TINGKAT II Upaya – upaya kesehatan ibu dan anak Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak prasekolah. tujuan
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA)
adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal. Tujuan khusus
• Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan
perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya. • Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK. • Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki. • Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita. • Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya. KEGIATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Manajemen kegiatan KIA
• Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui
Pemamtauan Wilayah setempat-KIA (PWS-KIA) dengan batasan : • Pemamtauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang terikat dan dipergunakan untuk pemamtauan program KIA secara teknis maupun non teknis. • 1. Indikator Pemantauan Teknis : Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan yang terdiri dari : • Indikator Akses • Indikator Cakupan Ibu Hamil • Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan • Indicator penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat • Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan • Indicator Neonatal 2. Indikator Pemamtauan Non teknis : Indikatorini dimasksudnya untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga di mengerti dan mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai tingkat administradi, yaitu a. Indikator pemerataan pelayanan KIA Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemamtauan secara teknis memodifikasinya menjadi indicator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah. b. Indikator efektivitas pelayanan KIA : Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemamtauan secara teknnis dengan memodifikasinya menjadi indicator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah. Kedua indicator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, perdesa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-desamana yang masih ketinggalan. Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya setempat yang diperlukan.