PENDAHULUAN
Nilai
Norma
Peraturan
Sanksi Pidana
Asas Konkordansi
Koninklijk Besluit (Titah Raja) No. 33,
Wetboek van Strafrecht 15 Oktober 1915
Nederlansch Indie (WvSNI) berlaku : 1 Januari 1918
Buku I
Aturan Umum
Pasal 1-103, Bab I - IX
Alasan : • politis
• sosiologis
• praktis
• adaptif
Aspek Pembaharuan Hukum Pidana
UU No. 2/PnPs/1964
tentang Pelaksanaan Mengganti Pasal 11 menjadi
Pidana Mati “ditembak mati”
hasil
Anselm
Anselmvon
vonFeuerbach
Feuerbach
Lehrbuch
Lehrbuchdes
despeinlichen
peinlichenRecht
Recht(1801)
(1801)
“nullum
“nullumdelictum
delictumnulla
nullapoena
poenasiena
siena
praevia
praevialege
legepoenali”
poenali”
RUU KUHP :
1. Jika terdapat perubahan undang-undangan sesudah perbuatan dilakukan
atau sesudah tidak dilakukannya perbuatan, maka diterapkan peraturan
perundang-undangan yang paling menguntungkan.
2. Jika setelah putusan pemidanaan telah memperoleh kekuatan hukum tetap
perbuatan yang dilakukan atau yang tidak dilakukan tidak lagi merupakan
tindak pidana menurut peraturan perundang-undangan yang baru, maka
narapidana dikeluarkan dari lembaga pemasyarakatan.
3. Jika setelah putusan pemidanaan telah memperolejh kekuatan hukum
tetap, perbuatan yang dilakukan atau yang tidak dilakukan diancam dengan
pidana yang lebih ringan menurut peraturan perundang-undangan yang
baru, maka putusan pemidanaan tersebut disesuaikan dengan batas-
batas pidana menurut peraturan perundang-undangan yang baru
Asas Berlakunya Hukum Pidana Menurut Tempat
Perluasan Pasal 3
sementara/waktu tertentu
• 1 hari - 15 tahun
• 20 th jika ada alternatif mati/seumur
hidup/waktu tertentu tu ada
pembarengan/pengulangan
Masa Percobaan • dipidana penjara/kurungan maksimal 1
tahun, bukan kurungan pengganti
• tidak melakukan tindak pidana lagi sebelum
masa percobaan habis
• mengganti segala kerugian
1. Ijin (dari si korban)/ Volenti non fit iniura; nulla iniura est; quae in
volentem fiat (thd siapa yg memberi persetujuan suatu tindakan, tdk
akan menghasilkan ketidakadilan).
2. Error Facti/kesesatan fakta(Afwezigheid van alle schuld/tdk ada
kesalahan sama sekali, pelaku telah cukup berusaha utk tdk mlkkn
delik).
3. Error Juris/ Rechtsdwaling/ Kesesatan Hukum.
4. tidak ada sifat melawan hukum materiil (hukm tdk tertulis,living
law.
5. Hak Jabatan/ Beroepsrecht/ berkaitan dgn Profesi.
6. Mewakili urusan orang lain/ Zaakwaarneming. Scr sukarela tanpa
diperintah: pemadam kebakaran.
ALASAN PENGHAPUS PIDANA DALAM RUU KUHP
• Asas Culpabilitas (asas kesalahan) yaitu “tiada pidana atau
tindakan tanpa kesalahan” (kecuali nanti berlaku
pertanggungjawaban yang ketat atau strict liability/liability without
fault)
• Menderita gangguan jiwa, penyakit jiwa, atau retardasi mental
• Alasan Pemaaf:
a. tidak mengetahui/sesat mengenai keadaan atau hukumnya
(error facti dan error iuris) kecuali kesesatannya itu patut
dipersalahkan.
b. daya paksa
c. pembelaan terpaksa yang melampaui batas
d. dengan iktikad baik melaksanakan perintah jabatan yang
diberikan tanpa wewenang
• Alasan Pembenar:
a. melaksanakan aturan perundang-undangan
b. melaksanakan perintah jabatan
c. keadaan darurat
d. pembelaan terpaksa
PIDANA ANAK
pidana dan
tindakan
tindakan
0 8 th 12 th 18 th 21 th
Sidang Anak
• Jika masih dapat dibina, maka
diserahkan kembali ke orang tua/wali
0 < 8 th
hanya dikenai TINDAKAN:
8 th < 12 th
dikenai PIDANA DAN
TINDAKAN
12 th < 18 th
Pidana Pokok Anak
1. Pidana Penjara • jika diancam pidana mati/seumur hidup, maka
diganti pidana penjara maksimal 10 th.
• maksimal pidana penjara ½ dari maksimal pidana
penjara orang dewasa
3. Grasi