Anda di halaman 1dari 19

TERAPI

INSULIN
Ariffatul Azizah P27820119007
LovitaSalsabila Balkis P27820119022

Tingkat III Reguler A


Pengertian Tujuan Pemberian
Insulin Insulin
Hormon insulin merupakan hormon yang
Terapi insulin digunakan untuk mengontrol
disekresikan oleh kelenjar pankreas melalui aliran
kadar glukosa darah. Pada pasien dengan
darah. Hormon ini berperan dalam menjaga DM tipe 1 dan digunankan juga untuk pasien
kestabilan kadar gula dalam pembuluh darah.
DM tipe 2 yang mengalami kegagalan dalam
Diabetes melitus adalah suatu kelainan yang
terapi diet, olahraga dan terapi oral anti-
disebabkan oleh gangguan metabolisme glukosa
hiperglikemia. Terapi ini juga digunakan
akibat kadar insulin yang tidak normal di dalam
untuk mengontrol gula darah pasien tipe DM
tubuh (Kusumawati R, 2013). tipe 2 yang mengalami stress dan sakit berat
(Tarwanto, 2012).
Mekanisme Kerja Insulin
Insulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian metabolisme. Insulin yang
disekresikan oleh sel-sel β pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta, yang
kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya, glukosa darah
akan meningkat, dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya. Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk
ke dalam sel, insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme, baik metabolisme
karbohidrat dan lipid, maupun metabolisme protein dan mineral.insulin akan meningkatkan lipogenesis,
menekan lipolisis, serta meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel. Insulin juga mempunyai
peran dalam modulasi transkripsi, sintesis DNA dan replikasi sel. Itu sebabnya, gangguan fungsi insulin
dapat menyebabkan pengaruh negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh. (Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005)
Jenis Insulin
a. Rapid acting insulin
Insulin ini mulai bekerja dengan cepat setelah masuk ke dalam
tubuh. Hanya butuh sekitar 15 menit untuk mulai bekerja, sementara
puncaknya dalam waktu 30 hingga 90 menit. Efeknya bertahan
hingga 3 sampai 5 jam. Contoh: Actrapid, Humulin R,Reguler Insulin
(Crystal Zinc Insulin/ CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI,
yaitu dalam bentuk asam dan netral.
https://
Contoh sediaan CZI misalnya Velosulin, Semilente. ssl.adam.com/content.aspx?productid=50&isart
iclelink=false&pid=50&gid=1693&site=fhnme
morial.adam.com&login=FHN1995
b. Short acting insulin
Insulin jenis ini membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit
sebelum aktif di dalam darah. Sedangkan puncaknya dapat bekerja
dalam 2 hingga 4 jam. Sementara efeknya bisa berlangsung mulai
dari 5 hingga 8 jam. Jenis short acting insulin digunakan sebelum
makan, menggunakan suntikan. Setidaknya digunakan sekitar 25
menit sebelum makan. Insulin ini juga disebut dengan insulin bolus,
yang berarti insulin yang digunakan sekitar waktu makan.
Contoh insulin soluble, insulin lispro dan insulin aspart.
https://yebihealth.co.tz/product/actrapid-insulin-i
njection-soluble
c. Intermediate acting insulin
Jenis intermediate acting ini dapat bertahan mulai dari 12
hingga 16 jam, tetapi mulai bekerjanya juga membutuhkan waktu
yang lebih panjang. Setelah masuk ke dalam tubuh lewat suntikan,
butuh waktu mulai dari satu hingga tiga jam sampai insulin ini
bekerja. Sementara untuk jenis ini, waktu maksimal bekerja ada di
kisaran 4 hingga 12 jam. Jenis ini juga dikenal dengan insulin https://www.diabetesdaily.com/learn-about-diabetes/t
reatment/types-of-insulin/long-acting-insulins/humuli
basal, yang berarti bekerja seharian. Biasanya digunakan sekali n-n-insulin-isophane-aka-insulin-nph
atau dua kali sehari.. . Contoh : Insulatard, Monotard, Humulin N, /

NPH, Insulin Lente.

d. Long acting insulin


Insulin jenis ini membutuhkan waktu hingga 4 jam untuk
masuk ke aliran darah dan mulai bekerja. Sementara itu, untuk
jenis ini tidak ada waktu puncak bekerja. Tapi insulin jenis ini
dapat bertahan mulai dari 14 hingga 24 jam. Biasanya insulin jenis
ini digunakan satu kali sehari lewat suntikan, digunakan setiap
hari di waktu yang sama. Contoh: Insulin Glargine, Insulin
Ultralente, PZI (Protamine Zinc Insulin). https://
www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/lant
us-solostar-1-flexpen
e. Ultra long acting insulin f. Insulin campuran
Jenis ultra long acting insulin adalah yang Insulin ini kombinasi dari short
paling lama bertahan. Mulai dari 36 hingga dan long acting insulin. Keduanya
40 jam bekerja di dalam tubuh. Tapi setelah digunakan karena memiliki fungsi
disuntikkan, waktu mulai bekerjanya dimulai yang berbeda, satu jenis digunakan
dari satu hingga enam jam. Contoh : degludec untuk mengontrol gula darah saat
(Tresiba) makan dan satu lagi untuk
mengontrol gula darah di antara
waktu makan. Contoh : Mixtard 30 /
40.

https://
www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/tre https://pharmaquik.com/product/mixtard-30-40-i
siba-100-unit-ml-1-flexpen u-ml-10ml-1-vial/?
v=b718adec73e0
Indikasi Pemberian Insulin
1. Semua penderita DM Tipe 1
2. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan Efek Samping/Komplikasi
terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah
Pemberian Insulin
3. DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan
terapi insulin, apabila diet saja tidak dapat mengendalikan Menurut (Tarwanto, 2012) ada
kadar glukosa darah. beberapa efek samping yang
4. Ketoasidosis diabetik ditimbulkan dari penggunaan insulin
5. Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma anatara lain:
hiperglikemia hiperosmolar non-ketotik. 1. Hipoglikemia
6. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang 2. Peningkatan berat badan
memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi 3. Edema insulin
kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap 4. Reaksi lokal terhadap suntikan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar insulin
glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi
insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.
7. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
8. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral
(OHO)
(Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005)
Cara Pemberian Insulin
1. Intravena/melalui pembuluh darah vena bekerja sangat cepat yakni 2-5 menit akan terjadi
penurunan glukosa
2. Intramuskular/melalui jaringan otot, penyerapannya lebih cepat 2x dari subkutan/di bawah
kulit
3. Subkutan/melalui jaringan di bawah kulit, penyerapannya tergantung lokasi penyuntikan,
pemijatan, kedalaman dan konsentrasi.
(Promkes RS UMMI, 2018).

Penggunaan insulin dapat diberikan secara jarum suntik, pen, jet injeksi dan pompa (CDA,
2001)
Jet injeksi Pompa insulin
Jarum Suntik Pen insulin

(Medical device network, 2021) (Visi Sejahtera Medika, 2021)


https://www.visisejahteramedika.com/ (idnmedis, 2021)
(Hallo Sehat, 2021) https://www.medicaldevice-network.com/comme
nt/smart-insulin-pens-gain-ground/ news/read/277/resiko-menggunakan-j https://idnmedis.com/jenis-insulin-un
tps://hellosehat.com/obat-suplemen/insu et-injektor-insulin tuk-penderita-diabetes
n-reguler/
Lokasi Pemberian Insulin Pertimbangan Pemilihan
Lokasi penyuntikan umumnya pada bagian perut Lokasi Penyuntikan
(abdomen), lengan, paha atas dan bokong.
Bagian perut (abdomen) menyerap insulin paling
1. Lokasi Penyuntikan
cepat dibandingkan lokasi yang lain karena
Setiap lokasi penyuntikan mempunyai kecepatan
menyimpan cukup banyak jaringan lemak.
penyerapan obat yang berbeda. Untuk lokasi
(Meirisa M., L., 2017).
penyuntikan, insulin paling cepat diabsobsi melalui
penyuntikan pada perut, diikuti oleh lengan atas dan
paha. Absorbsi terlama ditemukan pada penyuntikan di
bagian bokong.
2. Rotasi Penyuntikan
Pentingnya rotasi penyuntikan, yaitu untuk mencegah
terjadinya lipohipertrofi dan memastikan konsistensi
absorbsi atau penyerapan insulin.
3. Absorpsi insulin
Dalam pemberian insulin, perlu diperhatikan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi insulin, di
Sumber: Makbul, A., & Himawan, S., (2017) pada buku antaranya: tipe insulin, lokasi penyuntikan, temperature
panduan kerja keterampilan penyuntikan insulin Universitas kulit (misalnya karena sauna atau mandi air hangat), dan
Hassanudin
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2017/
aktivitas fisik.
04/MANUAL-CSL-3-INJEKSI-INSULIN.pdf (Fonny, C, 2020)
Lokasi Penyuntikan Sesuai Dengan Jenis Insulin
1. Rapid-acting insulin 4. Long-acting insulin
Beberapa contoh long-acting insulin
Rapid-acting insulin dapat diberikan di lokasi a. Insulin glargine (Lantus, Toujeo)
manapun yang direkomendasikan, laju absorbsi tidak Insulin ini dapat disuntikan di area perut, lengan
berbeda bermakna antar lokasi penyuntikkan. (Puji, atas, atau paha sekali sehari atau sesuai saran dokter.
2020). Jangan suntikan obat ini di area pembuluh darah
2. Insulin regular (short-acting insulin) atau otot. (Samiadi, Insulin Glargine, 2020)
Insulin reguler adalah insulin yang disuntikkan ke b. Insulin detemir (Levemir)
jaringan bawah kulit atau biasa disebut subkutan. Insulin Detemir dapat disuntikkan di area perut,
Insulin ini dapat disuntikan pada area perut, paha, paha, atau lengan atas bagian belakang. Jangan
bokong, atau lengan atas jika memang memiliki menyuntikkan ke dalam pembuluh darah atau otot
jaringan lemak. Untuk memastikan jaringan lemak karena dapat membuat gula darah menjadi sangat
yang cukup, suntiklah pada area tersebut di bagian rendah (hipoglikemia).
yang cukup lunak. (Widyawinata, Insulin Reguler, c. Insulin degludec (Tresiba)
2020) Pemberian suntikan insulin ini tidak hanya dapat
3. Intermediate acting insulin  dilakukan di area perut. Injeksi juga dapat dilakukan
Intermediate acting insulin dapat diberikan di lokasi di area paha atau lengan atas. Jangan
paha dan bokong, karena laju absorbsinya terlama menyuntikkannya langsung ke dalam pembuluh
(Fonny Cokro, 2020) darah vena karena dapat menyebabkan hipoglikemia.
(Widyawinata, Insulin Degludec, 2020)
Konsentrasi dan Rute Dosis Harian Total Insulin
Pemberian Insulin (Insulin Total Daily Dose, ITDD)
Insulin dikemas dalam bentuk 100 U/ml (U- 1. Jumlah total insulin yang pasien berikan
100) dan 500 U/ml (U-500) di Amerika Serikat. U-100 tiap hari lewat injeksi (kerja cepat atau
adalah konsentrasi insulin standar yang digunakan, kerja singkat dengan kerja sedang atau
terdapat 100 unit insulin dalam 1 ml. Insulin U-500 kerja lama) misalnya, 48 U ( 30 Unit NPH
hanya digunakan pada kasus resistensi insulin yang dan 18 unit insulin regular).
langka ketika pasien membutuhkan dosis yang sangat 2. 0,5-1 unit/kg ( fungsi ginjal/hati normal
besar. U-500 dan analog insulin lispro adalah satu- yang telah mendapat insulin) 48 unit
satunya insulin yang membutuhkan resep. (LeMone untuk pasien 96 kg.
dkk, 2016) 3. 0,3 – 0,5 unit/kg ( menurunkan fungsi
Semua insulin di berikan lewat parenteral, ginjal/hati atau terapi insulin awal)
meski penelitian terkini tengah meneliti Periksa glukosa darah dengan strip
perkembangan semprotan hidung dan preparat insulin pemeriksaan AC sebelum makan dan HS
oral. Hanya insulin regular (insulin Kristal tidak (sebelum tidur).
dimodifikasi, di golongkan sebagai insulin kerja 4. Periksa glukosa darah dengan strip
singkat) yang diberikan lewat rute baik subkutan pemeriksaan AC (sebelum makan) dan
maupun IV, insulin lain diberikan hanya lewat HS (sebelum tidur).
subkutan. Jika rute IV tidak tersedia, insulin regular
juga diberikan IM pada keadaa darurat. (LeMone dkk,
2016)
Instruksi Kerja Pemberian Insulin
Alat yang dibutuhkan:
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial
3. Kapas + alkohol / alcohol swab
4. Handscon bersih.
5. Daftar/formulir obat klien

Pelaksanaan:
6. Tahap Pra Interaksi:
a. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar :
Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian).
b. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa efek puncak insulin, serta
efek samping yang mungkin timbul.
c. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
d. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap human insulin.
e. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
2. Tahap Orientasi:
a. Memberi salam pada pasien
b. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian injeksi insulin.
c. Menutup sampiran (kalau perlu).
3. Tahap Interaksi:
a. Mencuci tangan.
b. Memakai handscoen bersih.
c. Penyuntikan insulin

Pemakaian spuit insulin:


1) Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar
obat klien/instruksi medik).
2) Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau
edema.
3) Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya.
4) Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah
secara sirkuler ± 5 cm.
5) Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang
gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
6) Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut dan perlahan.
7) Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan pada area
penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
8) Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan jarum yang sudah tertutup dengan
tutupnya.
Pemakaian Insulin Pen:

1) Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3) Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan indikator dosis.
4) Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah
ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien.
Skalapada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saat
memutar cap Insulin Pen menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
5) Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
6) Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya.
7) Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara
sirkuler ± 5 cm.
8) Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang
gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
9) Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut dan perlahan. Ibu jari
menekan bagian atas Insulin Pen sampai tidak terdengar lagi bunyi ‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah
kembali seperti semula (tanda obat telah diberikan sesuai dengan dosis).
10) Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien sebelum dicabut supaya tidak
ada sisa obat yang terbuang.
11) Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan pada area
penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.

4. Tahap Terminasi
a. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
b. Membereskan alat
c. Cuci tangan
5. Tahap Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30 menit setelah injeksi insulin
dilakukan.
b. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien.
c. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah terjadi pembengkakan atau
hematoma.
6. Tahap Dokumentasi
a. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
b. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
c. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin
(Muttaqin,2008)
Protokol Pemberian Insulin di Rumah Sakit
Khusus Untuk Insulin Pen :
1) Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya
disimpan dilemari es. 1) Insulin Pen yang tidak sedang digunakan harus
disimpan dalam suhu 2 – 8 °C dalam lemari
2) Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan pendingin (tidak boleh didalam freezer).
(misalnya : adanya perubahan warna).
2) Insulin Pen yang sedang digunakan sebaiknya
3) Pastikan jenis insulin yang akan digunakan tidak disimpan dalam lemari pendingin. Insulin
dengan benar. Pen dapat digunakan/dibawa oleh perawat dalam
4) Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting kondisi suhu ruangan (sampai dengan suhu 25 °C)
insulin) harus diberikan dalam 15 menit selama 4 minggu.
sebelum makan. Interval waktu yang 3) Jauh dari jangkauan anak-anak, tidak boleh
direkomendasikan antara waktu pemberian terpapar dengan api, sinar matahari langsung, dan
injeksi dengan waktu makan adalah 30 menit. tidak boleh dibekukan.
5) Sebelum memberikan terapi insulin, periksa 4) Jangan menggunakan Insulin Pen jika cairan
kembali hasil laboratorium (kadar gula darah). didalamnya tidak berwarna jernih lagi.
6) Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan 5) Kontraindikasi: Klien yang mengalami
hiperglikemia. hipoglikemia dan hipersensitivitas terhadap
human insulin.
(Muttaqin, A. 2008)
Daftar Pustaka
Alvin. 2015. Terapi Insulin dan Cara Pemberian Terapi.
https://www.scribd.com/doc/261411857/Terapi-Insulin-Dan-Cara-Pemberian-Terapi (Diakses pada tanggal 26
Agustus 2021).
 
Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes Departement Kesehatan RI. (2005). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes
Mellitus. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
 
Fonny Cokro, S. F.-K. 2020. PANDUAN TEKNIK PENYUNTIKAN PENA INSULIN BAGI PENYANDANG DIABETES.
https://mobile.swiperxapp.com/insulin-becton-dickinson/ (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2021)
 
Hartatik. 2018. Modul Praktikum Aplikasi Gawat Darurat.
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4448/2/Aplikasi%20Gawat%20Darurat.pdf (Diakses pada tanggal 26 Agustus
2021)

Henrik. 2015. Insulin. http://eprints.umbjm.ac.id/663/4/3.%20Bab%202.pdf (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2021)


 
Hidayati, N. 2021. 6 Jenis Insulin Untuk Penderita Diabetes.
https://www.gooddoctor.co.id/penyakit-kronis/diabetes/6-jenis-insulin-untuk%20penderita-diabetes-sudah-tahukah-
perbedaannya/
(Diakses pada tanggal 26 Agustus 2021)
 
Hikmah, M. 2021. Hiperglikemia. https://www.scribd.com/document/423741405/BAB-2-HIPER-REVISI-docx (Diakses
pada tanggal 26 Agustus 2021)

Irawan, S. 2014. Makalah Injeksi Insulin. https://id.scribd.com/document/265873081/Makalah-Injeksi-Insulin (Diakses pada


tanggal 26 Agustus 2021)
 
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Siatem Endokrin. Jakarta. Salemba Medika
 
Sutedjo. (2010). Strategi Penderita Diabetes Melitus Berusia Panjang. Yogyakarta: Kanisius.
 
Tarwoto, dkk. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin. Trans Info Media, Jakarta
 
Wicaksono, E. bangun. (2017). Identifikasi Pengetahuan Pasien Diabetes Miletus Tentang Penggunaan Insulin Di Rsu
Bahtramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Pembagian Tugas

1. Ariffatul Azizah : pengertian, mekanisme kerja, tujuan pemberian insulin, jenis


insulin, indikasi pemberian insulin, efek samping/komplikasi pemberian
insulin, cara pemberian terapi insulin, instruksi kerja pemberian insulin

2. Lovita Salsabila Balkis : lokasi injeksi insulin, pertimbangan pemilihan lokasi


penyuntikan sesuai dengan jenis insulin, konsentrasi dan rute pemberian
insulin, dosis total insulin, protocol pemberian insulin di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai