Anda di halaman 1dari 11

NAMA : DWI YANDHI

NIM : 1801403035
BANGUN KALIMAT TIDAK
BAKU DAN ANALISISNYA
Kalimat adalah gugusan kataberstruktur atau bersistem
yang mampu menimbulkan makna yang sempurna.

Kalimat yang tidak baku adalah kalimat yang dari segi


bentuknya tidak memenuhi persyaratan sebuah kalimat,
sedangkan dari segi isinya tidak mampu menjadi sarana
komunikasi sempurna.

Kalimat tidak baku : kalimat yang tidak efektif, tidak


normatif, dan tidak logis.
ak e fe k t if
l i m a t t i d
Ka
Faktor yang menentukan efektif dan tidaknya suatu kalimat :
A. Pemakaian tanda baca :
titik (.), koma (,), tanda seru (!),

Contoh 1:
balpoin dan pensil yang berwarna merah itu milikku.

kalimat tersebut merupakan kalimat tidak efektif disebabkan oleh adanya keraguan
tentang apa yang berwarna merah, balpoin atau pensil, atau kedua-duanya.
Maka kalimat diatas dapat dipastikan dengan menggunakan tanda koma seperti:
- Balpoin dan pensil, yang berwarna merah itu milikku. (pensilnya berwarna merah).
- Balpoin, dan pensil yang berwarna merah itu milikku. (pensilnya yang berwarna
merah).
Contoh 2:
Adik paman Amir akan pergi bersama-sama ayah.

Ketidakefektifn kalimat disebabkan oleh adanya keraguan makna, tentang


siapa yang akan pergi bersama-sama ayah; adik, paman, dan Amir, adik
paman dan Amir; atau seorang adik dari Paman Amir.

Ada 3 unsur pembentuk kata: imbuhan (afiks), perulangan (reduplikasi), dan


pemajemukan (komposisi).
Maka kalimat diatas dapat diubah dengan memberikan tanda koma seperti:
- Adik paman Amir, akan pergi bersama-sama ayah. (seorang adik dari
paman Amir).
- Adik, paman, Amir, akan pergi bersama-sama ayah. (ketiganya yaitu adik,
Paman, dan Amir.
Contoh 3: Dipukul Anton adik saya.
Maka kalimat diatas dapat diubah dengan memberikan tanda koma seperti:
- Dipukul Anton, adik saya. (Anton yang memukul, adik yang dipukul)
- Dipukul, Anton adik saya (Anton adik saya yang dipukul, yang memukul tidak
diketahui). Kalimat ini tidak normatif, karena predikatnya adalah kata kerja pasif
transitif, tetapi tanpa objek pelaku.

Contoh 4: Makan nasi teman saya


Maka kalimat diatas dapat diubah dengan memberikan tanda koma seperti:
- Makan nasi, teman saya. (teman saya yang makan, nasi yang dimakan).
- Makan nasi teman, saya. (saya yang maka, nasi teman yang dimakan).
B. Bentuk Kata
Bentuk kata adalah perubahan suatu kata.
Dalam bahasa Indonesia ada tiga unsur pembentuk kata, yaitu
imbuhan (afiks), perulangan (reduplikasi), dan pemajemukan
(komposisi).

ketidaktepatan pemakaian bentuk kata dalam suatu kalimat, akan


menyebabkan kalimat itu tidak efektif, dan bahkan tidak komunikatif.
Contoh:
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan himbau para orang tua asuh
2. Mereka telah diberikan bantuan oleh pemerintah.
3. Rumah-rumah baru itu teah diberi pagar besi.
4. Semu itu dia punya kerja.
5. Siapa punya uang itu?
Semua kata yang dicetak miring dalam kalimat-kalimat tersebut,
bentuknya salah, sehingga kalimat-kalimat tersebut merupakan
kalimat yang tidak efektif dan tidak baku.

Contoh 1: kata yang baku adalah menghimbau


Contoh 2: kata yang baku adalah diberi
Contoh 3: kata yang baku adalah diberi berpagar
Contoh 4: kata yang baku adalah mempunyai
Contoh 5: kata yang baku adalah ia mempunyai pekerjaan
C. Urutan Kata
Urutan kata adalah penempatan kata atau kelompok kata sesuai dengan
fungsi yang dimilikinya.
Contoh:
1. Persoalan itu kami sudah membicarakannya denga Bapak Kepala Sekolah
2. Buku itu saya sudah membacanya
3. Barang yang saya punya sudah saya mengambilnya
4. Saya sudah menyelesaikan itu persoalan
5. Dirgahayu HUT ABRI ke-40
6. Dengan susah payah kerjanya
7. Dia punya kerja belum selesai
Kalimat 1: Persoalan itu sudah kami bicarakan dengan Bapak Kepala Sekolah
Kalimat 2: Buku itu sudah saya baca
Kalimat 3: Saya sudah mengambil barang saya
Kalimat 4: Saya sudah menyelesaikan persoalan itu
Kalimat 5: Dirgahayu ABRI atas HUT (-nya) ke-40 atau Dirgahayu ABRI
dalam HUT ke-40
Kalimat 6: Petani itu bekerja dengan susah payah
catatan : predikat yang dapat diperluas denga kata dengan +
kata sifat adalah predikat yang berupa kata kerja intransitif.
Kalimat 7: Pekerjaannya (pekerjaan dia) belum selesai.
D. Pilihan Kata
Di depan telah dikatakan bahwa yang bersinonim atau dengan yang lain.
Dikatakan pula bahwa sinonim dalam bahasa Indonesia merupakan sinonim
semu.
Pemilihan kata di antara kata-kata yang bersinonim yang tidak tepat, akan
menimbulkankalimat tersebut tidak efektif seperti;
1. Guru membetulkan jawaban muridnya
2. Guru membenarkan jawaban muridnya
Kata membetulkan dalam kalimat nomor 1 mengandung arti bahwa jawaban
murid itu salah, dan dibuat menjadi betul. Sedangkan kata membenarkan
dalam kalimat nomor 2 berarti bahwa jawaban murid tersebut sudah benar.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai