Pencatatan harus dapat menggambarkan sejumlah peredaran bruto dan atau penerimaan bruto,
serta penghasilan yang bukan objek pajak dan atau penghasilan yang dikenakan pajak yang
bersifat final, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang. Bagi WPOP yang
mempunyai lebih dari satu jenis usaha dan atau tempat usaha, pencatatan harus dapat
menggambarkan secara jelas jumlah peredaran atau penerimaan bruto dari masing-masing jenis
usaha dan atau tempat usaha yang bersangkutan.
Orang Pribadi yang boleh
menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan
Neto 2
1 Wajib Pajak orang 3
pribadi yang
Wajib Pajak orang menjalankan usaha atau Wajib Pajak orang
pribadi yang pekerjaan bebas dengan pribadi sebagaimana
menjalankan usaha atau peredaran bruto di dimaksud pada butir (2)
pekerjaan bebas dengan bawah Rp. yang tidak memilih
peredaran bruto sebesar 1.800.000.000,00 (satu untuk menyelenggarakan
Rp. 1.800.000.000,00 miliar delapan ratus juta pembukuan, menghitung
(satu miliar delapan ratus rupiah) dalam 1 (satu) penghasilan neto usaha
Sesuai dengan UU PPhatau
juta rupiah) yanglebih
baru yaitu UU Nomor
tahun36
wajib atau pekerjaan bebasnya
tahun 2008 maka sejak 1 Januari 2009 batasan Wajib
dalam 1 (satu) tahun menyelenggarakan dengan menggunakan
Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau
wajib
pekerjaan menyelenggarakan
bebas pencatatan,
yang boleh menggunakan Normakecuali Wajib Norma Penghitungan
Penghitungan Penghasilan
pembukuan.berubah denganPajak peredaran
yang bersangkutan Penghasilan Neto.
bruto di bawah Rp. 1.800.000.000,00 menjadi Rp
Kewajiban Bagi Penggunan
Norma Penghitungan
Penghasilan Neto
2
1 Pemberitahuan 3
penggunaan Norma
Wajib Pajak yang Penghitungan Wajib Pajak yang tidak
menggunakan Norma Penghasilan Neto yang memberitahukan kepada
Penghitungan disampaikan dalam Direktur Jenderal Pajak
Penghasilan Neto wajib jangka waktu sesuai dengan ketentuan
memberitahukan sebagaimana dimaksud diatas dianggap memilih
mengenai penggunaan dalam ayat (1) dianggap menyelenggarakan
Norma Penghitungan disetujui kecuali pembukuan.
kepada Direktur Jenderal berdasarkan hasil
Pajak paling lama 3 (tiga) pemeriksaan ternyata
bulan sejak awal tahun Wajib Pajak tidak
pajak yang bersangkutan memenuhi persyaratan
Wajib Pajak yang
menyelenggarakan
Pembukuan
1 2