan ibu dan merendam alat dalam larutan klorin 0,5%
14. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir
15. Beritahu hasilnya dan beritahu rencana selanjutnya dengan jelas
dan lengkap
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai