Anda di halaman 1dari 15

Case Presentation

Otitis Media Supuratif Kronik


dr. Anindya Anjas Putriavi

Pendamping: dr. Ratu Wulandari



Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 67 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat : Sawah Lama
Tgl Berobat : 6 April 2021
KU
Keluar cairan bening kekuningan tidak berbau dari telinga
kanan hilang timbul

KT Pendengaran pada telinga kanan berkurang

Pasien datang ke poliklinik Umum/Lansia UPT Puskesmas


Kampung Sawah dengan keluhan keluar cairan bening
3
kekuningan tidak berbau dari telinga kanan yang hilang timbul
semakin sering sejak 2 minggu sebelum masuk Puskesmas.
Pasien mengaku keluhan ini pertama kali dirasakan sekitar 3
bulan yang lalu, awalnya keluar kotoran banyak disertai keluar
cairan kekuningan setelah mandi. Keluhan disertai dengan telinga
terasa penuh dan penurunan pendengaran pada telinga kanan.
Keluhan telinga gatal (-), telinga nyeri (-), nyeri pada area
belakang telinga (-), batuk (-), pilek (-), demam (-), bersin-bersin di
pagi hari (-). Riwayat keluar cairan kental berbau (-), riwayat
mengorek telinga (-), trauma telinga (-).
Penyakit Dahulu Penyakit Keluarga
(+) Keluhan yang sama, pilek diobati (-) Keluhan yang sama
dengan obat warung (-) Hipertensi
(-) Hipertensi: Amlodipin 1x10 mg (-) Penyakit paru-paru 4

(-) Penyakit paru-paru (-) Diabetes mellitus


(-) Diabetes mellitus (-) Penyakit jantung
(-) Penyakit jantung (-) Asma dan alergi
(-) Asma dan alergi
Lingkungan Tempat Tinggal
Pasien tinggal di rumah bersama istri, anak, Rumah pasien terdiri dari dua kamar tidur,
menantu dan satu cucunya di perumahan dua kamar mandi, satu dapur, satu ruang
cukup padat penduduk dengan lingkungan keluarga, satu ruang tamu. Lantai rumah
perkotaan. Pasien bekerja sebagai terbuat dari ubin, dinding rumah dari batu 5
pedagang siomay dan istri pasien bata dan semen, atap menggunakan
merupakan tukang cuci. Hubungan pasien genteng, terdapat jamban di kamar mandi.
dengan istri, anak, menantu, cucu, dan Ketersediaan air bersih berasal dari air PAM
tetangga sekitar baik. dan tempat pembuangan sampah berada di
depan rumah.
Pekerjaan Diet
Pasien sehari-hari membeli bahan siomay, Pasien mengaku makan teratur 2-3 kali
memasak dan menyiapkan barang jualan setiap harinya. Pasien biasa makan dengan
sendiri, dilanjutkan dengan berjualan hingga nasi, lauk pauk, sayur yang dimasak oleh
malam hari. Pasien memiliki riwayat istri atau menantunya. Pasien mengaku 6
merokok dan aktivitas fisik yang dilakukan tidak pernah mengkonsumsi alkohol atau
pasien berupa jalan kaki saat berjualan. obat-obatan.
Tanda Vital
 Kesadaran : Compos Mentis
 Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
 GCS : E4M6V5 = 15
 Tekanan Darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 78 kali/menit
 Respirasi : 22x kali/menit
 Suhu : 36,6 0C
 BB/TB : 64 kg/170 cm
(BMI: 22,1 = normal weight)

7
Kulit : Berwarna coklat dan turgor kulit baik
Kepala : Normocephal, rambut beruban banyak
dan tidak mudah dicabut
Alis : Beruban, tumbuh lebat, tidak mudah
dicabut
Mata : Normal, conjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), RCL (+/+), RCTL (+/+)
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-),
epistaksis (-/-), sekret (-/-)
Telinga : dalam status lokalis
Mulut : Mukosa mulut basah dan lidah dalam
batas normal, tidak sianosis
Leher: Tidak tampak pulsasi vena pada leher,
tidak teraba massa atau pembesaran KGB
Thoraks : Normal, simetris kiri dan kanan, tidak
terdapat massa, hematom, sikatriks, hiperemis dan
pelebaran vena

8
Pulmo
a. Inspeksi
Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri pada saat
statis dan dinamis, perbandingan trasversal : antero posterior
= 2 : 1, tidak terdapat retraksi dan pelebaran sela iga, tidak
terdapat sikatriks, striae mapun pelebaran vena

b. Palpasi
Tidak terdengar adanya krepitasi, fremitus taktil dan vokal
simetris kanan dan kiri

c. Perkusi
Sonor pada seluruh lapangan paru dan terdapat peranjakan
paru hati pada sela iga VI linea midclavicula dextra

d. Auskultasi
Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

9
Cor
a. Inspeksi : Iktus kordis terlihat samar
b. Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba di ICS V linea
midclavicula sinistra dan tidak terdapat thrill
c. Perkusi : Batas jantung kanan pada
ICS IV linea
sternalis dextra, batas jantung kiri pada ICS V 2
jari lateral linea midclavicularis sinsitra
d. Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal,
tidak
terdapat murmur dan gallop

10
Abdomen
a. Inspeksi: Tampak simetris, datar, tidak tegang, tidak
ditemukan adanya spider nevy, tidak terlihat massa, tidak
ada pelebaran vena, tidak terdapat caput medusa
b. Auskultasi: Bising usus (+), bising aorta abdominalis tidak
terdengar
c. Perkusi: Suara timpani di semua lapang abdomen, batas
redup hepar di ICS VI linea midclavicula dextra, timpani
dibawah arcus costae sinistra, shifting dullness (-)
d. Palpasi: Supel, turgor baik, nyeri tekan (-), hepar tidak
teraba, splenomegaly (-), ballottement (-), undulasi (-)
 
Ekstremitas
Akral hangat, kering, capillary refill time kurang dari 2
detik. Tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah

11
Auricula
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Bentuk telinga   Normotia
Aurikula Kelainan kongenital - -
Peradangan - -
Massa - -
Nyeri tarik - -
Nyeri tekan tragus - -
Preaurikuler dan Kelainan kongenital - -
retroaurikuler Peradangan - -
Massa - -
Edema - -
Sikatrik - -
Fistula - -
Pembesaran KGB - -
Nyeri tekan - -
Liang telinga luar Kelainan kongenital - -
Peradangan - -
Massa - -
Edema - -
Fistula - -
Kelainan kulit - -
Sekret - -
Serumen + +
Membran timpani Kondisi membran timpani Perforasi Intak
  sentral  
     
Cone of light Tidak ada Arah jam 7
Saran untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang
berupa audiometri

12
Diagnosis Kerja“
1.Otorea e.c. Otitis Media Supuratif
Kronik Auricula Dextra (AD) Tipe Aman

2.Hipertensi terkontrol

Diagnosis Banding
Otorea e.c. Otitis Media Supuratif Kronik
Auricula Dextra (AD) Tipe Bahaya

13
Terapi &
Non Medikamentosa
• Edukasi pasien untuk hindari air masuk ke liang telinga saat
mandi atau berenang, dan hindari mengorek telinga kanan
Prognosis
• Hindari batuk dan pilek berulang atau segera obati ke dokter
• Pro rujuk Spesialis THT untuk pemeriksaan, eliminasi tanda Quo ad vitam
bahaya dan tatalaksana lebih lanjut untuk mencegah komplikasi. dubia ad bonam
• Limitasi konsumsi makanan berminyak dan banyak garam,
lanjutkan terapi antihipertensi dan rutin kontrol. 14
Quo ad functionam
dubia
Medikamentosa
• Hidrogen Peroxida 3% tetes telinga 2x5 tetes (AD) selama 5 hari
Quo ad sanactionam:
• Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 5 hari dubia
Terima
Kasih
15

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai