Anda di halaman 1dari 23

GEMPA

Bencana alam yang sering melanda planet yang kita


tempati. Dan merupakan salah satu bencana alam yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Juga
dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup yang
tinggal di dalamnya.
PENDAHULUAN

Undang – undang dan peraturan pemerintah tentang


gempa :
Di Indonesia, persyaratan bangunan dan sistem
keselamatan gempa bumi gedung diatur dalam UU No.28
tahun 2002
JENIS GEMPA
• 1. GEMPA TEKTONIK

• 2. GEMPA JATUHAN

• 3. GEMPA RUNTUHAN

• 4. GEMPA VULKANIK ( GUNUNG BERAPI)

• 5. GEMPA BUATAN
GEMPA TEKTONIK
• Kerak bumi terdiri dari lapisan-lapisan berupa bebatuan,
tiap lapisan mempunyai tingkat kekerasannya masing-
masing dan masa jenis yang berbeda-beda, karena
adanya arus konveksi lempeng-lempeng tektonik  lapisan
kulit bumi terus mengalami perpindahan dan pergeseran
satu dengan yang lainnya.
• Akibat dari perpindahan dan pergeseran yang terus
terjadi, energi stress akan terkumpul menjadi banyak
yang suatu saat akan terlepas, pergeseran lempeng
terbagi atas pergeseran mendatar dan pergeseran
menunjam.
GEMPA JATUHAN
• Gempa jatuhan jarang sekali terjadi, sehingga hampir
tidak dimasukkan kedalam jenis-jenis gempa, kita semua
mengetahui bahwasannya di alam semesta ini terdapat
banyak galaksi, bintang, planet, bulan, begitu juga
dengan meteor-meteor yang bertebaran di tata surya ini.
• Lalu apa hubungannya dengan gempa jatuhan? gempa
jatuhan merupakan gempa bumi yang terjadi karena
adanya benda luar angkasa yang jatuh ke bumi karena
tertarik oleh gaya gravitasi bumi, contohnya meteor dan
komet, tetapi hal ini sangat jarang terjadi karena gempa
jatuhan akan terjaadi bila benda yang menghantam bumi
tersebut dalam ukuran yang besar yang bisa
menghasilkan goncangan gempa.
GEMPA RUNTUHAN

• Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi


yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan.
Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi
potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di
kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau
terowongan pada tambang-tambang bawah tanah
sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah
runtuhan, namun dampaknya tidak begitu
membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah
akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
GEMPA VULKANIK
• Gempa Vulkanaik merupakan gempa yang berasal dari
letusan gunung berapi, terjadinya letusan gunung berapi
karena adanya pergerakan aktivitas magma yang berada
di dalam gunung berapi, magma yang terus terkumpul
dari dalam bumi menyebabkan terjadinya tekanan
terhadap bebatuan yang berada disekitarnya, hal ini
dapat memicu terjadinya letusan gunung berapi.
• Tekanan magma terhadap bebatuan disekitar dapat
menimbulkan longsor, retakan tanah dalam jangkauan
yang luas, dan juga goncangan gempa, namun gempa
yang dihasilkannya tidak begitu besar, sehingga tidak
perlu dikhawatirkan.
GEMPA BUATAN

• Gempa Buatan yaitu gempa yang dibuat dengan sengaja


oleh para ilmuan untuk melakukan berbagai percobaan
dan penelitian, namun tak jarang juga gempa bumi ini
terjadi karena terjadi perang, lalu apa sebab terjadinya
gempa bumi buatan ini?
• Gempa bumi buatan diakibatkan oleh bom-bom, nuklir,
dan peledak-peledak lainnya yang dibuat oleh manusia,
terutama ledakan bom nuklir yang memberikan efek
goncangan gempa yang cukup besar, tergantung
besarnya ledakan dari bom tersebut.
KLASIFIKASI GEMPA

• Gempa kecil :
1. Struktur tidak runtuh dan rusak
2. Non struktur tidak runtuh dan rusak
• Gempa sedang :
1. Struktur tidak runtuh dan rusak
2. Non struktur tidak runtuh namun rusak
• Gempa besar :
1. Struktur tidak runtuh namun rusak
2. Non struktur boleh runtuh (rusak berat)
SIKLUS GEMPA

• Gempa kecil : 50 tahun sekali

• Gempa sedang : 75 tahun sekali

• Gempa besar : 500 tahun sekali


FAKTOR YANG MEMBUAT GEMPA
MENJADI BERBAHAYA
• KEGAGALAN BANGUNAN SAAT GEMPA

Salah satu fenomena di Indonesia yang mengkhawatirkan


adalah, bahwa kerusakan-kerusakan yang terjadi pada
bangunan setelah terjadi gempa besar, merupakan kerusakan-
kerusakan yang sama yang terulang setiap kali gempa besar
terjadi. Dinilai dari tingkat keparahan yang terjadi, kerusakan
ini merupakan kegagalan bangunan dan bisa jadi merupakan
indikasi terjadinya mal-praktek konstruksi.
• Namun demikian, beberapa kejadian menunjukkan mal-
praktek konstruksi yang mungkin terjadi antara lain
karena sistem pengelolaan yang belum sepenuhnya
menunjang penegakan aturan, pelaku konstruksi yang
belum memprioritaskan public safety, atau tindak lanjut
investigasi yang tidak tuntas.
PENCEGAHAN BAHAYA GEMPA

• DESAIN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Di negara-negara berkembang seperti Amerika Serikat


dan Jepang, setiap kali terjadi gempa besar, peraturan atau
code segera diperbaharui dan diberlakukan. SNI 1726:2012
yang sudah diterbitkan sejak 2012, baru diberlakukan di DKI
Jakarta mulai pertengahan 2014
• Secara konseptual sederhana, tujuan dari desain bangunan
tahan gempa adalah:
1. Beban gempa yang terjadi pada bangunan harus
disalurkan ke sistem pondasi melalui berbagai elemen
struktur bangunan yang ada.
• 2. Setiap elemen struktural dan sambungannya harus
tidak “runtuh”.
• 3. Elemen struktural bisa elastis atau non-elastis.
langkah-langkah perencanaan bangunan tahan gempa dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengembangan desain konseptual.
2. Pemilihan sistem struktur yang tepat.
3. Menentukan performance objectives dari bangunan.
4. Menghitung/memperkirakan gaya gempa eksternal.
5. Menghitung/memperkirakan gaya gempa internal (analisis linear).
6. Proporsi komponen-komponen struktural.
7. Mengevaluasi performance bangunan (drift bangunan, drift per
lantai, gaya dalam
elemen struktural).
8. Final detailing elemen struktural.
9. Quality Assurance
ASPEK PENERAPAN BANGUNAN
TAHAN GEMPA
1. Belum semua stakeholders dalam dunia konstruksi mengutamakan
keamanan publik.
2. Asuransi belum dijadikan kebijakan positif untuk membantu meningkatkan
keamanan konstruksi.
3. Penegakan hukum (law enforcement) yang masih perlu terus ditingkatkan.
4. Kerusakan bangunan pasca-gempa yang terjadi merupakan kerusakan
yang berulang kali telah terjadi.
5. Belum banyaknya pendidikan dan pelatihan formal teknik bangunan tahan
gempa bagi ahli dan praktisi terampil.
6. Perlunya peningkatan mutu berkelanjutan bagi program sertifikasi profesi
yang saat ini berlangsung.
7. Penerapan dan pengawasan yang perlu dijalankan dengan lebih tegas
tentang ketentuan minimum yang tidak boleh dilanggar yang sudah
disyaratkan oleh code atau peraturan.
ANTISIPASI GEMPA

JIKA ANDA BERADA DIDALAM BANGUNAN :

• Berlindung di bawah meja atau perabot yang memliki daya tahan kuat.
• Hindari berlindung didekat kaca, atau perabotan mudah pecah
• Tetap di dalam ruang hingga guncangan berhenti, dan keluarlah ketika
sudah aman.
• Lihat arus listrik di rumah, karena sering timbul konslet listrik setelah
terjadi gempa
KETIKA DILUAR RUANGAN :

• Tetaplah di luar
• Jauhi dari gedung, lampu jalan, atau jaringan berkabel.
• Jika berada di kawasan laut, harus mewaspadai keadaan
sekitar laut

Anda mungkin juga menyukai