Anda di halaman 1dari 29

Salam Sejahtera buat kita semua

Nama saya Robert


saat ini saya akan
mempresentasikan

PENYAKIT AKIBAT KERJA


PADA PERAWAT
PENYAKIT AKIBAT KERJA
PADA PERAWAT

ROBERT WANGNIA
NIM 2051090
MATA KULIAH K3
MARET 2021
PENDAHULUAN

● PENYAKIT AKIBAT KERJA

● PENYAKIT TERKAIT PEKERJAAN

● PERAWAT

● FASILITAS KESEHATAN
PENGERTIAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA

“Penyakit akibat kerja” (OCCUPATIONAL DISEASE) adalah


setiap penyakit yang diderita terutama sebagai akibat dari
paparan faktor risiko yang timbul dari aktivitas kerja (WHO).

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh


pekerjaan dan/atau lingkungan kerja (Peraturan Presiden
No.7/2019 tentang Penyakit Akibat Kerja).
PENYAKIT AKIBAT KERJA

● Ada causa di tempat kerja

● Disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan pekerjaan

● Mendapat kompensasi PERUSAHAAN/NEGARA


PENGERTIAN
PENYAKIT TERKAIT PEKERJAAN

“Penyakit terkait pekerjaan” (WORK-RELATED DISEASE) memiliki banyak


penyebab, di mana faktor lingkungan kerja dapat berperan, bersama
dengan faktor risiko lainnya, dalam perkembangan penyakit tersebut
(WHO).

Dalam hal ini faktor gabungan tersebut saling berpengaruh untuk


mempermudah kejadian, kekambuhan dan/atau memperberat gangguan
kesehatan/penyakit pada pekerja.

Penyebabnya sering terdiri dari beberapa faktor/multi faktor.


PENYAKIT TERKAIT PEKERJAAN

● Ada pencetus ditempat kerja


● Dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan
dan/atau lingkungan kerja
● Tidak mendapat kompensasi ASURANSI ?
PENGERTIAN PERAWAT
PERAWAT adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui
pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (UU No.38/2014 tentang Keperawatan).

KEPERAWATAN adalah kegiatan pemberian asuhan kepada


individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat (UU No.30/2014 tentang
Keperawatan)
PENGERTIAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN adalah suatu alat


dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (PP 47/2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan UU N0.35/2009
tentang Kesehatan).
PEMBAHASAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA (5) :

1. FAKTOR FISIK
2. FAKTOR KIMIA
3. FAKTOR BIOLOGI
4. FAKTOR ERGONOMI/FISIOLOGI
5. FAKTOR PSIKOSOSIAL
1. FAKTOR FISIK

● Suara tinggi atau bising (ketulian)


● Suhu yang tinggi (hiperpireksia, miliaria, heat cramp, heat
exhaustion dan heat stroke)
● Radiasi sinar elektromagnetik infra merah (cedera pada
mata)
● Ultraviolet (cedera pada mata)
FAKTOR FISIK (lanjutan…)

● Radioaktif/alfa/beta/gamma/X (gangguan sel tubuh


manusia)
● Tekanan udara tinggi (Caisson Disease/Decompression
sickness/diver’s disease)
● Getaran (Raynaud’s Disease)

Kondisi tempat kerja yang ekstrim ? Perawat pada misi


expedisi/explorasi ?
2. FAKTOR KIMIA
● Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil sementara, hasil
samping, sisa produksi atau bahan buangan/limbah.
● Bentuk : zat padat, zat cair, gas, uap maupun partikel.
● Cara masuk/paparan : masuk/terpaparnya bisa secara akut dan
kronis.
● Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan
sistemik, kanker, kerusakan pada janin.

Hal-hal ini terjadi pada perawat yang sering kali kontak dengan
bahan kimia dan obat-obatan.
FAKTOR KIMIA (lanjutan…)

Demikian pula dengan solvent yang banyak digunakan dalam


komponen antiseptik, desinfektan yang dikenal sebagai zat
yang paling karsinogen.
Semua bahan ini, cepat atau lambat dapat memberi dampak
negatif terhadap kesehatan.

Di tempat kerja ? BLUE BOOK/PESTICIDE FORM


FAKTOR KIMIA (lanjutan…)
Pada faktor kimia ini, gangguan kesehatan yang paling sering adalah
dermatitis kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi
(amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton).
Bahan toksik (trichloroethane, tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup
atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik,
bahkan kematian.
Bahan korosif (asam basa) akan mengakibatkan penyakit jaringan yang
irreversible pada daerah yang terpapar.

Perawat di Oncology Unit - Chemotherapy? TIME, DISTANCE, SHIELD


3. FAKTOR BIOLOGI
Lingkungan kerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat
yang paling disukai bagi berkembang biaknya strain kuman yang
resisten, terutama kuman-kuman pyogenic, colli, bacilli, staphylococci,
yang bersumber pada pasien, benda-benda yang terkontaminasi dan
udara.

Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekresi (HIV dan
Hepatitis B) dapat menginfeksi pekerja sebagai akibat kecelakaan kecil
di pekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang
terkontaminasi virus.
FAKTOR BIOLOGI (lanjutan...)
Angka kejadian infeksi nosokomial di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
cukup tinggi.
Secara teoritis kemungkinan kontaminasi PAK sangat besar, contohnya
dokter/perawat di RS mempunyai resiko terkena infeksi 2-3 kali lebih
besar dari pada dokter/perawat yang bekerja di praktek pribadi.
Bagi mereka yang menangani limbah yang infeksius, senantiasa kontak
dengan bahan tercemar kuman patogen maupun debu beracun
mempunyai peluang terkena infeksi.

Perawat ruang Isolasi ? COVID-19


4. FAKTOR ERGONOMI/FISIOLOGI

● Faktor ini sebagai akibat cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang salah, dan konstruksi yang salah. Hal-hal
diatas bisa menyebabkan kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas
tulang, perubahan bentuk, dislokasi dan kecelakaan.
● Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan
mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien, dan dalam
jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik dan
psikologis (stress) dengan keluhan yang paling sering adalah
nyeri pinggang kerja (low back pain).
FAKTOR ERGONOMIS (lanjutan…)

● Ergonomis sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya


menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja
terhadap kemampuan, kebolehan, dan batasan manusia
untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan yang nyaman
dan tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya.
● Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif.
● To Fit The Job To The Man And To Fit The Man To The Job.
● Tandu/tempat tidur pasien, meja pemeriksaan/tindakan,
kursi perawatan (HD) ?
5. FAKTOR PSIKOSOSIAL

● Akibat Organisasi Kerja - tipe kepemimpinan, hubungan


kerja, komunikasi, keamanan.
● Akibat Tipe Kerja - monoton, berulang-ulang, kerja
berlebihan, kerja kurang, kerja shift dan tempat yang
terpencil.
● Manifestasinya adalah berupa STRESS.
FAKTOR PSIKOSOSIAL (lanjutan…)

Contoh faktor psikologi penyebab stress :


● Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergensi dan
menyangkut hidup mati seseorang. Perawat ER/ICU?
● Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
● Hubungan yang kurang serasi antara pimpinan dan
bawahan atau dengan sesama teman kerja.
● Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di
sektor formal atau pun informal. Bagaimana perawat
menyikapi pekerjaannya?
DIAGNOSA PAK

● Untuk dapat mendiagnosis PAK pada individu perlu


dilakukan pendekatan sistematis untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan dan menginterpretasikannya
secara tepat.
● Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah
yang dapat digunakan sebagai pedoman.
DIAGNOSA PAK (lanjutan…)
1. Menegakkan diagnosa klinis, kemudian dipikirkan lebih lanjut apakah
penyakit tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau tidak.
2. Menentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja. Lakukan anamnesis
riwayat pekerjaan :
● Lamanya melakukan pekerjaan
● Bahan yang di produksi
● Materi yang digunakan
● Jumlah pajanannya
● Pemakaian alat pelindung diri
● Pola waktu terjadinya gejala
● Informasi tenaga kerja lain, apakah ada yang mengalami gejala serupa
● Informasi tertulis yang ada mengenai bahan-bahan yang digunakan
DIAGNOSA PAK (lanjutan…)
3. Menentukan apakah pajanan memang dapat menyebabkan
penyakit tersebut. Cari bukti ilmiah yang mendukung.
4. Menentukan apakah pajanan yang dialami cukup besar untuk
dapat mengakibatkan penyakit tersebut.
5. Menentukan apakah ada faktor lain yang mungkin dapat
mempengaruhi. Riwayat penyakit maupun pekerjaan yang dapat
mengubah keadaan pajanan (penggunaan APD). Riwayat pajanan
serupa sebelumnya sehingga resiko meningkat. Riwayat
kesehatan/keluarga yang mengakibatkan penderita lebih
rentan/sensitif terhadap pajanan yang dialami.
DIAGNOSA PAK (lanjutan…)

6. Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan


penyebab penyakit. Namun adanya penyebab lain tidak selalu
dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab ditempat
kerja.
7. Membuat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan
oleh pekerjaan. Tidak selalu pekerjaan merupakan penyebab
langsung suatu penyakit, kadang kala pekerjaan hanya
memperberat suatu kondisi yang telah ada sebelumnya.
PENUTUP
Perawat merupakan komponen integral dari sistem pemberian
pelayanan kesehatan.

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatannya terlibat baik


langsung maupun tidak langsung dengan pelayanan kesehatan kepada
individu, kelompok dan masyarakat.
Layanan ini dapat dilakukan di berbagai tempat kerja, termasuk di rumah
sakit, klinik, klinik gigi, pusat operasi rawat jalan, klinik rawat jalan, klinik
persalinan, perawatan kesehatan di rumah, dan juga di panti jompo.
PENUTUP (LANJUTAN…)

Perawat dapat menderita penyakit bila terpapar dengan faktor


resiko yang dapat menyebabkan penyakit akibat aktivitas kerja.

Perawat perlu memperhatikan/melakukan tindakan yang perlu


dan harus dilakukan dalam aktivitas kerjanya agar dapat
mengidentifikasi, menghindari, mencegah, mengendalikan
dan/atau memodifikasi faktor resiko yang dapat menyebabkan
penyakit.***
PENUTUP (LANJUTKAN…)

Utamakan
Keselamatan
Dan
Kesehatan
Kerja
SEKIAN
&
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai