INSULIN
Ariffatul Azizah P27820119007
LovitaSalsabila Balkis P27820119022
https://
www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/tre https://pharmaquik.com/product/mixtard-30-40-i
siba-100-unit-ml-1-flexpen u-ml-10ml-1-vial/?
v=b718adec73e0
Indikasi Pemberian Insulin
1. Semua penderita DM Tipe 1
2. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan Efek Samping/Komplikasi
terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah
Pemberian Insulin
3. DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan
terapi insulin, apabila diet saja tidak dapat mengendalikan Menurut (Tarwanto, 2012) ada
kadar glukosa darah. beberapa efek samping yang
4. Ketoasidosis diabetik ditimbulkan dari penggunaan insulin
5. Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma anatara lain:
hiperglikemia hiperosmolar non-ketotik. 1. Hipoglikemia
6. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang 2. Peningkatan berat badan
memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi 3. Edema insulin
kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap 4. Reaksi lokal terhadap suntikan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar insulin
glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi
insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.
7. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
8. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral
(OHO)
(Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005)
Cara Pemberian Insulin
1. Intravena/melalui pembuluh darah vena bekerja sangat cepat yakni 2-5 menit akan terjadi
penurunan glukosa
2. Intramuskular/melalui jaringan otot, penyerapannya lebih cepat 2x dari subkutan/di bawah
kulit
3. Subkutan/melalui jaringan di bawah kulit, penyerapannya tergantung lokasi penyuntikan,
pemijatan, kedalaman dan konsentrasi.
(Promkes RS UMMI, 2018).
Penggunaan insulin dapat diberikan secara jarum suntik, pen, jet injeksi dan pompa (CDA,
2001)
Jet injeksi Pompa insulin
Jarum Suntik Pen insulin
Pelaksanaan:
6. Tahap Pra Interaksi:
a. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar :
Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian).
b. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa efek puncak insulin, serta
efek samping yang mungkin timbul.
c. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
d. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap human insulin.
e. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
2. Tahap Orientasi:
a. Memberi salam pada pasien
b. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian injeksi insulin.
c. Menutup sampiran (kalau perlu).
3. Tahap Interaksi:
a. Mencuci tangan.
b. Memakai handscoen bersih.
c. Penyuntikan insulin
1) Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3) Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan indikator dosis.
4) Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah
ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien.
Skalapada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saat
memutar cap Insulin Pen menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
5) Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
6) Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya.
7) Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara
sirkuler ± 5 cm.
8) Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang
gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
9) Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut dan perlahan. Ibu jari
menekan bagian atas Insulin Pen sampai tidak terdengar lagi bunyi ‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah
kembali seperti semula (tanda obat telah diberikan sesuai dengan dosis).
10) Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien sebelum dicabut supaya tidak
ada sisa obat yang terbuang.
11) Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan pada area
penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
4. Tahap Terminasi
a. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
b. Membereskan alat
c. Cuci tangan
5. Tahap Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30 menit setelah injeksi insulin
dilakukan.
b. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien.
c. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah terjadi pembengkakan atau
hematoma.
6. Tahap Dokumentasi
a. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
b. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
c. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin
(Muttaqin,2008)
Protokol Pemberian Insulin di Rumah Sakit
Khusus Untuk Insulin Pen :
1) Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya
disimpan dilemari es. 1) Insulin Pen yang tidak sedang digunakan harus
disimpan dalam suhu 2 – 8 °C dalam lemari
2) Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan pendingin (tidak boleh didalam freezer).
(misalnya : adanya perubahan warna).
2) Insulin Pen yang sedang digunakan sebaiknya
3) Pastikan jenis insulin yang akan digunakan tidak disimpan dalam lemari pendingin. Insulin
dengan benar. Pen dapat digunakan/dibawa oleh perawat dalam
4) Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting kondisi suhu ruangan (sampai dengan suhu 25 °C)
insulin) harus diberikan dalam 15 menit selama 4 minggu.
sebelum makan. Interval waktu yang 3) Jauh dari jangkauan anak-anak, tidak boleh
direkomendasikan antara waktu pemberian terpapar dengan api, sinar matahari langsung, dan
injeksi dengan waktu makan adalah 30 menit. tidak boleh dibekukan.
5) Sebelum memberikan terapi insulin, periksa 4) Jangan menggunakan Insulin Pen jika cairan
kembali hasil laboratorium (kadar gula darah). didalamnya tidak berwarna jernih lagi.
6) Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan 5) Kontraindikasi: Klien yang mengalami
hiperglikemia. hipoglikemia dan hipersensitivitas terhadap
human insulin.
(Muttaqin, A. 2008)
Daftar Pustaka
Alvin. 2015. Terapi Insulin dan Cara Pemberian Terapi.
https://www.scribd.com/doc/261411857/Terapi-Insulin-Dan-Cara-Pemberian-Terapi (Diakses pada tanggal 26
Agustus 2021).
Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes Departement Kesehatan RI. (2005). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes
Mellitus. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Fonny Cokro, S. F.-K. 2020. PANDUAN TEKNIK PENYUNTIKAN PENA INSULIN BAGI PENYANDANG DIABETES.
https://mobile.swiperxapp.com/insulin-becton-dickinson/ (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2021)
Hartatik. 2018. Modul Praktikum Aplikasi Gawat Darurat.
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4448/2/Aplikasi%20Gawat%20Darurat.pdf (Diakses pada tanggal 26 Agustus
2021)