Anda di halaman 1dari 25

STUNTING

(Kurang Gizi-TB/U)
Orientasi Kader Pembangunan Manusia Lotim 2019
DEFINISI STUNTING

• Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita


akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya.
• Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan
pada masa awal setelah anak lahir, tetapi stunting baru
nampak setelah anak berusia 2 tahun.
• Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely
stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau
tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan
dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth
Reference Study) 2006
nilai z-scorenya kurang dari -2SD (stunted) dan kurang dari
– 3SD (severely stunted) (Kepmenkes
1995/MENKES/SK/XII/2010).
Dampak KURANG GIZI pada awal kehidupan

Menurunkan
Produktivitas
pada usia dewasa

Risiko PTM
(Diabetes type II,
Stroke, Penyakit
Jantung, dll) pada
Gagal tumbuh; Berat Lahir Hambatan perkembangan usia dewasa
Rendah, kecil, pendek, kurus, kognitif, nilai sekolah dan
daya tahan rendah. keberhasilan pendidikan

3
PENYEBAB MASALAH GIZI SALING BERKAITAN
ANTARA SATU DAN LAINNYA
Rendahnya akses Rendahnaya akess
terhadap POLA ASUH terhadap

MAKANAN dari PELAYANAN


segi jumlah dan yang
kualitas gizi kurang baik teruatama KESEHATAN
pada perilaku dan termasuk akses
praktek pemberian sanitasi dan air bersih
makan bayi dan anak

AKAR MASALAH
Potitik, sosial dan Kemiskinan Kurangnya Degradasi
budaya pemberdayaan Lingkungan
perempuan
Rendahnya akses terhadap Meningkatkan
BADAN akses pangan
MAKANAN dari segi bergizi untuk
jumlah dan kualitas gizi KETAHANAN Program Pekarangan Organik

PANGAN semua, dan


mendorong
pertanian skala
DINAS kecil sebagai
PERTANIAN- sumber
KELKAN- penghasilan
PETERNAKAN

5
Rendahnya akses terhadap

SANITASI DINAS
DAN AIR PEKERJAAN
UMUM,
BERSIH PERKIM,LHK

6
ORANG TUA

KELUARGA DINAS PENDIDIKAN


MEMILIH BAHAN PANGAN
BADAN
POLA ASUH PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

yang kurang
baik terutama pada perilaku MENGOLAH BAHAN
dan praktek pemberian
makan bayi dan anak PANGAN

CAMAT
LURAH
KEPALA DESA MENYAJIKAN MAKANAN
MASYARAKAT
MEDIA MASSA
7
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING
Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome
1. Pemberian Tablet Tambah Konsumsi
• Perbaikan Gizi Darah (remaja putri, catin, Gizi yang Remaja Putri
Masyarakat bumil) Adekuat Bumil & Busui:
• PKGBM 2. Promosi ASI Eksklusif • Anemia
• GSC 3. Promosi Makanan • BBLR
• PKH Pendamping-ASI • ASI Eksklusif
• PAUD-GCD 4. Suplemen gizi mikro (Taburia) Pola Asuh • Kecacingan
• PAMSIMAS yang tepat
Stunting
5. Suplemen gizi makro (PMT)
• SANIMAS 6. Tata Laksana Gizi
• STBM Kurang/Buruk
• BKB 7. Suplementasi vit.A
• KRPL 8. Promosi garam iodium Baduta:
• Kegiatan Lain 9. Air bersih, sanitasi, dan cuci
Akses ke
pelayanan
tangan pakai sabun kesehatan,
• Diare
10. Pemberian obat cacing dan • Gizi buruk
kesehatan
11. Bantuan Pangan Non-Tunai lingkungan

Enabling Factor
IZWARDY_ASDI BANDUNG_11 OKT 2017
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan8
8
KERANGKA PENDEKATAN MULTISEKTOR

9
8 Aksi Konvergensi / Integrasi penurunan stunting

Aksi #1 ANALISA SITUASI


Aksi #2 RENCANA KEGIATAN
Aksi #3 REMBUK STUNTING
Aksi #4 PERBUP / PERWALI TENTANG
PERAN DESA
Aksi #5 KADER PEMBANGUNAN
MANUSIA (KPM)
Aksi #6 MANAJEMEN DATA
Aksi #7 PENGUKURAN & PUBLIKASI
Aksi #8 REVIU KINERJA TAHUNAN

10
KETERKAITAN ANTAR 8 AKSI DAN SASARAN ANTARA AKSI KONVERGENSI Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Rancangan
Rekomendasi Kegiatan Prioritas Aksi #2: Rencana Rencana Kegiatan Aksi # 3:
Kegiatan Rembuk Stunting
Komitmen &
Kesepakatan Masukan untuk
Rencana PerBup/Perwali
Kegiatan

Kegiatan Perbaikan

Penyebab Stunting
Aksi #4:

pelaksanaan VS hasil
Sistem Data
Kesenjangan

Acuan pemantauan

Sebaran &
Aksi #1 Data Perbup/Perwali
Analisis Situasi tentang Peran
Desa
Cakupan & Keterpaduan Intervensi Gizi

Cakupan Intervensi
pada Rumah Tangga 1000 HPK

Data Stunting &

Data &
Sebaran Stunting Aksi # 7:
Aksi # 6: Sistem Pengukuran dan
Manajemen Data Publikasi Stunting

Peran & Tugas KPM

Perkembangan prevalensi & kasus stunting


Aksi # 8:
Reviu Kinerja Aksi #5:
Tahunan Cakupan RT 1000 HPK yg Mendapat Pembinaan KPM
Intervensi Gizi secara Lengkap

11
PERAN DESA DALAM KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING

Sumber Dana:
- OPD penyedia layanan
- Program sektoral masuk desa
- Kewenangan desa;

AKSES DAN KUALITAS LAYANAN KEMANDIRIAN DESA


- Pemenuhan 5 (lima) paket layanan dasar - Peningkatan peran dan kapasitas (kesiapan)
pencegahan stunting setiap pelaku di desa
-- Meningkatkan dukungan anggaran rutin - Kemandirian layanan berbasis masyarakat;
desa PAUD, Posyandu, Kelompok Keluarga
- Monitoring partisipatif dan advokasi - Keberlanjutan gerakan bersama; Rencana Aksi
penyediaan layanan Desa, Sekretariat Bersama, Regulasi Desa

16
Apa itu KPM ??
Kader Pembangunan Manusia adalah Kader terpilih yang mempunyai
kepedulian dan bersedia mendedikasikan diri untuk membantu desa dalam
memfasilitasi pelaksanaan integrasi intervensi stunting di tingkat desa.

KPM bisa berasal dari Kader Posyandu, Guru PAUD dan atau kader lainnya
yang terdapat di desa

17
Tugas dari KPM

• Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap stunting melalui


pengukuran tinggi badan bayi dan balita sebagai deteksi dini stunting ,
• Mengidentifikasi sasaran rumah tangga 1.000 HPK melalui peta sosial
desa dan Pengkajian Kondisi Desa (PKD),
• Memfasilitasi desa untuk mengoptimalkan penggunaan Dana Desa
dalam RKPDes dan APBDes untuk intervensi stunting ,
• Mendukung desa dan masyarakat untuk memantau dan memastikan
integrasi intervensi 5 paket layanan pada rumah tangga 1.000 HPK,
dan
• Menerima dan melaporkan hasil pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita
18
19
INTERVENSI GIZI SPESIFIK DAN INTERVENSI GIZI SENSITIF
1. INTERVENSI GIZI SPESIFIK 2. INTERVENSI GIZI SENSITIF
1. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih.
I. INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU HAMIL
1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi 2. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.
kekurangan energi dan protein kronis dan berasal dari keluarga
miskin. 3. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan.
2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
3. Mengatasi kekurangan iodium. 4. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana
4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil. (KB).
5. Melindungi ibu hamil dari malaria.
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
II. INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU MENYUSUI DAN ANAK
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
USIA 0-<6 BULAN
1. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI jolong/colostrum).
2. Mendorong pemberian ASI Ekslusif.
7. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.
III. INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU MENYUSUI DAN ANAK 8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.
USIA 6-23 BULAN
1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan 9. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
didampingi oleh pemberian MP-ASI.
2. Menyediakan obat cacing. 10. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada
3. Menyediakan suplementasi zink. Remaja.
4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
5. Memberikan perlindungan terhadap malaria. 11. Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.
6. Memberikan imunisasi lengkap.
7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare
12. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi
203
KEGIATAN-KEGIATAN INTERVENSI
INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF
KEMENTERIAN KESEHATAN: KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN:
• PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan kesehatan
• Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan gizi untuk anak sekolah dan Remaja
• Pemberian Tablet Tambah KEMENTERIAN PU-PR:
Darah untuk remaja putri, calon Sarana air bersih dan sanitasi
pengantin, ibu hamil KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN:
• Promosi ASI Eksklusif • Pembinaan iodidasi industri garam rakyat
• Pengawasan fortifikasi garam beryodium
• Promosi Makanan Pendamping-
ASI KEMENTERIAN SOSIAL:
• Bantuan Pangan Non-Tunai dengan sumber protein (telur)
• Promosi makanan berfortifikasi • PKH, pemanfaatan fasilitator untuk pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan layanan kesehatan
termasuk garam beryodium KEMENTERIAN DALAM NEGERI:
• Promosi dan kampanye Tablet • Nomor Induk Kependudukan
• Akta kelahiran
Tambah Darah • Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD
• Suplemen gizi mikro (Taburia)
KEMENTERIAN DESA:
• Suplemen gizi makro (PMT) Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi
• Kelas Ibu Hamil KEMENTERIAN KEUANGAN:
• Promosi dan kampanye gizi Dana Insentif Daerah
seimbang dan perubahan KEMENTERIAN PERTANIAN:
perilaku • Ketahanan pangan
• Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga
• Pemberian obat cacing
BPOM:
• Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk • Keamanan pangan
• Suplementasi vitamin A • Monitoring pangan terfortifikasi di lapangan secara berkala

• Jaminan Kesehatan Nasional BKKBN:


• Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja termasuk madrasah dan pondok pesantren
• Bina Keluarga Balita untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam pembinaan tumbuh kembang anak
sejak dalam kandungan

KEMENTERIAN AGAMA:
• Pendidikan gizi dan kesehatan kepada calon pengantin melalui KUA
• Pendidikan Kesehatan  dan gizi untuk di madrasah dan pondok pesantren
• Mendorong peran serta ulama untuk pendidikan gizi dan kesehatan 21
SASARAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK
3. Intervensi dengan
1. Intervensi dengan sasaran Ibu
2. Intervensi dengan
sasaran Ibu Hamil: sasaran Ibu Menyusui dan
1. Memberikan makanan Menyusui dan Anak Anak Usia 6 -23
tambahan pada ibu hamil Usia 0-<6 Bulan: bulan:
untuk mengatasi 1. Mendorong penerusan
kekurangan energi dan pemberian ASI hingga usia
1. Mendorong inisiasi 23 bulan didampingi oleh
protein kronis pemberian MP-ASI.
2. Mengatasi kekurangan zat menyusui dini 2. Menyediakan obat cacing.
besi dan asam folat (pemberian ASI 3. Menyediakan suplementasi
3. Mengatasi kekurangan jolong/colostrum) zink.
iodium 4. Melakukan fortifikasi zat
2. Mendorong besi ke dalam makanan.
4. Menanggulangi kecacingan
pada ibu hamil
pemberian ASI 5. Memberikan perlindungan
terhadap malaria.
5. Melindungi ibu hamil dari Eksklusif 6. Memberikan imunisasi
Malaria. lengkap.
7. Melakukan pencegahan
dan pengobatan diare.
PENGUATAN PERAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
LEMBAGA SOSIAL
KEMASYARAKATAN/CSOs
MEDIA MASSA DUNIA USAHA
Advokasi untuk penyempurnaan inisiasi, Pengembangan produk dan
Mempublikasikan informasi kajian strategis dan pelaporan situasi program yang mendukung
yang mendukung pelaksanaan di lapangan/ masyarakat, (Berbagi informasi distribusi
pembangunan kesehatan pemberdayaan masyarakat sumber daya, penerapan CSR
secara terus menerus sesuai dasar hukum)

MITRA PEMBANGUNAN PARLEMEN


UPAYA Menjalankan fungsi legislatif
Memperkuat Inisiasi,
Kolaborasi, dan Monev PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI
ORGANISASI PROFESI BADAN-BADAN PBB
DAN AKADEMISI Sinergitas agenda global dan
nasional, fasilitasi pemerintah untuk
Think Tank
PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH keberhasilan program
Inisiator, Fasilitator, dan Motivator

23
PEMBELAJARAN MENGATASI MASALAH GIZI
KABUPATEN SITUBONDO PROVINSI JAWA TIMUR
Rumah Pemulihan Gizi (RPG)
Peta Gizi Buruk Situbondo Pemeriksaan
“Pusat rehabilitasi gizi dengan pelayanan gizi Status Gizi
Tahun 2014 komprehensif untuk menangani gizi buruk, gizi kurang,
dan kurang iodium berdasarkan kondisi individual anak,
keluarga dan masyarakat”

RPG Situbondo diresmikan pada 13 Februari 2014


KE
GI Edukasi Gizi
Tahun 2015 AT
AN

Pemeriksaan Medis

Tahun 2013
Balita Pendek
(stunting): 39,33%
Menu Makanan
Lengkap
Permen Jelly Kelor Penambah
Nafsu Makan
Produk Inovasi
Kudapan & Formula 100 Standar WHO: Skrining GAKI
RPG yang diberikan 20%
Tahun 2015
Kudapan dari Mocaf Herbal
Nafsu Makan, Kecerdasan Balita Pendek
& Pelancar ASI
(stunting): 33%
Formula 100
Siap Seduh
PEMBELAJARAN PEMERINTAH DAERAH
KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
OMABA (OJEK MAKANAN BALITA)
Kasus Gizi Buruk DAN COOKING CENTER
di Kecamatan Gedebage Th. “Strategi pendistribusian pemberian PMT-pemulihan bagi balita
penderita gizi buruk agar sampai pada sasaran dan memastikan
2013 makanan dikonsumsi oleh Balita, yang merupakan bagian dari
program cooking center Komite Kesehatan Kelurahan Cisaranten
Kidul, Kecamatan Gedebage” Pelatihan Warung
SEHATI
OMABA dimulai pada tahun 2013 dengan motto
SEHATI (Sehat Ibu dan Anak Tercinta)

Pelatihan Konseling Gizi


KEGIA
Pelaksanaan OMABA dan Cooking Center TAN

SASARAN
Balita gizi buruk dan bumil KEK yang diberikan
setiap hari selama 12 bulan berturut-turut
Kegiatan Dapur
Keliling
Tahun 2013 Tahun 2015
Gizi Buruk Gizi Buruk
29 Anak 4 Anak
Ada 4.198 Balita di Kab. Padang Lawas tercatat pada aplikasi e-PPGBM
Ada 1.102 Balita di Kab. Padang Lawas dengan Status Gizi Sangat Pendek
Ada 512 Balita di Kab. Padang Lawas dengan Status Gizi Pendek
Stunting di Kab. Padang Lawas sebanyak 1.614 ( 38,4%) dari data individu yang masuk di ePPGBM
Terima Kasih

29

Anda mungkin juga menyukai