Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

S
DENGAN MASALAH GANGGUAN SISTEM
CARDIOVASKULER: HIPERTENSI
PADA Ny. S DI DESA WADAS TL. JAMBE

KELOMPOK 9
Reni Indra Meiliana
Rizka Nur fadlika
Nia Kurnia
Aang Khoirul
Engkay K
 
KONSEP KELUARGA

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang


bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain, dan di dalam peranannya
masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan. (Bailon dan
Maglaya, 1989 dikutip Nasrul Effendy, 1998).
KELUARGA
Unit terkecil dari masyarakat
Terdiri dari 2 orang atau lebih
Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
Hidup dalam satu rumah tangga
Di bawah asuhan seorang kepala keluarga
Berinterkasi diantara sesama anggota keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai perannya
masing-masing
Menciptakan, mempertahankan suatu budaya
Ciri – ciri Struktur Keluarga
Terorganisir
Ada keterbatasan
Ada perbedaan dan kekhususan
(Anderson Carter)
Tipe Keluarga (Nasrul Effendy, 1998)

Keluarga inti (Nuclear Family)


Keluarga besar (Extended Family)
Keluarga berantai (Serial Family)
Keluarga duda atau janda (Single Family)
Keluarga berkomposisi (Compocite)
Keluarga kabitas (Cahabitation)
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Klasifikasi Sistolik Diastolik
mmHG mmHG
Normal < 130 < 85
Perbatasan 130 - 139 85 - 89
Hipertensi 140 - 159 90 – 99
tingkat I
Hipertensi 160 - 179 100 – 109
tingkat 2
Hipertensi > 180 > 110
tingkat 3
Fokus Intervensi asuhan Kep. Keluarga

Fokus intervensi individu


Fokus intervensi pada keluarga
Pengkajian
Pada keluarga Tn. G di desa wadas Tl. Jambe didapat data bahwa didalam keluarga Tn. G

terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi yaitu Ny. S kurang lebih 10 tahun.

Ny. S berusia 54 tahun, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan penjahit.

Tipe kelurga Tn. G adalah tipe keluarga besar, tahap perkembangan keluarga usia lansia.

Tidak ada riwayat keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi.

Ny. S mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya. Namun sering merasa nyeri kepala.

Keluarga merasa masalah ini merupakan hal yang biasa.

 TD = 180/100 mmHg,

N : 72 x/mt, RR : 20 x/mt,

Ny. S mengatakan suka makanan yanga asin dan berlemak. Apabila kambuh keluarga hanya

memberikan obat gosok dan Jarang periksa ke pelayanaan kesehatan

Makanan terasa asin Ny. S jarang dan tidak mau periksa ke pelayanaan kesehatan. TD : 180/ 100

mmHg, RR : 20 x/mt, N : 72 x/mt


ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Ds: Ketidakmampuan Resiko gangguan
Ny. S mengatakan tidak tahu tentang keluarga mengenal perfusi jaringan.
penyakitnya. Namun sering merasa nyeri masalah kesehatan
kepala.
Keluarga merasa masalah ini merupakan hal
yang biasa.
Do :
TD = 180/100 mmHg,
N : 72 x/mt, RR : 20 x/mt,
Ds : Ketidakmampuan Ketidak efektifan
Ny. S mengatakan suka makanan yanga asin keluarga merawat penatalaksanaan
dan berlemak. Apabila kambuh keluarga anggota keluarga program terapeutik
hanya memberikan obat gosok dan Jarang yang sakit.
periksa ke pelayanaan kesehatan
Do :
Makanan terasa asin Ny. S jarang dan tidak
mau periksa ke pelayanaan kesehatan. TD :
180/ 100 mmHg, RR : 20 x/mt, N : 72 x/mt
DIAGNOSA
Ketidak efektifan keluarga dalam penatalaksanaan
program terapeutik berhubungan dengan ketidak
tahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit.
Resiko ganguan perfusi jaringan berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan.
RENCANA TINDAKAN
Bina hubungan saling percaya, kontrak dengan keluarga dan klien
observasi pengetahuan keluarga dan klien tentang hipertensi
Berti penjelasan klien tentang:
Pengertian hipertensi
Penyebab hipertensi
Tanda dan gejala
Akibat hipertensi
Cara pencegahan hipertensi termasuk diit hipertensi
Anjurkan klien untuk tidak makan makanan peningkat tekanan
darah
Anjurkan periksa ke puskesmas bila penyakit berlanjut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai