Anda di halaman 1dari 17

GEOMORFOLOGI

Pengangkatan dan Erosi

Kelompok 1
Kelompok 1
H061181313 SARWAN HENDRICK
H061191043 AISYAH SRI REJEKI
H061181007 JIHAN FARUK ZUBEDI
H061181016 NILAM SYUKUR
H061181004 ISWATUN KHAZANAH
H061191040 LIANI KHAIRUNNISA
H061181327 YANSEN BARUMBUN
H061191030 HAERUL FIRMANSYAH
Outline Materi
1. Definisi Pengangkatan Tektonik
2. Macam-macam Gerakan Tektonik
3. Definisi Erosi
4. Macam-macam Erosi
5. Bentuk-bentuk Erosi
6. Bahaya Erosi
Definisi Pengangkatan Tektonik

Pergerakan lempeng tektonik biasanya akan menyebabkan


pergeseran lapisan bumi baik secara vertikal maupun horisontal.
Pergerakan tersebut dikenal dengan sebutan tektonisme.
Kenampakan yang dihasilkan dari pergeseran lempeng tersebut
biasanya menghasilkan patahan maupun lipatan sehingga
mengakibatkan perubahan bentuk muka bumi. Gerakan tektonik
sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gerak epirogenesa dan
gerak orogenesa
MACAM-MACAM GERAKAN TEKTONIK

Gerak Epirogenesa
Gerak epirogenesa merupakan gerakan yang terjadi pada lapisan kulit bumi, dan biasanya gerakan
tersebut dilakukan secara horisontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Gerakan ini diakibatkan oleh
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung secara lama, bergerak dengan lambat
dan juga berada di wilayah yang sangat luas.
Ciri – ciri gerakan epirogenesa dapat dilihat dari karakteristik yang ada, seperti garis pantai. Pada garis
pantai menjadi salah satu tanda dari gerakan epirogenesa yang bisa dengan mudah untuk dilihat. Dari
garis pantai ini dapat dilihat apakah terjadi penurunan ataupun kenaikan permukaan air laut, jika iya maka
telah terjadi pergerakan lempeng tektonik secara epirogenesa
c
Epirogenesa Positif Epirogenesa Negatif
Epirogenesa positif adalah gerakan epirogenesa di mana Merupakan gerakan epirogenesa di mana terjadi kenaikan
terjadi gerakan turunnya sebuah daratan, sehingga terlihat suatu daratan, sehingga terlihat seolah-olah permukaan air
seolah-olah permukaan air menjadi naik. Peristiwa ini bisa menjadi turun. Contoh dari peristiwa ini yaitu:
dengan mudah ditemukan di sungai ataupun di pantai. •Naiknya daratan tinggi atau plato di Colorado, Amerika
Contohnya yaitu: Serikat. Mengalami pengangkatan sekitar 1.000 meter sejak
•Terjadi penurunan di beberapa pulau di Indonesia, seperti 5 juta tahun yang lalu.
di Kepulauan Maluku hingga ke pulau Banda. Setiap
tahunnya pulau-pulau tersebut turun sebanyak 1 cm.
Gerak Orogenesa

Orogenesa sendiri berasal dari kata oros yang memiliki arti pegunungan dan gennos yang berarti
pembentuk. Sehingga gerakan orogenesa bisa diartikan sebagai suatu gerakan yang membentuk
pegunungan. Pengertian dari orogenesa yaitu sebuah gerakan yang terjadi pada permukaan bumi dan
gerakan tersebut bisa berupa gerakan vertikal maupun gerakan horizontal. Gerakan tersebut
mengakibatkan terjadi pergerakan lempeng bumi sehingga permukaan bumi menjadi terangkat atau
turun, gerakan ini juga berlangsung secara cepat dan terdapat di wilayah yang sempit. Pada gerakan
orogenesa bisa mengakibatkan lipatan dan juga patahan.
Istilah erosi tanah umumnya diartikan sebagai proses
penghanyutan tanah oleh desakan/desakan air dan angin. Beberapa
ahli mengemukakan pendapatnya tentang definsi atau batasan
Definisi Erosi erosi, diantaranya adalah : Arsyad (1980), memberikan batasan
erosi sebagai peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau
bagaian tanah dari tempat ketempat lain oleh media alami (air atau
angin). Braver (1972), menyatakan bahwa erosi adalah akibat dari
daya dispersi (pemecahan) dan daya transportasi (pengangkutan)
oleh aliran air di atas permukaan tanah dalam bentuk aliran
permukaan (Alie, 2015).
Macam-macam Erosi
c
Menurut (Banuwa, 2010), Beberapa macam erosi terbagi atas 3, yaitu erosi geologi, erosi normal dan erosi dipercepat.

Erosi Geologi
merupakan erosi yang timbul sejak permukaan bumi
terbentuk sehingga terkikisnya batuan
Erosi Normal
Erosi ini juga disebut sebagai erosi alami yang merupakan
pengangkutan tanah atau bagian-bagian tanah yang terjadi
dibawah keadaan alami. Erosi alami terjadi dengan lambat, erosi
ini menimbulkan tanah menjadi tebal dan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan vegetasi.
Erosi Dipercepat
Erosi ini merupakan pengangkutan tanah secara laju
lebih cepat dari erosi normal dan lebih cepat dari
pembentukan tanah. Hal ini sangat mempengaruhi
timbulnya kerusakan tanah.
Berdasarkan penyebabnya, ada empat macam erosi, yaitu sebagai berikut.
Abrasi Korasi dan Deflasi
Abrasi adalah pengikisan atau perusakan pantai akibat Korasi adalah pengikisan batuan yang dilakukan oleh butir-butir pasir yang
terpaan gelombang laut terhadap dinding pantai secara ditiup oleh angin, sedangkan proses terbawanya pasir yang ditiup oleh
terus-menerus. Contoh abrasi terdapat di Pantai angin disebut deflasi. Jenis erosi ini banyak terdapat di daerah gurun. Jika
Parangtritis, Yogyakarta. angin bersama pasir mengikis batu-batuan yang dilaluinya, maka akan
terbentuk batu cendawan di gurun pasir.

Ablasic Eksarasi
Ablasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh air. Erosi Erosi gletser yang dilakukan oleh gerakan longsoran es atau es yang
oleh air bermula saat air yang mengalir menimbulkan mencair menuruni pegunungan. Hasil pengikisan batuan terseret ke bawah
gesekan tanah yang dilaluinya. Gesekan itu besar bila dan ketika tenaga pengangkut melemah, maka material-material akan
debit dan volume airnya besar. Gesekan air menimbulkan terendapkan. Material yang terendapkan oleh erosi salah satunya adalah
pengikisan, karena air sungai banyak mengangkut benda- morena (moraine).
benda padat. Akibatnya, terbentuklah lembah-lembah, Produk erosi berupa bongkah-bongkah batu lepas yang besar (boulder)
ngarai, dan jurang yang dalam. menyudut dikenal sebagai Till, sedangkan yang sudah menjadi batu disebut
Tillite.
Bentuk-bentuk Erosi
Menurut Arsyad (2010), dari segi bentuknya dibedakan menjadi 7 macam erosi yaitu :

Erosi Percikan (Splash Erotion)


Erosi ini merupakan terlemparnya partikel-partikel tanah dari massa tanah
yang diakibatkan oleh pukulan butiran hujan secara langsung. Erosi hasil
percikan atau benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah
dalam keadaan basah. Besarnya curah hujan, intensitas, dan distribusi
hujan menentukan kekuatan penyebaran hujan ke permukaan tanah,
kecepatan aliran, serta kerusakan erosi yang ditimbulkannya. Besar
kecilnya curah hujan sangat mempengaruhi terjadinya erosi percikan.
c
Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi lembar (sheet erosion) merupakan pengangkutan suatu Erosi Alur (Riil Erosion)
lapisan tanah yang tebalnya merata dari suatu permukaan tanah. Erosi alur (rill erosion) merupakan pengangkutan tanah dari alur
Erosi lembar disebut juga erosi kulit, yang bisa diartikan dengan tertentu pada permukaan tanah, yang menimbulkan parit-parit
tipisnya lapisan permukaan tanah didaerah berlereng yang kecil dan dangkal. Erosi ini biasanya terjadi karena air mengalir
terkikis oleh kombasi air hujan dan air larian (run off). Penyebab pada permukaan tanah yang tidak merata, tetapi terkonsentrasi
erosi kulit berdasarkan sumber tenaga kinetis air hujan lebih pada alur tertentu, sehingga pengangkutan tanah terjadi tepat
penting karena kecepatan air jatuhan lebih besar pada tempat aliran terkonsetrasi.
Erosi parit (gully erosion)
Erosi parit (gully erosion) merupakan proses terjadinya sama dengan erosi
alur, tetapi alur yang dibentuk sudah demikian besar, sehingga tidak dapat
dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Parit ini membawa air selama
dan segera setelah hujan. Parit tidak dapat lenyap oleh pengolahan tanah
secara normal. Gambar di samping adalah contoh erosi parit di daerah
Hungaria.

Erosi tebing sungai atau saluran


Erosi tebing sungai (river bank erosion) terjadi sebagai akibat tebing sungai oleh air yang
mengalir dari bagian atas tebing. Erosi ini akan terjadi Gambar di samping menunjukkan
erosi yang terjadi di sungai. Gambar tersebut termasuk erosi pada tebing sungai (river
bank erosion). Erosi ini terjadi sebagai akibat pengikisan tebing sungai oleh air yang
mengalir dari bagian atas tebing atau oleh terjangan aliran sungai yang kuat pada belokan
sungai. Erosi tebing sungai akan terjadi lebih hebat, jika vegetasi penutup tebing tidak
ada.
Longsor
Erosi Internal
Tanah Longsor adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau
Erosi Internal (Internal or subsurface erosion Erosi Internal
pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam, volume yang
adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam
besar. Terjadinya longsor: Terpenuhi 3 keadaan: 1. lereng yang
celah-celah atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi
cukup curam sehingga volume tanah dpt bergerak atau meluncur ke
kedap air dan udara. Erosi internal menyebabkan menurunnya
bawah 2. terdapat lapisan dibawah permukaan tanah yang kedap air
kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran
dan lunak yang merupakan bidang luncur 3. terdapat cukup air
permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi
dalam tanah sehingga lapisan tanah tepat di atas lapisan kedap air
lembar atau erosi alur.
tadi menjadi jenuh
Bahaya Erosi
Bahaya erosi merupakan ancaman terhadap manusia dan kerja manusia yang dipengaruhi oleh kerawanan
erosi. Hal ini mengakibatkan menurunnya produktivitas tanah dan berkurangnya pengikisan air bawah
tanah.
Indikator adanya bahaya erosi yaitu :
Faktor Erosivitas Hujan ( R )
Erosivitas merupakan kemampuan hujan dalam
mengerosi tanah. Faktor iklim yang besar pengaruhnya
terhadap erosi tanah adalah hujan, temperatur dan suhu.
Sejauh ini hujan merupakan faktor yang paling penting.
Hujan menyebabkan erosi tanah melalui dua jalan yaitu
pelepasan butiran tanah oleh pukulan air hujan pada
permukaan tanah dan kontribusi hujan terhadap aliran
Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Erodibilitas tanah merupakan faktor kepekaan tanah
terhadap erosi. Nilai erodibilitas tanah yang tinggi pada
suatu lahan menyebabkan erosi yang terjadi menjadi
lebih besar dan sebaliknya. Faktor erodibilitas tanah
sangat berkaitan dengan tekstur tanah dan juga
kandungan bahan organik tanah
Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)
Menurut Renard et al., (1997) dalam Herawati (2010)
faktor kemiringan dan panjang lereng (LS) terdiri dari
dua komponen, yakni faktor kemiringan dan faktor
panjang lereng. Faktor panjang lereng adalah jarak
horizontal dari permukaan atas yang mengalir ke bawah
dimana gradien lereng menurun hingga ke titik awal atau
ketika limpasan permukaan (run off) menjadi terfokus
pada saluran tertentu.

Indeks penutupan vegetasi dan pengolahan lahan (CP)


Renard et al., (1997) dalam Herawati (2010) faktor
penutupan lahan menggambarkan dampak kegiatan
pertanian dan pengelolaannya pada tingkat erosi tanah.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai